Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena hampir sebagian
kebutuhan manusia yang berupa peralatan listrik sebagai energinya. Sehingga
permintaannya akan terus meningkat pesat seiring berkembangnya zaman.
Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit listrik yang kebanyakan
saat ini menggunakan sumber energi fosil, namun energi fosil tentunya semakin
lama semakin menipis. Sehingga diperlukan sumber energi alternatif atau
pengingkatan efisiensi dalam pemanfaatan energi. Salah satunya yaitu
pemanfaatan air menjadi uap yang dapat mengkonversi menjadi energi listrik.
Hal ini dapat kita temui di prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
yaitu pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas dari alat penghasil
uap untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan untuk membangkitkan
energi listrik melalui generator. Secara sederhana hal ini dapat kita lakukan
pada percobaan kali ini yaitu mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Uap
berskala kecil.

1.2. Identifikasi Masalah


Bagaimanakah prinsip dan cara kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap?

1.3. Tujuan Percobaan


Mempelajari dan memahami cara kerja dan prinsip kerja pembangkit listrik
tenaga Uap berskala kecil.
1.4. Metode Percobaan
Memastikan alat-alat ukur pada
posisinya

Mengisi boiler dengan air

Menghidupkan tungku, mengamati


tekanan dan temperatur dalam boiler

Mengukur laju aliran uap


menggunakan flow meter

Mengamati lampu indikator,


mengukur arus dan tegangan

Mencatat data yang didapat

Mengolah dan menganalisa data

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dari Laporan Pendahuluan ini adalah :
Cover
Lembar Pengesahan
 BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Percobaan
1.4 Metode Percobaan
1.5 Sistematika Percobaan
1.6 Waktu dan Tempat Percobaan
 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisi literatur yang mendukung untuk melakukan percobaan mengenai
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mini
 BAB III. METODE PERCOBAAN
Berisi alat-alat yang digunakan pada percobaan dan prosedur percobaan
Daftar Pustaka
Tugas Pendahuluan
 BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi data hasil percobaan yang didapatkan dan pembahasan atau
analisa data
 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran setelah melakukan percobaan

1.6. Waktu dan Tempat Percobaan


Hari, Tanggal : Selasa, 17 April 2018
Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Laboratoriun Fisika Energi, Jurusan Fisika FMIPA Unpad
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalikan
energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama
pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang di hubungkan ke turbin dimana
untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik dari uap panas atau kering.
Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama
batu-bara dan minyak bakar untuk start awal[1].
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu:

Gambar 1. Proses Konversi energi PLTU

1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
Pada PLTU, digunakan bahan bakar untuk memanasi air di boiler hingga
menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan diantaranya yaitu :
 Gas (gas alam, LPG, hidrogen, biogas, dan gas lainnya)
 Minyak bumi dan produk turunannya
 Biomassa (bahan yang bisa dibakar seperti kayu, sampah, dan lainnya)
 Nuklir
 Geothermal
 Batu bara
 Gambut, dsb.

Gambar 2. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap[2]

Sistem kerja dari PLTU yaitu dimana boiler diisikan air hingga penuh hingga
keseluruh permukaan pemindah panas, kemudian boiler dipanaskan oleh energi
panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Sehingga dari hasil pemanasan tersebut
dihasilkan uap air hasil produksi pemanasan boiler, dimana uap ini memiliki
tekanan yang nantinya disalurkan menuju turbin uap sehingga turbin akan berputar
dan menghasilkan energi kinetik. Generator nantinya dikopel dengan poros turbin
sehingga generator akan ikut berputar dan menghasilkan enegi listrik, hal ini
disebabkan oleh perputaran medan magnet dalam kumparan. Sehingga bila
generator berputar maka medan magnet didalam generator ikut berputar dan
menghasilkan energi listrik dan dialirkan menuju terminal output generator. Uap
yang tadinya digunakan untuk memutar turbin akan dialirkan menuju kondensor
untuk dilakukan proses pendinginan dengan air pendingin dan air akan berubah
menjadi air seperti semula atau biasa disebut air kondensat. Kemudian air
kondensat ini nantinya akan kembali digunakan untuk mengisi boiler dan
dipanaskan kembali. Demikian seterusnya sehingga siklus tersebut terus
berlangsung dan berulang. Dalam siklus pemanasan oleh pembakaran bahan bakar
ada beberapa tahapan yang akan dilalui air sehingga menjadi uap dan kembali lagi
menjadi air.
2.2 Komponen PLTU

Gambar 3. Komponen-komponen PLTU

Bagian utama PLTU adalah yaitu :


1. Boiler
Boiler berfungsi untuk menampung air yang nantinya akan dinaikkan
temperaturenya mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut
(superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.
2. Turbin uap
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energy panas yang dikandung oleh
uap menjadi energy putar (energy mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros
generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.
3. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap
yang telah digunakan untuk memutar turbin). Uap panas yang digunakan
memutar turbin akan disalurkan menuju kondensor untuk dilakukan
pendinginan.

4. Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energy putar dari turbin menjadi energy
listrik. Putaran turbin nantinya akan disalurkan menuju generator dengan
mengopel poros turbin dengan generator sehingga generator akan ikut berputar
dan mengkonversikan energi kinetik dari turbin menjadi energi listrik[3].
Bagian penunjang komponen PLTU yaitu :
1. Desalination plant (unit Desal)
Berfungsi mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh water) dengan
metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan kondensasi). Hal ini
dikarenakan sifat air laut yang korosif, sehingga jika air laut tersebut dibiarkan
langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat menyebabkan kerusakan
pada peralatan PLTU.
2. Reverse Osmosis (RO)
Fungsi sama seperti desalination plant namun metode yang digunakan berbeda.
Pada peralatan ini digunakan membran semi permeable yang dapat menyaring
garam-garam yang terkandung pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air
tawar seperti pada desalination plant.
3. Demineralizer Plant (Unit Demin)
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkandung dalam
air tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena jika
air masih mengandung mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi sehingga
dapat menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut melewati
jalur perpipaan di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada
peralatan PLTU.
5. Hydrogen plant (unit hidrogen)
Pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.
6. Chlorination plant (unit clorin)
Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang
digunakan untuk memabukkan/melemahkan mikro organisme laut pada area
water intake. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pengerakkan
(scaling) pada pipa-pipa kondensor maupun unit desal akibat perkembang
biakan mikro organisme laut tersebut.
7. Auxiliary boiler (boiler bantu)
Merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel oil), yang berfungsi untuk
menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler utama start up
maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam).
8. Coal handling (nit pelayanan batubara)
Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar
muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke stock area sampai
penyaluran ke bunker unit.
9. Ash handling (unit pelayanan abu)
Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash)
maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan SDCC
(Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke tempat
penampungan abu (ash valley)[3].

2.3 Siklus Rankine


Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi
kerja. Panas yang disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya
menggunakan air sebagai fluida bergerak. Pada steam boiler, ini akan menjadi
reversible tekanan konstan pada proses pemanasan air untuk menjadi uap air, lalu
pada turbin proses ideal akan menjadi reversible ekspansi adiabatik dari uap, pada
kondenser akan menjadi reversible tekanan konstan dari panas uap kondensasi yang
masih saturated liquid dan pada proses ideal dari pompa akan terjadi reversible
kompresi adiabatik pada cairan akhir dengan mengetahui tekanannya. Ini adalah
siklus reversible, yaitu keempat proses tersebut terjadi secara ideal yang biasa
disebut Siklus Rankine[1].

Gambar 4. Siklus Rankine Ideal


1-2 : Proses kompresi isentropik dalam kompressor, kondisi 1 adalah udara
atmosfer.
2-3 : Proses penambahan panas pada tekanan konstan dalam ruang bakar.
3-4 : Proses ekspansi isentropik dalam turbin.
4-1 : Proses pelepasan kalor (heat rejection) ke lingkungan pada tekanan konstan.

Siklus pada turbin uap adalah siklus Rankine , yang terdiri dari 2 jenis siklus yaitu:
1. Siklus terbuka, dimana sisa uap dari turbin langsung di pakai untuk keperluan
proses.
2. Siklus tertutup, dimana uap bekas dari turbin dimanfaatkan kembali dengan cara
mendinginkanya di kondensor, kemudian di alirkan kembali ke pompa dan
seterusnya sehingga merupakan siklus tertutup.
Sistem siklus Rankine terdiri atas komponen-komponen (pump, boiler, turbine dan
condenser) .

