Anda di halaman 1dari 14

PC PLANT CONTROL

SYSTEM
KELOMPOK 4 :
MUHAMMAD YUSUF (202011347)
RIYAN RIYADI (201911053)
ANUGRAH ZERENY (201811266)
MUAMMAR QADHAFI (201811091)

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

http://www.itpln.ac.id Pemasaran
Institutdan AdmisiPLN
Teknologi IT-PLN
SISTEM PENGENDALIAN PLTU

Main objectives Dynamic-Process Object


• Start-up Performance classification
• Operation • Stable • Excitation Voltage
• Shut-down • Responsive in systems
various load • Governor Systems
• Small deviation • Steam generation
(boiler) system

Security and Distributed


Tujuan tersebut harus tercapai dengan cara
Safety Control
Concerns Systems
efisien, efektif dan aman serta mengurangi polusi
terhadap lingkungan
http://www.itpln.ac.id
Critical Factors

• Pertimbangan sistem
kendali
• Reliability
• Availability
• Maintainability
• Security
• Compatibility
• Economies of scale

http://www.itpln.ac.id
Main Segments of PC Plant Control

Boiler

Pulverizer Furnace Generator


BTC
Turbine

http://www.itpln.ac.id
P&ID PULVERIZER-FURNACE
Gambar ini menunjukkan contoh P&ID
sistem pembakaran. Pada contoh ini boiler
memiliki 5 mill (pulverizer) untuk menggerus
batu bara. Di dalam setiap mill dilakukan
pencampuran serbuk batu bara yang
sudah digerus halus dengan udara panas
yang kemudian campuran bahan bakar
tersebut dikirim ke alat pembakar. sebuah
mill memiliki 7 alat pembakar. Tekanan uap
utama yang keluar dari boiler dan daya
yang diproduksi turbin tergantung jumlah
batu bara dan jumlah udara pembakaran
yang dikirim ke dalam mill lalu dibakar
oleh alat pembakar yang ditempel ke
tungku pembakaran. Perbandingan bahan
bakar dan udara panas diatur agar
pembakaran berlangsung optimal.

http://www.itpln.ac.id
FURNACE PRESSURE
Gambar ini menunjukkan contoh sistem kontrol
tekanan tungku pembakaran. Kontroler laju alir
udara masuk memakai bukaan damper
mengatur udara pembakaran yang masuk ke
ruang bakar sesuai dengan permintaan daya
yang harus diproduksi oleh boiler. Tekanan di
dalam tungku diukur kemudian sinyal
pengukuran diumpanbalikkan ke kontroler
tekanan (PC), kemudian kontroler tekanan
tersebut meregulasi tekanan tungku dengan
cara mengirim sinyal perintah ke kontroler laju
alir gas buang keluar tungku (FC). Berdasarkan
perintah tersebut kontroler laju alir udara keluar
tungku mengatur bukaan katup laju alir gas
buang keluar dengan cara mengukur laju alir
gas buang keluar tungku. Dengan cara demikian
tekanan di dalam tungku dapat dijaga agar
lebih kecil dari 1 atm dan mendekati vakum
http://www.itpln.ac.id untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.
BOILER
Gambar ini menunjukkan
contoh sistem kontrol level
drum boiler. Level air di drum
diukur memakai sensor level
dan diumpan balikkan ke
kontroler level (LC). Keluaran
kontroler level diumpan ke
kontroler laju alir air umpan
(FC) yang kemudian mengatur
bukaan katup kontrol air
umpan.

http://www.itpln.ac.id
TURBINE STEAM TEMPERATURE
Gambar ini menunjukkan
contoh sistem kontrol suhu
uap air yang diumpan ke
turbin. Suhu uap utama
dimonitor oleh sensor
suhu TT1 yang
mengumpan balikkan
sinyal ke kontroler suhu
uap utama TC1. Keluaran
kontroler suhu uap utama
dikirim ke kontroler suhu
uap desuperheater.
Kontroler suhu uap
desuperheater mengatur
suhu uap dengan
mengatur bukaan katup
kontrol seprotan air.

http://www.itpln.ac.id
BOILER TURBINE COORDINATED (BTC)
CONTROL
Gambar ini menunjukkan contoh sistem kontrol
daya keluaran boiler dan tekanan uap utama
keluaran boiler. Konfigurasi ini disebut Boiler
Turbine Coordinated (BTC) control. Baik boiler
maupun turbin keduanya dikontrol berdasarkan
nilai referensi unit load demand (ULD). Kontroler
daya (EC) membaca daya aktif (MW) yang
diproduksi oleh generator dan mengatur bukaan
katup governor. Kontroler tekanan uap membaca
tekanan uap yang mengalir menuju katup governor
dan mengirim perintah ke kontroler pembakaran
untuk mengatur proses pembakaran yang
http://www.itpln.ac.id
melibatkan bahan bakar dan udara pembakaran.
MAIN CLASSIFICATION

Var turbine Var turbine Self-regulation


Var boiler
load valve signal

Turbine Coordinated
Boiler Follow
Follow Mode

BASE MODE
http://www.itpln.ac.id
Boiler Follow
Pada kontrol ini, sistem turbin dan boiler berada pada dua skema
kontrol yang berbeda. Pada saat permintaan beban listrik dengan
besar tertentu muncul, sinyal tersebut digunakan sebagai input pada
sistem kontrol turbin uap. Valve kontrol yang men-supply uap air ke
dalam turbin membuka dengan besar tertentu sesuai dengan sinyal
kebutuhan beban listrik yang diterima. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya perubahan tekanan dan debit uap air yang dialirkan ke
dalam turbin. Sensor tekanan dan debit uap air membaca terjadinya
error set point, yang artinya tekanan dan debit uap tidak sesuai dengan
nilai set point yang telah ditentukan. Sinyal error tersebut menjadi
sinyal input bagi boiler, untuk menambah atau mengurangi tekanan
uap air dengan jalan menambah atau mengurangi proses pembakaran
di dalam furnace. Sedangkan error set point pada debit uap, akan

http://www.itpln.ac.id dikompensasi oleh jumlah air (feedwater) yang masuk ke dalam boiler.
Turbine Follow
Mode kontrol beban listrik terakhir adalah sistem kontrol Turbine
Follow. Kontrol ini kebalikan dari sistem kontrol Boiler Follow.
Sinyal kebutuhan beban listrik dikirimkan ke sistem kontrol boiler
untuk selanjutnya diatur besar pembakaran di dalamnya agar
sesuai dengan kebutuhan, dan besar bukaan valve kontrol uap air
pada turbine sesuai dengan besar tekanan pada pipa uap air.
Sistem kontrol Turbine Follow memiliki respons yang lambat pada
saat terjadinya perubahan beban listrik. Namun sistem kontrol ini
dibutuhkan oleh PLTU pada saat terjadi masalah pada boiler,
misalnya terjadi gangguan pada salah satu dari dua force draft fan
sehingga proses pembakaran harus turun ke 50% kemampuan
maksimal. Di saat inilah mode kontrol menggunakan Turbine Follow.
http://www.itpln.ac.id
Coordinate Control
Prinsip dari sistem kontrol ini adalah dengan menggunakan sinyal input
kebutuhan beban listrik sebagai sinyal feedforward ke sistem kontrol boiler dan
turbin secara paralel. Tujuannya adalah untuk lebih meminimalisir terjadinya
interaksi antara variabel-variabel kontrol boiler dengan turbin, serta dapat
lebih simultan mengontrol besar pembakaran pada furnace dan besar bukaan
valve kontrol turbin untuk setiap perubahan beban listrik.
Sinyal beban listrik yang masuk ke dalam sistem kontrol koordinat menjadi
menjadi sinyal input untuk mengatur besar pembakaran di boiler dan besar
bukaan valve kontrol uap air pada turbin. Sistem kontrol koordinat merupakan
sistem close-loop, yang artinya ada beberapa parameter yang digunakan
sebagai sinyal balik masuk ke sistem kontrol untuk digunakan sebagai
parameter kontrol proses agar selalu sesuai dengan perintah kontrol. Sinyal
balik yang digunakan antara lain adalah parameter-parameter kualitas uap air
yang keluar dari boiler (tekanan, debit, temperatur, dan lain sebagainya) serta
besar MegaWatt yang dihasilkan oleh generator. Sinyal-sinyal input balik

http://www.itpln.ac.id tersebut, digunakan kembali oleh sistem kontrol sebagai sinyal input untuk
TERIMA KASIH

http://www.itpln.ac.id

Anda mungkin juga menyukai