Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kebutuhan energi merupakan hal yang paling pokok dalam seluruh aktifitas
kehidupan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.Energi listrik
adalah energi yang tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia untuk
menghasilkan energi listrik harus melalui proses yang panjang dan rumit.Namun
mengingat sifat energi,dari energi listrik yang mudah disalurkan dan
dikonversikan ke bentuk energi lain seperti : energi cahaya,mekanik,kalor dan
sebagainya (Marsudi,2007).
Perkembangan teknologi dan industri yang bergerak maju dan
pesat,menuntut penyediaan energi yang cukup besar,terlebih lagi pada negara-
negara berkembang.Kebutuhan energi menjadi hal yang sangat vital dalam
kehidupan sehari-hari terutama untuk industri dan rumah tangga.Berbagai macam
sumber energi yang dapat digunakan pada suatu pembangkit tenaga dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Sumber energi dari alam seperti tenaga air (PLTA),tenaga panas bumi
(PLTPB),tenaga angin dan matahari (PLTS).
2. Sumber energi dalam bentuk bahan bakar (Fossil Fuel) seperti minyak
bumi,batu bara dan gas alam (PLTU).
3. Sumber energi nuklir seperti uranium yang digunakan sebagai sumber panas
utama dalam PLTN.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu jenis
pembangkit listrik yang menggunakan air sebagai media untuk memutar sudu-
sudu turbin,dimana air yang digunakan adalah air dari aliran sungai.
Dalam Kerja Praktek yang telah dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober – 31
Oktober 2017,penulis ditempatkan di bagian Power House (PH) PLTA
Parakankondang UP Saguling.Selama pelaksanaannya,banyak pengetahuan dan
pengalaman yang penulis dapatkan khususnya dalam disiplin Ilmu Konversi
Energi dan juga pengetahuan tentang dunia kerja yang sebenarnya jauh berbeda
dengan pembelajaran di kampus.Dari pengetahuan yang penulis dapatkan selama

LAPORAN KERJA PRAKTIK 1


kerja praktek,maka dalam laporan ini penulis membahas “Analisis Kerja
Governor Pada Turbin Francis Di PLTA Parakankondang”.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan Masalah pada proposal kerja praktik ini adalah :
1. Pengertian Governor dan komponen-komponennya.
2. Parameter apa saja yang ditetapkan pada Governor?
3. Bagaimana Sistem kerja Governor pada turbin francis?
1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup kerja praktik serta mengingat keterbatasan waktu
dan juga kemampuan,maka dalam penelitian ini pembahasan yang dilakukan
dibatasi hanya membahas :
1. Sistem Kerja Governor Pada Turbin Francis Di PLTA Parakankondang
2. Pengamatan yang dilakukan selam kerja praktik yakni tanggal 01 Oktober –
31 Oktober 2017.
1.4.Tujuan
Tujuan pelaksanaan Kerja Praktik ini adalah :
1. Mengetahui pengertian Governor beserta komponen-komponennya.
2. Mengetahui Parameter-parameter dari Governor.
3. Mengetahui Sistem kerja governor pada turbin francis.
1.5.Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik
Waktu : 1 Oktober – 31 Oktober 2017

Tempat : PT.INDONESIA POWER UBP SAGULING SUB UNIT


PLTA Parakan Kondang

Alamat : Jl.PLTA Parakan Kondang Dusun Parakan kondang


Desa Kadujaya Kec.Jatigede

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2


1.6.Jadwal Pelaksanaan
Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan
Tahun 2017/2018
No Jenis Kegiatan SEP OKT NOV
4 1 2 3 4 1
1 Penyusunan Proposal Kerja Praktik

2 Melaksanakan Kerja Praktik


Pengumpulan Data dan Pengolahan
3
Data
4 Penyusunan Laporan Kerja Praktik

5 Seminar

1.7.Metodologi
1. Studi literatur,berupa studi kepustakaan dan kajian dari beberapa buku
dan artikel terkait.
2. Survei lapangan dan pengambilan data terhadap turbin francis dan
governor di PLTA Parakan kondang.
3. Diskusi,berupa konsultasi dan bimbingan dari dosen pembimbing,staf
engineering perusahaan dan pihak-pihak yang terkait.
1.8.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada proposal kerja praktek ini adalah seagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas hal-hal yang menjadi latar belakang,rumusan
masalah,batasan masalah,tujuan,waktu,jadwal pelaksanaan dan metodologi
penelitian serta sistematika penulisan dari Kerja Praktik yang akan
dikerjakan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam
penyusunan laporan Kerja Praktik.
BAB III METODE PELAKSANAAN
Pada bab ini dibahas mengenai langkah-langkah eksperimen yang dilakukan
dalam kerja praktik.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 3


BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang implementasi dari bab sebelumnya serta hasil pengujian
atau hasil analisis data dan pembahasannya.
BAB V IMPLEMENTASI
Implementasi pembahasan,produk jadi,hasil pengujian untuk mendapatkan
kesimpulan dari kegiatan sebelumnya.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran yang dapat
ditarik dari seluruh proses yang terjadi selama melakukan penyusunan kerja
praktik.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK 4


BAB II
PROFIL PLTA PARAKANKONDANG

2.1 Sejarah
2.1.1 PT.Indonesia Power
PT. INDONESIA POWER merupakan salah satu anak perusahaan
listrik milik PT. PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995
dengan nama PT. PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali I (PT. PLN PJB
I). Pembentukan perusahaan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-12496 HT.01.01.TH.1995.
Kemudian pada tanggal 3 Oktober 2000, PT. PLN PJB I resmi berganti nama
menjadi PT. INDONESIA POWER. Sebagai lahan usahanya, PT.
INDONESIA POWER bergerak pada bidang pembangkitan tenaga listrik,
dengan 8 (delapan) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) utama yang terletak di
beberapa lokasi strategis yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali untuk
mengelola 127 mesin pembangkit dengan total kapasitas terpasang sekitar
8.888 MW serta pada bidang pemeliharaan yang disebut Unit Bisnis Jasa
Pemeliharaan (UBJP). PT. INDONESIA POWER telah menjadi perusahaan
pembangkit tenaga listrik terbesar di Indonesia di mana delapan UBP
utamanya terdiri dari:
 UBP Suralaya
Kapasitas Terpasang : 3.400 MW
Jenis Pembangkit : PLTU Batubara
 UBP Priok
Kapasitas Terpasang : 1.248 MW
Jenis Pembangkit : PLTU, PLTGU, PLTG, PLTD
 UBP Saguling
Kapasitas Terpasang : 797 MW
Jenis Pembangkit : PLTA
 UBP Kamojang
Kapasitas Terpasang : 375 MW
Jenis Pembangkit : PLTP
 UBP Mrica
Kapasitas Terpasang : 306 MW
Jenis Pembangkit : PLTA

LAPORAN KERJA PRAKTIK 5


 UBP Semarang
Kapasitas Terpasang : 1.469MW
Jenis Pembangkit : PLTU Minyak, PLTG, PLTGU
 UBP Perak – Grati
Kapasitas Terpasang : 864 MW
Jenis Pembangkit : PLTU Minyak, PLTG, PLTGU
 UBP Bali
Kapasitas Terpasang : 428 MW
Jenis Pembangkit : PLTD, PLTG

Sementara UBJP terletak di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.


