PENGATURAN BEBAN UNIT

I KOMANG GEDE SUARDIKA

Paiton, 12 Oktober 2020

Water Intake PLTU Paiton

TUJUAN

Setelah pertemuan ini Siswa diharapkan:

 Memahami proses pengaturan beban
 Mampu melaksanakan pengaturan beban unit sesuai dengan SOP yang berlaku diperusahaan
PENJELASAN UMUM
 ARTI PENTING FREKWENSI

Ukuran kualitas sistem tenaga listrik

Indikator kesehatan sistem tenaga listrik

Margin untuk recovery stabilitas transien

Sehingga frekuensi dikendalikan secara ketat oleh semua operator sistem

baik dalam kondisi normal maupun lainnya
RUNNING FREQUENCY
UNIT MASTER CONTROL

Prinsip Kerja Sistem Kontrol PLTU:

Pada dasarnya terdapat dua setpoint utama pada unit PLTU

yaitu Beban (MW) dan Main Steam Pressure. Dua set point
tersebut harus dicapai PLTU dengan membuat koordinasi antara
Boiler dan Turbin.
UNIT CONTROL CCS

Boiler Set Turbine

Master Pressure Master

Coal CV CV Turbine
Main Steam Flow

Oil Coal O2 BFP Master

Master Master Control Control

Pulverizer A -> E
CV Oil BFP A -> C
Master
FD Fan A-B ID Fan A-B
Feedwater Flow

Dearator Level
Flow Temperature Control
Control Control

CEP A -> C
PA Fan A-B
BAGIAN UNIT MASTER

•Main Steam Pressure Setter berfungsi memberikan Set Point Main

Steam Pressure pada Boiler Master atau Turbin Master yang nilainya
Proportional Terhadap Load Set ( Sesuai dengan kurva sleeding
pressure )

•Boiler Master Controller berfungsi untuk menentukan berapa besar

Total Air Flow dan Fuel Flow yang dibutuhkan boiler untuk
menghasilkan besaran Main Steam Flow tertentu sehingga didapatkan
Generator Output sesuai dengan Load Set yang diinginkan
BAGIAN UNIT MASTER (lanjutan)

•Turbine Master Controller menghasilkan kontrol output yang akan

dikirim ke DEHC sebagai Load Reference atau Set Point pada Pengaturan
Governor. Besarnya Turbine Master demand dipengaruhi Oleh Load Set
serta Load Dev dan atau Main Steam Pressure Dev

•Master Fuel Demand berfungsi mengatur jumlah bahan bakar yang

masuk ke furnace ( energy base ) sehingga set point pada Boiler
Master dapat tercapai. Selain itu Master Fuel demand juga
berfungsi untuk memastikan ketersediaan udara bakar yang
cukup ( Air Rich Mixture)
Feedwater Flow

Main Steam Flow

PROSES PENGATURAN BEBAN
MODE OPERASI UNIT
 PENGATURAN FREKWENSI

1. Regulasi primer (Governor Free)

• Merespon dengan cepat terjadinya generation-load mismatch

• Masih terdapat steady state error (deviasi frekuensi) sesuai

karakteristik speed droop

• Bekerja otomatis di masing-masing pembangkit

2. Regulasi sekunder (LFC atau AGC)

• Mengembalikan frekuensi ke nilai nominalnya

• Bekerja dikendalikan oleh sistem SCADA dari Control Center

KURVA REAKSI PENGATURAN PRIMER & SKUNDER

< 20s 1-2 menit

Frek
dengan regulasi primer
Df dan regulasi sekunder

hanya regulasi primer

tanpa regulasi

Waktu
THANK YOU
Manual Mode

Mode operasi dimana boiler dan turbin bekerja secara individu ( diatur

manual sendiri-sendiri oleh operator ). Untuk Boiler Master menjaga

Setpoint Main steam Pressure dengan cara mengatur Pembakaran dan Turbin

Master menjaga Setpoint Beban (MW) dengan cara mengatur CV Turbin .

Control Unit CCS

Boiler Set Turbine

Master Pressure Master

Coal CV CV Turbine
Main Steam Flow

Oil Coal O2 BFP Master

Master Master Control Control

Pulverizer A -> E
CV Oil BFP A -> C
Master
FD Fan A-B ID Fan A-B
Feedwater Flow

Dearator Level
66 Flow Temperature Control
Control Control

CEP A -> C
PA Fan A-B
TURBIN FOLLOW

Mode Operasi dimana Turbin bertugas untuk menjaga Beban (MW) secara
Auto sesuai dengan Main Steam Press Setpoint. Sedangkan Boiler
bertugas mengatur Main Steam Pressure dengan cara mengatur Pembakaran
sehingga dapat tercapai Beban MW yang dikehendaki.

Keuntungan mode Turbin Follow adalah paling stabil, tetapi responnya

ketika naik-turun beban lambat.
TURBINE FOLLOW SQUENCE

Boiler Master Turbine Master

Turbine Follow Mengatur Generator Menjaga Main Steam
Output sesuai Load Set Pressure Sesuai Main
Steam Set Point

Boiler Side Turbine Side

1 Load Set
2 • Fuel Flow
3 Main Steam 4 Governor Demand
Change • Main Steam Flow Press. Dev. Maintain Main
Steam Press.
BOILER FOLLOW

Mode Operasi dimana Turbin bertugas mengatur Beban (MW) yang

dikehendaki secara Manual sesuai dengan Main Steam Press
Setpoint. Sedangkan Boiler bertugas menjaga Pressure Main Steam Secara
Auto sesuai dengan Main Steam Set Point.

Keuntungan mode Boiler Follow adalah paling reaktif merespon perubahan

setpoint beban, tetapi menimbulkan kondisi tidak stabil pada beberapa
parameter boiler seperti main steam pressure, temperatur.
 BOILER FOLLOW

Boiler Master Turbine Master

Boiler Follow Menjaga main Steam Mengatur Generator
pressure sesuai Main Output Sesuai dengan
Steam Set Point Load Set

Turbine Side Boiler Side

1 Load Set 2 3 Main Steam 4 Fuel Flow Demand

Change Governor Demand Maintain Main
Press. Dev.
Steam Press.
MODE CCS

Mode operasi dimana Boiler dan Turbin berkoordinasi untuk menjaga kedua

setpoint yakni Main Steam Pressure dan Beban (MW). Dengan demikian

Boiler dan Turbin sama-sama bereaksi terhadap adanya Deviasi Beban dan

Main Steam Pressure.

Mode CCS adalah perpaduan antara Turbin Follow dan Boiler Follow, dapat

merespon perubahan beban lebih cepat tetapi dengan kondisi operasi yang

stabil.
LOCAL CO-ORD (CCS)

Boiler Master, Turbine Master

CCS Mempertahankan Generator Output & Main Steam
Presure sesuai Set Point

Boiler Side Turbine Side

1 2 • Fuel Flow 4 Governor Demand

Load Set • Main Steam Flow Maintain MSP Dev. &
Change (Maintain MSP Dev. & Load Dev.
Load Dev.)
CCS MODE
 MODE LFC

Mode operasi dimana Boiler dan Turbin berkoordinasi secara AUTO untuk

menjaga setpoint Main Steam Pressure dan Beban (MW) sesuai dengan

Frekuensi Jaringan.

 Triger utama adalah nilai JCC Participating level yang nilainya + 1 sd. – 1

 Bila nilai N = + 1 merupakan representasi dari beban sistem berkurang

sehingga harus ditambah

 Bila nilai N = - 1 merupakan representasi dari beban sistem berlebih

sehingga beban harus dikurangi

 Yang pertama merespon kontrol LFC adalah boiler baru diikuti oleh turbine
REMOTE CO-ORD (LFC) CO-ORD CONT SYSTEMS (CCS)
 MODE LFC

25 380.0

25 380.0

Load = Po + ( N x Pr )

Reference Power Participating Power Participating Level Actual Power

( Po ) ( Pr ) (N)
-1 275
300 25 0 300
1 325
 ALUR SIGNAL LFC

LOAD SET
BY OPR T

JCC LEVEL (N) FROM JCC

X SUM
PARTICIPATING POWER (PR)

LFC/
NOT LFC
HUBUNGAN TEKANAN DAN BEBAN

Sliding pressure

Kenaikkan beban mempengaruhi tekanan.

Contoh aplikasi Paiton:

Pada Beban 120MW sampai Beban 320MW pressure antara 70kg/cm2 sampai
169 kg/cm2

Fix pressure

Kenaikkan beban tidak mempengaruhi tekanan.

Contoh aplikasi Paiton:

Beban 0 - 120 MW -> tekanan tetap 70kg/cm2

Beban 320 – 400MW -> tekanan tetap 169 kg/cm2