relay secara keseluruhan bekerja cepat tetapi selektif. Dalam TDL 2003
rumus cold start dari karakteristik thermos relay beban lebih (Over Load
Relay) yang disesuaikan pada arus nominal untuk daya tersambung In( Arus
Nominal).
Karena pembatas arus beban dengan relay beban lebih tidak dapat
hubung singkat yang besar maka instalasi tenaga listrik harus dipasang
Setelan arus dan setelan waktu dari relay arus lebih tidak boleh
Konduktor, Trafo Daya, dan Lain-Lain) dari arus gangguan hubung singkat.
Gambar 4.1 Kurva Operasi Relay Over Load Dan Relay Over Current
karena itu harus dipasang relay arus gangguan pentanahan (Groun Faulth).
selektif pada saat arus inrush dan gangguan fasa ke tanah serta ketidak
setimbangan beban.
relay REF 610, membuktikan bahwa relay REF 610 ini dapat digunakan
Adapun spesifikasi alat SVERKER 750 dapat kita lihat pada table
berikut.
5. Masukkan kabel signal start pada relay REF 610 ke terminal 9 dan 11
7. Masukkan kabel signal trip pada relay REF 610 keterminal 14 dan 15
SVERKER 750).
SVERKER 750).
13. Saat nilai pick up relay tercapai maka lampu indicator start di no 13
akan menyala dan akan menghitung waktu (lihat gambar 4.4 Tampilan
14. Saat waktu trip tercapai maka lampu indicator trip no 13 akan menyala
dan lampu trip di no 15 akan menyala (lihat gambar 4.4 Tampilam Alat
SVERKER 750).
51
15. Pada display akan menunjukkan nilai waktu trip, kita catat dan
Current
Untuk dapat mencari waktu trip thermal berdasarkan table 4.1 TDL
2003 akan dicari dengan gambar 2.2 Kurva Trip Cold Start Dari Karakteristik
dapat dihitung dengan persamaan 2.2. Nilai dari perhitungan yang ada
Ln = logaritma natural
Ip = kita abaikan karena sebagai prior load alarm (lihat gambar 2.3 Kurva
Trip Hot Start Dari Karakteristik Thermis Dengan Alarm 0.7 X In).
t = 13 X Ln ({69,36/57,8}^2)
({69,24/57,8}^2)
=13 X Ln 1.44
1.44 -1.1025
= 13 X Ln 1.44
0.3375
= 13 X Ln 4.266
= 13 X 1.450
= 18.86 menit
dengan pengetesan relay secara actual dimana relay akan dinject dengan
I/I K Ln T (MIN)
1 5 10 13 14 15 25 40 60 90
1.05 1.1025 0,1 5,8 29 58,2 75,7 81,5 87,3 145 232 349 523
1.5 1.1025 0,67 0,6 3,3 6,7 9 9 10 16,7 26,8 40,2 60,3
4 KOORDINASI DENGAN RELAY OVER CURRENT
54
I/I K Ln T (MIN)
1 5 10 13 14 15 25 40 60 90
1.05 1.1025 0,1 2,8 26 55,2 75,6 78,4 84,3 143 229 346 520
1.5 1.1025 0,67 0,6 3,3 6,7 9 9 10 16,8 26,8 40,2 60,3
4 KOORDINASI DENGAN RELAY OVER CURRENT
55
Dari hasil Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 dengan membandingkan Tabel 4.1
maka didapatkan bahwa waktu kurva cold start adalah dengan T (min) 13
bila kita melihat gambar kurva ada di T (MIN) 10 dan T (MIN) 15 (lihat
gambar 3.4)
Perbedaan hasil Table 4.4 dan Table 4.5 dikarenakan panjang kabel
dan besar penampang kabel. Sehingga waktu hasilnya akan sedikit berbeda,
Perhitungan arus lebih (Over Current) akan disetting di low set (I>)
setelah arusnya harus lebih besar dari arus beban maksimum. Dalam hal ini
In (TDL) tapi harus lebih kecil dari arus gangguan tegangan rendah
minimum. Menurut TDL 2003 kurva overload dipotong oleh Over Current
(definite time) pada nilai arus 4X In (TDL). Oleh karena itu settingnya dipilih
waktu di GI (gardu Induk) = 0,8 second. Jadi setelan waktunya 0.5 second.
56
arusnya lebih besar dari I> kita setting dimana pengaman GI (gardu induk) t
= 1 second. Jadi setelan I>> = (inrush trafo berkisar dari 4 s/d 10 x in trafo =
75A x 10 = 750). Nilai settingnya 1.3 x I> = 1.3 x 231,2 = 300,56 = 4,0