UBJP ini bertugas untuk melakukan pemeliharaan terhadap ke delapan UBP
yang telah disebutkan sebelumnya, juga melakukan pemeliharaan
berdasarkan permintaan di luar kebutuhan PT. INDONESIA POWER.
Kiprah PT. INDONESIA POWER dalam pengembangan usaha
penunjang di bidang pembangkit tenaga listrik juga dilakukan dengan
membentuk beberapa anak perusahaan yaitu PT. COGINDO DAYA
PERKASA di mana PT. INDONESIA POWER menguasai 99,% saham
kepemilikannya dan PT. ARTA DAYA COALINDO dengan kepemilikan
hingga 60%. PT. COGINDO DAYA PERKASA bergerak pada bidang jasa
pelayanan dan manajemen energi dengan penerapan konsep cogeneration dan
distributed generation, sementara PT. ARTA DAYA COALINDO bergerak
pada bidang usaha perdagangan batubara. Keberadaan kedua anak perusahaan
memiliki tujuan sebagai penunjang perusahaan dalam upayanya
meningkatkan pendapatan di masa mendatang.
PT. INDONESIA POWER dalam menjalankan perusahaan memiliki
visi dan misi sebagai berikut:

Visi
menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat
dengan lingkungan.
Misi
melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan
usaha – usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri yang
sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam
jangka panjang.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 6


Untuk mendukung terealisasinya keinginan tersebut, Indonesia Power
dan seluruh Unit Bisnisnya telah berbenah diri. Hal ini dibuktikan dengan
diperolehnya berbagai penghargaan nasional dan internasional antara lain ISO
14001 (Sistem Manajemen Lingkungan), ISO 9001 (Sistem Manajemen
Mutu), SMK3 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia,
Penghargaan Padma untuk bidang Pengembangan Masyarakat, dan ASEAN
Renewable Energy Award.
Adapun visi dan misi tersebut ditentukan sebagai suatu media dalam
mendorong tercapainya tujuan dari PT. INDONESIA POWER, yaitu
 Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus-menerus dalam
penggunaan sumber daya perusahaan.
 Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan
bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang
berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.
 Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari
berbagai sumber yang saling menguntungkan.
 Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta
mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi
maupun kelestarian lingkungan.
 Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai
antar karyawan dan mitra kerja, sertamendorong terus kekokohan
integritas pribadi dan profesionalisme.

Salah satu aspek dari pengembangan sumber daya manusia perusahaan


adalah dengan pembentukan budaya perusahaan di PT. INDONESIA
POWER. Budaya perusahaan diarahkan untuk membentuk sikap dan perilaku
yang berdasarkan pada 5 (lima) filosofi dasar dan pada kelanjutannya
diwujudkan dan dinyatakan dalam 12 dimensi perilaku.

Adapun 5 filosofi dasar PT. INDONESIA POWER adalah:


1. Mengutamakan pasar dan pelanggan
2. Menciptakan keunggulan untuk memenangkan persaingan
3. Memelopori pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Menjunjung tinggi etika bisnis
5. Memberi penghargaan atas prestasi

LAPORAN KERJA PRAKTIK 7


Sedangkan 12 dimensi perilaku tersebut bertautan dengan:
1. Integritas; berpikir benar, bersikap jujur, dapat dipercaya, dan
bertindak profesional.
2. Sikap melayani; berusaha memenuhi komitmen terhadap kualitas
pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
3. Komunikasi; melakukan komunikasi yang terbuka, efektif, dan
bertanggung jawab serta mengikuti etika yang berlaku.
4. Kerja sama; melakukan kerja sama yang harmonis
5. Tanggung jawab
6. Kepemimpinan
7. Pengambilan resiko
8. Pemberdayaan
9. Peduli biaya dan kualitas
10. Adaptif
11. Keselarasan tujuan
12. Keseimbangan antara tugas dan hubungan sosial

Pada susunan struktur organisasi PT. INDONESIA POWER, terdiri


dari Dewan Komisaris yang membawahi Dewan Direksi yang terdiri dari
Direktur Utama, Direktur Pengembangan dan Niaga, Direktur Produksi,
Direktur Sistem dan SDM, dan Direktur Keuangan, yang mana setiap direktur
membawahi divisi yang dipimpin oleh seorang manajer.
2.1.2 PLTA Parakakondang
PLTA Parakankondang adalah salah satu Sub Unit PLTA yang berada
dibawah Unit Bisnis Pembangkitan Saguling.Untuk memenuhi kebutuhan
tenaga listrik didaerah Cirebon oleh “Dept.Verkeer Wasterstaat Afdeling
Waterstaat Onderafdeling Waterkracht” pada tahun 1938 pemerintah Belanda
mulai perencanaan dan pembangunan sebuah sentral hidrolistik / PLTA pada
sungai Cimanuk didusun Parakankondang,karena kekalahan Belanda oleh
Jepang maka pada tahun 1941 pembangunan terhenti.Setelah Indonesia
merdeka,untuk mempersatukan pandangan serta tujuan diselenggarakan
perlistrikan di Indonesia,maka berdasarkan keputusan presiden no.163/53
tanggal 03 Oktober 1953 ditegaskan bahwa Perusahaan Perlistrikan Milik

LAPORAN KERJA PRAKTIK 8


Asing diambil alih oleh Pemerintah RI dan sejak tanggal 05 September 1955
PLTA Parakankondang mulai beroperasi sampai sekarang.
Listrik yang dihasilkan oleh PLTA adalah merupakan proses perubahan
energi potensial air menjadi energi kinetik secara berangsur-angsur melalui
pipa pesat / saluran selanjutnya air memutar roda air (Runner),oleh runner
energi kinetik diubah menjadi energi mekanik yang selanjutnya diteruskan
oleh poros turbin untuk memutar generator.Air yang dibutuhkan sebagai
penggerak runner adalah 2,4 m³/s untuk menghasilkan 1 MW.Daya yang
dibangkitkan tergantung keadaan air Cimanuk.Daya maksimum yang
dibangkitkan 7,5 MW dengan energi yang dihasilkan 180.000 kwh/hari.
Energi Listrik yang dihasilkan PLTA Parakankondang untuk membantu
memikul beban dasar pada sistem interkoneksi Jawa-Bali.
2.2 Lokasi PLTA Parakankondang
PLTA Parakankondang salah satu Sub Unit PLTA yang berada dibawah
Unit Bisnis Pembangkitan Saguling.PLTA Parakankondang terletak 55 km kearah
timur kota Sumedang dan berada di ketinggian 101 meter diatas permukaan
laut.Tepatnya di Dusun Parakankondang Desa Kadujaya Kec.Jatigede
Kab.Sumedang.
PLTA Parakankondang berada pada daerah alirah sungai (DAS) Cimanuk
yang bermata air digunung Mandalagiri Kab.Garut.Jenis PLTA nya adalah Run Of
River yaitu PLTA yang menggunakan aliran sungai langsung.Untuk menjaga
keandalan Unit Pembangkit,maka dilaksanakan pemeliharaan baik yang bersifat
rutin,prediktif maupun periodik,begitu pula untuk mengetahui lebih dini jika
terjadi kelainan-kelainan pada kondisi air secara rutin dilakukan pemeliharaan
kualitas air dan monitoring.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 9


2.3 Struktur Organisasi

SUPRERVISION

SAMRI SOMANTRI

PLK (S) ADMINISTRASI UMUM


SUPRERVISON OPR & HAR

ELIN SUMARNI
EDI ROSADI

TEKNISI KONTROL
OPR KONTROL OPR KONTROL OPR KONTROL OPR KONTROL
PANEL (A) PANEL (B) PANEL (C) PANEL (D)

TEKNISI LISTRIK
UUUUUMUMUUUMUM
OPR TURBIN OPR TURBIN OPR TURBIN OPR TURBIN
TEKNISI SIPIL GENERATOR (A) GENERATOR (B) GENERATOR (9) GENERATOR (D)

BAB III

LAPORAN KERJA PRAKTIK 10


BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang
mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik oleh turbin kemudian
diubah lagi menjadi energi listrik oleh generator dengan memanfaatkan ketinggian
dan kecepatan jatuh aliran air.Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ini memiliki
Daya Operasional yang terbilang sangat murah walaupun biaya pembangunannya
sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama dalam
pengerjaannya.Produktifitas PLTA dipengaruhi oleh faktor cuaca yang
mempengaruhi debit air yang ada,contohnya pada musim kemarau produktifitas
pembangkit ini biasanya menurun drastis sehingga menghentikan produktifitas 1
unit mesin,sedangkan sebaliknya pada saat musim hujan berlangsung
produktifitas pembangkit ini sangatlah tinggi sehingga dapat digunakan untuk
memback-up pembangkit-pembangkit yang lain yang biaya operasional nya
mahal.Selain ekonomis pada biaya operasionalnya PLTA memiliki keuntungan
pada segi teknisnya,yaitu sistem operasi dan perawatan (Maintenance) tidak
terlalu kompleks dibanding jenis pembangkit yang lain.
3.1.1 Perkembangan PLTA
PLTA telah banyak berkontribusi banyak bagi pembangunan
kesejahteraan manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu.Yunani tercatat
sebagai negara pertama yang menggunakan tenaga air untuk memenuhi
kebutuhan energi listriknya.Pada tahun 1999,tenaga air yang sudah berhasil
dimanfaatkan didunia adalah sebesar 2650 TWh,atau sebesar 19 % energi
listrik yang terpasang di dunia.
Indonesia mempunyai potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
sebesar 70.000 Mega Watt (MW).Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 %
atau 3.529 MW atau 14,2 % dari jumlah energi pembangkitan PT.PLN.
3.1.2 Prinsip Kerja PLTA
Aliran sungai yang dibendung dengan sebuah DAM.Airnya ditampung
dalam sebuah waduk yang kemudian dialirkan melalui Terowongan Tekan

LAPORAN KERJA PRAKTIK 11


(Headrace Tunnel).Sebelum memasuki Pipa Pesat (Penstock),air harus
melewati Tangki Pendatar (Surge Tank) yang berfungsi mengamankan pipa
pesat apabila terjadi tekanan kejut atau tekanan mendadak yang biasa disebut
pukulan air (Water Hammer) saat Katup Utama (Inlet Valve) ditutup
seketika.Setelah Katup Utama dibuka,aliran air memasuki Rumah Keong
(Spiral Case).Aliran air yang bergerak memutar Turbin menghasilkan suatu
energi gerak (energi mekanik) kemudian dari turbin,air mengalir keluar
melalui Pipa Lepas (Draft Tube) dan selanjutnya dibuang ke saluran
pembuangan (Tail Race).Poros Turbin yang berputar tersebut dikopel dengan
poros Generator sehingga menghasilkan energi listrik.Energi listrik dari
Generator tersebut kemudian diatur atau disalurkan atau ditansfer dengan alat
yang dinamakan Main Transformer supaya sesuai dengan kapasitas dari
Transmission Line yang meliputi tegangan,daya dan lainnya untuk
didistribusikan ke konsumen atau rumah-rumah warga melalui Gardu Induk
(Agusta,2015).
3.1.3 Komponen-komponen PLTA
a) Dam/Waduk/Bendungan
Dam/Waduk/Bendungan berfungsi untuk menampung air dalam jumlah
besar karena Turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil.Selain itu
dam/waduk/bendungan juga berfungsi untuk pengendalian banjir.Kebanyakan
dam/waduk/bendungan ini juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk
membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
b) Kolam Pengendap
Kolam Pengendap adalah sebuah kolam yang berfungsi mengendapkan
lumpur,pasir,kerikil dan sebagainya yang terbawa oleh aliran air dan
memantau debit air yang masuk untuk Pembangkitan.Kolam pembangkit
parakankondang memiliki luas 11 m².
c) Saluran Tertutup
Saluran tertutup adalah sebuah saluran yang berfungsi untuk
mengalirkan aliran air yang letaknya didalam permukaan tanah.Hal ini
betujuan untuk mencegah terjadinya penutupan saluran air.Panjang saluran
tertutup ini adalah 1800 m.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 12


d) Saluran Terbuka
Saluran terbuka adalah sebuah saluran yang berfungsi mengalirkan air
yang letaknya diatas permukaan tanah.Panjang saluran terbuka ini adalah m
dan kedalamannya m.
e) Kolam Tando Harian (KTH)
Kolam tando harian adalah sebuah kolam yang fungsinya untuk
menampung air sekaligus mengendapkan lumpur,pasir,kerikil dan sebagainya
sebelum air tersebut dimasukan kedalam pipa pesat untuk memutar
turbin.Luas kolam tando harian PLTA Parakakondang ini adalah 16 m² dan
volumenya adalah m³.Pada kolam tando harian terdapat saluran Spill Way
yang berfungsi untuk saluran buang air ketika volume kolam tando harian
penuh.
f) Pintu Pengambil Air (Intake)
Pintu pengambilan air adalah pintu masuk air dari kolam tando harian
(KTH) menuju Pipa Pesat (Penstock).Pintu ini biasanya dapat membuka dan
menutup agar apabila ada gangguan pada turbin,maka aliran air dapat
dihentikan.Disini air mulai di arahkan melalui Pipa Pesat (Penstock).
g) Pipa Pesat (Penstock)
Pipa ini berfungsi untuk mengalirkan air dari kolam tando harian (KTH)
ke turbin dengan sudut kemiringan tertentu untuk mendapatkan energi kinetik
air,dimana pipa ini adalah kelanjutan dari terowongan saluran air.Diameter
pipa pesat utama PLTA Parakankondang adalah 3,14 m dan panjang pipa
pesat utama kolam tando harian (KTH) sampai katup pembagi adalah 108
m.Pada katup pembagi,pipa pesat utama dibagi 2 buah pipa pesat
percabangan yang masing masing memiliki diameter 2,8 m.Pipa pesat
percabangan bertujuan untuk membagi aliran air ke tiap unit-unit mesin.
h) Katup Pembagi
Katup pembagi adalah suatu katup yang berfungsi untuk menutup dan
membuka aliran air yang berasal dari kolam tando harian (KTH) dan untuk
membagi aliran air ke masing-masing pipa pesat pembagi yang akan masuk
ke turbin.Jenis katup pembagi di PLTA Parakankondang adalah .

LAPORAN KERJA PRAKTIK 13


i) Pipa Pesat Pembagi
Pipa pesat pembagi adalah pipa yang berfungsi mengalirkan air ke tiap
unit mesin.
j) Turbin Air
Turbin air adalah mesin yang berfungsi mengubah energi potensial air
yang telah berbubah menjadi energi kinetik di pipa pesat kemudian dirubah
menjadi energi mekanik oleh turbin berupa putaran sudu-sudu turbin
(Runner).Di PLTA Parakankondang terdapat 4 unit turbin.
k) Governor
Governor berfungsi sebagai pengatur kecepatan turbin atau mengatur
besar kecilnya daya yang dibangkitkan Generator yaitu dengan cara
mengontrol besarnya bukaan Guide Vane pada kondisi beban yang berubah-
ubah.Prinsip kerjanya,pada saat oli bertekanan yang disalurkan pompa ke
sistem yang bertekanan maka tekanan tersebut akan merubah posisi Guide
Vane.
l) Generator
Generator adalah mesin yang merubah energi mekanik yang berupa
putaran menjadi energi listrik yang dihasilkan melalui medan magnet dan
kumparan.
m) Power House
Power house Parakankondang ini adalah bangunan utama yang
didalamnya berisi ruang kontrol,turbin,governor,generator dan alat-alat
penunjang lainnya.Didalam power house ini terdapat 4 unit generator yang
masing-masing berkapasitas MW.
n) Transformator
Transformator digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak-balik
(AC) agar listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi.Trafo
yang digunakan adalah trafo step down.
o) Jalur Transmisi
Jalur Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah-
rumah atau industri.Sebelum listrik kita pakai tegangannya diturunkan lagi
dengan trafo step down.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 14


3.1.4 Jenis-Jenis PLTA
Potensi tenaga air didapat pada sungai yang mengalir di daerah
pegunungan.Untuk dapat memanfaatkan potensi dari sungai ini,maka kita
perlu membendung sungai tersebut dan air nya disalurkan ke bangunan air
PLTA.Ditinjau dari cara membendung air,PLTA dibagi menjadi 2 kategori
yaitu :
1. PLTA Run off River
Pada PLTA Run off River,air sungai dialihkan melalui DAM yang
dibangun memotong aliran sungai.Air sungai ini kemudian dialirkan ke
bangunan air PLTA.Pada PLTA run off river,daya yang dibangkitkan
tergantung debit air sungai,tetapi PLTA run off river biaya pembangunannya
lebih murah.
2. PLTA dengan kolam tando (Reservoir)
Pada PLTA dengan kolam tando (Reservoir),air sungai dibendung
dengan bendungan besar agar terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam
tando.Selanjutnya air di kolam tando disalurkan ke bangunan air
PLTA.Dengan adanya penimbunan air terlebih dahulu,maka pada musim
hujan dimana debit air sungai besarnya melebihi kapasitas panyaluran
bangunan air PLTA,air dapat ditampung dalam kolam tando.Pada musim
kemarau dimana debit air sungai lebih kecil dari pada kapasitas penyaluran
air bangunan air PLTA,selisih kekurangan ini dapat diatasi dengan
mengambil air dari timbunan air yang ada dalam kolam tando.Inilah
keuntungan penggunaan kolam tando pada PLTA.PLTA dengan kolam tando
(reservoir) memiliki biaya instalasi lebih mahal,karena kolam tando
memerlukan bendungan yang besar dan juga memerlukan daerah gengangan
yang luas.
3.2 Governor
Governor digunakan sebagai interface antara Turbin penggerak dan
Generator.Pengaturan putaran Turbin sejak Turbin mulai bergerak sampai Steady
State dilakukan oleh Governor.Fungsi utama pengaturan putaran ini adalah untuk
menjaga kestabilan sistem secara keseluruhan terhadap adanya variasi beban atau
gangguan pada sistem.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 15


3.3.1 Pengertian Governor
Governor adalah sebuah peralatan mekanis yang berfungsi untuk
mengatur putaran dari sebuah mesin (Turbin),yaitu dengan cara mengatur
masuknya jumlah aliran fluida, baik itu gas,uap,maupun air ke turbin ataupun
ke ruang bakar.
Pada dasarnya cara kerja sebuah governor itu sederhana,hanya
mengandalkan kecepatan putaran mesin itu sendiri.Sebuah governor
terhubung dengan sebuah poros yang berputar.Sepasang bandul dihubungkan
pada poros,bandul tersebut berputar dengan adanya perputaran poros.Gaya
sentrifugal yang terjadi akibat adanya putaran menyebabkan bandul
terlempar.Bandul tersebut dihubungkan dengan Collar yang terdapat pada
poros,collar akan naik sesuai dengan pergerakan keluar dari gaya berat pada
bandul dan jika bandul bergerak turun maka collar akan bergerak
turun.Pergerakan collar ini digunakan untuk mengoperasikan atau mengatur
aliran fluida.

3.3.2 Jenis-Jenis Governor

3.3.3 Prinsip Kerja Governor

3.3.4 Parameter Governor

LAPORAN KERJA PRAKTIK 16


LAPORAN KERJA PRAKTIK 17
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

4.1 Data Teknis Governor PLTA Parakankondang

4.2 Sistem Kerja Governor Pada Turbin

LAPORAN KERJA PRAKTIK 18


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

LAPORAN KERJA PRAKTIK 19

Anda mungkin juga menyukai