Anda di halaman 1dari 30

MODUL AJAR

DASAR-DASAR OTOMOTIF

KELAS X

ELEMEN 4

KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KERJA LINGKUNGAN HIDUP


(K3LH)

SMK NEGERI 1 PADANG


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis sampaikan kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku Ajar ini dengan baik dan

tepat waktu.

Dengan dibuatnya Modul Ajar ini penulis berharap agar dapat bermanfaat dan

membantu dalam memahami keselamtan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup (K3LH)

dan budaya kerja industri. Selanjutnya rasa terimakasih yang penulis ucapkan kepada semua

pihak yang membantu dalam penyelesaian Modul Ajar ini.

Penulis sangat menyadari sekali bahwa Modul Ajar ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan Buku Ajar

ini kedepannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan bermanfaat

bagi para  pembaca.

Padang, Maret 2023

Penulis

OVANITA AFRIANI
NIM. 19073060
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modul Ajar ini merupakan panduan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan

ketrampilan yang diperlukan keselamtan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup

(K3LH) dan budaya kerja industri. Dimana yang akan dibahas dalam modul ini adalah

pengertian K3LH, prosedur K3LH, dan budaya kerja safety talk.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah “Bagaimana prosedur dari

K3LH dan Apa saja budaya kerja safety talk”?

C. Tujuan

Setelah mempelajari makalah ini, siswa diharapkan memiliki pengetahuan

tentang keselamtan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup (k3lh) dan budaya

kerja industry sebagai berikut :

1. Memahami keselamatan, kesehatan dan kerja lingkungan hidup

2. Memahami wawasan perkembangan bidang teknik kendaran ringan

3. Memahami profesi dan kewirausahan (job-profile dan technopreneurship), serta

peluang usaha di bidang teknik kendaraan ringan

4. Memahami lingkup kerja pada bidang teknik kendaraan ringan

5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup

(K3LH) di lingkungan kerjanya

6. Memahami pekerjaan elektronika dan pematrian dasar.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MOTOR BAKAR


Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah

sebuah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke

energi mekanis. Saat ini motor bakar masih menjadi pilihan utama untuk

dijadikan sebagai penggerak mula. Karena itu, usaha untuk menciptakan motor

bakar yang menghasilkan kemampuan tinggi terus diusahakan oleh manusia.

Kemampuan tinggi untuk mesin ditandai dengan adanya daya dan torsi yang

dihasilkan tinggi tetapi kebutuhan bahan bakar rendah.

1. Motor Bakar ditinjau dari prinsip perolehan energi kalor Motor

Bakar ditinjau dari prinsip perolehan energi kalor dibagi

menjadi 2 dua macam yaitu, :

a. Motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine)

Di dalam motor bakar terdapat tenaga panas bahan bakar

yang diubah menjadi tenaga mekanik, sehingga dalam hal

ini merupakan proses pembakaran dalam mesin, di mana

zat arang dan zat cair bergabung dengan zat asam dalam

udara, jika pembakaran berlangsung maka diperlukan :

1) Bahan bakar dan udara dimasukkan ke dalam motor

2) Bahan bakar dipanaskan hingga suhu nyala

Pembakaran ini menimbulkan panas yang mengahasilkan

tekanan yang kemudian menghasilkan tenaga mekanik. Contoh


aplikasi dari pembakaran dalam ini digunakan pada power

rendah, misalnya motor bensin dan motor diesel.

Gambar 1. Motor Pembakaran dalam

b. Motor pembakaran luar (External Combustion Engine).

Merupakan pembakaran yang terjadi di luar sistem

(silinder) dan biasa digunakan pada power tinggi, yaitu

misalnya pada ketel uap, turbin uap, mesin uap, dll. Pada

mesin uap dan turbin uap, bahan bakar dibakar di ruang

pembakaran tersendiri dengan ketel untuk menghasilkan

uap. Jadi mesinnya tidak digerakkan oleh gas yang terbakar

tetapi oleh uap air. Untuk membuat uap air maka bahan

bakar yang dipergunakan dapat berupa batubara atau kayu

dan pembakarannya dilakukan secara terusmenerus. Lagi

pula uap tidak dipanasi langsung oleh nyala api, tetapi

dengan perantaraan dinding ruang pembakaran, maka dari

itu tidak mungkin memanasi uap sampai suhu yang tinggi

dan efisiensi thermisnya agak rendah. Secara singkat,

mesin uap dan turbin uap mempunyai karakter yang hanya


dapat dipergunakan sebagai penggerak mula ukuran besar,

misalnya lokomotif, kapal, dan power plant dan tidak baik

dipergunakan sebagai penggerak generator serbaguna,

sepeda motor, kendaraan (mobil),dll.

