EGI NUGROHO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/ BAB I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1
OPTIMALISASI KINERJA SOOT BLOWER PADA BOILER PLTU TANJUNG JATI B
EGI NUGROHO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/ BAB I Pendahuluan
dan kontraktor EPC. Sebagai konsekuensi dari skema bisnis yang tertuang dalam
FLA maka kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&M) unit 1&2 disubkontrakkan
kepada pihak ke-3 dengan nama perusahaan PT TJB Power Services konsorsium
dari perusahaan PT Medco Energy dan Fortum Finlandia.
Melihat beasarnya kontribusi PLTU Pembangkitan Tanjung Jati B terhadap
keandalan sistem JAMALI, maka kondisi pembangkitan diharuskan andal juga.
Untuk menjaga keandalan pembangkit, kondisi penyebab matinya (shut down)
pembangkit harus dikurangi seoptimal mungkin. Penyebab berhentinya (shut
down) suatu pembangkit bisa disebabkan oleh faktor kesengajaan atau ketidak
sengajaan. Faktor kesengajaan disebabkan oleh adanya program pemeliharaan
pembangkit yang merupakan suatu keharusan untuk menjaga agar kondisi mesin
tetap andal dan beroperasi secara optimal, dimana kondisi (shut down) tidak dapat
dihindari. Penyebab lainnya adalah faktor ketidak sengajaan, berhenti
beroperasinya suatu pembangkit lebih disebabkan oleh gangguan-gangguan yang
tidak terduga. Oleh karena itu, perlunya diketahui performansi setiap peralatan
yang digunakan. Untuk itu penulis menganalisa salah satu peralatan utama yang
terdapat pada unit 1 dan 2 yaitu Soot Bloower. Soot Blower merupakan suatu alat
yang berfungsi untuk membersihkan tube – tube pada boiler pada Heat Recovery
Area (HRA) yaitu area Superheater, Economizer, Reheat, serta pada Air Heater.
Gas bakar sisa pembakaran di Ruang Bakar (Furnace) Boiler dinamakan Flue
gas. Pada flue gas hasil pembakaran masih banyak mengandung abu. Abu cair
yang terkandung didalam flue gas akan melekat dan membeku saat flue gas
mencapai area pemanasan konveksi di HRA. Pengendapan abu cair akan sangat
keras yang dikenal dengan istilah Bird Nesting. Sedangkan Fly Ash, abu padat
yang melayang – layang mengikuti aliran flue gas akan menempel di dinding
elemen Heat Exchanger tube dan Air Heater yang akan menurunkan efisiensi
pertukaran panas. Oleh karena itu perlunya optimalisasi penyemprotan Soot
Blower pada boiler supaya pertukaran panas pada boiler akan lebih efisien.
2
OPTIMALISASI KINERJA SOOT BLOWER PADA BOILER PLTU TANJUNG JATI B
EGI NUGROHO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/ BAB I Pendahuluan
3
OPTIMALISASI KINERJA SOOT BLOWER PADA BOILER PLTU TANJUNG JATI B
EGI NUGROHO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/ BAB I Pendahuluan
b. Data Sekunder
Dalam data sekunder ini, data - data diperoleh tidak secara langsung pada
responden melainkan dengan berdasar pada literature yang mendukung
penyusunan laporan. Literatur ini didapat dari brosur, buku petunjuk, studi
kepustakaan atau membaca buku-buku yang berkaitan langsung dengan
masalah serta keterangan yang didapat dari instansi perusahaan yang
bersangkutan.
4
OPTIMALISASI KINERJA SOOT BLOWER PADA BOILER PLTU TANJUNG JATI B
EGI NUGROHO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/ BAB I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan tugas akhir, batasan masalah,
metodologi pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.
5
OPTIMALISASI KINERJA SOOT BLOWER PADA BOILER PLTU TANJUNG JATI B
EGI NUGROHO
Universitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/ BAB I Pendahuluan
BAB VI PENUTUP
Berisi mengenai hasil yang diperoleh dari penyusunan tugas akhir yang
dilaksanakan penulis dan berisi tentang kesimpulan dari pembahasan
masalah yang diambil serta saran untuk mengembangkan dan kebaikan
laporan tugas akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN