Segala puji bagi Allah Swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Permesinan Kapal II
yang berjudul “Prinsip Kerja Sistem Turbin Uap”
Dengan terselesaikannya makalah ini, maka tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, khususnya
bagi penulis sendiri. Tidak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan
ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
nantikan demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui klasifikasi turbin uap.
2. Mengetahui komponen-komponen dari sistem turbin uap.
3. Mengetahui prinsip kerja dari sistem turbin uap.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Turbin Uap
Turbin Uap dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang
berbeda berdasarkan pada konstruksinya, prinsip kerjanya dan menurut proses
penurunan tekanan uap sebagai berikut:
3
b. Turbin Reaksi
● Sudu bergeraknya tidak simetris.
● Proses ekspansi tekanan uap sebagian terjadi di nosel dan sebagian lain di sudu
gerak sehingga tekanan uap sesudah keluar dari tiap tingkat sudu lebih rendah dari
sebelumnya.
● Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut Tekanan
Bertingkat.
● Kecepatan uap yg keluar lebih rendah dibanding turbin impuls yaitu sekitar 100
– 200 m/detik.
5
2. Kondensor
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang
berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja. Pada sistem tenaga uap,
fungsi utama kondensor adalah untuk mengembalikan exhaust steam dari
turbin ke fase cairnya agar dapat dipompakan kembali ke boiler dan digunakan
kembali.
6
4. Turbin Uap
Turbin uap adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
yang fluidanya uap.
2.3 Prinsip Kerja Sistem Turbin Uap
Turbin uap merupakan salah satu jenis mesin yang menggunakan metode
external combustion engine (mesin pembakaran luar). Pemanasan fluida kerja
(uap) dilakukan di luar sistem. Prinsip kerja dari suatu instalasi turbin uap secara
umum adalah dimulai dari pemanasan air pada boiler. Uap air hasil pemanasan
yang bertemperatur dan bertekanan tinggi selanjutnya digunakan untuk
menggerakkan poros turbin.
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari
uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan. Tekanan
uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel,
akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat
masuk ke dalam nosel. Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-
sudu turbin yang berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin.
Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah
mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini
menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros
turbin.
7
Uap yang keluar dari turbin selanjutnya dapat dipanaskan kembali dengan
heater atau langsung disalurkan ke kondensor untuk didinginkan. Pada kondensor
uap berubah kembali menjadi air yang biasa disebut dengan air kondensat dengan
tekanan dan temperatur yang telah menurun. Selanjutnya air tersebut dialirkan
kembali ke boiler sebagai feed water dengan bantuan pompa. Dari penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa turbin uap adalah mesin pembangkit yang bekerja
dengan sistem siklus tertutup.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
▪ Komponen utama sistem turbin uap yaitu: boiler, kondensor, pompa air boiler,
dan turbin itu sendiri.
▪ Turbin uap dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang berbeda
berdasarkan pada konstruksinya, prinsip kerjanya dan menurut proses penurunan
tekanan uap.
▪ Turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang industri,
untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi.
3.2 Saran
Perhatikan hal – hal yang mempengaruhi gangguan sistem kerja turbin dan
perhatikan perawatan - perawatan yang dilakukan sesuai prosedur yang benar.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://dieshasetyawan.blogspot.com/2012/02/laporan-turbin-uap.html
datenpdf.com_makalah-turbin-uap-.pdf
bahan ajar Permesinan Kapal II oleh Syerly Klara dan A. Husni Sitepu
10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Klasifikasi Turbin Uap.................................................................3
2.2 Komponen-Komponen Sistem Turbin Uap..................................5
2.3 Prinsip Kerja Sistem Turbin Uap..................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................9
3.1 Kesimpulan...................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10
Ii
Gambar 1 melukiskan perubahan tekanan dan kecepatan absolute dari
uap di dalam turbin impuls kecepatan bertingkat. Dalam hal tersebut uap hanya
diekspansikan di dalam nosel (baris sudu tetap yang pertama) dan selanjutnya
tekanan konstan. Namun demikian, turbin tersebut masih termasuk dalam
golongan turbin impuls karena di dalam baris sudu gerak tidak terjadi ekspansi
(penurunan tekanan).
Gambar 1 Grafik tekanan (P), kecepatan absolut (C) kecepatan relatif (v) fluida
kerja di dalam turbin impuls kecepatan bertingkat.
Gambar 2 Grafik tekanan (P), kecepatan absolut (C) kecepatan relatif (v) dan
volume spesifik fluida kerja (1/Ɣ) di dalam turbin impuls tekanan bertingkat.
Baris sudu tetap berfungsi sebagai nosel; jadi, di sini kecepatan uap naik
karena tekanan turun. Dengan mengekspansikan uap secara bertahap maka
turbin akan bekerja dengan kecepatan absolut uap yang tidak terlampau besar,
sehingga kerugian gesekannya pun akan berkurang.
Dalam hal sebuah turbin dapat pula terdiri dari kombinasi baris sudu
impuls kecepatan bertingkat dan tekanan bertingkat seperti telihat pada gambar
3 Hal tersebut ditunjukan untuk memperoleh segi yang menguntungkan dari
kedua jenis sudu tersebut, misalnya untuk mendapatkan unit yang lebih
kompak dan murah. Selain itu, baris sudu Curtis dipasang di depan baris sudu
Rateau supaya tekanan uap dapat segera di turunkan pada tingkat yang
pertama, untuk melindungi rumah turbin impuls dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 3 Grafik tekanan (P), kecepatan absolut (C) dan kecepatan relatif (v)
fluida kerja di dalam turbin impuls yang terjadi dari gabungan proses
kecepatan bertingkat dan tekanan bertingkat.
Gambar 5 Grafik tekanan (P), kecepatan absolut (C) dan kecepatan relatif (v)
fluida kerja di dalam turbin reaksi (Turbin Parsons)
Ciri dari sudu gerak turbin reaksi dapat dilihat pada gambar 6 pada turbin
reaksi baris sudu tetap maupun sudu gerak berfungsi sebagai nosel, sehingga
kecepatan relative uap ke luar setiap sudu lebih besar dari kecepatan relative
uap masuk sudu yang bersangkutan.