OLEH :
NIM : 15210010
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah mesin konversi energi yang mengubah energi
kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
PLTU memiliki tingkat efisiensi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang
lebih ekonomis.
1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap bertekanan
dan dan temperatur yang tinggi.
2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
Baca juga: Tips Memilih dan Merawat Genset Rumah Agar Tahan Lama
Fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup digunakan pada PLTU. Artinya, fluida yang
sama digunakan secara berulang-ulang dengan urutan sirkulasinya secara singkat ialah sebagai
berikut:
1. Boiler diisi air sampai seluruh luas permukaan pemindah panas terisi penuh. Di dalam boiler,
air tersebut dipanaskan sehingga berubah menjadi uap.
2. Uap yang dihasilkan boiler pada tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk memutar
turbin sehingga daya mekanik berupa putaran dapat dihasilkan.
3. Generator yang dikopel langsung dengan turbin akan berputar sehingga menghasilkan energi
listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan. Energi listrik dihasilkan
dari terminal output generator saat turbin berputar.
4. Uap sisa keluaran turbin masuk ke dalam kondensor dan didinginkan dengan air pendingin
agar berubah menjadi air kembali atau disebut dengan air kondensat. Selanjutnya air kondensat
akan digunakan kembali sebagai air pengisi boiler.
1. Boiler: berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut (superheated
steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.
2. Turbin Uap: Fungsi dari turbin uap ialah untuk mengkonversi energi panas yang terkandung
dalam uap menjadi energi mekanik (energi putar). Ketika turbin berputar, maka generator juga
ikut berputar dikarenakan poros turbin dikopel dengan poros generator.
3. Kondensor: Fungsi dari kondensor ialah untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin.
4. Generator: Fungsi dari generator ialah untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi
listrik.
Fungsi dari peralatan ialah mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh water) dengan
metode penyulingan.
Air laut bersifat korosif, bila dibiarkan langsung masuk ke dalam unit utama akan dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU lainnya.
Fungsinya sama dengan desalination plant, hanya saja memakai metode yang berbeda. Membran
semi permeable yang digunakan dapat menyaring garam yang terkandung pada air laut sehingga
air tawar dapat dihasilkan seperti pada desalination plant.
3. Pre Treatment
Biasanya terdapat pada unit yang menggunakan pendingin air tanah/sungai. Fungsinya untuk
menghilangkan endapan, kotoran, dan mineral yang terkandung pada air tersebut.
Alat ini berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang ada dalam kandungan air
tawar. Air merupakan fluida kerja PLTU, jadi harus bebas dari mineral, sebab bila air yang
digunakan masih menggunakan mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi dan dapat
menyebabkan terjadinya GGL induksi ketika melewati jalur perpipaan dalam bagian PLTU
sehingga dapat menimbulkan korosi pada peralatan tersebut.
Fungsi dari alat ini ialah sebagai pendingin generator pada bagian utama PLTU.
Fungsi dari alat ini ialah menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang dipakai untuk
melemahkan mikroorganisme laut pada area water intake.
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pengerakkan (scaling) pada pipa-pipa kondensor
dan unit desal akibat aktivitas mikroorganisme laut tersebut.
Pada umumnya ialah boiler berbahan bakar minyak (fuel oil) yang fungsinya ialah menghasilkan
uap (steam) yang digunakan ketika boiler utama start up maupun sebagai uap bantu (auxiliary
steam).
Bagian ini merupakan unit yang melayani pengolahan batubara mulai dari proses bongkar muat
kapal (ship unloading) di dermaga, distribusi ke stock area hingga penyaluran ke bunker unit.
Bagian ini adalah unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash) maupun
abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan Submerged Drag Chain Conveyor
(SDCC) pada unit utama hingga ke tempat penampungan abu (ash valley).
Gangguan atau malfunction yang terjadi pada salah satu bagian komponen utama akan dapat
menyebabkan terganggunya seluruh sistem pada PLTU.
Oleh sebab itu, masing-masing komponen utama dan peralatan penunjang dilengkapi dengan
sistem dan alat bantu yang mendukung kinerja dari komponen tersebut.