Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

TURBIN GAS

Disusun Oleh :
YANUAR KRISTIANA A
166711351055

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur kami haturkan atas kemurahan Allah SWT
yang telah memberi rahmat dan karunia yang tiada terputus serta yang telah
memberi kesehatan kepada kami, sehingga makalah yang berjudul “Turbin Gas”
dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tak lupa kami sampaikan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Turbin dan Gas.
Dalam kesempatan ini, kami menghanturkan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu memberi dukungan yang sangat berharga pada
penyusunan makalah ini, khususnya kepada :
1. Bapak Umar suhaimin sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Turbin dan Gas
2. Orang tua dan keluarga atas doa nya, serta
3. Teman-teman atas dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan makalah
ini.
Kami memohon maaf jika di dalam penulisan makalah masih banyak
kesalahan maupun kekeliruan, baik dalam penulisan kata ataupun kalimat yang
masih rancu dan kurang dimengerti. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
agar dalam pembuatan makalah berikutnya bisa lebih baik.
Wassalamualaikum Salam Wr.Wb.

Jakarta, 12 Juli 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................... 2
1.3 Manfaat.................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Turbin Gas............................................................................... 3
2.2 Siklus Termodinamika Turbin Gas.......................................... 5
2.3 Klasifikasi Turbin Gas............................................................. 7
2.4 Cara Kerja Turbin Gas............................................................. 11
2.5 Bagian dan Komponen Utama Turbin Gas.............................. 13
2.6 Kerja, Daya dan Efisiensi Turbin Gas..................................... 18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 24
3.2 Saran........................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak abad yang lalu sudah dimulai usaha untuk mengembangkan turbin
gas, tetapi tidak berhasil dan perkembangannya pun dapat dikatakan agak
lambat bila dibandingkan dengan tenaga uap yang mencapai kemajuan pesat
dengan makin tingginya tekanan dan temperatur uap, dan harganya randemen
turbin gas sudah jauh ketinggalan. Konstruksi dan cara kerjanya turbin gas
sangat mudah bila terdapat didalam kertas (gambar desain), tetapi
kenyataannya bila diwujudkan sangat sukar (sulit) karena ada hubungannya
dengan pemakaian bahan bakar pada turbin.
Akhir-akhir ini randemen dan daya yang dihasilkan turbin gas naik, karena
gas yang bertemperatur tinggi, telah bisa digunakan, bekerjanya turbin
langsung tergantung pada keadaan gasnya. Sekarang randemen turbin, sudah
bisa mencapai sekitar 33 % dengan temperatur diruang bakar dan sebelum
rangkaian sudut jalan pertama untuk turbin penggerak pesawat terbang adalah
12000ºC.
Sementara itu temperatur untuk turbin yang dipakai di industri adalah
950ºC. Disamping itu turbin gas sudah mempunyai arti yang sangat besar,
karena untuk penggerak pesawat terbang dengan daya yang besar harus
memakai turbin gas dan sudah tidak bisa diganti lagi, sebab ukuran luar dan
berat turbin gas tidak bisa disaingi oleh motor bakar torak.
Keuntungan penggunaan turbin gas sebagai pembangkit tenaga listrik dan
sebagai penyedia panas di industri adalah mudah diinstal, proses kerjanya
tidak ruwet terutama cocok untuk menanggulangi beban puncak dan
dimensinya kecil. Untuk suatu hubungan antara turbin gas dengan proses
peredaran turbin uap randemennya bisa mencapai lebih dari 42 %, dilihat dari
segi ekonominya keadaan ini sudah cukup baik.
Akhirnya perlu diketahui bahwa kenyataannya proses turbin gas dengan
daya yang sangat besar terdapat pada teknik tenaga nuklir dengan Helium
sebagai fluids kerjanya.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dan
memahami mengenai siklus thermodinamika turbin gas, klasifikasi turbin gas,
cara kerja turbin gas, bagian dan komponen utama dari turbin gas, serta
perhitungan kerja, daya dan efisiensi dari turbin gas tersebut.

1.3 Manfaat
Hasil dari pembuatan makalah ini dapat dijadikan sumber informasi
dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai siklus
thermodinamika turbin gas, klasifikasi turbin gas, cara kerja turbin gas,
bagian dan komponen utama dari turbin gas, serta perhitungan kerja, daya dan
efisiensi dari turbin gas tersebut.

2
BAB II
ISI

2.1 Turbin Gas


Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya
seperti motor bakar yaitu udara atmosfer dihisap masuk kompresor dan
dikompresi, kemudian udara mampat masuk ruang bakar dan dipakai untuk
proses pembakaran, sehingga diperoleh suatu energi panas yang besar. Energi
panas tersebut diekspansikan pada turbin dan menghasilkan energi mekanik
pada poros.Sisa gas pembakaran yang ke luar turbin menjadi energi dorong
(turbin gas pesawat terbang). Jadi jelas bahwa turbin gas adalah mesin yang
dapat mengubah energi panas menjadi energi mekanik atau dorong.
Persamaan turbin gas dengan motor bakar adalah pada proses pembakarannya
yang terjadi di dalam mesin itu sendiri.
Disamping itu proses kerjanya adalah sama yaitu: hisap, kompresi,
pembakaran, ekspansi dan buang. Perbedaannya adalah terletak pada
konstruksinya. Motor bakar kebanyakan bekerja gerak bolak-balik
(reciprocating) sedangkan turbin gas adalah mesin rotasi, proses kerja motor
bakar bertahap (intermiten), untuk turbin gas adalah kontinyu dan gas buang
pada motor bakar tidak pernah dipakai untuk gaya dorong.

Gambar 1. Mesin pembakaran dalam (turbin gas dan motor bakar)

3
Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu
hisap, kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada
motor bakar yang prosesnya bertahap yaitu yang dinamakan langkah, yaitu
langkah hisap, kompresi, pembakaran, ekspansi dan langkah buang. Antara
langkah satu dan lainnya saling bergantung dan bekerja bergantian. Pada
proses ekspansi turbin gas, terjadi perubahan energi dari energi panas mejadi
energi mekanik putaran poros turbin, sedangkan pada motor bakar pada
langkah ekspansi terjadi perubahan dari energi panas menjadi energi mekanik
gerak bolak-balik torak. Dengan kondisi tersebut, turbin gas bekerja lebih
halus dan tidak banyak getaran.

Penggunaan Turbin Gas dibagi menjadi dua, yaitu :


1. Pada bidang Aviasi (penerbangan)
Digunakan sebagai mesin yang menghasilkan daya dorong pada
pesawat terbang ( Aeroderivatif). Turbin gas dinilai sangat cocok sebagai
motor propulsi pesawat terbang karena memiliki bobot yang ringan
dimensi yang ringkas,sehingga tidak memerlukan banyak ruangan, serta
mampu menghasilkan daya yang besar. hal ini menjadi penting karena
adanya kecenderungan terbang pada kecepatan tinggi serta jarak jelajah
yang panjang dan muatan yang bertambah berat.

Gambar 2. Aplikasi Turbin Gas Pada Pesawat Terbang

4
2. Pada bidang Industri
Turbin gas digunakan untuk menggerakkan bermacam-macam
peralatan, seperti pompa, generator listrik, dan kompresor.

Gambar 3. Turbin gas Untuk Industri (Pembangkit Listrik)

2.2 Siklus Thermodinamika Turbin Gas


Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum, yaitu:
A. Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang
terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua
proses isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas
pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal
(regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah : hth = 1 – T1/Th,
dimana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur panas.

B. Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua
proses isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap
(isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus
Ericson.

C. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin
gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh

5
pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk
performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi
isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan
konstan. Turbin gas merupakan suatu mesin yang bekerja mengikuti
siklus termodinamik Brayton. Adapun siklus termodinamikanya pada
diagram p-v dan t-s adalah sebagai berikut
Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara
berikut:

Gambar 4. Sistem turbin gas, diagram P-v, diagram T-s

 Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik).


Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 – h1).
 Proses 2 ke 3 Pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan.
Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2).
 Proses 3 ke 4 ekspansi isentropik didalam turbin.
Daya yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4).
 Proses 4 ke 1 pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara.
Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 – h1).
Dari diagram T-S dapat dilihat setelah proses kompresi pada
kompresor temperatur naik yaitu T2 dari tempertur atmosfer T1 dan
tekanan naik dari p1 menjadi p2, tempertur dan tekanan ini diperlukan
untuk proses pembakaran. Setelah bahan bakar disemprotkan dan
bercampur dengan udara mampat didalam ruang bakar dan dinyalakan,
terjadi proses pembakaran, temperatur naik lagi sampai T3. Temperatur
T3 adalah temperatur gas pembakaran yang akan masuk turbin,

6
temperatur ini dibatasi oleh ketahanan material turbin pada suhu tinggi.
Setelah proses ekspansi pada turbin, temperatur gas sisa menjadi turun
sampai T4 dan temperature gas sisa ini masih tinggi diatas temperature
T1.
Ada banyak tipe turbin gas,tetapi dengan prinsip kerja yang sama,
yaitu mengikuti siklus Bryton. Siklus tersebut adalah siklus dasar yang
menjadi patokan dalam perancangan turbin gas. Secara teoritis kelihatan
tidak ada kesulitan, tetapi pada kenyataannya, pembuatan turbin gas
menemui banyak kesukaran, terutama yang berhubungan dengan
efisiensi pemakaian bahan bakar dan ketersedian material yang bekerja
pada temperatur tinggi. Dengan berbagai alasan dan tujuan, banyak tipe
turbin gas yang dikembangkan. Adapun beberapa alasan tersebut adalah:
1. Pemakaian bahan bakar harus lebih bervariasi tidak hanya untuk
bahan bakar cair dan gas saja atau untuk mencegah singgungan fluida
kerja dengan lingkungan, khususnya untuk bahan bakar nuklir. Untuk
keperluan tersebut, dibuat turbin gas terbuka dan tertutup atau turbin
gas langsung dan tidak langsung.
2. Pemakaian turbin gas yang semakin meluas, disamping sebagai
pembangkit daya dorong dan pembangkit listrik, turbin gas sekarang
banyak digunakan untuk pengerak mula, contohnya penggerak pompa
dan kompresor pada industri-industri atau pusat pembangkit tenaga
(power plant). Untuk keperluan tersebut, dibuat turbin gas dengan
model satu poros dan dua poros.

2.3 Klasifikasi Turbin Gas


Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan
lainnya.
A. Berdasarkan siklusnya
1. Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)
Sebuah turbin gas siklus terbuka sederhana terdiri dari kompresor,
ruang bakar dan turbin. Kompresor mengambil udara ambien dan
menaikkan tekanannya. Panas ditambahkan pada udara di ruang bakar

7
dengan membakar bahan bakar dan meningkatkan suhunya. Gas-gas
yang dipanaskan keluar dari ruang pembakaran yang kemudian
diekspan ke turbin membuat mekanik bekerja.
Selanjutnya daya yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk
mendorong kompresor dan aksesoris lainnya dan sisanya digunakan
untuk pembangkit listrik. Karena udara ambien masuk ke kompresor
dan gas yang keluar dari turbin di buang ke atmosfer, media kerja
harus digantikan terus-menerus.
Jenis siklus ini dikenal sebagai siklus turbin gas terbuka dan umum
digunakan di sebagian besar pembangkit listrik turbin gas karena
memiliki banyak kelebihan. Sangat penting mencegah debu memasuki
kompresor untuk meminimalkan erosi dan deposisi pada bilah dan
bagian-bagian kompresor dan turbin yang dapat merusak profil dan
efisiensinya. Pengendapan karbon dan abu pada bilah turbin sama
sekali tidak diinginkan karena akan mengurangi efisiensi turbin.

Gambar 5. Turbin gas siklus terbuka


2. Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)
Siklus gas turbin tertutup yang berasal dan dikembangkan di Swiss.
pada tahun 1935, J. Ackeret dan C. Keller pertama kali diusulkan jenis
mesin dan pabrik pertama selesai pada tahun 1944 di Zurich. Dalam
turbin gas siklus tertutup, fluida kerja (udara atau gas) keluar dari
kompresor dipanaskan dalam pemanas dengan sumber eksternal pada
tekanan konstan. Suhu tinggi dan tekanan udara tekanan tinggi keluar
dari pemanas eksternal dilewatkan melalui turbin. Cairan yang keluar

8
dari turbin didinginkan ke suhu aslinya dalam pendingin menggunakan
sumber pendingin eksternal sebelum diteruskan ke kompresor. Fluida
kerja terus digunakan dalam sistem tanpa fase dan panas yang
dibutuhkan diberikan kepada fluida kerja dalam penukar panas.

Gambar 6. Turbin gas siklus tertutup

Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida


kerja. Pada turbin gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya
langsung dibuang ke udara atmosfir, sedangkan untuk siklus tertutup
akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam
proses awal.

B. Berdasarkan konstruksi poros


1. Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang
menghasilkan energi listrik untuk keperluan proses di industri.

9
Gambar 7. Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
2. Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin
bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini
digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti
kompresor pada unit proses.

Gambar 8. Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)

C. Berdasarkan aplikasi
1. Industrial heavy-duty gas turbine
 Daya keluaran yang besar.
 Berumur panjang.
 Memiliki efisiensi paling tinggi dibanding tipe turbin gas lain.
 Tidak berisik dibandingkan dengan Aircraft-derivative gas turbine.

Gambar 9. Industrial heavy-duty gas turbine

2. Aircraft-derivative gas turbine


 Paling banyak digunakan pada Power Plant.

10
 Biaya instalasi yang relative murah.
 Peralatan start-up membutuhkan daya yang kecil.
 Proses start-up dan shut-down dapat dilakukan dengan cepat.
 Dapat meng-handle fluktuasi perubahan beban.

Gambar 10. Aircraft-derivative gas turbine

D. Berdasarkan kapasitas
1. Medium-range gas turbine
 Kapasitas berkisar antara 5000 – 15000 hp (3,7 – 11,2 MW).
 Memiliki efisiensi yang cukup tinggi.
 Pada kompresor terdapat 10 – 16 tingkat sudu, dengan rasio
tekanan sekitar 5 – 11.
 Biasanya menggunakan regenerator untuk meninggkatkan efisiensi.
2. Small gas turbine
 Kapasitas dibawah 500 hp (3,7 MW).
 Biasanya menggunakan kompresor sentrifugal.
 Memiliki efisiensi sekitar 20 %, karena :
 Efisiensi kompresor sentrifugal yang digunakan memiliki efisiensi
lebih rendah disbanding kompresor aksial.
 Temperatur masuk pada turbin diusahakan tidak melebihi 1700 ° F
(927° C).

2.4 Cara Kerja Turbin Gas


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara

11
tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara
bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan
proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan
bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan
konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan
temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui
suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu
turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator
listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar
melalui saluran buang (exhaust).

Gambar 11. Turbin Gas


Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan.
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang
bakar dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke
luar melalui nozel.
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugian - kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan

12
oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu
sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen
sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan
temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical loss, dsb.

2.5 Bagian dan Komponen Utama Turbin Gas


Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet
section, compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust
section. Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting
equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa komponen
pendukung lainnya.

Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbin gas:


A. Air Inlet Section
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara
sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
1. Air inlet housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya
terdapat peralatan pembersih udara.
2. Inertia separator, berfungsi untuk membersihkan debu - debu atau
partikel yang terbawa bersama udara masuk.
3. Pre-filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet
house.
4. Main filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian
dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke
dalam kompresor aksial.

13
5. Inlet bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompresor.
6. Inlet guide vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur
jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.

B. Compressor Section
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor,
berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section
hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat
menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan
daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua
bagian yaitu:
1. Compressor Rotor Assembly
Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada
porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan
aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga
diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari
wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di
sekeliling sumbu rotor.
2. Compressor Stator
Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
 Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara
masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
 Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya
terdapat empat stage kompresor blade.
 Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor
blade tingkat 5-10.
 Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai
tempat keluarnya udara yang telah dikompresi.

C. Combustion Section

14
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar
dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu
tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi
energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition
pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem
adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran
ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi
tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-komponen
itu adalah :
1. Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya
pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar
yang masuk.
2. Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
3. Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner.
4. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke
dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara
dapat terbakar.
5. Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran
gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
6. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua
combustion chamber.
7. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi
proses pembakaran terjadi.

D. Turbin Section
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energy
kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak
compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang
dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya
sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.

15
Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :

1. Turbin Rotor Case


2. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke
first stage turbine wheel.
3. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi
kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi
mekanik berupa putaran rotor.
4. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran
gas panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma
berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.
5. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energy kinetik
yang masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan
kecepatan putar rotor yang lebih besar.

E. Exhaust Section
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi
sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas.
Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Exhaust Frame Assembly
2. Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada
exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan
kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack,
sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur dengan
exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga
untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada
exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk
temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.

Komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai berikut:


1. Starting Equipment

16
Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis
starting equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada
umumnya adalah :
 Diesel Engine, (PG –9001A/B).
 Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03).
 Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)

2. Coupling dan Accessory Gear


Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang
bergerak ke poros yang akan digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang
digunakan, yaitu:
 Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory gear
dan HP turbin rotor.
 Accessory Gear Coupling, menghubungkan accessory geardengan
HP turbin rotor.
 Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor
beban.

3. Fuel System
Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan
tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan
bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat.
Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi
dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-
cairan yang masih terdapat pada fuel gas.

4. Lube Oil System


Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara
kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil
disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing
juga untuk accessory gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri
dari:

17
 Oil Tank (Lube Oil Reservoir).
 Oil Quantity.
 Pompa.
 Filter System.
 Valving System.
 Piping System.
 Instrumen untuk
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk
mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:
 Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan
oleh HP shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube
oil.
 Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang
digerakkan oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main
pump turun.
 Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika
kedua pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.

5. Cooling System
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan
udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada
section dan bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system
adalah:
 Off base Water Cooling Unit.
 Lube Oil Cooler.
 Main Cooling Water Pump.
 Temperatur Regulation Valve.
 Auxilary Water Pump.
 Low Cooling Water Pressure Swich.

2.6 Perhitungan Kerja, Daya, dan Efisiensi


A. Perhitungan Kerja

18
Besar kerja yang dilakukan oleh kompressor berdasarkan siklus bryton
dan turbin sebagai ekspansi gas hasil pembakaran adalah:
Wkompressor = mudara (h2-h1)
Wturbin = (mudara + mbahan bakar) (h3-h4) (kJ/s)
Dimana:
Wkompressor = Kerja Kompressor (kJ/s)
Mudara = Aliran massa udara (kJ/s)
H1 = Enthalphi pada kondisi tekanan P1 dan suhu T1 (kJ/kg)
H2 = Enthalphi pada kondisi tekanan P2 dan suhu T2 (kJ/kg)
B. Daya (P)
Daya yaitu pengurangan (selisih) dari kerja turbin dan kerja kompressor
adalah:
P = Wc-Wt
Dimana:
Wc = Kerja Kompressor (kJ/s)
Wt = Kerja Turbin (kJ/s)
C. Efisiensi Turbin Keseluruhan (Thermal)
Jadi efisiensi thermal siklus adalah:
Ƞ = Wturbin – Wkompressor x 100%
Qmasuk

Contoh Soal:
1. Pada sebuah instalasi turbin gas berbahan bakar minyak, udara diambil
pada tekanan 1 bar dan temperatur 27 C dan dikompresi hingga tekanan 4
bar. Minyak dengan nilai kalor 42.000 kJ dibakar di dalam ruang bakar
untuk menaikkan temperatur udara hingga 550 C. Jika udara mengalir
dengan laju 1,2 kg/s, carilah daya netto dari instalasi tersebut. Cari juga
rasio udarabahan bakar. Ambil Cp = 1,05.
Jawab

Diketahui:
P3 = p4 = 1 bar
T4 = 27 C = 300 K
p1 = p2 = 4 bar

19
Nilai kalor minyak = 42.000 kJ/kg
Temperatur udara setelah pemanasan di dalam ruang bakar:
T2 = 550 C = 823 K
m = 1,2 kg/s
Cp = 1,05

2. Pada sebuah pembangkit turbin gas, udara di kompresi oleh sebuah


kompresor satu tingkat dari 1 bar hingga 9 bar dan dari temperatur awal
300 K. Udara yang sama kemudian dipanaskan hingga temperatur 800 K
dan kemudian diekspansikan pada trubin. Udara kemudian dipanaskan

20
kembali ke temperatur 800 K dan kemudian diekspansikan pada turbin
kedua. Carilah daya maksimum yang didapatkan dari pembangkit, jika
massa udara yang disirkulasikan per detiknya adalah 2 kg.
Jawab
Diketahui: p6 = p5 = 1 bar
p1 = p2 = 9 bar
T6 = 300K
T2 = T4 = 800K
m = 2 kg
Cp = 1,0

21
3. Pada sebuah instalasi turbin gas, udara diambil pada tekanan 1 bar dan
temperatur 300 C. Udara dikompresi hingga 4 bar dan kemudian
dipanaskan dengan membakar minyak hingga temperatur 500 C. Jika
udara mengalir dengan laju 90 kg/min, carilah daya dan efisiensi
keseluruhan yang dihasilkan oleh pembangkit. Ambil γ udara 1,4 dan Cp =
1,0, Nilai kalor bahan bakar = 40.000 kJ/kg
Jawab
Diketahui: p4 = p3 = 1 bar
T4 = 300 C = 3030 K
p1 = p2 = 4 bar
T2 = 500 C = 773 K
ma = 90 kg/min = 1,5 kg/s
γ = 1,4 dan Cp = 1,0
massa bahan bakar = mf = 2,4 kg/min = 0,04 kg/s
Nilai kalor bahan bakar = CV = 40.000 kJ/kg

22
23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energy fluida kerja
dipergunakanlangsung untuk memutar roda turbin. Jadi, berbeda dengan yang
terjadi denganmesin torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang
bergeraktranslasi.Bagian turbin yang berputar dinamai rotor atau roda turbin.,
sedangkan bagianyang tidak berputar dinamai stator atau rumah turbin. Roda
turbin terletak didalam rumah turbin dan roda turbin memutar poros daya yang
menggerakkan ataumemutar bebannya (generator listrik, pompa, kompresor,
baling-baling atau mesinlainnya).
Di dalam turbin, fluida kerja mengalami proses ekspansi, yaitu proses
penurunan tekanan dan mengalir secara kontinu. Kerja fluida dapat berupa air,
uapair, atau gas.Secara umum, sistem turbin terdiri dari beberapa komponen,
antara lain:kompresor, pompa, ketel uap (boiler), ruang bakar, kondensor dan
turbin. Turbin banyak di manfatkan untuk pembangkit listrik, pesawat terbang,
di dalamindustry, dan lain-lain. Di dalam makalah ini, akan di bahas khusus
pada turbingas baik dalam siklus, klasifikasi, komponen-komponen yang ada,
dan prinsipkerja dari turbin tersebut serta aplikasi turbin yang akan di
gunakan.

3.2 Saran
Dalam makalah ini hanyalah teori-teori yang diambil dari sumber yang
berbeda-beda, tentu dalam penulisannya mungkin ada yang rancu atau sulit
untuk dipahami. Sebab itu dosen yang berkaitan pun diharapkan menjelaskan
kembali secara detail agar mudah dimengerti terutama pada bagian
perhitungan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Sunyoto. 2008. Teknik Mesin Industri Jilid 3 ,[online],


Naryono, Lukman Budiono. 2013. Analisis Efisiensi Turbin Gas Terhadap Beban
Operasi PLTGU Muara Tawar Blok 1. Sintek Vol 7 No 2
Maherwan P.Boyce. 2002. Gas Turbine Engineering Handbook (2nd ed). Texas:
Gulf Publishing Company
Kata Mulia Sembiring. 2004. Turbin Gas dan Instalasi Turbin Gas. Fakultas
Teknik. Jurusan Teknik Mesin. Universitas Sumatera Utara. Hlm:1-20
Asyari D.Yunus. Teknik Mesin. Universitas Darma Persada. Jakarta. Hlm: 80-98
Sunarwo, Teguh Harijono M. 2016. Analisa Efisiensi Turbin Gas Unit 1 Sebelum
Dan Setelah Overhaul Combustor Inspection Di Pt Pln (Persero) Sektor
Pembangkitan PLTGU Cilegon. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 12
No. 2. Hlm: 50-57

25

Anda mungkin juga menyukai