Ketel berfungsi untuk merubah air menjadi uap superheat yang bertemperatur dan bertekanan
tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut ‘Steam Raising” (Pembuat Uap). Unit/alat yang
digunakan untuk membuat uap disebut “Boiler” (Ketel) atau lebih tepat “steam Generator”
(Pembangkit Uap).
Klasifikasi ketel secara umum dibagi menjadi dua yaitu, ketel pipa api dan ketel pipa air. Jenis
ketel pipa api banyak digunakan oleh industri yang memerlukan tekanan uap yang relatif
rendah, misalnya pabrik-pabrik gula. Sedangkan jenis pipa air digunakan oleh
industri/pembangkit listrik yang memerlukan tekanan uap yang tinggi, misalnya pada pusat-
pusat listrik tenaga uap.
Pada jenis ketel pipa api, gas panas hasil pembakaran (flue gas) mengalir melalui pipa-
pipa yang dibagian luarnya diselimuti air sehingga terjadi perpindahan panas dari gas
panas ke air dan air berubah menjadi uap.
Gambar ketel pipa api dapat dilihat pada gambar 1.
Keterbatasan dari boiler pipa api adalah tekanan uap tidak dapat dibuat terlampau tinggi
karena ketebalan drum akan sedemikian tebalnya sehingga tidak menguntungkan. Boiler
seperti ini banyak digunakan dipabrik-pabrik gula karena tidak memerlukan tekanan uap
yang tinggi.
1
INDUCTION TRAINING
Pada boiler (ketel) jenis ini, air berada didalam pipa sedangkan gas panas berada diluar
pipa. Ketel pipa air dapat beroperasi dengan tekanan sangat tinggi (lebih dari 100 Bar).
Gambar ketel pipa air dapat dilihat pada gambar 2 dan gambar 3.
2
INDUCTION TRAINING
Tata letak ketel berbahan bakar minyak dan ketel berbahan bakar batubara dapat dilihat
pada gambar 4 dan gambar 5.
3
INDUCTION TRAINING
4
INDUCTION TRAINING
2. RUANG BAKAR
Ruang bakar adalah bagian dari ketel yang berfungsi untuk tempat berlangsungnya proses
pembakaran antara bahan bakar dan udara.
Tekanan gas panas yang berada didalam ruang bakar (Furnance) dapat lebih besar dari pada
tekanan udara luar (Tekanan ruang bakar positip) dan dapat juga bertekanan lebih kecil dari
tekanan udara luar (Tekanan ruang bakar negatif) atau bertekanan seimbang (Balance
Draught).
Pada boiler dengan tekanan ruang bakar positif, udara luar dihembuskan masuk kedalam
ruang bakar dengan menggunakan forced draught fan (Kipas tekan paksa), yang
sekaligus mendorong gas panas hasil pembakaran ke arah cerobong.
Boiler/ketel dengan tekanan ruang bakar positif banyak digunakan oleh ketel dengan
bahan bakar minyak.
Pada boiler dengan tekanan ruang bakar negatif, gas panas hasil pembakaran dihisap
oleh induced draught fan sekaligus menghisap udara luar masuk kedalam ruang bakar.
Gabungan dari kedua cara tersebut diatas diterapkan pada balanced draught yang
memiliki baik forced draught fan untuk mendorong udara luar masuk kedalam boiler,
maupun induced draught fan untuk menghisap gas panas hasil pembakaran.
Pada sistem balanced draught, tekanan ruang bakar dibuat sedikit negatif yaitu sekitar -
10 mmWg (0,001 bar) .
5
INDUCTION TRAINING
3. SIRKULASI AIR
Air dipompakan kedalam boiler dengan menggunakan pompa air pengisi (Boiler Feed
Pump/BFP), melalui katup pengatur. Sebelum masuk kedalam boiler drum, air dipanaskan
terlebih dahulu di Low Pressure Heater juga dipanasi di High Pressure Heater dan terakhir
dipanasi di Economizer sehingga temperatur air mendekati titik didihnya.
Dari dalam boiler drum air bersirkulasi melalui down comer dan riser sehingga dengan adanya
pemanasan dari ruang bakar terbentuklah uap air.
Sirkulasi ini dapat terjadi secara alami (natural circulation) ataupun sirkulasi yang dibantu
(assited circulation) dengan menggunakan pompa sirkulasi.
Gambar sirkulasi alami pada ketel dapat dilihat pada Gambar 6.
6
INDUCTION TRAINING
Gambar sirkulasi air dan uap di boiler dapat dilihat pada gambar 7.
Salah satu bagian dari boiler adalah down comer. Down comer ini berada diluar ruang
bakar, menghubungkan antara boiler drum dengan bagian bawah tube wall (Riser). Down
comer tidak mendapat pemanasan dari ruang bakar boiler. Karena air didalam riser
mendapat pemanasan dari ruang bakar maka akan timbul uap air. Campuran air dan uap
yang berada didalam riser berat jenisnya akan lebih kecil dari pada air yang ada didalam
down comer, karena air didalam down comer tidak menerima pemanasan.
Selanjutnya air dan uap yang ada didalam riser akan naik sedangkan air yang ada
didalam down comer akan turun.
7
INDUCTION TRAINING
Dengan demikian terjadilah sirkulasi air didalam boiler secara alami. Uap yang dihasilkan
ditampung didalam boiler drum kemudian dialirkan menuju turbin melewati superheater.
Komponen utama boiler dalam sirkulasi air adalah Ekonomiser, drum boiler, heater, riser
dan down comer.
3.1. Economizer
Economizer adalah Heat Exchanger (penukar kalor) yang dipasang pada saluran air
pengisi sebelum air masuk ke Boiler Drum (lihat Gambar .7)
Karena temperatur gas panas lebih tinggi dari temperatur air pengisi maka gas panas
menyerahkan panas kepada air pengisi sehingga temperatur air pengisi menjadi naik dan
diharapkan mendekati titik didihnya, tapi jangan melampaui titik didih karena akan
menyebabkan terbentuknya uap di dalam pipa Economizer dengan akibat lebih lanjut
terjadi overheating pada pipa tersebut.
Boiler Drum adalah bejana tempat menampung air yang datang dari Economizer dan uap
hasil penguapan dari Tube Wall ( Riser). Kira-kira separuh dari drum berisi air dan
separuhnya lagi berisi uap.
Boiler Drum terbuat dari plat baja dilas dan dilengkapi diantaranya :
Man hole.
Saluran menuju Superheater.
Saluran menuju Feedwater Inlet.
Saluran menuju Blow Down.
Saluran menuju Down Comer
Saluran menuju Safety Valve.
Pipa injeksi bahan Kimia.
Pipa Sampling.
Pipa menuju alat ukur dan alat kontrol.
Seperti terlihat pada Gambar 8 di bagian dalam Boiler Drum terdapat peralatan-peralatan
Screen dryer (pengering uap) dan Steam separator (pemisah uap).
8
INDUCTION TRAINING
Pengaturan level didalam Boiler Drum dilakukan dengan mengatur besarnya pembukaan
Flow Control Valve. Apabila level didalam air drum terlalu rendah/tidak terkontrol akan
menyebabkan terjadinya Overheating pada pipa-pipa Boiler, sedangkan bila level drum
terlalu tinggi, kemungkinan butir-butir air terbawa uap ke turbin dan mengakibatkan
kerusakan pada turbin. Untuk mengamankannya pada boiler drum dipasang alarm untuk
level high dan level low serta trip untuk level very low dan very high.
Level air didalam boiler drum dapat dimonitor dengan menggunakan perlatan level
gauge/level indikator yang terdapat didekat boiler drum (lokal), atau dengan cara remote
(jarak jauh) di control room, juga dicatat pada level recorder.
Uap yang dihasilkan dari dalam tube wall (riser), terkumpul didalam boiler drum. Uap akan
mengalir ke arah puncak boiler drum melewati steam separator dan screen dryer lalu
keluar dari dalam drum dalam keadaan kering menuju separator dan akhirnya ke turbin.
Butir-butir air yang terpisah dari uap akan jatuh dan bersirkulasi kembali bersama air yang
baru masuk.
9
INDUCTION TRAINING
3.3 Header
Dari header air akan masuk ke tube wall (riser) untuk diubah menjadi uap dan kembali ke
Boiler. Header (low header) merupakan tempat penampungan air yang berasal dari down
comer.
Didalam tube wall terdapat air yang bersirkulasi dari boiler drum melalui down comer dan
low header. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran didalam furnance sebagian
diberikan kepada air yang ada didalam tube wall sehingga air berubah menjadi uap.
Selain berfungsi untuk membuat air menjadi uap, tube wall juga mencegah penyebaran
panas dari dalam furnance ke udara luar dan untuk lebih menjamin agar panas tersebut
tidak terbuang ke udara luar melewati tube wall, maka dibalik tube wall (arah udara luar)
dipasang dinding isolasi yang terbuat dari mineral fiber.
Sedangkan pada down comer merupakan pipa yang berukuran besar, menghubungkan
bagian bawah boiler drum dengan lower header. Down comer (pipa turun) tidak terkena
panas secara langsung dari ruang bakar. Dan untuk menghindari kerugian panas yang
terbuang pada down comer, maka down comer diberi isolasi.
10
INDUCTION TRAINING
4. SIRKULASI UAP
4.1. Superheater
Uap jenuh dari setam drum dialirkan ke primary superheater. Primary superheater
terletak dibagian belakang dari ketel dan menerima gas relatif dingin. Pipa-pipa
biasanya diatur dengan konfigurasi horizontal.
Uap yang dipanaskan ini selanjutnya mengalir ke secondary superheater yang terletak
pada bagian gas sangat panas. Sebagian dari superheater terletak tepat diatas ruang
11
INDUCTION TRAINING
4.2. Reheater
Sirkulasi uap yang menuju ke reheater dapat dilihat pada gambar 10.
12
INDUCTION TRAINING
Uap superheat yang berasal dari turbin tekanan tinggi, kembali ke steam generator
(boiler), untuk mendapatkan panas dalam reheat, kemudian setelah dipanaskan di reheat,
uap tersebut mengalir ke turbin tekanan sedang.
Dari gambar 11, dapat dilihat bahwa sirkulasi air pengisi ketel adalah sebagai berikut :
Air kondensat dari hotwell kondensor dipompakan dengan pompa kondensat menuju ke
pemanas tekanan rendah, kemudian menuju ke daerator. Dari daerator, air pengisi ketel
dipompakan oleh pompa air pengisi (boiler feed pump) menuju ke pemanas tekanan tinggi
dan selanjutnya menuju ke boiler.
13
INDUCTION TRAINING
Dalam suatu pusat pembangkit, sirkit air dan uap didalam boiler/turbin berada dalam
sistem loop tertutup (air dan uap tersebut digunakan secara berulang-ulang).
Begitu uap meningglkan turbin, uap tersebut dikondensasikan kembali menjadi air didalam
kondensor dan disebut kondensat.
Sistem air pengisi ketel adalah bagian dari loop, dimana air kondensat dikeluarkan dari
kondensor dan kemurnian temperatur dan tekanannya dinaikkan agar sesuai/memenuhi
syarat kembali ke boiler.
Tujuan menaikkan kemurnian air pengisi adalah mencegah deposit, kerak dan korosi pada
pipa pemanas, pipa boiler, suhu turbin.
Pada sistem air pengisi ketel. Jenis pemanas yang digunakan adalah pemanas air pengisi
tekanan rendah (LP. Feed Water Heater). Deaerator dan pemanas air pengisi tekanan
tinggi (HP. Feed Water Heater).
5.2.1. Pemanas Air Pengisi Tekanan Rendah (L.P. Feed Water Heater)
Fungsi :
Untuk menaikkan suhu air pengisi keluar kondenseor dengan media pemanas :
14
INDUCTION TRAINING
Cara pemanasan adalah dengan mengalirkan air pengisi didalam pipa dan uap
pemanas diluar pipa-pipa.
15
INDUCTION TRAINING
Satu atau lebih ventilasi dipasang untuk mengeluarkan gas yang tidak dapat
mengembun dari rumah (shell) pemanas, ventilasi ini dikembalikan kekondensor
utama dan dikeluarkan dari sistem oleh pompa vakum(ejector). Uap yang
terkondensasi dikeluarkan dari sisi bawah rumah pemanas melalui sistem
“pengeluaran pemanas” (heater drains).
16
INDUCTION TRAINING
Pada tipe ini uap dan air pengisi bercampur bersama-sama dengan baik. Air pengisi
yang masuk ke heater dikabutkan dengan perantaraan nozzle-nozzle dan bled steam
yang masuk akan langsung bercampur dengan air yang dikabutkan tadi dan jatuh ke
“tray” yang dibuat bertingkat-tingkat.
Dengan bercampurnya uap dan air tadi berarti berarti panas yang dikandung oleh uap
akan dipindahkan secara langsung ke air pengisi, karenanya uap tadi menjadi air
17
INDUCTION TRAINING
Bila ada gas-gas atau uap yang tidak dapat terkondensasi dibuang dengan pipa ke
condensor dan akan dapat dibuang dengan sistem ejector yang terpasang di
condensor. Pemanas tipe ini dapat dilihat pada gambar 14.
5.2.2. Deaerator
Fungsi :
Deaerator modern terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian de-aerating dan tangki penyimpan air
besar. Suatu tipikal deaerator terlihat dalam gambar 15.
Konstruksi dan operasi bagian de-aerating adalah sama dengan pemanas hubung
langsung, dimana air dikabutkan dengan perantaraan nozzle-nozzle menjadi bentuk butir
yang halus dan kemudian bercampur secara langsung dengan uap. Gas-gas yang tidak
terkondensasi dikeluarkan dari sisi atas unit deaerating dan setelah melalui suatu
kondensor ventilasi (vent kondensor), kemudian dialirkan kembali kekondensor utama
untuk dikeluarkan dari sistem oleh pompa (udara) vakum.
Tangki penyimpan adalah cadangan untuk kebutuhan seluruh sistem dan memasok untuk
perubahan kebutuhan air dan menyediakan cadangan untuk keadaan darurat (sebagai
contoh turbin trip).
Untuk mempertahankan temperatur air tangki penyimpan selama periode off-load, maka
dipasang uap bantu dan atau pemanas listrik celup.
18
INDUCTION TRAINING
19
INDUCTION TRAINING
Konstruksi pemanas air pengisi tekanan tinggi adalah tipe pipa, dimana air pengisi
mengalir didalam pipa dan dipanaskan oleh uap yang mengalir diluar pipa. Pada unit
modern yang besar pemanas air pengisi berbentuk pipa U terbalik sehingga kotak air
berada dibagian bawah.
20
INDUCTION TRAINING
Udara untuk proses pembakaran didalam furnance (ruang bakar) diambil dari udara luar
menggunakan forced draught fan dan dialirkan didalam air duet (saluran udara) melalui air
heater dan berakhir di wind box sebelum masuk ke furnance.
Gambar sirkulasi udara untuk ketel berbahan bakar batubara dapat dilihat pada gambar 17.
21
INDUCTION TRAINING
6.1. G a s
Pencampuran udara dan bahan bakar bereaksi dalam proses pembakaran menghasilkan
panas dan produk lain seperti gas buang (gas hasil pembakaran, flue gas) dan produk
lainnya seperti abu (Bottom Ash) dan debu (Fly Ash). Gas buang ini mengalir dari furnace
didalam saluran gas buang (flue gas duct) menuju cerobong (stack melalui superheater,
economizer, air heater, electrostatic presipitator dan induced draft fan (IDF).
Gambar sirkulasi gas dapat dilihat pada gambar 18.
Adalah pemanas udara sehingga temperatur udara pembakaran dapat mencapai + 300o
C menhasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Air heater terpasang dari jenis tubular
air heater terdiri sekumpulan pipa baja., dipasang didalam saluran gas panas. Gas panas
mengalir didalam pipa sedangkan udara yang dipanasi mengalir diluar pipa.
22
INDUCTION TRAINING
Wind Box adalah kotak udara sebelum udara masuk ke dalam ruang bakar. Udara dari
wind box berfungsi sebagai udara sekunder.
Abu (Bottom Ash) yang diproduksi saat proses pembakaran akan jatuh ke bagian bawah
boiler dan dikeluarkan dari boiler menggunakan bottom ash extractor.
Debu (fly ash) sangat halus sehingga dapat terbawa oleh gas buang menuju cerobong ke
udara luar. Debu ini merupakan material yang dapat menimbulkan polusi udara, oleh
karenanya debu keluar harus diusahakan sekecil mungkin jumlahnya.
Salah satu jenis peralatan yang bertugas untuk menangkap debu menuju cerobong
tersebut dikenal dengan nama Electrostatic Precipitator (Gambar. 19) yang dapat
menangkap debu dari dalam gas buang sebanyak lebih dari 99% atau kadar debu dalam
gas buang hanya tinggal 0,4 g/Nm3.
Gas buang mengalir melalui medan Electrostatic yang dihasilkan oleh pasangan Electroda
arus DC bertegangan tinggi (50 KV - 70 KV). Discharge Electrodes atau Emitter
Electrodes biasanya berupa kawat-kawat logam yang dipasang tegak, digantung pada
insulator, dipasang dicelah-celah plat yang berfungsi sebagai Collecting Electrodes.
23
INDUCTION TRAINING
Pada waktu melalui medan Electrostatik butir-butir debu akan terionisasi akibat effek
korona sehingga dapat ditarik/ditangkapo oleh collecting electrode. Debu yang menempel
pada collecting electrode secara berkala dirontokkan dengan cara menggetarkan atau
mengetuk (rapping) collecting electrode. Debu yang jatuh akan terkumpul didalam ash
hopper dan selanjutnya dibuang melalui fly ash system.
24
INDUCTION TRAINING
Pengendalian aliran udara dalam ketel dilakukan menggunakan FD Fan (Kipas Tekan Paksa)
dan ID Fan (Kipas Hisap Paksa). Tujuan dari pengendalian aliran udara adalah untuk mengatur
tekanan ruang bakar, mengimbangi beban ketel, pengotoran ketel dsb.
