PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era perkembangan industri di Indonesia
sekarang ini sangatlah pesat. Sehubungan dengan
hal ini dibutuhkan wadah yang menghasilkan Sumber
Daya Manusia (SDM) bermutu, berkualitas, mendiri,
intelektual yang baik. Salah satu wadah yang baik
adalah Perguruan Tinggi.
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) adalah
salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang
berupaya meningkatkan kualitas SDM dan IPTEK yang
unggul oleh karena itu mata kuliah Praktek Industri
adalah salah satu mata kuliah pendukung dalam
bidang perkembangan industri.
Praktek Industri merupakan salah satu bagian
proses pembelajaran yang masuk ke dalam kurikulum
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan bertujuan
sebagai wawasan mahasiswa tentang dunia kerja
yang
berkaitan
dengan
industrialisasi
sangat
diperlukan.
Pada laporan ini, penulis memilih sebuah
Industri PT. PJB UP GRESIK. Perusahaan tersebut
merupakan salah satu pembangkit listrik yang
memproduksi energi listrik dengan kapasitas relatif
besar untuk di salurkan ke sistem interkoneksi JawaBali. Dalam pengoperasiannya, sistem ini banyak
berkaitan dengan mechanical, electrical, maupun
BAB II
Praktik
Industri
dan
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi PLTGU
PLTGU
merupakan
pembangkit
listrik
yangmemanfaatkan tenaga gas danuap. jadi disini
suadah
jelas
adadua
mode
pembangkitan.
yaitupembangkitan
dengan
turbin
gasdan
pembangkitan dengan turbinuap. turbin gas lebih
dikenaldengan istilah GTG (Gas Turbin Generator)
sedangkan
turbin
uap
dikenal
dengan
STG(SteamTurbin Generator),
tidak hanyaitu saja,
terdapat
juga
bagian
yang
namanya
HRSG
(HeatRecovery Steam Generator).
Untuk GTG, Gas yang digunakan bukanlah gas
alam, melainkan gas hasil pembakaran bahan bakar
High Speed Diesel (HSD) dan Marine Fuel Oil (MFO)
sehingga menghasilkan emisi sisa pembakaran. Emisi
ini diolah sedemikian rupa sehingga kadar zat
berbahayanya tidak melebihi standar yang ditetapkan
pemerintah. Bahan bakar ini disuplai ke tangki-tangki
penampungan bahan bakar melalui pipa bawah laut.
Turbin gas ini dapat dioperasikan dalam dua
mode, yaitu konfigurasi simple cycle dan konfigurasi
combined cycle .Dalam keadaan simple cycle turbin
gas atau biasa dikenal Gas Turbin Generator
(GTG) bekerja sendi i sehingga tidak ada pemanfaatan
kembali sisa energi dari gas panas yang terbuang.Gas
buang langsung di alirkan keatmosfir. Pada keadaan
combined cycle pada umumnya terdiri dari beberapa
turbin gasdimana energi sisa pada gasbuangnya akan
C. Aplikasi
1. Simple Cycle Konfiguration
10
11
12
13
14
15
Mitsubishi
701D,
Axial
c) Putaran
:
3000
rpm,
keadaan maksimum 3750 rpm.
16
Heavy
Flow
pada
d) Jumlah Tingkat
:4
Gas
Generator
10,50 kV
8450 A
150 MVA
3000tr/min
0,8
50 Hz
Turbin
3 Phase YY
Steam
Generator
15,75 kV
9230 A
250 MVA
3000tr/min
0,8
50 Hz
Turbin
3 Phase YY
TLRI 108/36
Air/water
205.000 kg
SIEMENS
THRI 100/42
Hydrogen/Water
250.000 kg
SIEMENS
(Sumber: PT.PJB UP Gresik)
Bagian-bagian utama generator:
1) Stator
a) Berbentuk kumparan yang terdiri
dari dua lapisan.
17
18
19
sistem
air
condensor).
d)
e)
pengisi
lagi
(hot
well
4) Dearator
Merupakan
alat
yang
untuk
menghilangkan gas-gas yang tidak terlarut
dalam air. Gas-gas ini timbul karena
adanya kebocoran dari atmosfer atau gasgas yang terbentuk dari dekomposisi air
menjadi oksigen dan hidrogen akibat
reaksi thermal.
Spesifikasi Daerator :
a) Merk: Mirsubishi Heavy Industry Co.
b) Type: Spray Try dengan Direct Contact
Interval Vent Condense
c) Kapasitas: 700.000 kg/day
Volume St. Tank
: 120 m3
Disolved O2 di Feed Water: 0,005 cc/lt
5) Alat kontrol kualitas air.
Alat yang dipakai untuk mengontrol
kualitas air pada proses dearator adalah :
a) pH meter
Alat ini digunakan untuk mengetahui pH
dari air proses pada dearator sehingga
dapat
ditentukan
langkah-langkah
apabila terjadi penyimpangan. Batasan
harga pH air pada proses dearator
adalah 8.50-9.30.
b) Conductivity meter
Alat
ini
selain
sebagai
kontrol
konduktivitas air proses dalam dearator
juga sebagai sinyal pengontrol injeksi
N2H4 ke dalam air proses. Batasan
20
21
dirancang
dengan
cermat
sehingga
konsentrasi tegangan sekecil mungkin
agar tegangan thermal transient sama
dengan tegangan banding. Perlu diketahui
bahwa sifat rotor mempunyai karakter
yang lebih stabil karena tidak ada
tegangan sisa pada pembuatan rotor.
Suatu flens kopling tipe rigid digunakan
antara rotor tekanan tinggi dan tekanan
rendah. Dimana kedua rotor tersebut
diletakkan secara aksial terhadap trust
bearing HP turbin, rotor tekanan rendah
dihubungkan dengan generator melalui
rigid kopling dan element-element putar
utama didukung dengan 6 bearing.
3) Cashing
Adalah
bejana
dimana
rotor
ditempatkan yang juga berfungsi sebagai
pembatas pada sudu turbin. Cashing
mempunyai sebuah lubang pada rotor
keluar seolah-olah
menembus cashing
sehingga
memungkinkan
penempatan
bantalan penunjang rotor di luar cashing.
Cashing biasanya terdiri dari dua buah
bagian yang terpisah yaiutu cashing atas
(cover) dan cashing bawah (base).
Keduanya ditangkupkan menjadi satu
kemudian
diikat
dengan
baut-baut
pengikat.
Bentuk
ini
memudahkan
pemasangan awal serta pembongkaran
untuk pemeliharaan. HP turbin terbuat dari
baja untuk mengimbangi adanya masalah
yang timbul karena perubahan temperatur
dan getaran yang ditimbulkan mesin.
4) Bantalan (Bearing)
22
(Main
oil
23
dilengkapi
pompa
bertegangan DC.
emergency
yang
24
HRSG,
adalah
sebagai
Super
Heater
berfungsi
untuk
memanaskan uap jenuh yang keluar dari HP
steam drum dengan gas buang PLTG.
Sebelum masuk ke dalam turbin uap, agar
uap tersebut benar-benar kering dan bebas
dari kandungan air. Tujuan mendapatkan
uap kering ini adalah untuk mencegah
kerusakan turbin uap yang disebabkan oleh
pukulan air pada sudu-sudu turbin uap.
Pada PLTGU UP gresik, super heater yang
digunakan mempunyai dua tingkat yaitu :
a) Tingkat pertama merupakan primary
super heater.
b) Tingkat kedua merupakan secondary
super heater.
2) Economizer
Terdiri dari beberapa pipa bengkok dalam
lengkung horizontal, air masuk ke unit
pembangkitan uap melalui economizer inlet
header dan mengalir ke arah atas
menghalangi aliran gas melalui pipa-pipa
economizer. Air panas dari economizer
keluar mengalir langsung ke steam drum
melalui pipa pengisian.
Economizer berfungsi sebagai pemanas
air dari dearator dimana air mencapai titik
didihnya masuk ke HP dan LP drum
.
3) Evaporator
a) LP Evaporator
LP Evaporator berfungsi sebagai
peralatan penguapan untuk mengubah air
yang dipompa dari LP drum menjadi uap
basah yang kemudian ditampung kembali
pada LP drum.
b) HP Evaporator
25
26
2)
Chemical Injection
Adalah alat untuk menginjeksi bahanbahan kimia guna menjaga kualitas air dalam
HRSG.