Gambar 5. Siklus Rankine dan grafik T-s

Proses Keterangan
Fluida kerja (misalnya air) dipompa dari tekanan rendah ke
tekanantinggi. Pada tahap ini fluida kerja berfase cair sehingga
1-2
hanyamembutuhkan energi yang relatif kecil untuk proses
pemompaan.
Air bertekanan tinggi memasuki boiler untuk dipanaskan. Di sini
2-3 air berubah fase menjadi uap jenuh. Proses ini berlangsung padatek
anan konstan.
Uap jenuh berekspansi pada turbin sehingga menghasilkan
kerja berupa putaran turbin. Proses ini menyebabkan penurunantem
3-4
peratur dan tekanan uap, sehingga pada suhu turbin tingkat akhir
kondensasi titik air mulai terjadi.
Uap basah memasuki kondenser dan didinginkan sehingga semua
4-1 uap berubah menjadi fase cair. Air dipompakan kembali (Proses 1-
2).

Berdasarkan tabel diatas, persamaan yang digunakan pada setiap proses


adalah sebagai berikut:
1. Kerja pada pompa
𝑤𝑝 = ℎ2 − ℎ1

2. Penambahan Kalor pada Boiler


𝑄𝑖𝑛 = ℎ3 − ℎ2

3. Kerja Turbin
𝑤𝑇 = ℎ3 − ℎ4

4. Kalor yang dilepas dalam kondensor


𝑄𝑜𝑢𝑡 = ℎ4 − ℎ1

5. Efisiensi Siklus Thermal


𝑊𝑛𝑒𝑡 𝑊𝑇 −𝑊𝑃 (ℎ3 −ℎ4 )−(ℎ2 −ℎ1 )
= 𝑄𝑖𝑛
= 𝑄𝑖𝑛
= (ℎ3 −ℎ2 )

Pada grafik T-s siklus renkine yaitu : Air masuk pompa pada kondisi 1
sebagai cairan jenuh (saturated liquid) dan dikompresi samapi tekanan operasi
boiler. Temperature air akan meningkat selama kompresi isentropic karena
menurunnya volume spesifik air. Air memasuki boiler sebagai cairan terkompresi
(compressed liquid) pada kondisi 2 dan akan menjadi uap superheated pada kondisi
3. Dimana panas diberikan oleh boiler ke air pada tekanan yang tetap. Boiler dan
seluruh bagian yang dihasilkan steam ini disebut sebagai steam generator. Uap
superheated pada kondisi 3 kemudian akan memauki turbin untuk diekspansi secara
isentropic dan akan menghasilkan kerja untuk memutar shaft yang terhubung
dengan generator listrik sehingga dapat dihasilkan listrik. Tekanan dan temperature
dari steam akan turun selama proses ini menuju keadan 4 steam akan masuk
kondensor dan biasnya sudah berupa uap jenuh. Stem ini akan dicairkan pada
tekanan konstan didalam condenser dan akan meninggalkan kondensor sebagai cair
jenuh yang akan masuk pompa untuk melengkapi siklus ini[1].
Data dibawah kurva proses pada diagram T-s menunjukkan transfer panas
untuk proses reversible internal. Area dibawah kurva proses 2-3 menunjukkan
panas yang ditransfer ke boiler, dan area dibawah kurva proses 4-1 menunjukkan
panas yang dilepaskan di condenser.
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Tungku/Kompor.
Sebagai alat untuk memanaskan boiler.
2. Ketel/boiler.
Sebagai media untuk mengubah air menjadi uap.
3. Turbin.
Merupakan alat yang akan berputar saat terkena uap dan menghasilkan
energi gerak.
4. Gearbox
Sebagai pengubah frekuensi.
5. Generator.
Untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik.

3.1. Prosedur Percobaan


1. Memastikan alat- alat ukur berada pada posisinya.
2 . Mengisi Boiler dengan air sampai volume yang ditentukan
(konsultasi ke asisten)
3. Menghidupkan Tungku,amati tekanan dan temperatur didalam Boiler
setiap selang waktu tertentu sampai air mendidih (selang waktunya
konsultasikan pada asisten)
4. Melakukan prosedur seperti nomor 3 sampai turbin mulai berputar
5. Mengukur laju aliran uap menggunakan flow meter pada pipa uap
yang masuk ke turbin.
6. Mengamati lampu indikator, ketika lampu indikator mulai menyala ukur
arus dan tegangannya..
7. Melanjutkan pengukuran arus dan tegangan untuk setiap selang
waktu tertentu (konsultasikan ke asisten) sampai tegangan dan arus
yang terukur relatif konstan.
8. Mematikan tungku.
9. Melakukan prosedur yang sama dari nomor 2 s/d 8 untuk pengamatan
ke-dua.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Utami ADP. 2014. http://eprints.polsri.ac.id/1950/3/03.%20BAB%20II.pdf