Ada dua cara dasar pengaturan kipas yaitu :
a. Pengaturan aliran dengan damper atau sudu atur (vane)
b. Pengaturan kecepatan yang bervariasi dengan kontrol elektris dari kecepatan motor atau
dengan penggunaan slip coupling (kopling gelincir).
Dalam Gambar 20 dapat dilihat hubungan antara konsumsi daya dan keluaran fan untuk
berbagai metoda dari pengaturan fan.
7.1. D a m p e r
Pengaturan ini sederhana, handal dan murah pemasangannya, tetapi karena efisiensinya
yang rendah maka jarang digunakan untuk fan-fan yang besar pada pusat pembangkit
yang modern. Sebaliknya, pengaturan dengan damper mempunyai biaya pemasangan
yang rendah dan kerugian daya tidak berarti atau bila daerah pengaturan yang cukup
kecil, cara pengaturan fan ini mungkin sesuai sebagai contoh, digunakan untuk
pengaturan aliran udara/gas pada fan untuk burner minyak penyalaan ketel pada
beberapa unit 500 MW.
Damper juga digunakan untuk mengisolasi fan untuk tujuan operasi dan pemeliharaan.
25
INDUCTION TRAINING
Sebagian besar dari fan hisap paksa dan tekan paksa mempunyai pengatur vane (lihat
gambar 21). Lustrasi menunjukan satu set vane pada saluran masuk ke fan, disusun
sedemikian sehingga mereka memberikan suatu dorongan ke udara atau gas yang masuk
ke fan. Keluaran fan diatur dengan mengubah sudut vane, hal ini memberikan suatu cara
pengaturan yang efisien sampai paling rendah 15% dari kapasitas penuhnya.
Jika sebuah fan harus dioperasikan untuk periode yang lebih lama pada beban tak penuh,
maka pengaturan dengan vane dan motor dengan dua macam kecepatan akan lebih
ekonomis dan menarik. Oleh karena itu kita sering menemukan pengaturan dengan vane
pada fan hisap paksa yang jarang beroperasi dengan keluaran maksimumnya.
Damper isolasi yang berdiri sendiri juga dipasang untuk memungkinkan pekerjaan
pemeliharaan dilakukan secara aman pada pengaturan dengan vane.
Gambar 21. Sistem Pengaturan Dengan Sudu Atur Pada Sisi Masuk Fan
26
INDUCTION TRAINING
Ada dua tipe pengaturan kecepatan motor yang biasa digunakan, motor arus bolak balik
(A.C) slip ring dengan belitan pada rotor dan motor komutator arus bolak balik.
Motor komutator A.C dengan menggunakan sebuah regulator induksi, lebih banyak
digunakan dan dimanfaatkan pada pengatur fan tekan paksa dan dari unit 500 MW untuk
mampu mengatur kecepatan motor yang menghasilkan 1,70 MW (2280 Hp), ntuk fan
tekan paksa dan 2,34 MW (3140 Hp) untuk fan hisap paksa.
Regulator induksi dapat merubah tegangan dari rantai magnetis antara medan putar stator
dan rotor dan mengatur derajat “slip” dari motor.
Sebagai tambahan pada motor kecepatan bervariasi, motor dengan kecepatan ganda juga
banyak digunakan., terutama untuk fan hisap paksa dan tekan paksa, dimana dipasang
pengaturan pada vane saluran masuk.
Motor kecepatan ganda aslinya adalah kumparan ganda, tetapi yang terahir
dikembangkan adalah motor pole modulated “Rawcliffe”, sekarang banyak digunakan
pada unit 500 MW, adalah motor dengan kecepatan ganda kumparan tunggal.
Dua tipe kopling gelincir yang digunakan, kopling hidraulis (fluida) dan kopling magnetis.
Kopling-kopling ini memungkinkan daerah pengaturan yang tidak terbatas, dari keluaran
nol, sampai maksimum, tanpa penggunaan damper-damper pengatur. Meskipun dari
kopling gelincir adalah tinggi pada keluaran maksimum (sebaliknya pada gelincir/slip
minimum) efisiensi akan cepat turun jika slipnya makin besar.
27
INDUCTION TRAINING
8.1. Persiapan
1. Periksa secara umum untuk menjamin bahwa bagian bagian unit telah lengkap.
2. Permukaan minyak pelumas benar/sesuai.
3. Sisi masuk pipa tertutup secara penuh.
4. Tingkat sisi tekan tertutup secara penuh.
5. Sakelar pemilih pada posisi remote dan alat bantu kipas seperti :
a. Remote/Auto pada pompa minyak pelumas bantu.
b. Pengerem kipas (dipasang hanya pada IDF) untuk mencegah “Wind Milling”
c. Remote/Auto saklar pemilih kipas pada kecepatan rendah.
d. Pemanas-pemanas yang dibenamkan pada tangki minyak pelumas (suhu minyak
pelumas seringkali di interlock).
e. Remote/Auto sakelar pemindah untuk merubah kecepatan.
f. Remote/Auto saklar pemanas anti kondensasi.
Sistem pendinginan minyak pelumas juga harus diperiksa. Pada FD dan PA fan yang
terletak didalam gedung, air seringkali dipakai sebagai media pendinginan.
Pemeriksaan diatas hanya sebagai contoh. Untuk prosedur menjalankan unit, jelas
berbeda-beda pada setiap pembangkit dan ini dilakukan daftar pemeriksaan pre start unit
atau “spesifikasi pekerjaan”. Pemeriksaan awal ini dilakukan sebelum unit dioperasikan
untuk mencegah terjadinya penundaan. Dengan selesainya pemeriksaan kita dapat
menjalankan kipas (fan) kapan diperlukan.
Hampir semua instalasi pembangkit listrik yang besar menggunakan 2 (dua) buah forced
draught fan dan 2 (dua) buah induced draught fan. Fungsi dari forced draught fan atau FD
fan tel;ah diuraikan pada halaman dimuka. Induced draught fan atau ID fan digunakan
untuk menarik gas-gas dari boiler dan mendorong gas-gas tersebut ke cerobong asap.
Agar supaya boiler dapat dikontrol secara baik dan benar, keseimbangan yang tepat
antara udara yang dimasukkan kedalam boiler dan gas yang dibuang harus dijaga.
