LAPORAN AWAL
ADI SUGIARTO
140310160037
DAFTAR ISI........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) .......................................2
2.2 Komponen Utama pada PLTU .......................................................3
2.3 Prinsip Kerja PLTU .......................................................................5
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
𝑑𝑄 = 𝑑𝑈 + 𝑃𝑑𝑉 (1)
Secara arah aliran kalor, sistem juga akan mengalami perpindahan kalor secara
spontan dari suhu tinggi ke suhu rendah (pada boiler dan turbin) dan tak spontan
dari suhu rendah ke tinggi (pada kondenser dan pompa). Untuk mesin uap ideal,
sistem dapat didekati oleh mesin Carnott (Hobart, 1909) dan untuk mesin
pembangkit listrik bertenaga uap akan memenuhi siklus Rankine dan Brayton
(Eriksen, 2017). Kemunculan aliran tak spontan akan mengurangi daya hasil karena
sebagiannya digunakan untuk mempertahankan kerja sistem pembangkit.
2
3
Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk
memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang
(Nurmalita, 2012)
2) Turbin
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan
langsung untuk memutar roda/poros turbin. Pada turbin tidak terdapat bagian mesin
yang bergerak translasi, melainkan gerakan rotasi. Bagian turbin yang berputar
biasa disebut dengan istilahrotor/roda/poros turbin, sedangkan bagian turbin yang
tidak berputar dinamai dengan istilah stator. Roda turbin terletak di dalam rumah
turbin dan roda turbin memutar poros daya yang digerakkannya atau memutar
bebannya yaitu generator. Di dalam turbin, fluida kerja mengalami ekspansi yaitu
proses penurunan tekanan dan mengalir secara kontinu. Penamaan turbin
didasarkan pada jenis fluida yang mengalir di dalamnya, apabila fluida kerjanya
berupa uap maka turbin tersebut disebut dengan turbin uap. (Nurmalita, 2012)
3) Generator
Generator berfungsi untuk mengkonversikan energi mekanik (putaran poros)
dari turbin menjadi energi listrik dengan membuat poros generator dengan poros
turbin berada dalam satu poros dengan cara dikopel. Generator arus bolak-balik
pada prinsipnya terdiri atas 2 (dua) bagian utama, yaitu (Nurmalita, 2012) :
a. Rotor adalah bagian dari generator yang berputar. Pada rotor terdapat kumparan
konduktor sebagai pembangkit medan magnet utama. Medan magnet ini timbul
karena adanya arus yang mengalir pada kumparan rotor. Jika rotor berputar,
maka medan magnet akan memotong kumparan jangkar dalam stator, sehingga
timbul gaya gerak listrik (GGL), yang kemudian disalurkan ke terminal
generator.
b. Stator adalah bagian generator yang tidak bergerak (statis). Pada stator terdapat
peralatan peralatan sebagai berikut :
i. Kumparan stator
ii. Rumah generator, berfungsi untuk melindungi komponen yang ada di
dalamnya, juga berfungsi sebagai tempat melekatnya inti dan belitan
konduktor serta terminal daripada generator itu sendiri.
Generator biasanya berukuran besar dengan jumlah lebih dari satu unit dan
dioperasikan secara berlainan. Sedangkan generator ukuran menengah didisain
berdasarkan asumsi bahwa selama masa manfaatnya akan terjadi 10.000 kali start-
stop. Berarti selama setahun dilakukan 250 x start-stop maka umur pembangkit bisa
mencapai 40 tahun. Startstop adalah kondisi ketika generator berhenti beroperasi
karena adanya perawatan berkala, maupun karena situasi yang tidak terduga. Bila
kecepatannya putaran rotor meningkat maka daya yang dihasilkan generator akan
5
meningkat pula, oleh karena itu putaran generator hasrus disesuaikan dengan output
daya yang dibutuhkan. (Nurmalita, 2012)
4) Kondenser
Memiliki fungsi untuk mengubah uap menjadi air. Kondenser hanya digunakan
untuk sistem yang memanfaaatkan fluida kerja berupa air. Air akan dikembalikan
ke dalam boiler untuk kemudian dipanaskan kembali. Tipe kondenser bergantung
pada prinsipnya, diantaranya tipe semprot dan tipe kontak permukaan (USA DoD,
2004). Tipe semprot berprinsip pada kontak langsung antara air dan uap, sedangkan
tipe ontak permukaan memanfaatkan prinsip perpindahan panas. Jalur fluida akan
tergolong menjadi single-pass dimana hanya ada satu inlet dan outlet, sedangkan
two-pass memanfaatkan jalur bantu yang berisi air dingin (USA DoD, 2004).
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang.
Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut (Rakhman, 2013) :
a) Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
6
b) Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
c) Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan,
sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output
generator
d) Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondenser untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
e) Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan dengan
diagram T – s (Temperatur – entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus rankine
ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut (Rakhman, 2013) :
7
8
9
Mulai A B
Memastikan alat
ukur Mengamati turbin Mematikan tungku
A B
10