Disusun oleh :
Muthaharussayidun
(5212412005)
Nurmala Dyah F.
(5212412006)
Deviana Uswatun K.
(5212412007)
Raka Rachmandanu
(5212412008)
M.Rifki Rizqia
(5212412009)
Faris Aji S.
(5212412012)
Arinda Nur S.
(5212412013)
Defani Alrasyidi N.
(5212412014)
Satrio Hudi A.
(5212412016)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Tujuan
BAB IV KESIMPULAN
11
LAMPIRAN
12
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar1.
Gambar 2.
2
.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5
12
Gambar 6
12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
menerapkan
serta
memberikan
inovasi
agar
dapat
berkonstribusi dalam kemaslahatan umat dan bagi industri khususnya. Dari latar
belakang tersebut kelompok kami akan memaparkan bahan diskusi mengenai
turbin uap.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan terdapat beberapa masalah
yang dapat dirumuskan antara lain:
1. Bagaimana sejarah perkembangan turbin uap?
2. Apa komponen-komponen yang ada pada turbin uap?
3. Bagaimana langkah kerja turbin uap ?
4. Siklus apa yang menyertai kerja turbin uap?
5. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan turbin uap?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai setelah diskusi dilaksanakan antara lain:
1. Peserta diskusi mampu mengetahui dan memahami sejarah perkembangan
turbin uap, komponen-komponen yang ada, langkah kerja serta siklus yang
menrtai dalam kerja turbin uap.
2. Memberikan pertanyaan untuk menunjang pemahaman mengenai turbin uap
BAB II
PAPARAN DISKUSI
2.1 Sejarah Perkembangan Turbin Uap
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, turbin uap merupakan
suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik
dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk
putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi,
dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Sejarah perkembangan
turbin uap sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Hero dari Alexandria yang
mengemumakan prototipe prinsip reaksi pada nosel yang merupakan pengubahan
energi uap menjadi mekanik. Selanjutnya Thomas Savery (1650-1715) Adalah
orang Inggris yang membuat mesin uap bolak-balik. Namun, mesin ini sering
meledak dan boros uap sehingga tidak populer. Selanjutnya teori berkembang
mengikuti aplikasinya.
Nosel(uap keluar)
Bola penampung uap
Pipa tegak penyuplai uap
panas ke bola
Dapur (Sumber panas)
Bejana air
(tempat penguapan)
sudu lebih dari satu baris.. Pada saat ini, sudah hampir 80% pembangkit listrik
diseluruh dunia telah menggunakan turbin uap.
2.2 Komponen yang Ada Pada Turbin Uap
Komponen darin turbin uap yang paling utama adalah berupa sudu-sudu atau
kincir yang digerakan oleh aliran uap, gas atau air dan tidak ada torak yang
digerakan oleh aliran. Sedangkan brerikut ini adalah beberapa bagian-bagian
penting dari turbin uap:
1. Shaft Seals
Shaft seals adalah bagian dari turbin antara poros dengan casing yang
berfungsi untuk mencegah uap air keluar dari dalam turbin melewati sela-sela
antara poros dengan casing akibat perbedaan tekanan dan juga untuk mencegah
udara masuk ke dalam turbin (terutama turbin LP karena tekanan uap air yang
lebih vakum) selama turbin uap beroperasi.
Turbin uap menggunakan sistem labyrinth seal untuk shaft seals. Sistem ini
berupa bagian yang berkelak-kelok pada poros dan casing-nya yang kedua sisinya
saling bertemu secara berselang-seling. Antara labyrinth poros dengan labyrinth
casing ada sedikit rongga dengan jaraj tertentu. Sistem ini bertujuan untuk
mengurangi tekanan uap air di dalam turbin yang masuk ke sela-sela labyrinth
sehingga tekanan antara uap air dengan udara luar akan mencapai nilai yang sama
pada titik tertentu. Selain adanya sistem labyrinth seal, ada satu sistem tambahan
bernama sistem seal & gland steam. Sistem ini bertugas untuk menjaga tekanan di
labyrinth seal pada nilai tertentu terutama pada saat start up awal atau shut down
turbin dimana pada saat tersebut tidak ada uap air yang masuk ke dalam turbin
uap.
2. Turbine Bearings
Bearing / bantalan pada turbin uap memiliki fungsi sebagai berikut:
Menahan berbagai macam gaya tidak stabil dari uap air terhadap sudu
turbin
Jenis bearing yang digunakan dalam desain turbin uap yaitu thrust bearing,
journal bearing, dan kombinasi antara keduanya. Selain itu juga dibutuhkan
sebuah sistem pelumasan menggunakan oli, yang secara terus-menerus disirkulasi
dan didinginkan untuk melumasi bearing yang terus mengalami pergesekan pada
saat turbin uap beroperasi normal.
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari
uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan.
2.
Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke
dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar
dari pada saat masuk ke dalam nosel.
3.
Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang
berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang
mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah
mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini
menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros
turbin.
4.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti
hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu
turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan
sudu turbin dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris
sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris
pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide
blade ) yang berguna untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap dapat
masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah yang tepat.
5.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat
dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan
sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi
karena kehilangan energi relatif kecil.
2.4
pembangkit listrik tenaga uap. Dimana komponen utama dari sistem tersebut
yaitu: Ketel, kondensor, pompa air ketel, dan turbin itu sendiri. Uap yang
berfungsi sebagai fluida kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu alat yang
berfungsi untuk mengubah air menjadi uap.
Q in
3
BOILER
Wp
WT
4
konderser
Q out
s1 = s2 masuk ke boiler
dengan tekanan yang sama dengan tekanan di kondenser tetapi Boiler menyerap
panas sedangkan kondenser melepaskan panas, kemudian dari boiler masuk ke
turbin dengan kondisi super panas h3 = h4 dan keluaran dari turbin berbentuk
uap jenuh dimana laju aliran massa yang masuk ke turbin sama dengan laju aliran
massa keluar dari turbin, ini dapat digambarkan dengan menggunakan diagram
T-s berikut:
2.
Gerak yang dihasilkan lebih tenang karena hanya gerak putar saja
3.
4.
5.
2.
Karena uap yang di gunakan untuk mendorong sudu jalan, padahal sudu
jalan hanya merupaklan kepingan yang terbuka, sehingga diperlukan
rumah turbin yang sangat rapat dan kuat, sehingga tidak timbul
kebocoran uap sedangkan pada mesin uap hal tersebut di atas tidak
memerlukan perhatian yang sangat penting
BAB III
TANYA JAWAB
1. Adakah hubungan entalpi dengan energi yang dihasilkan oleh turbin uap
Oleh: Adolvin ( 5212412017)
Jawaban: Pastinya ada, Kita mengetahui bahwa Entalpi adalah istilah dalam
termodinamika yang menyatakan jumlah energi dari suatu sistem termodinamika.
Entalpi terdiri dari energi dalam sistem. Dal Sistem Turbin uap, Penurunan entalpi
dapat digunakan untuk mencari nilai kalor yang diserap oleh uap air dapat
dihitung menggunakan rumus berikut:
Qin = m(h2 h1)
Uap air superheated dari boiler kemudian masuk ke turbin uap untuk mengalami
konversi energi menjadi energi gerak. Uap air mengalami penurunan entalpi pada
saat proses konversi energi panas menjadi energi gerak. Penurunan entalpi
tersebut dapat digunakan untuk menghitung besar energi gerak yang dihasilkan
oleh turbin menggunakan rumus berikut:
Wout = m(h2 h1)
Uap air yang keluar dari turbin uap masuk ke kondensor untuk diubah kembali
fasenya menjadi cair. Di sini dapat kita lihat bahwa ada energi panas yang tidak
dikonversikan seluruhnya menjadi energi gerak pada turbin uap, karena energi
tersebut untuk merubah fase air menjadi uap air (panas laten). Uap air yang
terkondensasi mengalami penurunan entalpi dan penurunannya dapat digunakan
untuk menghitung energi panas yang dikeluarkan menggunakan rumus berikut:
Qout = m(h2 h1)
2. Dalam kenyataan kenapa ada perbedaan dengan teori dari siklus terhadap
sistem turbin uap, seperti yang dijelaskan oleh Pak Winarno, apa yang
menyebabkan perbedaan tersebut?
Oleh: Mula Angga M.P. (5212412032)
Penyimpangan siklus aktual dari siklus ideal dikarenakan karena beberapa
faktor seperti gesekan fluida, kerugian panas, dan kebocoran uap. Gesekan
fluida mengakibatkan tekanan jatuh pada banyak peralatan seperti boiler,
10
11
BAB IV
KESIMPULAN
Dari paparan dan pertanyaan dapat disimpulkan beberapa point penting,
diantaranya:
12
LAMPIRAN