Keseimbangan ini dipertahankan dengan mengontrol tekanan ruang bakar. Tekanan
ruang bakar sedikit dibawah tekanan atmosfir (0,50 mb).
Proses ini disebut sebagai balance draught. Alasan utama untuk mengatur tekanan
didalam ruang bakar sedikit lebih rendah dari atmosfir (negatif) adalah untuk menjamin
bahwa ada aliran gas dalam boiler. Jika boiler (ruang bakar) dioperasikan dengan tekanan
lebih tinggi dari tekanan atmosfir (positif), maka akan ada bahaya api dari partikel-partikel
panas yang terhembus keluar.
28
INDUCTION TRAINING
Time Delay
29
INDUCTION TRAINING
Mill Trip
Preselector Elect Lub Oil Pump Cut In All Mills Trip
Brake runs on
30
INDUCTION TRAINING
Seperti dimaklumi bahwa ruang bakar adalah tempat dimana bahan bakar bercampur
dengan udara untuk membentuk reaksi pembakaran. Karenanya kemungkinan erdapatnya
sisa bahan bakar sangat besar. Sisa-sisa bahan bakar ini dapat bersifat sangat eksplosif
dan cukup membahayakan. Untuk mengurangi resiko ledakan (explosion), maka ruang
bakar senantiasa harus dibilas (purging) terlebih dahulu sebelum boiler dinyalakan dan
juga pada saat shut down.
Pembilasan dilakukan dengan cara mengalirkan udara dengan kuantitas yang memadai
kedalam ruang bakar untuk mendorong dan mambuang sisa-sisa bahan bakar yang
mungkin masih terdapat diruang bakar. Pembilasan ruang bakar pada ketel umunya
dilaksanakan berbasis waktu (timer) yang biasanya berkisar 5 menit. Jadi dengan
mengalirkan udara pada laju aliran tertentu selama + 5 menit, maka dianggap bahwa
ruang bakar (combustible).
Sebagai tambahan perlu diingat bahwa meskipun fokus utama yang harus dibilas adalah
ruang bakar, tetapi pada prinsipnya pembilasan harus meliputi seluruh laluan/saluran
beserta semua pembakaran. Untuk melakukan pembilasan boiler (Boiler Purging)
umumnya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pembilasan dapat
dimulai. Jumlah dan jenis persyaratan sangat bervariasi antara boiler yang satu dengan
boiler lainnya yang umumnya tergantung pada desain, jenis komponen dan jenis alat
bantu yang digunakan. Untuk detilnya persyaratan purging bagi setiap boiler dapat dilihat
pada operation manual yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat. Hal yang perlu diingat
adalah bahwa seluruh persyaratan harus dipenuhi sebelum pembilasan dapat dimulai.
Pada ketel-ketel yang pengoperasiannya berbasis panel (panel base), biasanya dilengkapi
dengan panel pembilas (purge panel) dimana pada panel tersebut terdapat lampu-lampu
indikator bai seluruh item persyaratan purging. Bila kondisi item yang disyaratkan sudah
terpenuhi, maka lampu tanda untuk item tersebut pada panel purging akan menyala.
Untuk boiler yang pengoperasiannya berbasis layar display (CRT base), item-item
persyaratan purging dapat dilihat dilayar monitor.
Pada boiler yang dilengkapi dengan penangkap abu elektrik (Electrostatic Precipitator),
pastikan bahwa electrostatic precipitator ini baru boleh dioperasikan setelah proses
pembilasan selesai. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya
ledakan didalam electrostatic precipitator ketika proses pembilasan tengah berlangsung.
Sambil menunggu pembilasan, sistem bahan bakar mulai disiapkan. Jalankan pompa
bahan bakar solar dan biarkan bersirkulasi. Isi bunker-bunker batubara secukupnya.
31
INDUCTION TRAINING
Pada PLTU berbahan bakar minyak , bahan bakar utama yang di gunakan adalah minyak
Residu/Heavy Fuel Oil (HFO) , dan sebagai penyala awal digunakan minyak solar/HSD.
Pada sistem bahan bakar minyak ada dua sistem utama yaitu :
Sistem Supplay Minyak Residu ke Boiler
Sistem penyalaan awal
Saluran kembali yang mempunyai lubang lebih kecil dari pada saluran utama, mempunyai
cabang kegiatan atas dari tiap-tiap tangki sehingga dengan membuka katup yang sesuai
maka minyak kembali ke tangki. Ini menghindari aliran lebih pada tangki yang mungkin
telah penuh.
32
INDUCTION TRAINING
Gambar 24. Sistem Bahan Bakar Minyak Residu Dengan Pengaturan Pada Sisi
Kembali (Return)
33
INDUCTION TRAINING
Gambar . 25.
Gambar . 26.
34
INDUCTION TRAINING
Pada sistem bahan bakar batubara, ada dua (2) Sistem Milling Plant (Penggiling
Batubara) yaitu dengan suction mill (Mill Tekanan Negatif) dan Pressure mill (Mill
Tekanan Positif). Gambar 27 :
menunjukkan blok diagram dari sebuah suction mill (penggiling hisap). Dalam desain ini
udara ditarik melewati mill untuk mengambil bubuk batubara .
Udara dan bahan bakar bubuk batubara (pf) ditarik dari mill menggunakan exhauster,
yaitu sejenis fan. Exhauster kemudian menghembuskan campuran udara/pf keruang
bakar boiler .
Sitem mill tekanan positif dapat dilihat pada gambar 28. Dalam pressure mill udara
dihembuskan kedalam mill yang kemudian membawa batubara ke burner .
Udara dihembuskan kedalam mill oleh Primary Air Fan (PA FAN) .
Sistem ini lebih menguntungkan dari pada jenis suction mill, karena PA FAN hanya
menangani udara-udara, sedangkan pada sistem suction mill, exhauster menangani
campuran udara/pf sangat abrasive dan menyebabkan biaya pemeliharaan yang tinggi
pada exhauster (penghisap).Akibat dari PA FAN menghembuskan udara ke mill
menyebabkan mill bertekanan , sehingga bila campuran udara/pf bocor ke udara luar akan
mencemari motor, gearbox, bantalan dan sebagainya. Oleh karena itu di pasang sistem
perapat udara untuk mencegah pencemaran kebocoran tersebut .
35
INDUCTION TRAINING
Dalam prakteknya sistem mill tekanan positif banyak di gunakan dari pada sistem mill
tekanan negatif. Karena sistem mill tekanan positif lebih mudah pemeliharaannya
dibandingkan sistem mill tekanan negatif. Gambar sistem bahan bakar batu bara dapat di
lihat pada gambar 29, dibawah ini :
36
INDUCTION TRAINING
Bahan bakar gas, termasuk gas alam, adalah bahan bakar yang paling mudah terbakar
.Gas hanya memerlukan sedikit atau bahkan tanpa persiapan sama sekali sebelum
pembakaran, yang diperlukan hanyalah, ia harus sebanding (proportioned), bercampur
dengan udara dan dinyalakan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan beberapa cara .
Pembakar gas atmosfer (atmosfirc gas burner) adalah salah satu pembakar gas yang
sangat umum dipakai. Pada sitem ini, momentum gas yang masuk digunakan untuk
menarik udara primer kedalam pembakar dengan suatu proses yang disebut aspirasi
(aspiration). Operasi sistem ini biasanya memuaskan untuk campuran mula udara primer
dengan prosentasi 30 hingga 70 persen. Udara sekunder ditarik sekelililng pembakaran
untuk menyempurnakan proses pembakaran. Dua buah pembakar tipikal ditunjukkan
pada gambar 30.
37
INDUCTION TRAINING
(a) Pembakaran gas atmosfir menarik kedalam udara primernya untuk pembakaran akibat
pengaruh arus gas bertekanan rendah yang berekspansi melalui sebuah orifis .
(b) Pembakaran bertingkat dua bekerja pada gas bertekanan tinggi ; melakukannya
melalui dua bagian venturi yang berhubungan secara seri.
Pembakar - pembakar gas tahan api (reftractory gas burners) biasanya dipakai untuk unit
pembangkit. Udara pembakaran di tarik ke sekelililng sebuah pembakar yang mempunyai
jet-jet gas yang banyak (multiple gas jet) yang mengeluarkan gas kedalam aliran udara
(air stream) dengan cara tertentu sehingga adukan yang keras itu menghasilkan
pencampuran yang baik. Campuran gas udara kemudian dikeluarkan ke sebuah tabung
atau terowongan pencampur yang pendek dengan bahan tahan api . Tabung tahan api
tersebut melindungi logam pembakaran dari temperatur tinggi .
38
INDUCTION TRAINING
11.1. Fungsi
Tujuan menggiling batubara adalah membuat luas permukaan bubuk batubara menjadi
besar, sehingga dalam proses pembakaran antara batubara dan udara lebih homogen
dan pembakaran menjadi lebih sempurna .
1. Roller Mill
2. Penggilingan jenis “E” (E type mill)
3. Tube Ball Mill
Penggiling dari jenis ini terdiri dari penggulung (roller) yang berputar pada saat meja
berputar mengambil batubara antara meja roller lihat gambar 32. Jenis yang lama
mempunyai dua roller (menggulung), tetapi karena perlu keluarannya meningkat,
jumlah roller ditambah menjadi 3.
Keluaran penggilingan ini dapat mencapai 50 ton/jam. Prinsip kerja dari penggilingan
jenis ini adalah , bahwa batubara dari coal feeder jatuh kemeja penggilas dan dibawa
kebawah roller yang dapat berputar bebas dan ditekan oleh per sehingga merubah
batubara menjadi bahan bakar bubuk dengan kehalusan yang diperlukan .
Udara primer panas dialirkan kedalam “mill air scroll” yang mengisi “shovel port
ring” . Lintasan ini mengelilingi bagian bawah penggilingan, udara diisikan dari sana
kebadan penggilingan melalui sejumlah ujung kerucut yang mengontrol arah aliran
udara. Kecepatan udara yang tinggi membawa batubara yang sudah tergilas keatas
melalui penggilingan menuju classifier. Classifier ini menjamin bahwa hanya partikel-
partikel yang halus saja yang diijinkan melewati burner .
Partikel yang lebih besar dikembalikan kemeja untuk digilas ulang. Jenis penggilingan
ini sering menggunakan classifier putar atau “whizzer”. Sudu-sudu putar dengan
variable speed memisahkan partikel-partikel yang lebih berat.
39
INDUCTION TRAINING
Jenis penggilingan ini disebut berkecepatan medium dan berkecepatan meja kira-kira
50 rpm .
Sebagaimana telah dikatakan diatas, roller adalah ditahan per dan diatur sedemikian,
sehingga roller dan meja tidak pernah kontak langsung logam dengan logam .
Setiap pembuangan, pyrite dan sebagainya didalam batubara dikeluarkan dari meja
penggilas melalui bagian sekop dan jatuh kedasar penggilingan. Dua buah bajak
dikaitkan dibagian luar dari meja penggililngan dan bajak ini menyapu dasar
penggilingan dari bahan-bahan yang tidak terpakai dan dikeluarkan ke ruang
pengeluaran .
40
INDUCTION TRAINING
Pada mill bertekanan dimana bahan bakar bubuk dapat keluar keatmosfir , dilengkapi
dengan udara perapat atau bila disainnya tidak memungkinkan maka dipasang
perapat mekanik .
Penggilingan jenis “E” dari Babcock and Wilcox telah menaikkan ukuran yang terakhir
E10 . Angka sesudah huruf “E” menunjukkan ukuran meja dalam inchi . Dalam hal ini
E10 kehilangan nol yang satu dari “E100” .
Batubara dari coal feeder jatuh ke pusat meja putar dan kemudian melewati elemen
penggilas (lihat gambar 33). Elemen-elemen penggilas terdiri dari sejumlah bola-bola
baja antara dua cincin penggilas. Cincin yang atas stasioner (diam) dan menekan
bola-bola dari pegas penekan. Cincin yang bagian bawah diikatkan kemeja
penggilingan dan berputar dengannya.
Dengan memutar cincin bagian bawah berarti memutar bola-bola dan batu bara
dihancur lumatkan bila melewati elemen penggilas ini. Bahan bakar bubuk ini
kemudian melewati ujung luar dari cincin bawah dan dibawa oleh aliran udara primer
yang berkecepatan tinggi. Udara ini masuk kepenggilingan melalui lubang saluran
udara sebelum menghembuskan keatas antara cincin atas dan cincin penggilas
bawah .
Pada operasi normal pintu-pintu ruang pembuangan bagian luar ditutup dan yang
bagaian dalam dibuka , yang memungkinkan ruangan ini diisi dengan benda-benda
afkir tadi. Untuk membersihkan ruangan ini pintu bagian dalam harus ditutup lebih dulu
sebelum membuka pintu bagian luar untuk mencegah bahan bakar/udara keluar dari
ruang penggilingan .
41
INDUCTION TRAINING
Jenis penggilingan ini dikenal sebagai berkecepatan rendah dan dioperasikan pada
17- 20 rpm.
Penggilingan ini ditunjukkan pada gambar 34, dan terdidri dari drum dengan diameter
yang besar kira-kira 9 feet, yang diisi dengan bola-bola baja sejumlah 40 ton sampai
kira-kira ½ nya (½ dari isi drum). Bola-bola ini diameternya bervariasi dari ½ inchi
42
INDUCTION TRAINING
Batubara dari feeder (biasanya jumlahnya dua) jatuh kedalam tiap ujung-ujung
penggilingan dan diputar kedalam penggilingan dengan pita conveyor. Udara primer
masuk lagi dari masing-masing ujung penggilingan dan mengambil bubuk bahan bakar
ini dari dalam drum. Campuran bubuk bahan bakar/udara melewati classifier statis
menuju pita conveyor sebelum menuju ke burner .
Partikel-partikel besar-besar yang ditolak oleh classifier jatuh ke pita conveyor untuk
dikembalikan kepenggililingan, setiap benda-benda asing dalam batubara tetap tinggal
didalam penggilingan. Penggilingan dalam selang waktu 1 sampai 2 tahun harus
dikosongkan untuk mengeluarkan benda asing dan juga mengeluarkan bola-bola yang
telah berkurang ukurannya (lebih kecil dari ½ inchi) karena aus. Pengeluran bola-bola
yang aus dalam operasi normal dan pengisian kembali bola-bola dilaksanakan pada
saat penggilingan dalam keadaan operasi dengan menggunakan alat berupa corong
bola khusus yang masuk pada satu ujung penggilingan dekat conveyor pita .
43
INDUCTION TRAINING
Pengoperasian mill (penggiling batu bara) yang akan dijelaskan ini adalah penggiling (mill)
batubara tipe bertekanan, dan pemanas udara tipe rotary, karena peralatan ini secara luas
digunakan pada unit-unit dengan bahan bakar batubara tetapi penjelasan pemakaian
pada peralatan yang lain (pemakaian penggiling batubara tipe hisap misalnya) tidak
banyak bebeda. Selama periode penyalaan awal dihidupkan, unit penggiling bahan bakar
batubara agar disiapkan. Udara panas adalah salah satu kebutuhan utama, demikian
pula gas asap agar dialirkan kepemanas udara penggiling dengan suhu gas masuk
mininum : 175 0 C. Pada tahap ini agar dijalankan kipas udara primer dan penggiling
nomor 1 .
Pemilihan penggiling batu bara sedapat mungkin mempunyai pengaruh terhadap keadaan
boiler. Pengiling untuk burner yang tertinggi diruang bakar akan menghasilkan suhu uap
superheat yang tinggi dan mungkin suhu metal superheater yang tinggi pula. Penggiling
batubara untuk burner terendah tidak dapat dilihat hasilnya seperti diatas, kecuali kalau
daerah-daerah radiasi superheater dekat dengan burner. Penggiling dengan burner ynag
berdekatan dengan pipa air boiler kemungkinan besar dapat menaikkan tekanan tetapi
masih belum menimbulkan masalah suhu metal dan suhu uap yang tinggi .\
Udara perapat agar digunakan pada penggiling bahan bakar yang dipilih dan lakukan
pemanasan awal. Tingkap udara masuk pemanas udara penggiling, agar sedikit demi
sedikit dibuka untuk menjaga suhu campuran (yang mungkin ditunjukkan dikontrol room)
sekurang-kurangnya 150 0 C, tetapi hal ini mungkin perlu membuka tingkap gas panas
untuk mencapainya . Untuk penggiling tipe spinddle vertikal, pertama perlu melewatkan
udara panas kepenggiling, sampai suhu normalnya kira-kira 75 0 C. Bila suhu ini telah
tercapai , penggilingan dapat dijalankan, tingkap udara primer dan tingkap pulverized fuel
dapat dibuka juga suplai udara sekunder burner pf. Batubara dapat dimasukkan
penggiling dengan jumlah yang tepat, dan beban penggiling batu bara dapat dinaikkan
sedikit demi sedikit .
Udara tempering tingkat-tingkat awal dapat dipakai untuk mengatur suhu masuk
penggiling sebelum suplly batubara yang cukup memadai dicapai. Segera setelah nyata
bahwa batubara telah gerus (perbedaan tekanan melintasi penggiling , yang dikenal
sebagai “mill differential” naik dan suhu udara/batubara turun). Ruang bakar harus
diperiksa untuk memastikan bahwa semua pembakar telah menyala dengan baik dan
kondisi pembakarannya stabil. Harus kita sadari bahwa menurut petunjuk praktis,
pembakaran batubara yang disebut keadaan baik adalah bahwa penyalaan harus dari
burner penyala awalnya sendiri tidak dari nyala api pembakar minyak yang berdekatan .
Begitu jumlah batubara kepenggiling bertambah (dengan menambah kecepatan
pengisian) aliran udara primer yang lewat penggiling untuk membawa beban yang lebih
besar. Disini juga perlu untuk terus mempertahankan. Suhu udara batubara keluar
penggiling diantara 60o ~ 65oC.
44
INDUCTION TRAINING
12.1. Fungsi
Tujuan atomisasi minyak adalah agar supaya proses pembakaran antara minyak dan
udara menjadi sempurna, sehingga efisiensi pembakaran lebih menjadi baik .
