PENDAHULUAN
2.1 PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalikan
energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama
pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang di hubungkan ke turbin dimana
untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik dari uap panas atau kering.
Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama
batu-bara dan minyak bakar untuk start awal[1].
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu:
1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
Pada PLTU, digunakan bahan bakar untuk memanasi air di boiler hingga
menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan diantaranya yaitu :
Gas (gas alam, LPG, hidrogen, biogas, dan gas lainnya)
Minyak bumi dan produk turunannya
Biomassa (bahan yang bisa dibakar seperti kayu, sampah, dan lainnya)
Nuklir
Geothermal
Batu bara
Gambut, dsb.
Sistem kerja dari PLTU yaitu dimana boiler diisikan air hingga penuh hingga
keseluruh permukaan pemindah panas, kemudian boiler dipanaskan oleh energi
panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Sehingga dari hasil pemanasan tersebut
dihasilkan uap air hasil produksi pemanasan boiler, dimana uap ini memiliki
tekanan yang nantinya disalurkan menuju turbin uap sehingga turbin akan berputar
dan menghasilkan energi kinetik. Generator nantinya dikopel dengan poros turbin
sehingga generator akan ikut berputar dan menghasilkan enegi listrik, hal ini
disebabkan oleh perputaran medan magnet dalam kumparan. Sehingga bila
generator berputar maka medan magnet didalam generator ikut berputar dan
menghasilkan energi listrik dan dialirkan menuju terminal output generator. Uap
yang tadinya digunakan untuk memutar turbin akan dialirkan menuju kondensor
untuk dilakukan proses pendinginan dengan air pendingin dan air akan berubah
menjadi air seperti semula atau biasa disebut air kondensat. Kemudian air
kondensat ini nantinya akan kembali digunakan untuk mengisi boiler dan
dipanaskan kembali. Demikian seterusnya sehingga siklus tersebut terus
berlangsung dan berulang. Dalam siklus pemanasan oleh pembakaran bahan bakar
ada beberapa tahapan yang akan dilalui air sehingga menjadi uap dan kembali lagi
menjadi air.
2.2 Komponen PLTU
4. Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energy putar dari turbin menjadi energy
listrik. Putaran turbin nantinya akan disalurkan menuju generator dengan
mengopel poros turbin dengan generator sehingga generator akan ikut berputar
dan mengkonversikan energi kinetik dari turbin menjadi energi listrik[3].
Bagian penunjang komponen PLTU yaitu :
1. Desalination plant (unit Desal)
Berfungsi mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh water) dengan
metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan kondensasi). Hal ini
dikarenakan sifat air laut yang korosif, sehingga jika air laut tersebut dibiarkan
langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat menyebabkan kerusakan
pada peralatan PLTU.
2. Reverse Osmosis (RO)
Fungsi sama seperti desalination plant namun metode yang digunakan berbeda.
Pada peralatan ini digunakan membran semi permeable yang dapat menyaring
garam-garam yang terkandung pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air
tawar seperti pada desalination plant.
3. Demineralizer Plant (Unit Demin)
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkandung dalam
air tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena jika
air masih mengandung mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi sehingga
dapat menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut melewati
jalur perpipaan di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada
peralatan PLTU.
5. Hydrogen plant (unit hidrogen)
Pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.
6. Chlorination plant (unit clorin)
Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang
digunakan untuk memabukkan/melemahkan mikro organisme laut pada area
water intake. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pengerakkan
(scaling) pada pipa-pipa kondensor maupun unit desal akibat perkembang
biakan mikro organisme laut tersebut.
7. Auxiliary boiler (boiler bantu)
Merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel oil), yang berfungsi untuk
menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler utama start up
maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam).
8. Coal handling (nit pelayanan batubara)
Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar
muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke stock area sampai
penyaluran ke bunker unit.
9. Ash handling (unit pelayanan abu)
Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash)
maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan SDCC
(Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke tempat
penampungan abu (ash valley)[3].
Siklus pada turbin uap adalah siklus Rankine , yang terdiri dari 2 jenis siklus yaitu:
1. Siklus terbuka, dimana sisa uap dari turbin langsung di pakai untuk keperluan
proses.
2. Siklus tertutup, dimana uap bekas dari turbin dimanfaatkan kembali dengan cara
mendinginkanya di kondensor, kemudian di alirkan kembali ke pompa dan
seterusnya sehingga merupakan siklus tertutup.
Sistem siklus Rankine terdiri atas komponen-komponen (pump, boiler, turbine dan
condenser) .
Proses Keterangan
Fluida kerja (misalnya air) dipompa dari tekanan rendah ke
tekanantinggi. Pada tahap ini fluida kerja berfase cair sehingga
1-2
hanyamembutuhkan energi yang relatif kecil untuk proses
pemompaan.
Air bertekanan tinggi memasuki boiler untuk dipanaskan. Di sini
2-3 air berubah fase menjadi uap jenuh. Proses ini berlangsung padatek
anan konstan.
Uap jenuh berekspansi pada turbin sehingga menghasilkan
kerja berupa putaran turbin. Proses ini menyebabkan penurunantem
3-4
peratur dan tekanan uap, sehingga pada suhu turbin tingkat akhir
kondensasi titik air mulai terjadi.
Uap basah memasuki kondenser dan didinginkan sehingga semua
4-1 uap berubah menjadi fase cair. Air dipompakan kembali (Proses 1-
2).
3. Kerja Turbin
𝑤𝑇 = ℎ3 − ℎ4
Pada grafik T-s siklus renkine yaitu : Air masuk pompa pada kondisi 1
sebagai cairan jenuh (saturated liquid) dan dikompresi samapi tekanan operasi
boiler. Temperature air akan meningkat selama kompresi isentropic karena
menurunnya volume spesifik air. Air memasuki boiler sebagai cairan terkompresi
(compressed liquid) pada kondisi 2 dan akan menjadi uap superheated pada kondisi
3. Dimana panas diberikan oleh boiler ke air pada tekanan yang tetap. Boiler dan
seluruh bagian yang dihasilkan steam ini disebut sebagai steam generator. Uap
superheated pada kondisi 3 kemudian akan memauki turbin untuk diekspansi secara
isentropic dan akan menghasilkan kerja untuk memutar shaft yang terhubung
dengan generator listrik sehingga dapat dihasilkan listrik. Tekanan dan temperature
dari steam akan turun selama proses ini menuju keadan 4 steam akan masuk
kondensor dan biasnya sudah berupa uap jenuh. Stem ini akan dicairkan pada
tekanan konstan didalam condenser dan akan meninggalkan kondensor sebagai cair
jenuh yang akan masuk pompa untuk melengkapi siklus ini[1].
Data dibawah kurva proses pada diagram T-s menunjukkan transfer panas
untuk proses reversible internal. Area dibawah kurva proses 2-3 menunjukkan
panas yang ditransfer ke boiler, dan area dibawah kurva proses 4-1 menunjukkan
panas yang dilepaskan di condenser.
BAB III
METODE PERCOBAAN
- Kompor sebagai sumber panas untuk memanaskan air yang ada di dalam
boiler.
- Boiler unit sebagai wadah pemanasan air.
- Pressure indicator untuk mengukur tekanan yang masuk dan keluar turbin.
- Thermometer untuk mengukur suhu yang masuk dan keluar turbin.
- Safety value dan Pressure regulator untuk menjaga agar tekakan tetap pada
nilai yang diinginkan.
- Piping dan safety system untuk mengalirkan uap kedalam alat turbin
- Turbin unit sebagai tempat untuk mengkonversikan energi yang terkandung
dari uap panas dari boiler menjadi energi mekanik poros turbin.
- Gearbox menurunkan kecepatan sudut hasil putaran turbin agar sesuai
dengan frekuensi generator.
- Generator untuk menghasilkan energi listrik.
2. Jelaskan prinsip kerja dan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap.
Jawab:
Prinsip kerja dari PLTU adalah dengan menerapkan siklus rankine. Cara
kerjanya adalah sebagai berikut:
Proses :
(1-2) Fluida kerja (misalnya air) dipompa dari tekanan rendah ke tekanan
tinggi. Pada tahap ini fluida kerja berfase cair sehingga hanya
membutuhkan energi yang relatif kecil untuk proses pemompaan.
(2-3) Air bertekanan tinggi memasuki boiler untuk dipanaskan. Di sini
air berubah fase menjadi uap jenuh. Proses ini berlangsung padatekanan
konstan.
(3-4) Uap jenuh berekspansi pad turbin sehingga menghasilkan kerja berupa
putaran turbin. Proses ini menyebabkan penurunan temperatur dan
tekanan uap, sehingga pada suhu turbin tingkat akhir kondensasi titik air
mulai terjadi.
(4-1) Uap basah memasuki kondenser dan didinginkan sehingga semua
uap berubah menjadi fase cair. Air dipompakan kembali (Proses 1-2).