LAPORAN AWAL
140310150054
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................2
BAB II .....................................................................................................................3
1
BAB I
PENDAHULUAN
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang sangat dibutuhkan oleh
manusia untuk digunakan sehari-hari. Salah satu jenis pembangkit listrik yang ada
di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga uap. Pada praktikum ini kita akan
mengamati kerja pada PLTU. Sistem pembangkit ini menggunakan air sebagai
fluida kerjanya serta memanfaatkan panas buangan dengan menggunakan sebuah
turbin yang dapat mengonversikan energi kinetik dari uap tersebut untuk dapat
menghasilkan energi listrik.
Mempelajari dan memahami cara kerja dan prinsip kerja pembangkit listrik
tenaga uap berskala kecil.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem kerja PLTU menggunakan bahan bakar minyak HSD (solar) dan
gas alam. Kelebihan dari PLTU adalah daya yang dihasilkan sangat besar.
Konsumsi energi pada peralatan PLTU bersumber dari putaran turbin uap.
PLTU adalah suatu pembangkit yang menggunakan uap sebagai penggerak
utama (prime mover). Untuk menghasilkan uap, maka haruslah ada proses
pembakaran untuk memanaskan air. PLTU merupakan suatu sistem
pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia menjadi energi
3
listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan
memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan proses sudu-sudu
turbin menggerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin
menggerakkan generator yang kemudian dibangkitkannya energi listrik. Energi
listrik yang dihasilkan akan menyuplai alat- alat yang disebut beban.
a. Boiler
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap
panas lanjut (superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar
turbin.
b. Turbin
Fungsi dari turbin uap ialah untuk mengkonversi energi panas yang
terkandung dalam uap menjadi energi mekanik (energi putar). Ketika
turbin berputar, maka generator juga ikut berputar dikarenakan poros
turbin dikopel dengan poros generator.
c. Kondensor
Fungsi dari kondensor ialah untuk mengkondensasikan uap yang
mengalir dari turbin.
d. Pompa
Untuk menaikan tekanan air hasil kondensasi sehingga masuk
menuju boiler kembali untuk dipanaskan.
a. Desalination Plant
Fungsi dari desalination plant ialah mengubah air laut (brine)
menjadi air tawar (fresh water) dengan metode penyulingan. Air laut
4
bersifat korosif, bila dibiarkan langsung masuk ke dalam unit utama
akan dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU lainnya.
b. Reverse Osmosis
Fungsinya sama dengan desalination plant, hanya saja memakai
metode yang berbeda. Membran semi permeable yang digunakan dapat
menyaring garam yang terkandung pada air laut sehingga air tawar
dapat dihasilkan seperti pada desalination plant.
c. Pre Treatment
Biasanya terdapat pada unit yang menggunakan pendingin air
tanah/sungai. Fungsinya untuk menghilangkan endapan, kotoran, dan
mineral yang terkandung pada air tersebut.
d. Demineralizer Plant
Alat ini berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang
ada dalam kandungan air tawar. Air merupakan fluida kerja PLTU, jadi
harus bebas dari mineral, sebab bila air yang digunakan masih
menggunakan mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi dan dapat
menyebabkan terjadinya GGL induksi ketika melewati jalur perpipaan
dalam bagian PLTU sehingga dapat menimbulkan korosi pada
peralatan tersebut.
e. Hidrogen Plant
Fungsi dari alat ini ialah sebagai pendingin generator pada bagian
utama PLTU.
f. Chlorination Plant
Fungsi dari alat ini ialah menghasilkan senyawa natrium hipoclorit
(NaOCl) yang dipakai untuk melemahkan mikroorganisme laut pada
area water intake. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya
pengerakkan (scaling) pada pipa-pipa kondensor dan unit desal akibat
aktivitas mikroorganisme laut tersebut.
g. Auxiliary Boiler
5
Pada umumnya ialah boiler berbahan bakar minyak (fuel oil) yang
fungsinya ialah menghasilkan uap (steam) yang digunakan ketika boiler
utama start up maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam).
h. Coal Handing
Bagian ini merupakan unit yang melayani pengolahan batubara mulai
dari proses bongkar muat kapal (ship unloading) di dermaga, distribusi
ke stock area hingga penyaluran ke bunker unit.
i. Ash Handing
Bagian ini adalah unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu
jatuh (bottom ash) maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic
Precipitator hopper dan Submerged Drag Chain Conveyor (SDCC)
pada unit utama hingga ke tempat penampungan abu (ash valley).
6
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan
Gambar2. (a) Diagram T-s Siklus Rankine (b) Skema Alat Siklus Rankine pada
PLTU
Proses 1-2: Air masuk pompa sebagai cairan jenuh kemudian dikompresi secara
isentropik sampai tekanan operasi boiler/ketel .Pada tahap ini fluida
kerja berfase cair sehingga membutuhkan energi yang relatif kecil
untuk proses pemompaan.
Proses 2-3: Air yang memasuki boiler dipanaskan. Di sini air berubah fase
menjadi uap jenuh. Proses ini berlangsung pada tekanan konstan.
7
Proses 3-4: Uap jenuh berekspansi pada turbin sehingga menghasilkan kerja
berupa putaran turbin yang umumnya terhubung dengan generator
listrik (genset). Proses ini menyebabkan penurunan temperature
dan tekanan uap. Pada turbin, energi potensial yang ada di dalam
uap dikonversikan menjadi tenaga kinetik dan kemudian menjadi
tenaga mekanik. Uap bekas dari turbin ini dialirkan ke kondensor.
Proses 4-1: Uap basah memasuki kondensor dan didinginkan sehingga semua
uap berubah menjadi fase cair. Air dipompakan kembali (Proses 1-
2). Demikian seterusnya proses akan terjadi berulang-ulang selama
PLTU memproduksi energi listrik.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10