Pada dasarnya ada tiga jenis pembakaran (burner) minyak dan ketiganya menggunakan
cara yang berbeda untuk mengatomisasikan minyak :
Didalam pembakaran ini minyak diatomisasikan oleh tekanan yang didapat dari pompa
minyak. Minyak dengan tekanan yang sesuai melewati piringan penyemprotan yang
berisikan sejumlah jalur-jalur laluan tangensial untuk selanjutnya minyak menuju ruang
dipusat piringan. Disini minyak bergerak memutar dengan kecepatan tinggi yang
selanjutnya keluar melalui orifer dalam bentuk kabut kerucut.
Dapat dilihat bahwa adanya perubahan tekanan minyak atau keausan orifice dan jalur
tangensial akan menyebabkan atomisasi minyak menjadi terganggu dan titik-titik
minyak akan banyak terpancar lewat burner.
45
INDUCTION TRAINING
46
INDUCTION TRAINING
Pada pembakaran ini atomisasi dilakukan dengan tekanan uap. Uap diisikan kepusat
tabung burner pada tekanan 1,5 bar sampai 9 bar menuju piringan yang dilubangi
dimana uap ini bertemu minyak yang telah melewati ruang antara tabung uap dan
tabung diluarnya yang sepusat .
Pada pembakaran jenis ini suhu minyak sebelum memasuki tabung tidak perlu
setinggi suhu minyak pada jenis atomisasi mekanikal, karena minyak akan mendapat
tambahan panas dalam perjalanannya ketengah tabung. Kerugian jenis atomisasi ini
adalah jumlah uap yang diperlukan dapat mencapai ½ % dari seluruh penguapan total
.
Gambar burner dengan atomisasi uap dapat dilihat pada gambar 36 dibawah ini,
Pada pembakar ini, atomisasi dilakukan dengan udara tekanan tinggi dengan cara
yang sama seperti halnya dengan uap. Pembakaran jenis ini tidak banyak digunakan
oleh perancang boiler sebab memerlukan penambahan compressor udara yang mahal
baik pemasangannya ataupun pemeliharaannya.
47
INDUCTION TRAINING
13.1. Fungsi
Fungsi dari sootblower adalah untuk membersihkan abu, debu atau jelaga yang
menempel pada pipa-pipa ketel, superheater, Economizer dan pada elemen air heater.
Tujuan dari pembersihan tersebut adalah untuk menaikkan efisiensi dari boiler dan
menghindari kerusakan pipa-pipa pada bolier/superheater. Biasanya sootblower
menggunakan uap untuk membersihkan pipa-pipa boiler/superheater .
Uap yang digunakan untuk pembersihan abu biasanya diambil langsung dari boiler, dari
sisi keluar pemanas lanjut primer atau dari sisi masuk cold reheater, namun uap dari boiler
bantu (auxilary boiler) pun dapat digunakan. Tekanan uap yang menuju kemasing-masing
blower diturunkan seperlunya oleh plat-plat orifis (orifice plate). Pada pusat pembangkit
lain, udara bertekanan juga digunakan sebagai media pembersih. Sistem sootblowing
dengan udara bertekanan ini memerlukan tambahan modal dan biaya untuk kompressor
yang berkapasitas besar .
Jenis penempatan , ukuran dan tekanan serta frekuensi penggunaan sootblower sangat
bervariasi sesuai dengan disain boiler dan karakter deposit/endapannya . Oleh karena itu
adalah tidak mungkin untuk menguraikan semua pemakaian-pemakainnya , tetapi secara
umum , jenis-jenis utama dari sootblower yang digunakan adalah seperti diperlihatkan
pada gambar 19, yaitu :
a. Blower-blower yang dapat ditarik (retractable gun blowers) dengan nozle jet yang
berlawanan untuk membersihkan pipa-pipa air ruang bakar.
b. Blower-blower yang dapat ditarik (retractable gun blowers) yang mempunyai nozle jet
tunggal untuk diarahkan pada susunan pipa-pipa boiler dan superheater.
c. Blower-blower panjang yang dapat ditarik (long retractable lance blowers) yang
bergerak/bergeser diantara susunan pipa-pipa, dengan nozle berputar dan
mempunyai jet yang berlawanan untuk mengimbangkan gaya dorong. Jenis inilah
yang paling efektif, untuk pemanas lanjut pada boiler modern sehingga memungkinkan
mencapai sasaran yang lebar dengan merata/sebanding.
d. Blower dengan nozzle jet banyak (multi jet tube blowers), digunakan untuk zone
temperatur yang lebih rendah seperti economizer dan air heater. Blower tersebut tidak
dapat ditarik (non-retractring) tetapi dapat berputar dan/atau bergeser.
48
INDUCTION TRAINING
13.3. Pengoperasian
Frekuensi sootblowing ditentukan oleh pengalaman pada masing-masing boiler, dan tidak
boleh terlalu sering karena menurunkan effisiensi dan mahalnya harga uap yang
digunakan. Secara umum, saat diperlukannya sootblowing diperlihatkan dengan turunnya
temperatur superheater, naiknya temperatur gas asap bagian belakang atau indikasai
bahwa tarikan turun, namun pada bagian tertentu naik .
49
INDUCTION TRAINING
1. Vakum boiler harus dinaikkan untuk melindungi operator dari hembusan keluar gas-
gas panas.
2. Diperlukan drain yang cukup pada pipa-pipa supply uap dan biasanya dipasang katup-
katup drain otomatis.
3. Blower tidak boleh dibiarkan terus pada posisi kerja dengan uap didalamnya, karena
menyebabkan erosi pipa setempat.
4. Bila blower tertinggal dalam ruang bakar tanpa uap ia akan rusak. Bila supply Listrik
terganggu atau blower macet , ia harus dikeluarkan dengan tangan.
5. Boiler pf harus beroperasi dengan beban tinggi ketika sootblowing, agar pembakaran
stabil.
6. Suhu logam air heater harus di jaga setinggi mungkin ketika soot blowing dengan
mem-by-pass udara atau resirkulasi udara panas .
50