Jadi pembakaran luar mesin (external combustion

engine), pembakaran terjadi di luar system yaitu mengubah

energi potensial uap menjadi energi kinetic dan selanjutnya

energi kinetic diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk

putaran (pada instalasi uap, tenaga thermis dalam bahan

bakar, pertamatama dipergunakan untuk membuat uap

dalam kawah uap, untuk itu mesin uap disebut juga pesawat

kalor dengan pembakaran luar).

Gambar 2.Contoh Penggunaan Motor Pembakaran

Luar

2. Motor Bakar ditinjau dari bahan bakar yang digunakan

Motor Bakar ditinjau dari bahan bakar yang digunakan,

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. Motor bakar bensin Yaitu motor bakar yang menggunakan


bahan bakar bensin, parafin atau gas (bahan yang mudah

terbakar dan mudah menguap). Campuran udara dan bahan

bakar masuk ke dalam silinder dan dikompresikan oleh

torak kepada tekanan sekitar 8-15 kg/cm2 . Bahan bakar

dinyalakan oleh sebuah loncatan bunga api listrik oleh busi

dan terbakar cepat sekali di dalam udara kompresi

tersebut. Kecepatan pembakaran melalui campuran bahan

bakar udara biasanya 10 sampai 25 m/s. Suhu udara naik

hingga 2000°-2500° C dan tekanannya mencapai 30-40

kg/m2 .

Gambar 3. Mesin Bensin

b. Motor bakar solar (diesel)

Yaitu motor bakar yang menggunakan bahan bakar yang lebih berat

yakni minyak diesel (solar) Proses pembakaran motor diesel berbeda

prosesnya dengan proses pembakaran motor bensin, pada motor diesel

diawali dengan udara bersih masuk melalui lngkah isap, kemudian bahan

bakar dimasukan pada silinder setelah udara dulu dimampatkan oleh piston.

Setelah itu bahan bakar solar yang sudah berbentuk kabut diinjeksikan oleh
injektor pada ruang silinder. Karena kabut bahan bakar mudah terbakar, maka

pada ruang bakar terjadi pembakaran (dan dikompresikan oleh torak, tekanan

naik hingga 30-50 kg/cm2 , suhu udara naik hingga 700°-900o C, suhu udara

kompresi terletak di atas suhu udara penyala bahan bakar. Bahan bakar

disemprotkan ke dalam udara kompresi yang panas kemudian terbakar,

tekanan naik sehingga mencapai 70-90 kg/cm2 . Dan perlu diperhatikan

bahwa dalam motor bakar diesel tidak menggunakan busi sebagai penyala

bunga api.

Gambar 4. Motor Diesel

3. Motor bakar ditinjau dari prinsip kerjanya.

a. Mesin 2 tak (mesin 2 langkah)

Gambar 5. Mesin 2 Langkah


Mesin 2 tak disebut juga mesin 2 langkah. Mesin ini merupakan

salah satu jenis motor bakar yang prinsip kerjanya adalah :

Untuk memperoleh 1 x usaha membutuhkan 1 x putaran poros

engkol dan 2 x langkah torak. Proses untuk memperoleh tenega

panas yang akan diubah menjadi tenaga mekanik tidaklah

berbeda dengan mesin 4 tak, perbedaannya pada mesin 2 tak

seluruh proses diselesaikan dalam 1 x putaran poros engkol atau

2 x langkah torak, sedangkan pada mesin 4 tak seluruh proses

diselesaikan dalam 2 x putaran poros engkol atau 4 x langkah

torak.

b. Mesin 4 tak (mesin 4 langkah)

Gambar 6. Mesin 4 Langkah

Mesin 4 tak adalah sebuah mesin dimana untuk

menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah

naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as (poros engkol), dan

satu putaran noken as (camshaft).

Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :

1. Langkah hisap

2. Langkah Kompresi
3. Langkah Tenaga (usaha)

4. Langkah buang

1. Prinsip Kerja Mesin 4 langkah (Bensin)

a. Langkah Isap Dalam langkah ini, campuran udara dan

bensin di hisap kedalam silinder. Katup masuk terbuka dan

katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari TMA ke

TMB ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran

udara dan bensin ke dalam silinder disebabkan adanya

tekanan udara luar.

b. Langkah Kompresi Dalam langkah ini, campuran udara dan

bensin di kompresikan. Katup masuk dan katup buang

tertutup.Saat torak mulai naik dari TMB ke TMA

campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya

tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan

mudah terbakar. Poros engkol berputar satu kali, ketika

torak mencapai TMA.

c. Langkah Usaha Dalam langkah ini, mesin

menghasilkantenaga untuk menggerakkan kendaraan.

Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah

kompresi, busi memberikan loncatan bunga api pada

campuran yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya

pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang

tinggi mendorong torak kebawah. Usaha ini menjadi tenaga

mesin (engine power).

d. Langkah Buang Dalam langkah ini, gas yang terbakar

dibuang dari dalam silinder. Katup buang terbuka, torak

bergerak dari TMB ke TMA, mendorong gas bekas keluar

dari silinder. Ketika torak mencapai TMA, akan mulai lagi


untuk persiapan berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros

engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam 1 siklus

terdiri dari 4 langkah, yaitu Isap, kompresi, usaha, buang

yang merupakan dasar kerja dari pada mesin 4 langkah.

Kegiatan Belajar 3 :

Komponen Utama Mesin

a. Tujuan Kegiatan 3 :

Setelah mempelajari materi pelajaran ini siswa diharapkan

mampu

: 1) Mengidentifikasi komponen utama mesin

2) Menjelaskan fungsi dan konstruksi komponen-

komponen mesin

3) Menjelaskan cara kerja komponen-komponen mesin

b. Uraian Materi 3 : Komponen Utama Mesin


2. Blok Silinder (Cylinder Block)

Blok silinder merupakan komponen dengan konstruksi

yang lebih besar dari komponen lainnya yang terpasang pada

mesin dan tempat tertumpunya beberapa komponen mesin yang

lain seperti silinder, kepala silinder, poros engkol, piston,

mekanisme katup, fly wheel, karter, busi, dan lainlain. Blok

silinder disambungkan dengan kepala silinder dan didalam

silinder terdapat torak yang menyediakan ruangan untuk


menahan tenaga panas selama proses pembakaran yang akan

dirubah menjadi tenaga mekanik. Konstruksi blok silinder

secara umum didesain dalam 2 kelompok, yaitu blok yang

terpisahpisah untuk setiap silinder dan blok yang seluruh

silinder menyatu. Lihat gambar dibawah yang memperlihatkan

blok silinder.

Bahan yang umumnya digunakan dalam konstruksi

blok silinder adalah besi tuang kelabu agar dapat

memperpanjang masa penggunaannya. Beberapa tabung silinder

dilapisi dengan bahan chromium yang berfungsi untuk

mengurangi keausan. Beberapa pabrik menggunakan aluminium

dalam pembuatan blok engine tanpa tabung silinder, hal ini

adalah untuk produksi khusus karena membutuhkan tingkat

ketelitian yang tinggi dan membutuhkan biaya yang mahal.

Secara umum terdapat tiga tipe utama konstruksi silinder, yaitu :

a. Silinder Integral Silinder integral adalah dimana

silindernya dicetak menjadi satu unit dengan blok

engine, hal ini secara umum adalah blok engine yang

terbuat dari bahan besi tuang kelabu dan khusus untuk


silindernya ditambah dengan bahan lain agar kuat dan

dapat dibentuk sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

b.Tabung silinder Kering. Tabung silinder kering digunakan

pada blok silinder yang akan diperbaiki karena rusak.

Tabung juga digunakan pada blok engine yang bahannya

terbuat dari bahan yang lebih rendah kekuatannya dari

besi tuang kelabu. Tabung kering dalam pemasangannya

pada blok engine mempunyai dua metoda yaitu : pertama

tabung dipasang dengan interferens.

Kedua adalah pada sisi bagian atas tabung terdapat flange

yang menempatkan tabung pada blok engine, selanjutnya

tabung akan terjamin pada blok engine dengan

pemasangan cylinder head.

c.Tabung Silinder Basah atau Sisipan Apabila menggunakan

tabung basah maka blok engine dicor tanpa silinder atau

tabung sisipan, dan apabila tabung atau sisipan

dipasangkan pada blok engine maka tabung tersebut akan

berhubungan langsung dengan mantel air pendingin.

Pada bagian atas dan bawah tabung diberikan seal

untuk mencegah kebocoran air pendingin. Contoh mobil

yang menggunakan tabung basah diantaranya Alfa

Romeo, Peugeot dan Lancia.

3. Kepala Silinder (Cylinder Head)

Kepala silinder adalah salah satu komponen utama

mesin yang ditempatkan diatas blok silinder. Kepala silinder

berfungsi untuk :

- Penutup blok silinder


- Penempatan kelengkapan mesin, antara lain: katup,

ruang bakar, saluran masuk dan buang dan saluran pelumasan

serta pendinginan.

Bahan yang digunakan pada kepala silinder

kebanyakan adalah paduan aluminium atau besi tuang kelabu

karena konstruksi kepala silinder harus mampu terhadap

temperature dan dan tekanan yang tinggi selama mesin

beroperasi. Kepala Silinder ditempatkan pada bagian atas blok

silinder dan terdapat saluran pemasukan dan pembuangan, katup

masuk dan katup buang, dudukan katup penghantar katup, pegas

katup retainer dan collets. Ruang bakar yang terdapat pada

kepala silinder berfungsi sebagai tempat pembakaran campuran

bensin dan udara yang telah di pampatkan (dikompresikan) oleh


torak didalam ruang silinder. Bentuk ruang bakar umumnya

ditentukan atau disesuaikan dengan kepala silinder. Ruang bakar

banyak bentuknya dalam fungsi spesifikasinya, dan yang pasti

ruang bakar yang bagus harus dapat :

a. Menyediakan perpusaran yang baik

b. Menyediakan efisiensi panas yang tinggi

c. Sebagai penyampur campuran bahan bakar dengan udara

Beberapa tipe ruang bakar secara umum diantaranya adalah :

1) Ruang Weslake Pada tipe ini penempatan busi adalah

pada puncak ruang bakar. Dinding ruang bakar sebagian

memisahkan katup masuk dan katup buang. Campuran

yang masuk dengan kecepatan tinggi langsung ke busi.

2) Ruang Wedge Ruang bakar ditempatkan pada piston

ataupun tanda silinder. Bentuk permukaan cylinder head

adalah rata, dan blok didesign dengan membentuk sudut

kurang lebih 10 derajat. Bentuk piston khusus digunakan

mengakibatkan kesamaan volume silinder yang lebih

mudah diwadahi. Perbedaan perbandingan kompresi

dapat dicapai dengan perubahan tipe piston.

3) Ruang Hemispherical Ruang ini didesign setengah

lingkaran, sebab itu disebut hemispherical. Ruang

pembakaran model ini bebas dari hambatan dan posisi

katup berlawanan antara satu dengan lainnya. Katup besar

digunakan dan efek aliran dapat dicapai. Ini adalah design

kemampuan tinggi. Pada kepala silinder terdapat rongga

pengaliran pendingin yang berhubungan dengan rongga

di dalam blok silinder. Hal ini untuk mengalirkan air


pendingin untuk menyerap panas dari ruang pembakaran

dan komponen kepala silinder lainnya.

Terdapat 3 jenis mekanisme katup yang ada di kepala

silinder yaitu :

1. Over Head Valve (OHV) Mekanisme katup dengan

penempatan katupnya di kepala silinder. Camshaftnya

berada di bawah yaitu pada blok silinder, untuk

menggerakkan katup camshaftnya dibantu dengan

pengangkat katup (valve lifter) dan push rod antara rocker

arm. Mekanisme ini dibutuhkan banyak komponen untuk

menggerakkan katup sehingga pada putaran tinggi

pembukaan dan penutupan katup kurang ideal.

2. Single Over Head Camshaft (SOHC) Single Over Head

Cmashaft ini merupakan mesin yang menggunakan satu

Camshaft yang terletak di atas. Setiap silinder terdapat

satu camshaft dengan 2 katup, yaitu katup isap (intake

valves) yang berfungsi menghisap campuran udara dan

bahan bakar ke dalam ruang bakar dan katup buang

(exhaust valves) yang berfungsi sebagai menghisap sisa

pembakaran ke knalpot. SOHC memiliki performa yang

lebih baik.
3. Double Over Head Camshaft (DOHC) Double Over Head

Camshaft ini merupakan mesin yang dalam satu piston

memiliki dua pasang over head, sehingga mesin tersebut

mempunyai 4 klep dimana 2 kleo mengatur untuk

masukan bahan bakar dan dua klep lainnya untuk

mengatur keluaran gas buang. DOHC ini memiliki dua

camshaft. Tipe ini dianggap yang paling baik

Ada tiga jenis penggerak poros bubungan, yaitu roda gigi,

rantai dan sabuk (belt).

a. Penggerak Poros Bubungan Dengan Roda Gigi Roda gigi

pada ujung poros engkol berhubungan langsung dengan

roda gigi pada poros bubungan. Apabila pemasangan roda

gigi poros engkol dan roda gigi poros bubungan tidak

tepat dengan tanda yang telah ditentukan, saat pembukaan

dan penutupan katup tidak sesuai dengan siklus mesin.

Demikian pula saat pengapian yang diberikan oleh

distributor tidak tepat.


b. Penggerak poros bubungan dengan rantai Apabila rantai

digunakan sebagai penghubung putaran dari poros engkol

ke poros bubungan, roda gigi diganti dengan sproket.

Pengikatan sproket dengan poros memakai dowel pin

(Spie), sehingga saat pemasangan tidak akan bergeser.

Antara sproket poros engkol, sproket poros bubungan dan

rantai penggerak, masing-masing mempunyai tanda

timing.

Pada saat pemasangan tanda timing tersebut harus

tepat supaya timing katup dan timing pengapian sesuai

dengan siklus mesin.

c. Penggerak Poros Bubungan Dengan Sabuk Penggerak poros

bubungan dengan sabuk, umumnya dipakai pada mesin

yang poros bubungannya terletak di atas kepala silinder.

Sabuk karet dengan gigi besar, menghubungkan puli yang

dipasang pada poros engkol dan poros bubungan.

Penggerak dengan sabuk sangat fleksible, tidak

menimbulkan bunyi dan tidak membutuhkan pelumas.

Pada puli poros bubungan dan puli poros engkol, masing-

masing mempunyai tanda timing. Pada saat pemasangan,


tanda timing di kedua puli ini harus tepat, supaya timing

katup dan timing pengapian sesuai.

Komponen-komponen mekanik katup selain tersebut diatas,

meliputi : pengangkat katup, pusrod, pelatuk katup, poros

rocker arm dan poros bubungan.

4. Paking Kepala silinder (gasket)

Paking kepala silinder digunakan/dipasang diantara

kepala silinder dengan blok silinder sebagai perapat antara

permukaan kepala silinder dengan permukaan blok silinder

untuk mencegah kebocoran gas (pada langkah kompresi

maupun langkah usaha), minyak pelumas dan air pendingin.

Paking kepala silinder harus mampu terhadap tekanan, panas

akibat pembakaran, dan juga harus mencegah kebocoran oli dan

air pendingin. Pada pekerjaan servis kepala silinder, kepala

silinder tersebut dilepas dari blok mesin, sehingga paking kepala

silinder harus diganti (tidak pernah paking kepala silinder

dipakai dua kali).Hal ini disebabkan elastisitas paking

berkurang apabila paking tersebut telah pernah dipakai,

sehingga kemungkinan terjadi kebocoran lebih besar.


5. Poros Engkol (Crankshaft)

Poros engkol berfungsi untuk merubah gerak

transalasi torak menjadi gerak putar, dengan perantaraan

batang torak. Pada bagian ujung depan poros engkol dipasang

roda gigi timing yang menggerakkan poros bubungan.

Disamping itu ada puli untuk mengerakkan pompa air dan

alternator, sedang pada ujung belakang poros engkol

dilengkapi flange untuk memasang roda penerus. Poros engkol

terdiri dari crank arm, crank pin, crank journal, balance

weight, front end dan rear end. Crank journal didukung oleh

bantalan utama dan merupakan titik pusat putaran poros

engkol, sedangkan crank pin tempat memasang batang torak.


Poros engkol harus dibuat dari bahan yang kuat,

tahan regangan, tahan benturan dan tahan lengkungan. Oleh

karena itu seluruh permukaannya harus dikerjakan dengan

baik, supaya jangan sampai retak karena kelelahan. Pada

bagian tengah poros engkkol yaitu antara crank journal

dengan crank pin ada saluran kecil, saluran kecil tersebut

berfungsi untuk mengalirkan minyak pelumas. Jumlah crank

journal pada mesin, paling banyak sama dengan jumlah

silinder ditambah satu.

Hal-hal berikut ini adalah persyaratan yang harus

dimiliki poros engkol.

a. Kepadatan

b. Ringan

c. Mampu menahan temperatur yang berubah-ubah

d. Kemampuan yang baik menahan keausan.

e. Ketepatan desain

f. Kemampuan menahan kebengkokan dan beban

Konstruksi Poros Engkol

Pabrik secara umum menggunakan salah satu teknik berikut

ini;
1. Casting adalah yang paling banyak digunakan, proses ini

adalah yang paling banyak dipilih oleh pabrik pembuat

kenderaan.

2. Forging adalah proses pemanasan pada lempengan baja

hingga pada temperatur kerja selanjutnya ditempa atau

dipres hingga mendapatkan bentuk yang diinginkan.

Proses ini memerlukan suatu tingkat ketrampilan dan

pengetahuan atau kemampuan yang sangat tinggi.

3. Billet adalah pekerjaan poros engkol dengan

mengerjakannya dengan mesin pada batang baja padu.

Poros engkol dengan proses billet adalah poros engkol

dengan kemampuan tinggi dan umumnya digunakan pada

pesawat engine terbang.

6. Bantalan

Ada dua jenis bantalan yang digunakan pada mesin

yaitu: a. Bantalan jenis rata/luncur/busing, yang dapat digunakan

pada blok silinder untuk mendukung poros bubungan, poros

pengimbang atau pada pena torak2. Bantalan jenis sisipan yang

sangat persisi, yang digunakan sebagai dudukan poros engkol

pada blok silinder atau pada ujung besar batang torak. b. Jurnal

bantalan poros engkol Jurnal bantalan poros utama ada pada garis

tengah poros engkol .

Jurnal-jurnal harus dibubut dengan sangat tepat karena

berat dan gerakan poros engkol akan ditumpu oleh titik-titik ini.

Jumlah bantalan poros utama bergantung desain mesin. Pada

umumnya mesin-mesin V-blok mempunyai bantalan utama yang


lebih sedikit daripada mesin in-line yang memiliki jumlah silinder

yang sama, karena mesin blok-V menggunakan poros engkol

yang lebih sedikit.

6. Torak (Piston)

Torak diperlukan untuk melakukan beberapa fungsi penting,

yaitu :

a. Sebagai tempat cincin torak yang sebagai pembatas dan

perapat pada dinding silinder

b. Menerima tenaga pembakaran dan meneruskannya ke poros

engkol melalui batang torak.

Tekanan dan panas akibat pembakaran mengharuskan

konstruksi torak dibuat harus kuat, ringan, tahan gesekan dan

mampu menghantarkan panas. Piston didesign untukmemiliki

karakteristik berikut ini :

a. Dapat menghantarkan panas dengan baik

b. Kuat

c. Tahan terhadap gesekan

d. Ringan
7. Cincin Torak

Pada torak dipasang cincin kompresi dan cincin oli. Cincin

kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran gas didalam

silinder sementara cincin oli mengontrol oli yang berlebihan

pada dinding silinder sebagai pelumas dan sebagai perapat

untuk cincin kompresi.

Fungsi cincin torak adalah untuk mencegah kebocaran gas dari

ruang bakar ke ruang engkol. Pada umumnya terdapat dua

buah cincin kompresi untuk setiap torak.


8. Batang Torak (Connecting Rod)

Batang torak adalah salah satu komponen mesin

yang menerima tekanan tinggi. Batang torak berfungsi

merubah gerak lurus dari torak menjadi gerak putar pada poros

engkol. Oleh karena itu batang torak harus kuat terhadap

regangan dan kaku. Pada saat yang sama batang torak juga

harus seringan mungkin agar tidak membutuhkan tenaga gerak

yang besar. Pada umumnya batang torak dibuat berbentuk H

atau I, agar lebih kuat dalam bobot yang lebih ringan.

