DAFTAR ISI
i
METER TRANSAKSI
ii
METER TRANSAKSI
DAFTAR GAMBAR
iii
METER TRANSAKSI
DAFTAR TABEL
iv
METER TRANSAKSI
DAFTAR LAMPIRAN
v
METER TRANSAKSI
PRAKATA
PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi
kontribusi yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan
aset dengan baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk
kerja, dan Risiko harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan
manfaat yang maksimum selama masa manfaatnya.
Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor
pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan
beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik.
Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas 25
buku. Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah
ditetapkan dengan keputusan direksi nomor 113.K/DIR/2010 dan 114.K/DIR/2010.
Perubahan atau penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan
pengetahuan dan teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan
perusahaan maupun stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus
disempurnakan kembali sesuai dengan tuntutan pada masanya.
Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana,
pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para
pihak diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan
pemeliharaan di PLN.
Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan
stakeholder serta masyarakat Indonesia.
DIREKTUR UTAMA
NUR PAMUDJI
vi
METER TRANSAKSI
METER TRANSAKSI
1. PENDAHULUAN
Ethernet (TCP/IP)
Secara garis besar bagan alur proses pengambilan data hasil pengukuran pada sistem
metering terdiri dari kWh meter (sebagai komponen utama), link komunikasi dan Server
utama (Gambar 1). Sistem Metering sebenarnya dimulai dari CT/PT sisi sekunder,
pengawatan/wiring, kWh meter elektronik dan link komunikasi.
CT/PT yang digunakan adalah kelas pengukuran dengan akurasi 0,5 atau 0,2. Penarikan
kabel CT langsung ke terminal panel kWh meter, sedangkan penarikan kabel PT melalui
Box PT yang dilengkapi MCB ke panel kWh meter. Untuk keperluan kWh meter
Transaksi, maka rangkaian arus dari sekunder CT dan PT tidak diijinkan digunakan
untuk keperluan lain (sesuai Grid Code Jamali 2007 MC 2.4.10). Kelas ketelitian
pengukuran untuk MW adalah 0,2 sesuai IEC 62053-22 atau ANSI C12.20 dan kelas
ketelitian pengukuran untuk MVar adalah kelas 2 sesuai IEC 1268 atau IEC 62053-23.
Jenis kWh meter yang digunakan pada saat ini terdiri dari berbagai macam tipe, ada
yang sudah mempunyai kemampuan TCP/IP ada juga yang hanya mempunyai
kemampuan serial. Sedangkan link komunikasi dari kWh Meter ke server utama bisa
menggunakan berbagai macam cara sesuai dengan kemampuan komunikasi dari kWh
Meter. Untuk server utama mempunyai kemampuan untuk proses pengambilan data,
pengumpulan data dan proses penampilan data transaksi untuk keperluan billing,
operasional dan lain-lain.
1
METER TRANSAKSI
1.2.1 Display
Bagian dari kWh meter berfungsi untuk menampilkan informasi dan status pencatatan
meter, terdiri atas normal mode, alternate mode dan test mode.
MILIK PLN
1.2.2 LED
Bagian dari kWh meter yang berfungsi untuk pengujian pulse kWh dan kVArh, dimana
antara fungsi kWh dan kVArh ada yang terpisah (dedicated) dan ada juga yang
menggunakan satu Led untuk fungsi kWh dan kVarh. Perubahan fungsi pada Led bisa
dilakukan dari software.
MILIK PLN
2
METER TRANSAKSI
Bagian dari kwh meter yang berfungsi untuk mereset/ freeze manual nilai pengukuran
antara lain:
Mereset demand seperti nilai kVA Max, tanggal terjadi kVA Max dan jam kVA
Max
Bagian dari kWh meter yang berfungsi mengubah besaran arus dan tegangan untuk input
ADC (Analog to Digital Converter).
Bagian dari kWh Meter yang berfungsi sebagai catu daya untuk supply fungsi fitur dari
kWh meter, misalnya untuk supply , display, internal modem, register, processor.
1.2.6 Register
Bagian dari kWh Meter yang berfungsi untuk mencatat besaran pengukuran (energi dan
demand).
1.2.7 Processor
Bagian dari kWh Meter yang berfungsi untuk memproses besaran pengukuran dalam
kWh Meter menjadi informasi yang tercatat dalam Logging, Event, History, DI/ DO, dan
lain-lain.
1.2.8 Memori
Bagian dari kWh Meter yang berfungsi untuk menyimpan besaran pengukuran pada
periode waktu tertentu (register, event, logging, historical).
Bagian dari kWh Meter yang berfungsi untuk memproses besaran analog ke besaran
digital.
3
METER TRANSAKSI
1.2.10 Input/Output
Bagian dari kWh Meter yang berfungsi untuk melakukan akses ke kWh meter secara
remote reading melalui dial-up PSTN/Fiber Optic link.
Optical port berfungsi untuk melakukan akses ke kWh meter secara lokal (download)
melalui serial to optic (optical probe).
MILIK PLN
Serial port berfungsi untuk melakukan akses ke kWh meter secara langsung
menggunakan kabel serial (RS232 dan atau RS485).
Ethernet port berfungsi untuk melakukan akses ke kWh meter melalui kabel UTP (RJ45)
atau jaringan ethernet (TCP/IP).
4
METER TRANSAKSI
1.2.15 Batere
Batere berfungsi untuk mempertahankan data di memory dan waktu realtime (Jam
internal kWh) selama waktu tertentu.
Terminal grounding berfungsi untuk melindungi kWh meter dari tegangan lebih yang
disebabkan oleh petir/switching.
Proteksi mekanik berfungsi untuk mengamankan kWh meter dari perubahan konfigurasi
yang mempengaruhi pengukuran yang dilakukan secara remote/ lokal.
Data log berfungsi untuk menyimpan rekaman data load profile perinterval yang
ditentukan (30 atau 60 menit).
1.3 Komunikasi
Pada sub bab ini akan dibahas secara garis besar mengenai media komunikasi, metode
koneksi dari loader ke meter dan metode pengambilan data dari meter.
Media komunikasi dapat dibedakan menjadi media menggunakan kabel (wired) dan
media wireless seperti GSM, GPRS dan internet.
Wired
Media komunikasi type wired dapat dibagi menjadi serial RS232/485, PSTN
(Public ServiceSwitched Telephone Network), LAN dan Fibre Optic.
o Direct/ Physical
o PSTN
5
METER TRANSAKSI
o LAN
o Fibre Optic
Wireless
o GSM/GPRS
o Internet
Metode komunikasi dari loader (Laptop/PC) ke kWh meter dapat menggunakan port
serial, port Dial-up atau port TCP/IP.
Serial RS-232/RS-485
Dial-Up
TCP/IP
Metode pengambilan data dari meter secara garis besar dibedakan menjadi 3 yaitu
pengambilan data secara lokal, remote dan automatic (AMR).
6
METER TRANSAKSI
Lokal
Metode pengambilan data kWh meter secara langsung ke meter menggunakan software
baca sesuai jenis meternya atau pembacaan langsung stand display/register.
o Manual
o Direct
o Optical
o TCP/IP
Remote
Metode pengambilan data kWh meter dengan pengambilan jarak jauh melalui media
komunikasi (PSTN, LAN,GSM, Ethernet) menggunakan aplikasi bawaan (minimaster).
Metode pengambilan data kWh meter secara otomatis dengan pengambilan jarak jauh
melalui media komunikasi secara terjadual.
Peralatan komunikasi yang dimaksud adalah peralatan yang terpasang untuk keperluan
pengambilan data meter secara remote reading atau automatic (AMR), diantaranya
server, modem eksternal, mini PABX, switch-hub, router, konverter serial to TCP/IP, dll.
Server
Modem eksternal
7
METER TRANSAKSI
Mini PABX
Peralatan komunikasi yang berfungsi sebagai switch/ pembagi dari satu line
menjadi beberapa extension
Router
Alat yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas komunikasi jaringan dan hak akses
dari suatu device/system ke device/system lainnya.Pengertian Router adalah
perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan atau
network, baik jaringan yang menggunakan teknologi sama atau yang berbeda,
misalnya menghubungkan jaringan topologi Bus, topologi Star atau topologi Ring.
Switch-hub
Hub adalah Alat penghubung antar komputer, semua jenis komunikasi hanya
dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang
sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group
IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin
ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang
sama dapat membaca paket tersebut. Switch adalah Sebuah alat yang
menyaring/filter dan melewatkan (mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah
LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network
Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja
untuk paket protokol apapun.
Konverter
o Konverter RJ 45 to TCP
1.4 Segel
Segel merupakan pengaman pada alat pembatas dan pengukuran energi listrik untuk
keperluan legalitas yang dipasang oleh kedua pihak yang bertransaksi dan lembaga
8
METER TRANSAKSI
sertifikasi (PLN Litbang/Metrologi). Segel melindungi peralatan dari kegiatan yang dapat
mempengaruhi operasional meter.
Segel pintu berfungsi untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kWh transaksi dan
menjaga transparansi transaksi, biasanya dipasang pada pintu depan/ belakang.
Segel tutup kWh meter yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kWh
transaksi (tidak akan dapat merubah setting konfigurasi).
Segel tutup terminal kWh meter yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan kWh transaksi (tidak akan dapat merubah urutan wiring/ rangkaian
pengawatan).
Jenis kWh meter yang dimaksud dilihat dari konstruksinya dibedakan menjadi type
switchboard, flash mounting, A-Base dan rackmount.
Konstruksi Switchboard / drawout adalah kWh yang memiliki casing untuk melindungi
hardware meter yang terpasang pada panel meternya. Konstruksi ini memiliki fasilitas
short arus dan disconnector rangkaian tegangan (pisau – pisau) untuk fleksibilitas
pemeliharaan.
9
METER TRANSAKSI
Konstruksi Flush Mounting adalah type meter yang tidak memiliki fasilitas short arus dan
disconnector tegangan, dapat dipasang menempel pada panel (wall mounting) atau dari
dalam panel (flush mounting).
10
METER TRANSAKSI
Konstruksi meter yang tidak memiliki fasilitas short arus dan disconnector tegangan,
pemasangan keseluruhan kWh Meter harus di dalam panel.
1.5.4 Rackmount
Konstruksi Rackmount adalah kWh yang memiliki casing untuk melindungi hardware
meter yang terpasang pada panel meternya. Konstruksi ini memiliki fasilitas short arus
dan disconnector rangkaian tegangan ( pisau-pisau ) untuk fleksibilitas pemeliharaan.
11
METER TRANSAKSI
Bagian dari kWh Meter yang berfungsi untuk penambahan besaran pengukuran yang
akan dikeluarkan dari kWh Meter
1.6.2 IRIG-B
Bagian dari kWh Meter yang berfungsi untuk melakukan sinkronisasi waktu dengan GPS
1.7 FMEA
Adapun langkah dalam pembuatan FMEA ini adalah dengan mengelompokkan komponen
system metering berdasarkan fungsinya (Terlampir)
kWh meter
o Display
o LED
o Tombol Reset
o Register
o Processor
o Memory
12
METER TRANSAKSI
o Input / output
o Modem internal
o Optical port
o Serial port
o Ethernet port
o Batere
o Terminal grounding
o Proteksi mekanik
o Data log
Komunikasi
o Server
o Modem eksternal
o Mini PABX
o Konverter
Segel
2. PEDOMAN PEMELIHARAAN
Sebelum dilakukan semua kegiatan in-service ini, harus dilakukan terlebih dahulu
pengukuran kondisi peralatan yang meliputi suhu ruangan dan kelembaban. Keseluruhan
form untuk in service inspection ini sudah dicantumkan dalam Lampiran 1 s/d 5.
13
METER TRANSAKSI
o Parameter display
kWh kirim
kWh terima
kVarh kirim
kVarh terima
Power factor
MW
Mvar
Batere
14
METER TRANSAKSI
Jam meter
o Indikator display
Arah daya
Indikator tegangan
Pesan error
Inspeksi ini meliputi inspeksi pada panel kWh meter meliputi: kondisi luar panel kWh dari
korosi dan kebersihan panel dan kWh meter dari debu dan benda lain yang tidak
diperlukan serta kondisi pintu.
o MCB PT 3 phase
Eksternal modem
PABX
Router
Switch Hub
15
METER TRANSAKSI
Konverter
Inspeksi yang harus dilakukan secara rutin setiap tahun, dimana dalam inspeksi ini lebih
menitikberatkan ke masalah security/ keamanan dan juga kontinuitas. Inspeksi tahunan
meliputi:
o Segel terminal CT
o Segel terminal PT
o MCB PT
Kartu gantung
Inspeksi yang harus dilakukan secara rutin setiap 2 tahunan sebagai berikut:
16
METER TRANSAKSI
o Kondisi grounding CT
o Kondisi grounding PT
Sebelum dilakukan semua kegiatan in-service ini, harus dilakukan terlebih dahulu
pengukuran kondisi peralatan yang meliputi suhu ruangan dan kelembaban. Keseluruhan
form untuk in-service measurement ini sudah dicantumkan dalam lampiran 6-8.
o Nilai kWh kirim hasil data logger dari meter yang didownload
o Nilai kWh terima hasil data logger dari meter yang didownload
o Nilai kVArh kirim hasil data logger dari meter yang didownload
o Nilai kVArh terima hasil data logger dari meter yang didownload
o Faktor kerja
o Frequensi
In-service yang harus dilakukan secara rutin setiap tahun. In service ini
meliputi:
o BurdenCT
o Burden PT
17
METER TRANSAKSI
In-service yang harus dilakukan secara rutin setiap 5 tahun. In service ini
menitikberatkan pada kalibrasi yang meliputi:
Periksa wiring untuk arus pada semua phase dengan Avometer (test
kontinuitas)
18
METER TRANSAKSI
Periksa wiring untuk arus pada semua phase dengan Avometer (test
kontinuitas)
Gangguan yang dimaksud disini adalah gangguan dalam system metering yang
mengakibatkan transaksi terganggu. Contoh gangguan:display mati, deviasi tinggi,
muncul indikasi error, muncul alarm-alarm.
Rasio CT/PT
Konfigurasi Setting
Pulse weight
19
METER TRANSAKSI
Konstanta kh
Setelah resetting perlu dilakukan validasi data rekaman loadprofile per interval 30/60
menit minimal 2 slot dan membandingkan dengan penunjukan stand register dan beban
instantaneous.
Terlampir contoh form hasil pelaksanaan kalibrasi/verifikasi pada meter elektronik fungsi
kWh (Tabel 2.1) dan fungsi kVArh (Tabel 2.2) yang dituangkan dalam sertifikat kalibrasi
yang dituangkan oleh PLN Litbang.
20
METER TRANSAKSI
No Uraian Standar/Acuan
Arahnya sesuai
21
METER TRANSAKSI
No Uraian Standar/Acuan
12. Kondisi Segel panel dan kWh Panel kWh meter dan kWh meter
harus selalu tersegel oleh kedua
pihak sesuai Protap dan kondisi baik
13. Terminasi wiring panel kWh meter Semua terminasi dalam kondisi
terpasang secara kuat tidak terlihat
los kontak dan korosi.