4)
Instrument Air Compresor (IAC) dan
Service Air Compresor (SAC)
Merupakan alat untuk memproduksi
udara bertekanan untuk keperluan pengaturan
dan kontrol pneumatik.
5)
Bypass Damper
Berfungsi untuk mengalirkan gas panas
dari exhaustest gas turbin ke udara bebas dan
atmosfer damper (exhaust damper) digunakan
untuk mengalirkan gas panas dari exhaust gas
turbin ke HRSG.
Gambar distribusi temperatur gas pada HRSG
Keterangan :
a) Posisi exhaust damper untuk menutup
pada saat terjadi overhaul pada HRGS
atau turbin uap sehingga gas buang
dari turbin gas langsung dibypass
keluar untuk dibuang.
b) Sudut
bukaan
damper
dapat
disesuaikan dengan kebutuhan, antara
lain 0oC, 20oC, 45oC, 70oC, dan 90oC.
27
28
29
30
31
1)
2)
3)
4)
32
Tegangan
Pendingina
n
Steam
Turbin
Gas Turbin
3
windings
246/123/3
0,5/15,75/
15/,5 MVA
157,5/10,
5/10,5 kV
ONAN/ON
AF/ODAF
2 windings
2 windings
92,25/123/
15,75MVA
150/200/25
0 MVA
157,5/10,5
157,5/15,5
kV
kV
ONAN/ONAF ONAN/ONA
/ODAF
F/ODAF
(Sumber: PT.PJB UP Gresik)
33
34
35
(e)
(f)
(g)
(h)
(i)
36
37
b. Internal Cycle
Pada
proses
siklus
air
tertutup,
penambahan air ke dalam proses hanya
diperlukan untuk menggantikan kehilangan
selama proses berlangsung. Kehilangan air
pada saat proses berlangsung tidak bisa
dihindari karena untuk menjaga kualitas air
proses itu sendiri, juga karena kebocorankebocoran yang terjadi pada peralatan proses
yang digunakan. Air yang ditambahkan dalam
proses berupa air bebas mineral.
Kehilangan air proses terjadi pada:
1) Blow Down pada Drum
2) Aliran ke dalam alat-akat kontrol yang
digunakan untuk mengontrol air proses.
Penambahan air proses dilakukan pada
kondensor yaitu bercampur pada air yang
dihasilkan dari proses kondensasi uap.
Selanjutnya air kondensasi yang sudah
ditambah air penambah tersebut dipompa
menuju dearator. Pada proses pemompaan
tersebut ditambahkan bahan kimia pengikat
oksigen sehingga air yang kedalam dearator
diharapkan bebas oksigen.
2. Sistem Pendingin Condensor
38
39
Keterangan :
1) Air pendingin (air laut) masuk ke sistem
kondensor melalui Circulating Water Pump.
2) Pada proses heat exchanger, media pendingin
yaitu air laut melalui tube dan yang
didinginkan yaitu air tawar di dalam shell.
40
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI
DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Industri dan Struktur
Organisasi
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Dalam sejarahnya, Unit Pembangkitan Gresik
berdiri sejak tahun 1978 yang dikelola oleh PT.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah XII dengan
mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) nomor
1,2,3,4, dan 5 yang berkapasitas 102,55 MW.
Berdasarkan
surat
keputusan
Direksi
PLN
No.030.K/023/ DIR/1980, tanggal 15 Maret 1980, pada
tahun 1982 Unit Pembangkitan Gresik yang dikelola
oleh
PT.
PLN
(Persero)
menjadi
unit
kerja
Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Timur dan
Bali (PLN Kitlur JBT) yang setelah itu dikenal dengan
sebutan Sektor Gresik dengan Kapasitas 600 MW.
Kemudian berdasarkan surat keputusan Direktur
Utama (Dirut) PT. PLN Pusat No.006.K/023/DIR/1992
tanggal 4 Pebruari 1992 terbentuknya lagi Sektor
Gresik Baru dengan Kapasitas 1578 MW.
Pada Oktober 1995 terjadi restrukturisasi di PT.
PLN (Perum Persero) sehingga terbentuk dua anak
41
42
PLTU 3 & 4
2 X 200 MWPLTU 3 & 4
2 X 200 MW
PLTU 1 & 2
2 X 100 MWPLTU 1 & 2
2 X 100 MW
PLTG 1 & 2
2 x 20 MWPLTG 1 & 2
2 x 20 MW
PLT
2X
43
PLTG 1 & 2
2 x 20 MW
44
45
46
Tujuan
PT.
PJB
UP
Gresik
adalah
menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan dengan
mengoperasikan & memelihara unit-unit pembangkit
secara handal dan efisien sesuai motto Your
Reliable Power Plant.
Untuk mencapai tujuan tersebut UP. Gresik
membangun budaya organisasi (PJBWay)
dengan
standar (1 5 11 ), yaitu :
1 Tekad :
Produsen Listrik Terpecaya Kini dan Mendatang
5 Sikap :
INTEGRITAS (Jujur, Dedikasi dan Konsisten, Disiplin )
KEUNGGULAN (Ide, Efisien dan Efektif )
KERJASAMA (Apresiasi, Pembelajaran Bersama dan
Aktif Terlibat )
PELAYANAN (Motivasi, Perbaikan, Berkelanjutan dan
Cepat Tanggap)
47
SADAR LINGKUNGAN
Lingkungan Masyarakat dan
(Lingkungan
Hidup,
Perusahaan
48
49
pembangkit
organisasi PLN
dalam
50
2) Faktor Kesuksesan
PT. PJB UP Gresik mempunyai beberapa faktor utama
yang akan menentukan kesuksesannya dalam
bersaing dengan para kompetitor. Dalam produk
energi listrik PT. PJB UP Gresik memiliki keunggulan
keunggulan diantaranya :
a) Jenis mesin yang dimiliki yaitu PLTG (4 unit),
PLTU (4 unit) dan PLTGU (PLTG=9 unit, Steam
51
52
TO
BE
AN
INDONESIAN
LEADING
GENERATION
COMPANY
WITH
WORLD
STANDARDS
POWER
CLASS
b. Misi Perusahaan
Sedangkan misi untuk mendukung tercapainya
suatu visi PT. PJB UP Gresik adalah sebagai berikut :
1) Memproduksi tenaga listrik yang handal dan
berdaya saing;
2) Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan
melalui implementasi tata kelola pembangkitan
dan sinergi business partner dengan metode
best practice dan ramah lingkungan;
3) Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas
SDM yang mempunyai kompetensi teknik dan
manajerial yang unggul serta berwawasan
bisnis.
5. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. PJB UP.
Gresik adalah memproduksi energi listrik dan kesiapan
operasi pembangkit daya. Dan sampai saat ini, PT. PJB
UP. Gresik memeiliki 3 jenis pembangkit, yaitu:
a. Pembangkit Listrik Tenaga
dengan kapasitas 103 MW
53
Gas
(PLTG)
Uap
(PLTU)
Tabel 3.2 Rincian dari Unit Pembangkit yang ada di PT. PJB UP.Gresik
54
55
b.
2%,
c.
d.
NPHR (Net Plant Heat Rate) = 2298,98
kcal/kwh
Dengan bervariasinya mesin-mesin pembangkit yang
dimiliki dan energi primer yang tersedia, UP.Gresik
mempunyai fleksibilitas untuk berkompetisi dalam
penyediaan energi listrik. Nilai jual beli terhadap
produk yang dihasilkan diukur dengan satuan
Rp./kWh, dengan nilai rupiah (Rp.) yang telah
ditentukan dan disetujui bersama.
56
Gambar 3.6. Kontribusi PT. PJB UP. Gresik Dalam Memasok Energi Listrik
Sumber : PT. PJB UP Gresik
PT. PJB UP. Gresik menggunakan tiga jenis bahan
bakar yaitu:
a. PLTG menggunakan bahan bakar HSD / Natural
Gas
b. PLTU menggunakan bahan bakar MFO (RO) /
Natural Gas / HSD (Start Up) / Dual Firing.
c. PLTGU menggunakan
Natural Gas
bahan
bakar
HSD
57
58
59
60
61
62
8.
Kepedulian Lingkungan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
a. Kepedulian Lingkungan
PT. PJB UP Gresik selalu berusaha menjadi perusahaan
yang ramah lingkungan dan member dampak positif
bagi masyarakat sekitar. Untuk itu PT. PJB UP Gresik
melakukan beberapa upaya pengendalian polusi dan
pengelolaan lingkungan. Pengendalian polusi udara
dan air disekitar pabrik dilengkapi dengan alat
pengendali emisi udara dan air yang meliputi :
63
b.
64
65
66
serta
mempersiapkan
overhaul
yang
persiapannya dilakukan setahun sebelumnya
f.
Merencanakan
dan
mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan investasi sesuai jadwal
yang
telah
ditentukan
sehingga
Unit
Pembangkit memiliki keandalan dan kesiapan
yang maksimum
Memberikan
laporan
mengenai
kegiatan
pengendalian pemeliharaan kinerja sebagai
bahan evaluasi bagi manajemen untuk
mendukung pengambilan keputusan
j.
67
68
1)
3)
69
70
FDF
Gambar 2.8
Skema Turbin Uap UP. Gresik
Sumber : PT. PJB UP Gresik
71
tandem
tandem
72
73
3) Turbin Uap
74
3)
4)
75
penerimaan
BBM
dari
2. Gas Station
Suatu peralatan kelengkapan penerimaan
BBG dari Pertamina.
3. Desalination Plant
Suatu peralatan desalinasi air laut menjadi
air tawar dengan sistem evaporator
76
77
B. Pembahasan
1. Pengertian Circulating Water Pump (CWP)
CWP adalah bagian pertama dari sistem
pendingin . pompa ini yang bertugas untuk
mengambil air pendingin dari air laut. Pompa ini
biasanya terletak pada area water intake. Pada PLTGU
UP gresik terdapat 6 pompa CWP karena pada satu
blok PLTGU terdapat 1 steam turbin uap , 3 steam
turbin gas. Pompa ini berbentuk vertikal dengan
suctionnya berada pada kedalaman laut yang agak
dalam, sehingga bisa di hasilkan air pendingin yang
maksimal.
78
Liquid
: Sea Water
Quantity
: 27000 M3/Hr
Total head
: 8.8 M
Discharge head
: 8.5 M
Pump Loss
: 0.3 M
Pump Speed
79
NPSH Available
: 12 M
NPSH Required
: 6.3 M
Thrust Losses
: In Motor
Pump Power
: 736 KW
Transmission Loss
: 1 KW
Power
: 960 KW
Voltage
: 6000 V
Speed
: 295 Rpm
Frequency
: 50 Hz
80
81
82
d. Dischanger Elbow
Bagian bawah dischanger elbow terhubung
dengan support
plate. Discharger elbow
terdapat anti koroxi berupa auxiliary electrode.
83
84
Motor
Berfungsi sebagai penggerak motor.
Gambar3.18 motor
Sumber: PT.PJB UP Gresik
85
Gambar3.19 FIS
Sumber: PT.PJB UP Gresik
86
87
ketinggian oli
88
3.Prosedur
komponen
perbaikan
atau
pergantian
89
PLTGU
khusus
Pump)
hal-hal
1.
Kondisi yang baik pada CWP adalah
kunci utama. Karena CWP termasuk pompa
penting yang memompa air pendingin yang
berfungsi untuk mengubah uap menjadi cair
kembali.
2.
Di PLTGU terdapat enam buah CWP,
Tiap Unit Operasi di PLTGU UP Gresik ini
membutuhkan dua pompa CWP, karena pompa
ini hanya mampu mensuplai 50% dari
kebutuhan tiap unit.
3.
Pada CWP pemeliharaan menggunakan
Preventive
Maintenance
atau
perawatan
berkala yang telah terjadwal yaitu mulai
harian, mingguan, bulanan, tiga bulanan, dan
tahunan.
4.
Gangguan yang sering terjadi pada CWP
antara lain Pompa berisik dan bergetar, Motor
yang menarik daya terlalu tinggi, Tidak ada
90
91