Bagian ujung kecil batang torak dihubungkan

dengan torak dengan jaminan pena torak, dan ujung yang lain

dari batang torak yaitu ujung besar dihubungkan dengan

bantalan jalan poros engkol. Bagian ujung besar batang torak

dibuat dua bagian agar dapat terpasang pada bantalan poros

engkol dan dilengkapi dengan baut/mur sebagai pengikat, hal

ini agar ujung besar dan kelengkapannya dapat terpasang

terutama crush bantalan sisipan benar-benar pada posisi bulat


dan sesuai dengan bantalan jalan poros engkol. Untuk

menjamin kondisi ini maka tanda yang terdapat pada batang

torak harustepat pada saat akan memasang. Gambar 19.

memperlihatkan batang torak dalam keadaan terpasang.

Gambar 19. memperlihatkan batang torak dalam keadaan

terpasang.

9. Poros Bubungan (Camshaft)

Fungsi utama poros bubungan adalah untuk

menggerakkan katup masuk dan katup buang. Poros bubungan

dibuat dari bahan perpaduan baja tuang atau baja padu, atau

dari besi tuang yang berkemampuan tinggi. Dalam operasinya

permukaan bubungan menerima beban yang besar oleh karena

itu diperlukan pengerasan pada permukaan tersebut. Fungsi

lain dari poros bubungan adalah untuk menggerakkan

distributor atau pompa bahan bakar. Distributor digerakkan

oleh gigi yang terdapat pada poros bubungan sementara untuk

menggerakkan pompa bahan bakar adalah dengan bubungan

ecentrik yang terdapat pada poros bubungan tersebut.


10. Katup-Katup (Valve)

Fungsi katup masuk adalah untuk

mengalirkan campuran udara dan bahan bakar

masuk ke ruang bakar. Setelah terjadi pembakaran,

maka asap dari pembakaran akan keluar dari ruang

bakar melalui katup buang. Katup-katup ini harus

dapatsebagai penutup agartidak terjadi kebocoran

gas pada saat langkah kompresi dan langkah usaha.

Secara umum engine 4 langkah mempunyai 2

katup untuk setiap silinder, namun

perkembangannya ada juga beberapa engine yang

mempunyai 4 atau 5 katup untuk setiap silinder,

misalnya, Honda, Toyota dan Nissan umumnya ada

yang mempunyai 4 katup untuk setiap silinder,

Audi menggunakan 5 katup untuk setiap silinder.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Umaryadi, S.Pd, (2007), Pendidikan Dasar Teknik Mesin 1 , Surakarta,


Yudistira

Umaryadi, S.Pd, (2007), Pendidikan Dasar Teknik Mesin 2, Surakarta, Yudistira

Umaryadi, S.Pd, (2007), Pendidikan Dasar Teknik Mesin 3, Surakarta, Yudistira

Kasbollah M P, Drs, Salipun T S, Drs, Pengetahuan Bahan Dan Perkakas Otomotif ,


Jakarta, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Astra International Tbk, Teknik Servis Dasar. Jakarta: Toyota Astra Motor.

Astra International Tbk,. (1990). New Step Training Manual 1. Jakarta: Toyota
Astra Motor.

Boentarto Drs, (2006). Panduan Praktis Tune Up Mesin Mobil , Kawan Pustaka.
Indomobil Suzuki Internasional. Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor
Tingkat Dasar. Jakarta.

Direktorat Menengah Kejuruan. nPraktek Servis dan Pengujian Otomotip


1dustri dan Konsual Kualitas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Waluyanti Sri,dkk, (2008) Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1, Buku
Sekolah Elektronik (BSE)

Maryono Budi S.Pd, S.T, (2008). Penggunaan Pemeliharaan dan Perlengkapan


Tempat Kerja , Yogyakarta: LP2IP Yogyakarta

Komunitas Honda Tiger, Penggunaan Treker, www.motorplus-online.com, 2009

hondamotocare.blogspot.com/, Special service Tools, www.google.com, 2009

Indoteknik, Macam-macam Treker, www.google.com, 2009

Hidayat Dadang, Drs, Usep Saepudin, Drs, M.Pd, Penggunaan dan Pemeliharaan
dan Perlengkapan Tempat Kerja, Jakarta, Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional, 2004

http://bse.ictcenter-llg.net/files/TEKNIK%20PRODUKSI
%20MESIN%20INDUSTRI%201/Bab%20II%20Memahami
%20Proses%20Dasar%20Kejuruan%20lar%20maneh.pdf

17.
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Cha
pter%20-%20Electric%20motors%20(Bahasa%20Indonesia).pdf

https://putaranrodadragster.blogspot.com/2013/07/buku-korek-
mesin-2-tak-dan-4-tak.html

Anda mungkin juga menyukai