INTRODUCTION
Dina Herdiana
0711154000097
Kerja Praktek
Pelaksanaan
2 Commisioning Test
PMT / CB
Table of 3
Spesifikasi, jenis pengujian, prosedur, hasil
5 Relay
Spesifikasi, jenis pengujian, prosedur, hasil
6 Kesimpulan
COMMISIONING
TEST
Commisioning Test
Serangkaian kegiatan
pemeriksaan dan
pengujian instalasi tenaga
listrik yang telah selesai
dikerjakan dan akan
dioperasikan.
Pekerjaan instalasi listrik yang telah selesai dikerjakan dan akan dioperasikan, tidak serta merta langsung boleh
dioperasikan. Sebelum dan pada saat akan dioperasikan harus diyakini terlebih dahulu bahwa instalasi listrik tersebut
benar-benar aman untuk dioperasikan. Untuk meyakini bahwa instalasi listrik telah benar-benar aman dioperasikan,
keberadaannya harus telah memenuhi persyaratan dan ketentuan teknis yang berlaku.
Pelaksanaan Commisioning Test
Pemeriksaan
Merupakan bagian dari Commisioning Test, dengan cara melihat langsung terhadap peralatan/ material
maupun konstruksi instalasi listrik yang telah terpasang secara kasat mata dan atau melalui bantuan alat
tertentu, misal : teropong. Tetapi tidak menggunakan bantuan alat uji/alat ukur. Ada dua jenis yaitu,
pemeriksaan sifat tampak (visual check) dan pemeriksaan pemasangan atau rangkaian konstruksi.
Pengujian
Merupakan bagian dari Commissioning Test, dimana terhadap peralatan/ material yang akan diuji tidak bisa
dilihat secara kasat mata, sehingga harus diuji dengan menggunakan alat bantu (alat ukur). Beberapa jenis
pengujian, antara lain : pengujian individual, pengujian atau pengukuran tahanan pembumian, pengujian
tegangan tinggi, pengujian sistem pengaman/ kontrol.
PEMUTUS
TENAGA (PMT)
Pemutus Tenaga (PMT)
Atau disebut juga Circuit Breaker (CB)
1 Tahanan Isolasi
2 Tahanan Kontak
3 Keserempakan
4 Vakum
Pengujian
Tahanan proses pengukuran dengan suatu alat ukur Insulation
18
Hasil Pengujian Tahanan Isolasi
Hasil
No Uraian Keterangan
Pengukuran/Pengujian
Dari hasil pengujian didapatkan
R-G S-G T-G tahanan isolasi:
Hasil harus >
1. Upper-Ground
20 𝑀𝛺
200 𝑀𝛺 (untuk Upper/Lower–
200.000 200.000 200.000 Ground)
160 𝑀𝛺 (untuk Upper-Lower)
R-G S-G T-G
Hasil harus >
2. Lower-Ground
20 𝑀𝛺 Sehingga dapat disimpulkan
200.000 200.000 200.000
bahwa PMT telah lolos dari uji
R S T tahanan isolasi.
Hasil harus >
3. Upper-Lower
20 𝑀𝛺
160.000 160.000 160.000
Rangkaian tenaga listrik sebagian besar terdiri dari
banyak titik sambungan. Sambungan adalah dua
atau lebih permukaan dari beberapa jenis
konduktor bertemu secara fisik sehingga
arus/energi listrik dapat disalurkan tanpa hambatan
Pengujian yang berarti.
Tahanan kontak
Prosedur Pengujian
Hubungkan obyek yang akan
1 Tahanan Kontak
diukur ke tanah
25
Hasil Pengujian Tahanan Kontak
Tegangan Hasil
No. Keterangan
Injeksi Pengukuran/pengujian Kevakuman diindikasikan gagal
apabila nilai arus yang terukur lebih
R-G S-G T-G besar dari 100 𝜇𝐴. Pada pengujian
Upper-
1.
Ground
0,51 𝜇𝐴 0,39 𝜇𝐴 0,36 𝜇𝐴 vakum yang dilakukan pada ketiga
kondisi tersebut menunjukkan
Lower-
R-G S-G T-G
Lampu Hijau = baik
bahwa nilainya masih dalam
2.
Ground Lampu Merah = jelek standard, yang mengidikasikan
0,36 𝜇𝐴 0,27 𝜇𝐴 0,39 𝜇𝐴
vakum dalam keadaan baik.
R S T Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Upper-
3.
Lower PMT telah lolos dari uji vakum.
0,39 𝜇𝐴 0,34 𝜇𝐴 0,39 𝜇𝐴
CURRENT
TRANSFORMER (CT)
Current Transformer (CT)
1 Assessment Test
2 Pengujian Rasio
Metering
3 Pengujian Resistansi
4 Pengujian Eksitasi
Proteksi
Assessment
Test Assessment test adalah pengujian untuk
memeriksa kesesuaian data CT dengan
standar yang digunakan.
Spesifikasi Peralatan Uji Assesment Test CT
Standar Pengujian CT
± Percentage current
(ratio) error at percentage ± Phase displacement at percentage of rated current
Accuracy
of rated current shown shown below
Class
below
Minutes Centiradians
5 20 100 120 5 20 100 120 5 20 100 120
0.1 0.4 0.2 0.1 0.1 15 8 5 5 0.45 0.24 0.15 0.15
0.2 0.75 0.35 0.2 0.2 30 15 10 10 0.9 0.45 0.3 0.3
0.5 1.5 0.75 0.5 0.5 90 45 30 30 2.7 1.35 0.9 0.9
1.0 3.0 1.5 1.0 1.0 180 90 60 60 5.4 2.7 1.8 1.8
Prosedur Pengujian Assesment Test CT
Dengan CT Analyzer
Aktifkan tes assessment, ratio, burden, tes resistansi, dan eksitasi belitan
2
primer pada halaman Select Cards.
4 Setelah pengujian selesai, pilih lokasi penyimpanan dan atur nama file.
Hasil Assessment Test
Pada bagian tabel rasio menampilkan eror rasio arus untuk arus yang
berbeda (200% sampai 1% dari arus nominal) pada saat 100%, 50%,
25%, dan 25% burden nominal.
Pada bagian tabel fasa menampilkan pergeseran fasa pada saat 100%,
50%, 25%, dan 25% burden nominal.
Spesifikasi Peralatan Uji Ratio CT
Standar Pengujian CT
± Percentage current
(ratio) error at percentage ± Phase displacement at percentage of rated current
Accuracy
of rated current shown shown below
Class
below
Minutes Centiradians
5 20 100 120 5 20 100 120 5 20 100 120
0.1 0.4 0.2 0.1 0.1 15 8 5 5 0.45 0.24 0.15 0.15
0.2 0.75 0.35 0.2 0.2 30 15 10 10 0.9 0.45 0.3 0.3
0.5 1.5 0.75 0.5 0.5 90 45 30 30 2.7 1.35 0.9 0.9
1.0 3.0 1.5 1.0 1.0 180 90 60 60 5.4 2.7 1.8 1.8
Prosedur Pengujian Ratio CT
Dengan CT Analyzer
Aktifkan tes assessment, ratio, burden, tes resistansi, dan eksitasi belitan
2
primer pada halaman Select Cards.
4 Setelah pengujian selesai, pilih lokasi penyimpanan dan atur nama file.
Hasil Pengujian Ratio CT
± Percentage current
(ratio) error at percentage ± Phase displacement at percentage of rated current
Accuracy
of rated current shown shown below
Class
below
Minutes Centiradians
5 20 100 120 5 20 100 120 5 20 100 120
0.1 0.4 0.2 0.1 0.1 15 8 5 5 0.45 0.24 0.15 0.15
0.2 0.75 0.35 0.2 0.2 30 15 10 10 0.9 0.45 0.3 0.3
0.5 1.5 0.75 0.5 0.5 90 45 30 30 2.7 1.35 0.9 0.9
1.0 3.0 1.5 1.0 1.0 180 90 60 60 5.4 2.7 1.8 1.8
Prosedur Pengujian Resistansi CT
Dengan CT Analyzer
Aktifkan tes assessment, ratio, burden, tes resistansi, dan eksitasi belitan
2
primer pada halaman Select Cards.
4 Setelah pengujian selesai, pilih lokasi penyimpanan dan atur nama file.
Hasil Pengujian Resistansi CT
± Percentage current
(ratio) error at percentage ± Phase displacement at percentage of rated current
Accuracy
of rated current shown shown below
Class
below
Minutes Centiradians
5 20 100 120 5 20 100 120 5 20 100 120
0.1 0.4 0.2 0.1 0.1 15 8 5 5 0.45 0.24 0.15 0.15
0.2 0.75 0.35 0.2 0.2 30 15 10 10 0.9 0.45 0.3 0.3
0.5 1.5 0.75 0.5 0.5 90 45 30 30 2.7 1.35 0.9 0.9
1.0 3.0 1.5 1.0 1.0 180 90 60 60 5.4 2.7 1.8 1.8
Prosedur Pengujian Eksitasi CT
Dengan CT Analyzer
Aktifkan tes assessment, ratio, burden, tes resistansi, dan eksitasi belitan
2
primer pada halaman Select Cards.
4 Setelah pengujian selesai, pilih lokasi penyimpanan dan atur nama file.
Hasil Pengujian Eksitasi CT
Metering Proteksi
RELAY
Pengujian Relay
dilakukan untuk
mengetahui arus Relay
kerja dari relay
Relay adalah alat yang berfungsi sebagai perasa untuk
sehingga dapat mendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya
mendeteksi adanya memberi perintah trip kepada pemutus tenaga (PMT).
short circuit dan
Relay arus lebih (OCR) sebagai pengaman terhadap
ground fault dari suatu
gangguan hubung singkat fasa-fasa. Relay gangguan
peralatan tanah (GFR) sebagai pengaman gangguan fasa-tanah.
Syarat relay proteksi yaitu harus sensitive, selektif,
handal, dan cepat.
Spesifikasi Relay
OCR DGR
Dilakukan untuk mengetahui arus kerja dari phasa ke
phasa. Relay ini akan bekerja bila arus yang mengalir
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui arus kerja
melebihi nilai setting arusnya. Relay bekerja dengan
dari phasa ke tanah. Prinsip kerja DGR sama dengan
membaca input berupa besaran arus kemudian
OCR, yang membedakan hanyalah pada fungsi dan
membandingkan dengan nilai setting, apabila nilai arus
elemen sensor arus. OCR biasanya memiliki 2 atau 3
terbaca oleh relay melebihi nilai setting, maka relay akan
sensor arus (untuk 2 atau 3 fasa) sedangkan GFR
mengirim perintah trip PMT setelah tunda waktu yang
hanya memiliki 1 sensor arus (satu fasa).
diterapkan pada setting.
OCR Dilakukan untuk mengetahui arus kerja dari
phasa ke phasa
Spesifikasi Peralatan Uji Relay OCR
Menurut hasil uji Relay OCR yang dilakukan ini dapat dilihat
bahwa semakin besar nilai arus Pick Up (A), maka semakin cepat
waktunya untuk trip. Hal ini sesuai dengan rumus :
DGR Dilakukan untuk mengetahui arus kerja dari
phasa ke tanah
Spesifikasi Peralatan Uji Relay DGR
Sama dengan GPT, ZCT memiliki tap setting arus 1-5 A pada primer, jika terjadi
gangguan 1 fasa ketanah dan menimbulkan arus urutan nol yang begitu kecil maka ZCT pada
relay DGR akan mendeteksi arus urutan nol yang kembali kesumber dan dapat mebebani
penyulang sehat sehingga ikut merasakan gangguan dan terjadi trip. Untuk menghindari
terjadinya hal tersebut, settingan ZCT pada relay DGR untuk kerja relay arus maksimum dapat
dihitung sebagai berikut :
Alat uji yang
digunakan
Kesimpulan