IKI 6
1903431022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin banyaknya turbin dan pesatnya perkembangan turbin tersebut, kini turbin
tak asing lagi. Segala macam cara dilakukan untuk memodifikasi kembali turbin
tersebut hanya untuk meningkatkan kenyamanan bagi pemakai, baik individu
maupun kelompok. Terlebih lagi dengan adanya perkembangan teknologi saat ini,
proses pemodifikasian turbin tersebut menjadi lebih mudah dilakukan.
Dengan adanya berbagi macam turbin tersebut yang telah tersebar hingga
dipelosok Indonesia, maka kami berupaya untuk menulis sebuah makalah yang
menyangkut permasalahan tersebut yaitu Turbin Uap.
B. Tujuan
6. Serta dari pengamatan ini diharap dapat mengerti tentang kelebihan dan
kelemahan turbin uap.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari turbin uap ini ada berbagai macam, sesuai penggunaan dari
turbin uap tersebut. Ruang lingkup yang saya dapat dari hasil penyusunan makalah
ini adalah industri, karena industri merupakan tempat yang paling banyak
menggunakan alat-alat yang berhubungan dengan turbin uap.
D. Metode
Ada berbagai metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini, yaitu
antara lain :
1. Pengamatan
2. Studi Pustaka
Selain dengan metode pengamatan terhadap turbin uap, kami juga mengumpulkan
informasi-informasi melalui metode studi pustaka, yaitu dengan cara menggali
informasi dari buku-buku serta media-media massa yang ada.
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi
energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan
elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung dari
jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan pada berbagai
bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.
Turbin uap merupakan salah satu jenis mesin yang menggunakan metode external
combustion engine (mesin pembakaran luar). Pemanasan fluida kerja (uap)
dilakukan di luar sistem. Prinsip kerja dari suatu instalasi turbin uap secara umum
adalah dimulai dari pemanasan air pada ketel uap. Uap air hasil pemanasan yang
bertemperatur dan bertekanan tinggi selanjutnya digunakan untuk menggerakkan
poros turbin. Uap yang keluar dari turbin selanjutnya dapat dipanaskan kembali
atau langsung disalurkan ke kondensor untuk didinginkan. Pada kondensor uap
berubah kembali menjadi air dengan tekanan dan temperatur yang telah menurun.
Selanjutnya air tersebut dialirkan kembali ke ketal uap dengan bantuan pompa.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa turbin uap adalah mesin
pembangkit yang bekerja dengan sistem siklus tertutup.
Secara umum komponen-komponen utama dari sebuah turbin uap adalah sebagai
berikut:
1. CASSING
2. ROTOR
Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin atau
deretan sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving Blade. Untuk turbin bertekanan
tinggi atau ukuran besar, khususnya unuk turbin jenis reaksi maka motor ini perlu
di Balanceuntuk mengimbagi gaya reaksi yang timbul secara aksial terhadap poros.
3. BEARING PENDESTAL
4. JOURNAL BEARING
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya Radial atau Gaya Tegak
Lurus Rotor.
5. THRUST BEARING
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan atau untuk menerima gaya
aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang merupakan gerakan maju mundurnya
poros rotor.
Ø Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk ke bagian turbin
dan akan menekan / terdorong keluar secara sirkuler
Ø Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak secara rotasi.
Ø Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor sebagai akibat
dari benda-benda yang berputar dari turbin akan terdorong ke luar secara sirkuler
oleh oli yang masuk .
7. GLAND PACKING
8. LABIRINTH RING
Mempunyai fungsi yang sam dengan gland packing.
9. IMPULS STAGE
Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu sebanyak 116 buah
Adalah sudu-sudu yang berfingsi untuk menerima dan mengarahkan steam yang
masuk.
Adalah sejumlah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan merubah Energi Steam
menjadi Energi Kinetik yang akan memutar generator.
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur steam yang masuk
kedalam turbin sesuai dengan jumlah Steam yang diperlukan.
Adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada turbin-turbin dengan
kapasitas besar dan berfungsi untuk menurunkan putaran poros rotor dari 5500rpm
menjadi 1500 rpm.
§ Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-bagian dalam
reducing gear.
§ Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical yang
putarannya merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.
§ Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type Helical yang
putarannya akan mengurangi jumlah putaran dari Shaft rotor turbin yaitu dari 5500
rpm menjadi 1500 rpm.
§ Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion Bearing terhadap
gaya radial shaft pinion gear.
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari uap
dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan.Tekanan uap
pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan
tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke
dalam nosel.Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin
yang berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang
mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti
lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang
mendorong dan kemudian memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti hanya
sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin yang
berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin
dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum
memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu
gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang berguna untuk mengubah
arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan
arah yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat
dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan
sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena
kehilangan energi relatif kecil.
a. Turbin Impulse
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berrotor satu
atau banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu. Sudu biasanya
simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut keluar.
b. Turbin Reaksi
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri dari baris
sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan
dengan mudah dari sudu impuls karena tidak simetris, karena berfungsi sebagai
nossel bentuknya sama dengan sudu tetap walaupun arahnya lengkungnya
berlawanan.
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk daya
kecil, misalnya penggerak kompresor, blower, dll.
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya besar. Pada
turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga turbin tersebut
terjadi distribusi kecepatan / tekanan.
Ø Turbin Kondensasi.
Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan dimasukkan kedalam kompresor.
Apabila tekanan sisi keluar turbin masih besar dari 1 atm sehingga masih dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin lain.
Ø Turbin Ekstraksi.
Didalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk roses pemanasan
lain, misalnya proses industri.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut :
Untuk menggunakan turbin uap dengan baik dan benar, maka kita harus
mengetahui cara kerja dari turbin uap tersebut, agar kesalahan yang mungkin
terjadi bias diminimalisir.
Turbin uap harus digunakan sesuai dengan kegunaan turbin tersebut, dan
tidak untuk digunakan yang tidak sesuai penggunaannya.
Turbin uap merupakan buatan manusia, jadi alat tersebut ada kelebihan dan
kekurangannya.
B. Saran-saran
Dari hasil penyusunan makalah diatas maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :