1.4. Potential Transformer (PT) 1.4.1. Fungsi PT Memperkecil besaran tegangan pada sistem tenaga listrik menjadi besaran tegangan untuk sistem pengukuran. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap primer Standarisasi rating arus untuk peralatan sisi sekunder
E1 N1 Berdasarkan rumus E1 E2 = N1 N2 = a N2
E2
a = Perbandingan transformasi N1 N2 N1 = Jumlah belitan primer N2 = Jumlah belitan sekunder E1 = Tegangan Primer E2 = Tegangan Sekunder
Pendahuluan - Edisi 03
Halaman : 20
1.4.3. Klasifikasi PT Klasifikasi PT dibedakan menurut kontruksi dan pemasangannya, yaitu pasangan dalam dan pasangan luar. Klasifikasi menurut kontruksinya : PT Induktif ( Inductive voltage transformer atau electromagnetic voltage transformer ), yang terdiri dari belitan primer dan belitan sekunder, dan tegangan pada belitan primer akan menginduksikannya ke belitan sekunder melalui core . PT Capasitif ( Capasitor voltage transformer ), terdiri dari rangkaian kondensator yang berfungsi sebagai pembagi tegangan tinggi dari trafo pada tegangan menengah yang menginduksikan tegangan ke belitan sekunder melalui media capasitor.
1.4.4. Kesalahan PT Kesalahan PT didefinisikan sebagai E = ( Kn Vs Vp) / Vp x 100 % dimana : Kn = perbandingan nominal rasio Ep = tegangan primer aktual Es = tegangan sekunder aktual Jika kesalahan positip maka tegangan sekunder lebih besar dari nilai tegangan nominalnya. Jumlah lilitan yang lebih kecil pada pembebanan rendah dan negatip pada pembebanan besar. Selain kesalahan rasio juga terdapat kesalahan akibat pergeseran fasa. Kesalahan ini bernilai positip jika tegangan sekunder mendahului tegangan primer. Untuk pemakaian proteksi akurasi pengukuran tegangan menjadi penting selama kondisi gangguan. Pada tabel dibawah ini diberikan batasan untuk akurasi PT.
Pendahuluan - Edisi 03
Halaman : 21
Tabel 1.4.4.a. Batasan kesalahan PT untuk pengukuran dengan rating tegangan 0.8 s/d 1.2 kali dan rating beban 0.25 s/d 1 kali pada faktor daya 0.8.
Klas akurasi
Tabel 1.4.4.b. Batas kesalahan PT untuk pemakaian proteksi Klas akurasi Kesalahan rasio tegangan (%) 3P 6P 3 6 Kesalahan fasa ( menit ) 120 240
Pendahuluan - Edisi 03
Halaman : 22