Disusun Oleh:
1. Awlan fiqro (3.31.18.2.05)
2. Bangun Setiawan (3.31.18.2.06)
3. Damianus Sarorougot (3.31.18.2.07)
4. Dwi Purwanto (3.31.18.2.08)
i
DAFTAR ISI
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “PLTU
( Pembangkit Listrik Tenaga uap).”
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa
yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PLTU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan uap air
untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini termasuk dalam
pembangkit listrik termis, yaitu pembangkit listrik yang memanfaatkan
panas sebagai penggerak mulanya. Energi primer yang akan
dikonversikan menjadi energi listrik adalah bahan bakar,bahan bakar yang
digunakan dapat berupa batubara, minyak , atau gas. Ada kalanya PLTU
menggunakan kombinasi beberapa macam bahan bakar. Konversi energi
tingkat pertama yang berlangsung dalam PLTU adalah konversi energi
primer menjadi energi panas (kalor). Hal ini dilakukan dalam ruang bakar
dari ketel uap PLTU. Energi panas ini kemudian dipindahkan ke dalam air
yang ada dalam pipa ketel untuk menghasilkan uap dikumpulkan dalam
drum dari ketel. Uap dari drum ketel dialirkan ke turbin uap. Dalam turbin
uap, energi (enthalpy) uap dikonversikan menjadi energi mekanis
penggerak generator, dan akhirnya energi mekanik dari turbin uap ini
dikonversikan menjadi energi listrik oleh generator.
2. Rumusan Masalah
1. Apa bagian bagian utama PLTU ?
2. Bagaimana prinsip kerja PLTU ?
3. Bagaimana cara pengoperasian PLTU ?
4. Bagaimana cara pemeliharaan PLTU ?
3. Tujuan
1. Menjelaskan proses pembangkitan tenaga listrik pada PLTU
1
2. Menjelaskan operasi PLTU
3. Menjelaskan pemeliharaan PLTU
4. Menyebutkan bagian-bagian utama PLTU dan menjelaskan
fungsinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Turbin Uap
Turbin uap berfungsi untuk merubah tenaga kinetik uap menjadi tenaga
mekanik. Prosesnya adalah, uap yang dihasilkan ketel dimasukkan ke
dalam pemancar, di sini tenaga yang tersimpan dalam uap diubah menjadi
tenaga kecepatan. Dengan kecepatan yang besar, uap masuk mengenai
sudu-sudu turbin, sudu-sudu terdorong sehingga rotor turbin berputar
dan dari putaran rotor ini menjadi tenaga mekanik yang digunakan
untuk memutar generator. Berdasarkan azas tekanan uap maka turbin uap
ada 2 macam:
1. Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin dimana proses ekspansi (penurunan tekanan)
dan fluida kerja.uap hanya terjadi didalam nosel atau baris sudu tetapnya
saja. Penurunan tekanan uap inilah yang akan menimbulkan terjadinya
perubahan kecepatan, dan hal ini terjadi karena sudu gerak berputar maka
ada kecepatan relative antara uap dengan sudu gerak
2. Turbin Reaksi atau turbin tekanan berubah
Turbin rekasi adalah turbin dimana proses ekspansi (penurunan tekanan)
terjadi baik didalam baris sudu tetap maupun sudu geraknya. Dalam hal ini
baris sudu tetap maupun sudu geraknya berfungsi sebagai
nosel (nozzle), sehingga kecepatan relative uap keluar setiap sudu lebih
besar dan kecepatan relative uap masuk sudu yang bersangkutan.
3. Kondensor
Kondensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk
mengkondensasikan uap yang telah terpakai yang berasal dari turbin
menjadi air kondensate yang selanjutnya dipompakan kembali ke ketel
setelah melalui deaerator untuk dihilangkan gas-gas atau udaranya
sehingga memenuhi persyaratan sebagai air pengisi ketel.
Sebagai media pendinginan digunakan air laut (sungai) yang dipompakan
dari laut (sungai) dimana setelah digunakan, air tersebut dialirkan kembali
ke laut (sungai).
4
4. Generator
Dengan adanya pembebanan maka belitan stator ataupun rotor akan timbul
panas. Agar panas yang timbul tidak terlalu tinggi, maka digunakan media
pendingin dari udara maupun gas hidrogen (H2). Sedangkan untuk
mendinginkan udara atau gas hidrogen digunakan air laut atau air tawar.
5
hidrogen mempunyai konstruksi tertutup sehingga sedikit sekali terjadi
pengotoran.
- Throttle
4. Tidak terdapat beda fasa antara Syncronoscope Mengganggu:
Throttle
Pada masa sekarang banyak digunakan pendingin hidrogen, terutama pada
pembangkit dengan kapasitas yang besar karena sifat pendingin hidrogen
yang lebih baik sehingga dimensi dari generator bisa lebih kecil dan
kompak. Tegangan yang dihasilkan generator ini biasanya 6,11 atau 22
kV. Sebelum dioperasionalkan, generator sinkron bisa diparalel dengan
jala-ja
6
Ke dalam ruang bakar ketel disemprotkan bahan bakar dan udara
pembakaran. Bahan bakar yang dicampur udara ini dinyalakan dalam
ruang bakar sehingga terjadi pembakaran dalam ruang bakar. Pembakaran
bahan bakar dalam ruang bakar mengubah energi kimia yang terkandung
dalam bahan bakar menjadi energi panas (kalori). Energi panas hasil
pembakaran ini dipindahkan ke air yang ada dalam pipa air ketel melalui
proses radiasi,konduksi,dankonveksi.
Untuk melaksanakan pembakaran diperlukan oksigen yang diambil
dari udara. Oleh karena itu, diperlukan pasokan udara yang cukup ke
dalam ruang bakar. Untuk keperluan memasok udara ke ruang bakar, ada
kipas (ventilator) tekan dan kipas isap yang dipasang masing-masing pada
ujung masuk udara ke ruang bakar dan pada ujung keluar udara dari ruang
bakar
Untuk melaksanakan pembakaran diperlukan oksigen yang diambil
dari udara. Oleh karena itu, diperlukan pasokan udara yang cukup ke
dalam ruang bakar. Untuk keperluan memasok udara ke ruang bakar, ada
kipas (ventilator) tekan dan kipas isap yang dipasang masing-masing pada
ujung masuk udara ke ruang bakar dan pada ujung keluar udara dari ruang
bakar.
7
Air yang dipompakan ke dalam ketel, terlebih dahulu dialirkan melalui
economizer agar mendapat pemanasan oleh gas buang. Dengan
demikian suhu air akan lebih tinggi ketika masuk ke pipa air di dalam
ruang bakar yang selanjutnya akan mengurangi jumlah kalori yang
diperlukan untuk penguapan (lebih ekonomis). III - 7
d. Pemanas Udara
Udara yang akan dialirkan ke ruang pembakaran yang digunakan
untuk membakar bahan bakar terlebih dahulu dialirkan melalui
pemanas udara agar mendapat pemanasan oleh gas buang sehingga
suhu udara pembakaran naik yang selanjutnya akan mempertinggi
suhu nyala pembakaran.
Uap dari drum ketel dialirkan ke turbin uap, dan dalam turbin uap,
8
energi (enthalphy) dari uap dikonversikan menjadi energi mekanis
penggerak generator. Turbin pada PLTU besar, diatas 150 MW,
umumnya terdiri dari 3 kelompok, yaitu turbin tekanan tinggi, turbin
tekanan menengah, dan turbin tekanan rendah. Uap dari drum ketel mula-
mula dialirkan ke turbin tekanan tinggi, uap dialirkan ke pemanas ulang
untuk menerima energi panas dari gas buang sehingga suhunya naik.
Dari pemanas ulang, uap dialirkan ke turbin tekanan menengah.
a. Material yang dialiri air laut harus material anti korosi (tahan air laut).
b. Binatang laut ikut masuk dan berkembang biak dalam saluran air
pendingin yang memerlukan pembersihan secara periodik.
c. Selain binatang laut, kotoran air laut juga ikut masuk dan akan
menyumbat pipapipa kondensor sehingga diperlukan pembersihan pipa
kondensor secara periodik.
9
d. Ada resiko air laut masuk ke dalam sirkuit uap. Hal ini berbahaya bagi
sudu-sudu turbin uap, oleh karena itu harus dicegah. Setelah air
diembunkan dalam kondensor, air kemudian dipompa ke tangki
pengolahan air. Dalam tangki pengolah air, ada penambah air untuk
mengkompensasi kehilangan air yang terjadi karena kebocoran. Dalam
tangki pengolah air, air diolah agar memenuhi mutu yang diinginkan untuk
air ketel. Mutu air ketel antara lain menyangkut kandungan NaCl, Cl, O2,
dan derajat keasaman (pH). Dari tangki pengolah air, air dipompa kembali
ke ketel, tetapi terlebih dahulu melalui Economizer. Dalam Economizer,
air mengambil energi panas dari gas buang sehingga suhunya naik,
kemudian baru mengalir ke ketel uap.
Pada PLTU yang besar, di atas 150 MW, biasanya digunakan pemanas
awal (pre heater), yaitu pemanas air yang akan masuk ke economizer
sebelum masuk ke ketel uap. Pemanas awal ini ada 2 buah, masing-masing
menggunakan uap yang diambil (ditap) dari turbin tekanan menengah dan
dari turbin tekanan rendah sehingga didapat pemanas awal tekanan
menengah dan pemanas awal tekanan rendah.
Untuk menstart PLTU dari keadaan dingin sampai operasi dengan beban penuh,
dibutuhkan waktu antara 6 – 8 jam. Jika PLTU yang telah beroperasi dihentikan,
10
tetapi uapnya dijaga agar tetap panas dalam drum ketel dengan cara tetap
menyalakan api secukupnya untuk menjaga suhu dan tekanan uap ada di sekitar nilai
operasi (yaitu sekitar 5000 C dan sekitar 100 kg/cm2 ) maka untuk
mengoperasikannya kembali sampai beban penuh diperlukan waktu kira-kira 1 jam.
Pada waktu start, dialirkan uap dengan suhu sekitar 5000C. Hal ini harus
dilakukan secara bertahap agar jangan sampai terjadi pemuaian yang
berlebihan dan tidak merata. Pemuaian yang berlebihan dapat menimbulkan
tegangan mekanis (mechanical stress) yang berlebihan, sedangkan pemuaian
yang tidak merata dapat menyebabkan bagian yang bergerak (berputar)
bergesekan dengan bagian yang diam, misalnya antara sudu-sudu jalan turbin
dengan sudu-sudu tetap yang menempel pada rumah turbin.
Untuk mencegah hal ini, aliran uap ke turbin harus dihentikan, yaitu
dengan cara menutup katup uap turbin. Pemberhentian aliran uap ke turbin
dengan menutup katup uap turbin secara mendadak menyebabkan uap
mengumpul dalam drum ketel sehingga tekanan uap dalam drum ketel naik
dengan cepat dan akhirnya menyebabkan katup pengaman pada drum
11
membuka dan uap dibuang ke udara. Bisa juga sebagian dari uap di by pass ke
kondensor. Dengan cara by pass ini tidak terlalu banyak uap yang hilang
sehingga sewaktu turbin dioperasikan kembali banyak waktu dapat dihemat
untuk start. Tetapi III - 12 sistem by pass memerlukan biaya investasi
tambahan karena kondensor harus tahan suhu tinggi dan tekanan tinggi dari
hasil by pass.
12
Pada unit PLTU yang besar, misalnya pada Unit 400 MW, digunakan pipa
titanium karena diperlukan pipa yang panjang. Karena daya hantar panas
titanium tidak sebaik daya hantar panas tembaga, maka soal kebersihan
dinding pipa titanium lebih memerlukan perhatian daripada pipa tembaga.
Itulah sebabnya, pada penggunaan pipa titanium dilengkapi dengan bola-bola
pembersih. Sambungan pipa kondensor dengan dindingnya merupakan bagian
yang rawan terhadap kebocoran. Apabila terjadi kebocoran, maka air laut yang
mengandung NaCl masuk ke dalam sirkuit air ketel dan sangat berbahaya bagi
ketel uap maupun bagi turbin. Tingkat kebocoran ini dapat dilihat dari daya
hantar listrik air ketel. Apabila daya hantar listrik ini tinggi, hal ini berarti
bahwa tingkat kebocoran kondensor tinggi. Semua peralatan yang ada dalam
saluran gas buang perlu dibersihkan secara periodik, yaitu pemanas lanjut,
pemanas ulang, economizer, dan pemanas udara. Bagian-bagian PLTU lain
yang rawan kerusakan dan perlu perhatian/pengecekan periodik adalah :
a. Bagian-bagian yang bergesek satu sama lain, seperti bantalan dan roda gigi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.Keunggulan :
- dapat dioperasikan dengan berbagai jenis bahan bakar ( padat , cair , gas)
-dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
-usia pakai relatif lama
4.Kelemahan PLTU:
-sangat tergantung pada ketersediaan pasokan bahan bakar
-tidak dapat dioperasikan ( start awal ) tanpa pasok listrik dari luar
14
DAFTAR PUSTAKA
1. file:///C:/Users/USER/Documents/3.%20BAB%20III%20PLTU.pdf
2.
15
16