15. Segel CT, PT, MK, kode segel Segel selalu terpasang sesuai kode
UPT/APJ/AJ/UP/UBP/IPP/Cabang/
sesuai tahunnya dan kondisi baik
16. Terminasi wiring dari CT-PT s/d ke Semua terminasi tegangan & arus
terminal meter dari box CT/PT sampai ke kwh meter
tidak ada los kontak dan korosi
17. Visual CT/PT, kondisi box sekunder Secara visual kondisi CT/PT, kondisi
CT/PT, MCB PT, kondisi kwh (led, box sekunder CT/PT, MCB PT,
masa kalibrasi, kartu gantung) kondisi kwh normal baik
18. Kondisi fisik panel, box CT/PT, MK, Fisik panel, box CT/PT, MK,
Grounding CT/PT, saluran kabel CT/PT Grounding CT/PT normal kondisi
ke panel meter baik
19. Peralatan komunikasi (switch hub, mini Semua peralatan komunikasi posisi
PABX, modem eksternal, konverter Power On.
serial to TCP/IP)
22
METER TRANSAKSI
8. Kalibrasi fungsi kwh dan kvarh Sesuai IEC 6253- Komparasi meter
22 (kwh) dan IEC standar dengan meter
6253-23 (kvarh) under test
23
METER TRANSAKSI
Pemeliharaan pada kWh meter transaksi dibagi menjadi 2 yaitu pemeliharaan rutin dan
non rutin. Pemeliharaan rutin/periodik adalah kegiatan pemeliharaan yang sudah
direncanakan sesuai ketentuan dalam Grid Code 2007 (5 tahun sekali), sedangkan
pemeliharaan Non Rutin adalah kegiatan yang dilakukan diluar jadual yang disebabkan
adanya kelainan hasil pengukuran pada meter atas persetujuan kedua belah pihak.
Pemeliharaan Rutin meliputi pengujian akurasi fungsi kWh dan fungsi kVArh yang
dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi, sedangkan pemeliharaan non rutin dilakukan
dengan cara verifikasi hasil pengukuran fungsi kWh dan kVArh oleh kedua belah pihak
tanpa melibatkan lembaga sertifikasi. Hasil kalibrasi atau verifikasi pada meter transaksi
fungsi kWh dan fungsi kVArh harus memenuhi batas-batas nilai yang ditentukan dalam
standar (SPLN, IEC)
KWh meter elektronik yang digunakan sebagai meter transaksi tenaga listrik di Sistem
Transmisi adalah ME (Meter Elektronik) Class 0.2 untuk fungsi kWh dan Clas 2.0 untuk
fungsi kVARh. ME tersebut dipasang pada Incoming 20 kV Trafo Distribusi, Konsumen
Tegangan Tinggi 150 kV dan 70 kV serta sisi netto Trafo Pembangkit 70 kV, 150 kV atau
500 kV.
3.3 Standar
Hasil pemeliharaan yang meliputi verifikasi dan atau kalibrasi kWh dan kVArh harus
sesuai dengan standard IEC 62053-22 tahun 2003 (fungsi kWh) dan IEC 62053-23
(fungsi kVARh) seperti Tabel 3.3 dibawah ini:
Dari table tersebut diatas dapat dijelaskan prosentase kesalahan yang diijinkan untuk
meter class 0.2 mulai pembebanan 1% s/d 100% dengan faktor daya yang bervariasi
(CosPhi 1, lagging, leading)
24
METER TRANSAKSI
3.4 Metode
Metode yang dipergunakan dalam pelaksanaan kalibrasi atau verifikasi adalah metode
komparasi yaitu membandingkan antara meter under test dengan meter standar
(tertelusur).
Tertelusur adalah ketentuan pada meter standar dari jaringan nasional kalibrasi (JNK)
bahwa meter tersebut dapat digunakan sebagai media kalibrasi.
Hasil kalibrasi atau verifikasi yang ditunjukkan oleh meter standar terhadap meter under
test harus dikoreksi dengan factor kesalahan meter standar itu sendiri. Setelah hasil
koreksi dilakukan maka tinggal dibandingkan hasil akhirnyadengan table 3.
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan kondisi-kondisi abnormal yang mungkin terjadi
pada system metering transaksi berikut rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh pihak
yang berwenang.
1. Hasil inspeksi Parameter display register kwh kirim, Memeriksa besaran dan arah pada:
kwh terima, kvarh kirim dan kvarh terima tidak
sesuai arah dan besarannya meter pasangannya
2. Hasil inspeksi parameter tegangan fasa dan arus Memeriksa besaran dan arah pada:
fasa tidak simetris/hilang salah satu fasa
meter pasangannya
3. Penunjukan display MW dan MVAR tidak sesuai Memeriksa besaran dan arah pada:
25
METER TRANSAKSI
4. Penunjukan Power factor (CosPhi) tidak sesuai Memeriksa besaran dan arah pada:
dengan karakteristik beban
meter pasangannya
5. Parameter Jam/tanggal pada Display kWh Meter Resetting Jam (penyesuian waktu)
tidak sesuai referensi sesuai IK (instruksi Kerja) terkait
6. Indikasi pesan error/alarm muncul al:non fatal, fatal, Resetting alarm dengan software
battery low, neutral arus & tegangan, zero
sequence, sag, swell, dll sesuai IK (instruksi Kerja) terkait
9. Lampu penerangan panel kWh Meter mati saat Periksa door switch, lampu
pintu dibuka
Ganti
10. Penutup lubang kabel pad apanel kWh sebagian Tutup rapat
terbuka
11. Kondisi Segel panel, segel kWh Segel CT/PT, kode Segel ulang oleh kedua belah
segel tidak lengkap, korosi atau putus Pihak sesuai Protap
12. Status MCB PT, MCB auxiliary supply ac/dc posisi Posisikan PowerON
Off
14. Kondisi terminasi wiring dari CT-PT s/d ke terminal Dikencangkan dan atau diganti
meter sebagian loss dan korosi
15. Visual CT/PT, box sekunder CT/PT, MCB PT Cat ulang, diperbaiki atau diganti
terdapat korosi dan keretakan isolator
26
METER TRANSAKSI
18 Kartu Gantung kWh meter tidak ada Agar dilengkapi untuk memantau
performanya
19. Saluran kabel CT/PT ke panel meter tidak tertutup Dilengkapi tutup bordes
sempurna
21. Ketidaksesuaian hasil pengukuran kWh kirim, kWh Memeriksa Konfigurasi setting
terima, kVArh kirim, kVArh terima, tegangan fasa
dan arus fasa, Power faktor, Frekuensi berdasarkan Rekonfigurasi Setting
data rekaman load profile (data logger)
Verifikasi
Memeriksa wiring
Kalibrasi Ulang
Ganti CT/PT
23. Hasil pengukuran burden CT/PT kurang dari 25% Tambah resistor (burden<25%)
dan atau melebihi 100% dari ratingnya
Ganti kabel dengan penampang
lebih besar (burden>100%)
24. Hasil pemeriksaan error kWh dan atau kVArh Kalibrasi ulang ke lembaga
melebihi batas toleransi yang ditentukan sertifikasi (PLN Litbang)
25. Hasil Kalibrasi fungsi kWh dan kVArh telah keluar Ganti kWh yang sesuai dengan
dari kelas akurasinya kelasnya
27
METER TRANSAKSI
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
22 METER TRANSAKSI
22.1 Inspeksi
Inspeksi level -1 (In service
22.1.1 Inspection)
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
22.1.2.1.1
Verifikasi data pengukuran data logger dari
kWh kirim ●
22.1.2.1.2
Verifikasi data pengukuran data logger dari
kWh terima ●
22.1.2.1.3
Verifikasi data pengukuran data logger dari
kVar kirim ●
22.1.2.1.4
Verifikasi data pengukuran data logger dari
kVar terima ●
32
METER TRANSAKSI
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
33
METER TRANSAKSI
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
35
METER TRANSAKSI
Aging
Pengukuran tidak akurat, Tombol tidak
Mereset/freeze manual nilai
Tombol Reset terutama untuk billing kVa berfungsi dengan
pengukuran Setting yang tidak
Max baik
tepat
36
METER TRANSAKSI
Over voltage
Modul aux rusak
Aging
Mensuplai daya ke terminal
Auxiliary power meter ketika operasi normal Akses ke kWh meter
Pengerjaan
supply (AC), mensuplai daya ke meter terganggu, display terganggu
kurang sempurna
ketika sumber AC padam (DC)
Terminal kendor
Kualitas material
kurang bagus
37
METER TRANSAKSI
Over
voltage
Kualitas
material
Komponen rusak
kurang
bagus
Salah
operasi
Over voltage
38
METER TRANSAKSI
Kualitas
material
kurang
bagus
Salah
operasi
Korosi
Pengerjaan
kurang
sempurna
Terminal kendor
Kualitas
material
kurang
bagus
Over voltage
39
METER TRANSAKSI
Over voltage
Modem rusak
Aging
Jaringan
komunikasi
terganggu
40
METER TRANSAKSI
Pemakaian
Terminal rusak kurang hati-hati
Salah
Mempertahankan data di
Batere rusak pengoperasian
memori dan waktu realtime
Batere Data terganggu/hilang
(Jam internal kWh) selama
Penurunan
waktu tertentu
kapastitas Aging
41
METER TRANSAKSI
Pemasangan
kurang sempurna
Salah setting
Menyimpan rekaman data Logger load profile hilang/
Data log
load profile catat Korosi
Hilang salah satu
Data log tidak
fasa Terminal
valid
kendor
Setting
Overflow tidak tepat
42
METER TRANSAKSI
MCB trip
Power supply
Konsentrator mati
hilang Over
voltage
Kurang
Mengakulsisi/ mengambil
maintenance
data meter secara serial/ dial
Server up/ TCP/ IP dan Data di AMR tidak update Harddisk penuh
Kapasitas
2 Komunikasi mengirimkannya ke database
harddisk terlalu
master
kecil
Over voltage
Gangguan port
ethernet Restart PC secara
tidak normal
Modem Mengubah sinyal analog Data di server dan AMR Modem rusak Panas
43
METER TRANSAKSI
Grounding
Over voltage
Komponen
Peralatan komunikasi yang
rusak
berfungsi sebagai switch/ Data di server dan AMR
Mini PABX PABX rusak
pembagi dari satu line tidak update
MCB trip
menjadi beberapa extension
Power supply
hilang Over
voltage
Korosi
Mencegah terjadinya
Segel kWh putus
penyalahgunaan kWh
3 Segel Segel kWh Data kWh tidak valid Sengaja diputus
transaksi, menjaga
transparansi transaksi
Kode segel Korosi
44
METER TRANSAKSI
Korosi
Segel pintu putus
Sengaja diputus
Mencegah terjadinya
penyalahgunaan kWh
Segel pintu Data kWh tidak valid Korosi
transaksi, menjaga
transparansi transaksi Kode segel
Kualitas
hilang/ tidak jelas
pengerjaan
kurang bagus
Korosi
Segel terminal CT
putus
Sengaja diputus
Mencegah terjadinya
Korosi
Segel terminal penyalahgunaan kWh
Data kWh tidak valid
CT transaksi, menjaga
transparansi transaksi Kode segel
Kualitas
hilang/ tidak jelas
pengerjaan
kurang bagus
45
METER TRANSAKSI
46
METER TRANSAKSI
47
METER TRANSAKSI
48
METER TRANSAKSI
49
METER TRANSAKSI
50
METER TRANSAKSI
51
METER TRANSAKSI
52
METER TRANSAKSI
53
METER TRANSAKSI
54
METER TRANSAKSI
DAFTAR ISTILAH
1. In-service
55
METER TRANSAKSI
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik
SKDIR 114.K/DIR/2010 Meter Transaksi No. Dokumen: 22-22/HARLUR-PST/2009.
56