(diakses, 14 April 2018)
[2] Ria, Mesriah. 2016. Prinsip kerja Pembangkit Listrik tenaga Uap.
http://www.matadunia.id/2016/10/prinsip-kerja-pltu-pembangkit-
listrik.html (diakses, 14 April 2018 )
[3] Rakhman, Alief. 2013. Fungsi dan Prinsip Kerja PLTU.
https://rakhman.net/power-plants-id/fungsi-dan-prinsip-kerja-pltu/
(diakses, 14 April 2018)
Lampiran
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan fungsi dari masing masing komponen alat pada pembangkit listrik
tenaga uap mini seperti pada gambar di atas.
Jawab:

- Kompor sebagai sumber panas untuk memanaskan air yang ada di dalam
boiler.
- Boiler unit sebagai wadah pemanasan air.
- Pressure indicator untuk mengukur tekanan yang masuk dan keluar turbin.
- Thermometer untuk mengukur suhu yang masuk dan keluar turbin.
- Safety value dan Pressure regulator untuk menjaga agar tekakan tetap pada
nilai yang diinginkan.
- Piping dan safety system untuk mengalirkan uap kedalam alat turbin
- Turbin unit sebagai tempat untuk mengkonversikan energi yang terkandung
dari uap panas dari boiler menjadi energi mekanik poros turbin.
- Gearbox menurunkan kecepatan sudut hasil putaran turbin agar sesuai
dengan frekuensi generator.
- Generator untuk menghasilkan energi listrik.
2. Jelaskan prinsip kerja dan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap.
Jawab:
Prinsip kerja dari PLTU adalah dengan menerapkan siklus rankine. Cara
kerjanya adalah sebagai berikut:

 Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas


permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas
panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah
menjadi uap.
 Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik
berupa putaran.
 Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet
dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik
dari terminal output generator
 Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
 Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan siklus Rankine,bagaimana rumusan
efisiensi siklus tersebut menurut teori thermodinarnika.
Jawab:
Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi
kerja .

Proses :
(1-2) Fluida kerja (misalnya air) dipompa dari tekanan rendah ke tekanan
tinggi. Pada tahap ini fluida kerja berfase cair sehingga hanya
membutuhkan energi yang relatif kecil untuk proses pemompaan.
(2-3) Air bertekanan tinggi memasuki boiler untuk dipanaskan. Di sini
air berubah fase menjadi uap jenuh. Proses ini berlangsung padatekanan
konstan.
(3-4) Uap jenuh berekspansi pad turbin sehingga menghasilkan kerja berupa
putaran turbin. Proses ini menyebabkan penurunan temperatur dan
tekanan uap, sehingga pada suhu turbin tingkat akhir kondensasi titik air
mulai terjadi.
(4-1) Uap basah memasuki kondenser dan didinginkan sehingga semua
uap berubah menjadi fase cair. Air dipompakan kembali (Proses 1-2).

Efisiensi dari siklus rankine didapatkan menggunakan persamaan berikut:


𝑊𝑛𝑒𝑡 𝑊𝑇 − 𝑊𝑃 (ℎ3 − ℎ4 ) − (ℎ2 − ℎ1 )
= = =
𝑄𝑖𝑛 𝑄𝑖𝑛 (ℎ3 − ℎ2 )
4. Bagaimana cara untuk rnernperkirakan daya listrik yang dihasilkan oleh
sebuah pembangkit tenaga listrik.
Jawab:
Dapat digunakan perumusan berikut:
P=V.I
Keterangan :
P = Daya (watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)

5. Hitung debit aliran uap yang masuk ke dalam turbin.


Jawab:
Dapat diketahui setelah percobaan berlangsung.
6. Hitung enthalpy uap saat masuk ke dalam turbin dan saat keluar turbin.
Jawab:
Dapat diketahui setelah percobaan berlangsung.
7. Hitung daya listrik yang dihasilkan.
Jawab:
Dapat diketahui setelah percobaan berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai