Anda di halaman 1dari 12

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MINI

LAPORAN AWAL

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Penilaian Matakuliah


Praktikum Keahlian Fisika

ADI SUGIARTO
140310160037

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) .......................................2
2.2 Komponen Utama pada PLTU .......................................................3
2.3 Prinsip Kerja PLTU .......................................................................5

BAB III METODE PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan ...............................................................................8
3.2 Diagram Alir dan Prosedur Praktikum ..........................................9

DAFTAR PUATAKA ..........................................................................................10

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Outlook Energi Nasional 2011 (Standar Operasi Pusat Listrik Tenaga
Uap Bagian Dua, Perusahaan Umum Listrik Negara), pada kurun waktu 2000-2009
konsumsi energi Indonesia meningkat dari 709.1 juta SBM (Setara Barel
Minyak/BOE) ke 865.4 juta SBM atau meningkat ratarata sebesar 2.2% pertahun.
Konsumsi energi ini sampai akhir tahun 2011, terbesar masih diikuti oleh sektor
industri, lalu diikuti oleh sektor rumah tangga dan sektor transportasi. Dari sector
ketenagalistrikan, saat ini pembangkit listrik di Indonesia masih di dominasi oleh
penggunaan bahan bakar fosil, khususnya batubara.
Kemudian disisi lain, menurut Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional
(RUKN) 2010-2030, dalam kurun waktu 20 tahun kedepan Indonesia memerlukan
tambahan tenaga listrik kumulatif sebesar 172 GW. Tambahan kapasitas PLTU
batubara mencapai sekitar 79%.
Ketersediaan ketenagalistrikan di Indonesia sangat mendukung dan cukup
berpeluang besar bagi PLTU untuk menjadi alternatif dalam proses pengolahan
energi. Hal ini menunjukkan bahwa begitu pentingnya pemanfaatan energi melalui
PLTU, sehingga perlu dilakukan percobaan untuk memahami prinsip kerja PLTU.

1.2 Tujuan Praktikum


Mempelajari dan memahami cara kerja dan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga
uap berskala kecil

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


Secara umum, pengertian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah
pembangkit listrik yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan
energi listrik. Uap merupakan sumber energi sekunder di dalam sistem PLTU,
sedangkan bahan bakar yang digunakan untuk memproduksiuap tersebut
merupakan sumber energi primer. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini
adalahgenerator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik
dari uap panas/kering. Bahan bakar yang umum digunakan pada PLTU adalah
bahan bakar padat dan bahan bakar cair. Yang termasuk ke dalam kategori bahan
bakar padat adalah bagas, batubara, lignit, sekam padi, kayu. Sedangkan yang
termasuk kedalam kategori bahan bakar cair adalah minyak bakar. (Nurmalita,
2012).
Sistem PLTU tidak terlepas oleh hukum-hukum termodinamika, khususnya
termodinamika 1 tentang kekekalan dan konversi energi (Hobart, 1909). Prinsip
konversi energi PLTU bermula dari energi primer berupa energi kimia batu bara,
minyak, dsb. menjadi energi panas. Energi ini dikonversi menjadi kerja dan
memutar turbin menjadi energi mekanik. Putaran turbin digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Siklus tersebut tergolong sederhana, dan telah
dimodifikasi menjadi siklus kombinasi dan kogenerasi, contohnya HSRG (Heat
Recovery Steam Generators) dengan efisiensi hingga 60% (Eriksen, 2017). Dengan
asumsi PLTU bersifat ideal, sistem akan memenuhi persamaan :

𝑑𝑄 = 𝑑𝑈 + 𝑃𝑑𝑉 (1)

Secara arah aliran kalor, sistem juga akan mengalami perpindahan kalor secara
spontan dari suhu tinggi ke suhu rendah (pada boiler dan turbin) dan tak spontan
dari suhu rendah ke tinggi (pada kondenser dan pompa). Untuk mesin uap ideal,
sistem dapat didekati oleh mesin Carnott (Hobart, 1909) dan untuk mesin
pembangkit listrik bertenaga uap akan memenuhi siklus Rankine dan Brayton
(Eriksen, 2017). Kemunculan aliran tak spontan akan mengurangi daya hasil karena
sebagiannya digunakan untuk mempertahankan kerja sistem pembangkit.

2
3

Gambar 1. Skema siklus rankine (Rahmattullah, 2016)

2.2 Komponen Utama pada PLTU


Terdapat 4 komponen utama pada PLTU yaitu :
1) Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu
kemudian 9 digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air didihkan
sampai menjadi steam , volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan
tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dengan baik. Air yang telah dimurnikan
dipompa melalui pipa ke dalam boiler, kemudian diubah menjadi uap oleh panas
yang dihasilkan dari pembakaran batubara. Pada temperature hingga 1000 derajat
fahrenheit dan dibawah tekanan sampai dengan 3500 pon per inci persegi, uap
disalurkan ke turbin. Sisitem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam,dan
sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem perpipaan ke titik pengguna.
Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran-kran dan
dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan
yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan.peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada
jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem. Air yang disuplai ke boiler untuk
diubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air umpan adalah :
a. Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan
b. Air make up (air baku yang sudah diolah) yang sudah diumpankan dari luar
ruang boiler dan plant process.
4

Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk
memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang
(Nurmalita, 2012)

2) Turbin
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan
langsung untuk memutar roda/poros turbin. Pada turbin tidak terdapat bagian mesin
yang bergerak translasi, melainkan gerakan rotasi. Bagian turbin yang berputar
biasa disebut dengan istilahrotor/roda/poros turbin, sedangkan bagian turbin yang
tidak berputar dinamai dengan istilah stator. Roda turbin terletak di dalam rumah
turbin dan roda turbin memutar poros daya yang digerakkannya atau memutar
bebannya yaitu generator. Di dalam turbin, fluida kerja mengalami ekspansi yaitu
proses penurunan tekanan dan mengalir secara kontinu. Penamaan turbin
didasarkan pada jenis fluida yang mengalir di dalamnya, apabila fluida kerjanya
berupa uap maka turbin tersebut disebut dengan turbin uap. (Nurmalita, 2012)

3) Generator
Generator berfungsi untuk mengkonversikan energi mekanik (putaran poros)
dari turbin menjadi energi listrik dengan membuat poros generator dengan poros
turbin berada dalam satu poros dengan cara dikopel. Generator arus bolak-balik
pada prinsipnya terdiri atas 2 (dua) bagian utama, yaitu (Nurmalita, 2012) :
a. Rotor adalah bagian dari generator yang berputar. Pada rotor terdapat kumparan
konduktor sebagai pembangkit medan magnet utama. Medan magnet ini timbul
karena adanya arus yang mengalir pada kumparan rotor. Jika rotor berputar,
maka medan magnet akan memotong kumparan jangkar dalam stator, sehingga
timbul gaya gerak listrik (GGL), yang kemudian disalurkan ke terminal
generator.
b. Stator adalah bagian generator yang tidak bergerak (statis). Pada stator terdapat
peralatan peralatan sebagai berikut :
i. Kumparan stator
ii. Rumah generator, berfungsi untuk melindungi komponen yang ada di
dalamnya, juga berfungsi sebagai tempat melekatnya inti dan belitan
konduktor serta terminal daripada generator itu sendiri.
Generator biasanya berukuran besar dengan jumlah lebih dari satu unit dan
dioperasikan secara berlainan. Sedangkan generator ukuran menengah didisain
berdasarkan asumsi bahwa selama masa manfaatnya akan terjadi 10.000 kali start-
stop. Berarti selama setahun dilakukan 250 x start-stop maka umur pembangkit bisa
mencapai 40 tahun. Startstop adalah kondisi ketika generator berhenti beroperasi
karena adanya perawatan berkala, maupun karena situasi yang tidak terduga. Bila
kecepatannya putaran rotor meningkat maka daya yang dihasilkan generator akan
5

meningkat pula, oleh karena itu putaran generator hasrus disesuaikan dengan output
daya yang dibutuhkan. (Nurmalita, 2012)

4) Kondenser
Memiliki fungsi untuk mengubah uap menjadi air. Kondenser hanya digunakan
untuk sistem yang memanfaaatkan fluida kerja berupa air. Air akan dikembalikan
ke dalam boiler untuk kemudian dipanaskan kembali. Tipe kondenser bergantung
pada prinsipnya, diantaranya tipe semprot dan tipe kontak permukaan (USA DoD,
2004). Tipe semprot berprinsip pada kontak langsung antara air dan uap, sedangkan
tipe ontak permukaan memanfaatkan prinsip perpindahan panas. Jalur fluida akan
tergolong menjadi single-pass dimana hanya ada satu inlet dan outlet, sedangkan
two-pass memanfaatkan jalur bantu yang berisi air dingin (USA DoD, 2004).

2.3 Prinsip Kerja PLTU


Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu (Rakhman,
2013) :
a) Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
b) Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
c) Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Gambar 2. Proses konversi energi pada PLTU (Rakhman, 2013)

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang.
Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut (Rakhman, 2013) :
a) Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
6

b) Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
c) Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan,
sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output
generator
d) Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondenser untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
e) Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

Gambar 3. Siklus fluida kerja pada PLTU (Rakhman, 2013)

Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan dengan
diagram T – s (Temperatur – entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus rankine
ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut (Rakhman, 2013) :
7

Gambar 4. Diagram T-s Siklus PLTU (Rakhman, 2013)

1. a – b : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah


langkah kompresi isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air pengisi.
2. b – c : Air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai titik didih.
Terjadi di LP heater, HP heater dan Economiser. .
3. c – d : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini
disebut vapourising (penguapan) dengan proses isobar isothermis, terjadi di
boiler yaitu di wall tube (riser) dan steam drum.
4. d – e : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap mencapai temperatur kerjanya
menjadi uap panas lanjut (superheated vapour). Langkah ini terjadi
di superheater boiler dengan proses isobar.
5. e – f : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan temperaturnya turun.
Langkah ini adalah langkah ekspansi isentropis, dan terjadi didalam turbin.
6. f – a : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air kondensat.
Langkah ini adalah isobar isothermis, dan terjadi didalam kondensor.
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Berikut alat dan bahan beserta fungsinya, yang akan digunakan pada praktikum
ini :
1. Sumber panas (boiler) berfungsi sebagai penaik entalpi fluida kerja dan
mengubahnya menjadi uap.
2. Turbin berfungsi sebagai pengubah energi dari uap berupa entalpi dan tekanan
menjadi energi mekanik berupa putaran.
3. Generator pengatur air berfungsi sebagai penghasil daya listrik dari daya
putaran turbin.
4. Pressure indicator berfungsi sebagai pembaca tekanan uap masuk dan uap
keluar.
5. Termometer keluar berfungsi sebagai penunjuk suhu pada boiler

Gambar 5. Komponen PLTU secara umum

8
9

3.2 Diagram Alir dan Prosedur Praktikum

Mulai A B

Memastikan alat
ukur Mengamati turbin Mematikan tungku

Mengisi boiler Mengukur laju aliran Selesai


dengan air uap

Menghidupkan tungku Mengukur arus dan


tegangan

A B

Penjelasan untuk diagram alir di atas adalah sebagai berikut :


1. Memastikan alat-alat ukur berada pada posisinya.
2. Mengisi boiler dengan air sampai volume yang ditentukan (konsultasi
keasisten)
3. Menghidupkan tungku, amati tekanan dan temperature di dalam Boiler setiap
selang waktu tertentu sampai air mendidih (selang waktunya konsultasikan
pada asisten)
4. Melakukan prosedur seperti nomor 3 sampai turbin mulai berputar
5. Mengukur laju aliran uap menggunakan flow meter pada pipa uap yang masuk
keturbin.
6. Mengamati lampu indikator, ketika lampu indikator mulai menyala ukur arus
dan tegangannya.
7. Melanjutkan pengukuran arus dan tegangan untuk setiap selang waktu tertentu
(konsultasikan keasisten) sampai tegangan dan arus yang terukur relatip
konstan.
8. Matikan tungku.
9. Melakukan prosedur yang sama dari nomor 2 s/d 8 untuk pengamatan ke-dua
DAFTAR PUSTAKA

Eriksen, Vernon L. 2017. Heat Recovery Steam Generator Technology. Duxford :


Woodhead Publishing
Hobart, Cecil. 1909. Thermodynamic of the Steam-Engine and Other Heat-Engine.
New York : John Wiley & Sons
Nurmalita. 2012. Analisis Efisiensi Energi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) PT. Energi Alamraya Semesta Di Kabupaten Nagan Raya
Nanggroe Aceh Darussalam. Bogor : Institut Pertanian Bogor
Perusahaan Umum Listrik Negara. 1987. Standar Operasi Pusat Listrik Tenaga Uap
Bagian Dua : Faktor-Faktor Pengusahaan, SPLN 62 – 2: 1987
Perusahaan Umum Listrik Negara. 2009. Rencana Umum Ketenagalistrikan
Nasional (RUKN).
Rahmattullah. 2016. Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Biaya Bahan
Bakar Pembangkitan (Studi Kasus Pada PLTU Tarahan Lampung Unit 3
Dan 4). Bandar Lampung : Universitas Lampung
Rakhman, Alief. 2013. Fungsi dan Prinsip Kerja PLTU.
(https://rakhman.net/power-plants-id/fungsi-dan-prinsip-kerja-pltu/).
Diakses pada Senin, 22 April 2019 Pukul 06.36 WIB
USA Department of Defense. (2004) Steam Power Plant. USA

10

Anda mungkin juga menyukai