Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH STASIUN PEMBANGKIT LISTRIK

OLEH :

NAMA :SYAHARUDIN MUHAMMAD

NIM : 15210010

PRODI : TEKNIK ENERGI

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


Prinsip Kerja dan Bagian-bagian Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah mesin konversi energi yang mengubah energi
kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

PLTU memiliki tingkat efisiensi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang
lebih ekonomis.

Proses Konversi Energi pada PLTU


Proses konversi energi pada PLTU bekerja melalui 3 tahapan, antara lain:

1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap bertekanan
dan dan temperatur yang tinggi.

2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.

3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Baca juga: Tips Memilih dan Merawat Genset Rumah Agar Tahan Lama

Fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup digunakan pada PLTU. Artinya, fluida yang
sama digunakan secara berulang-ulang dengan urutan sirkulasinya secara singkat ialah sebagai
berikut:

1. Boiler diisi air sampai seluruh luas permukaan pemindah panas terisi penuh. Di dalam boiler,
air tersebut dipanaskan sehingga berubah menjadi uap.

2. Uap yang dihasilkan boiler pada tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk memutar
turbin sehingga daya mekanik berupa putaran dapat dihasilkan.

3. Generator yang dikopel langsung dengan turbin akan berputar sehingga menghasilkan energi
listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan. Energi listrik dihasilkan
dari terminal output generator saat turbin berputar.

4. Uap sisa keluaran turbin masuk ke dalam kondensor dan didinginkan dengan air pendingin
agar berubah menjadi air kembali atau disebut dengan air kondensat. Selanjutnya air kondensat
akan digunakan kembali sebagai air pengisi boiler.

Siklus tersebut akan berlangsung secara terus-menerus dan berulang-ulang.

Bagian-bagian Utama pada PLTU


Bagian utama yang terdapat pada sebuah PLTU antara lain:

1. Boiler: berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut (superheated
steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.

2. Turbin Uap: Fungsi dari turbin uap ialah untuk mengkonversi energi panas yang terkandung
dalam uap menjadi energi mekanik (energi putar). Ketika turbin berputar, maka generator juga
ikut berputar dikarenakan poros turbin dikopel dengan poros generator.

3. Kondensor: Fungsi dari kondensor ialah untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin.

4. Generator: Fungsi dari generator ialah untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi
listrik.

Peralatan Penunjang pada PLTU


Beberapa peralatan penunjang yang terdapat pada suatu PLTU di antaranya ialah:

1. Desalination Plant (Unit Desal)

Fungsi dari peralatan ialah mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh water) dengan
metode penyulingan.

Air laut bersifat korosif, bila dibiarkan langsung masuk ke dalam unit utama akan dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU lainnya.

2. Reverse Osmosis (RO)

Fungsinya sama dengan desalination plant, hanya saja memakai metode yang berbeda. Membran
semi permeable yang digunakan dapat menyaring garam yang terkandung pada air laut sehingga
air tawar dapat dihasilkan seperti pada desalination plant.

3. Pre Treatment
Biasanya terdapat pada unit yang menggunakan pendingin air tanah/sungai. Fungsinya untuk
menghilangkan endapan, kotoran, dan mineral yang terkandung pada air tersebut.

4. Demineralizer Plant (Unit Demin)

Alat ini berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang ada dalam kandungan air
tawar. Air merupakan fluida kerja PLTU, jadi harus bebas dari mineral, sebab bila air yang
digunakan masih menggunakan mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi dan dapat
menyebabkan terjadinya GGL induksi ketika melewati jalur perpipaan dalam bagian PLTU
sehingga dapat menimbulkan korosi pada peralatan tersebut.

5. Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)

Fungsi dari alat ini ialah sebagai pendingin generator pada bagian utama PLTU.

6. Chlorination Plant (Unit Chlorin)

Fungsi dari alat ini ialah menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang dipakai untuk
melemahkan mikroorganisme laut pada area water intake.

Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pengerakkan (scaling) pada pipa-pipa kondensor
dan unit desal akibat aktivitas mikroorganisme laut tersebut.

7. Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)

Pada umumnya ialah boiler berbahan bakar minyak (fuel oil) yang fungsinya ialah menghasilkan
uap (steam) yang digunakan ketika boiler utama start up maupun sebagai uap bantu (auxiliary
steam).

8. Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)

Bagian ini merupakan unit yang melayani pengolahan batubara mulai dari proses bongkar muat
kapal (ship unloading) di dermaga, distribusi ke stock area hingga penyaluran ke bunker unit.

9. Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)

Bagian ini adalah unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash) maupun
abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan Submerged Drag Chain Conveyor
(SDCC) pada unit utama hingga ke tempat penampungan abu (ash valley).

Gangguan atau malfunction yang terjadi pada salah satu bagian komponen utama akan dapat
menyebabkan terganggunya seluruh sistem pada PLTU.

Oleh sebab itu, masing-masing komponen utama dan peralatan penunjang dilengkapi dengan
sistem dan alat bantu yang mendukung kinerja dari komponen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai