Anda di halaman 1dari 26

Mata Pelajaran 1

KOMUNIKASI DATA
1. KOMUNIKASI DATA

TUJUAN PELAJARAN : Setelah menyelesaikan pelajaran ini peserta mampu


menjelaskan konsep komunikasi data

DURASI : 2 JP

PENYUSUN : 1. Lugito Nurwahono (PLN APD Jakarta)


2. Teguh Kurnianto (PLN P3B Jawa Bali)

3. Ruly Chaerul (PLN UIP 6)


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii


DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................iv

KOMUNIKASI DATA .................................................................................................................1


1. Jenis Komunikasi Data .....................................................................................................1
1.1. Komunikasi Paralel .................................................................................................. 1
1.2. Komunikasi Serial .................................................................................................... 1
2. Perbandingan Antara Protokol Komunikasi Yang Berbeda ...........................................8
2.1. IEC 60870-5-101 vs DNP 3.0 .................................................................................. 9
2.2. IEC 60870-5-101 vs MODBUS .............................................................................. 11
3. Pengenalan Tipe Data Protokol .....................................................................................11
4. FRAME DATA ..................................................................................................................13
4.1. Tipe Data 1 ( Type Identifier 1 ) : Single Point Data ............................................... 13
4.2. Tipe Data 3 ( Type Identifier 3 ) : Double Point Data .............................................. 14
4.3. Tipe Data 5 ( Type Identifier 5 ) : Step Position Data ............................................. 15
4.4. Tipe Data 9 ( Type Identifier 9 ) : Measurement Normalize .................................... 16
4.5. Tipe Data 13 ( Type Identifier 13 ) : Measurement Short Floating Point ................. 17
4.6. Tipe Data 30 ( Type Identifier 30 ) : Single Point with Time Tag 7 byte ( FT56a) ... 18
4.7. Tipe Data 31 ( Type Identifier 31 ) : Double Point with Time Tag 7 byte ( FT56a) .. 19
4.8. Tipe Data 45 ( Type Identifier 45 ) : Single Command ........................................... 20
4.9. Tipe Data 46 ( Type Identifier 46 ) : Double Command .......................................... 20
4.10. Tipe Data 100 ( Type Identifier 100 ) : General Interogation Command ................. 21
4.11. Tipe Data 103 ( Type Identifier 103 ) : Time Synchronous Command .................... 21

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konektor RS 232 ...................................................................................................... 3

Gambar 2. Pengkawatan RS 232 .............................................................................................. 4

Gambar 3. Null Modem RS 232 ................................................................................................. 4

Gambar 4. Format Data Serial ................................................................................................... 5

Gambar 5. Balanced dan Unbalanced Transmission ................................................................. 5

Gambar 6. Komunikasi RS 422.................................................................................................. 6

Gambar 7. Komunikasi RS 485.................................................................................................. 6

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iii


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pin pada konektor RS 232 ........................................................................................... 3

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iv


KOMUNIKASI DATA

1. JENIS KOMUNIKASI DATA

1.1. Komunikasi Paralel

Semua bit dalam 1 karakter dikirimkan secara bersamaan dalam satu waktu.

Contoh komunikasi paralel sebagai berikut :

- Paralel Port pada PC (LPT1,LPT2)


- Port PCI, ISA pada PC

Keuntungan menggunakan komunikasi paralel yaitu :

1) Waktu untuk transmisi data bisa lebih kecil dibandingkan dengan Komunikasi Serial

2) Prosedur pengiriman data lebih simpel dibandingkan dengan Komunikasi Serial

Kerugian menggunakan komunikasi paralel yaitu :

1) Jarak pengiriman tidak bisa terlalu jauh (maks. 3 m untuk Paralel Port PC)
2) Membutuhkan pengkawatan sesuai dengan jumlah bit yang dikirimkan

1.2. Komunikasi Serial

Setiap bit dalam suatu karakter dikirimkan 1 bit - 1 bit

Contoh komunikasi serial sebagai berikut :

 RS 232C : 50 sd 38400 bps


 RS 485 : sd 2048 kbps
 Ethernet ( sd 100 Gbps )
 SDH (optik)
 USB
 Mobile data (LTE ~ 300 Mbps)

Keuntungan menggunakan komunikasi serial yaitu :

1) Jarak pengiriman jauh lebih jauh dibandingkan komunikasi paralel (maks. 1 km untuk
Fiber Optik dan 300 m untuk RS485)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


2) Tidak dibutuhkan pengkawatan yang banyak (untuk RS232 hanya dibutuhkan 3 kawat
(GND, TXD, RXD)

Kerugian menggunakan komunikasi serial yaitu dibutuhkan prosedur pengiriman yang lebih
kompleks dibandingkan komunikasi paralel

Komunikasi serial dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu :

a. Komunikasi Serial Synchronous


Komunikasi serial dengan menyertakan clock sebagai acuan awal pengiriman 1 bit.
Disebut juga dengan SPI (Serial Pheripheral Interface)
b. Komunikasi Serial Asynchronous
Komunikasi serial dengan menggunakan baud rate sesuai kesepakatan antara pengirim
dan penerima. Disebut juga dengan SCI (Serial Communication Interface).
Contoh : RS232, Ethernet, RS485, FO

Jenis Komunikasi Serial ada 3 yaitu :

a. RS 232

 RS 232 yang merupakan standar EIA sama dengan standar ITU-T V.24.

 Awalnya standar untuk komunikasi data pada sistem telepon Bell (1966).

 Dispesifikan untuk pertukaran data antara DTE dan DCE.

 Saat ini dipergunakan untuk transmisi data untuk jarak yang tidak terlampau jauh

 Kemampuan RS 232 :

- Komunikasi Point to Point

- Jarak maksimum 15 meter

- Kecepatan maksimum 20kbps

 Konektor yang dispesifikasikan oleh standar DB 25 tetapi yag sering digunakan DB9
seperti ditunjukkan pada Gambar 1.

 Untuk penggunaan minimum 3 wire (TX, RX, GND)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


RJ45 FEMALE CONNECTOR at the devices
RJ45 MALE CONNECTOR at the cables

Gambar 1. Konektor RS 232

Tabel 1. Pin pada konektor RS 232

Keterangan :

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


Pengkawatan RS 232 pada umumnya ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Pengkawatan RS 232

Sedangkan untuk pengkawatan konfigurasi Null Modem seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.

Gambar 3. Null Modem RS 232

Level Tegangan RS 232 sebagai berikut :

- Logic 1 (“mark”) level tegangan antara -5V dan -25V

- Logic 0 (“space”) level tegangan antara +5V dan +25V

- Kadang sering juga digunakan level tegangan ±12V dan ±15V

- Tidak kompatibel dengan level TTL, harus menggunakan driver RS232 seperti MC1488,
MC1489, MAX232

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


Format data serial yang dikirim seperti dalam Gambar 4.

Gambar 4. Format Data Serial

Prosedur transmisi untuk komunikasi RS 232 sebagai berikut :

 Parameter yang harus sama antara transmitter dan receiver antara lain :

- Baudrate (75, 150, 300, 600, 1200, 4800, 9600, 19200, dsb)

- Stop bits (1, 1.5, 2)

- Data bits (5,6,7,8)

- Parity (even, odd, none)

 Panjang frame antara 7 bits sampai dengan 12 bits

Parity difungsikan untuk mendeteksi kesalahan (error) dalam frame yang dikirim dan
merupakan tambahan bits antara data bits terakhir dan stop bits.

Komunikasi Seimbang dan Tidak Seimbang dapat diilustrasikan dalam Gambar 5.

Gambar 5. Balanced dan Unbalanced Transmission

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5


b. RS 422

Komunikasi serial RS 422 dapat ditunjukkan dalam Gambar 6.

Gambar 6. Komunikasi RS 422

c. RS 485

Komunikasi serial RS 485 dapat ditunjukkan dalam Gambar 7.

Gambar 7. Komunikasi RS 485

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


Komunikasi dalam SCADA harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain :

- Harus mempunyai sifat handal dan valid

- Informasi harus cepat

- Dapat dilewatkan media apa saja

Solusi dalam komunikasi SCADA antara lain :

a. Diciptakan khusus oleh pabrikan / Proprietary

- HNZ

- Indactic

b. Diciptakan secara bersama / Standar terbuka

- Protokol IEC

c. Diciptakan perusahaan namun diadopsi luas

- Modbus

- Profibus

- DNP3

Basis komunikasi protocol SCADA yaitu :

a. Serial ( RS-232 )

- Protokol Tradisional dan Proprietary

- Modbus ASCII/RTU, HNZ, DNP 3.0, IEC 870-5-101, IEC 870-5-103

- Mulai ditinggalkan

b. Ethernet

- Pengembangan dari protokol tradisional

- Modbus TCP, DNP 3.0 over TCP/IP, IEC 870-5-104, IEC 61850

- Trend ke depan

Jenis – jenis protocol komunikasi SCADA antara lain :

a. Protokol Komunikasi Internal Substation

- IEC 870-5-102

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7


- IEC 870-5-103

- MODBUS

- IEC 61850

b. Protokol Komunikasi Ekternal Substation

- IEC 870-5-101

- IEC 870-5-104

- DNP 3.0

- ICCP

- HNZ

Pertimbangan dalam memilih protokol Serial sebagai berikut :

a. Prosedur lebih kompleks

- Prosedur hand shake

- Prosedur error checking

- Prosedur repeating on error

b. Lebih aman

c. Kecepatan komunikasi terbatas (sd 38400 bps)

d. Prosedur urutan untuk data yang berukuran besar

Pertimbangan dalam memilih protokol Ethernet sebagai berikut :

a. Prosedur error checking diserahkan kepada mekanisme TCP/IP

b. Rentan terhadap ‘Hacking’

c. Kecepatan komunikasi tinggi

d. Data yang dilewatkan tidak terbatas

2. PERBANDINGAN ANTARA PROTOKOL KOMUNIKASI YANG BERBEDA

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya
(sumber: wikipedia.org). Ada banyak Protokol komunikasi di dunia. Beberapa di antaranya

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8


khusus digunakan untuk aplikasi sistem tenaga listrik, walaupun dapat juga diaplikasikan untuk
sistem lain misalnya HNZ (Alsthom), IND33 (ABB), IEC 60870-5, DNP3.0, dan IEC 601850.
Protokol lainnya tidak secara khusus diaplikasikan untuk sistem tenaga listrik tapi dapat juga
diaplikasikan untuk sistem tenaga listrik dengan melakukan beberapa modifikasi, misalnya
MODBUS, Devicenet, Profibus, TCP/IP, dan lain-lain.

2.1. IEC 60870-5-101 vs DNP 3.0

DNP3.0 (Distributed Network Protokol) banyak dipengaruhi oleh Amerika utara dan selatan,
bersama-sama dengan asia dan afrika. IEC 60870-5 banyak dipengaruhi oleh masyarakat
eropa. Kedua protokol ini sama-sama dikeluarkan, dikembangkan, dan dikontrol oleh suatu
badan regulator untuk menjamin interoperability antara peralatan-peralatan dari perusahaan
yang berbeda-beda yang menggunakan protokol tersebut. DNP3.0 dikelola oleh DNP user
group sedangkan IEC 60870-5 dikelola oleh IEC TC 57 WG 03.

Protokol IEC 60870-5-101 dengan DNP 3.0 mempunyai banyak persamaan dalam fungsinya.
Masing-masing mengijinkan untuk:

1. Pemantauan data biner (digital)


2. Pemantauan data analog
3. Pemantauan, menghentikan, dan me-reset counter
4. Kontrol digital output (satu atau dua tahap)
5. Kontrol analog output (satu atau dua tahap)
6. Pelaporan kejadian biner atau analog (pelaporan karena exception)
7. Sinkronisasi waktu
8. Kejadian dengan time-stamp
9. Grouping data objects
10. Transfer file.

Kedua protokol mengijinkan polling untuk semua data (hal ini secara normal dilakukan pada
saat startup untuk mengumpulkan keadaan awal dari outstation) dan data subset. Tetapi
secara normal beroperasi hanya untuk mengumpulkan kejadian (perubahan) dari lapangan.

Perbedaan antara IEC 60870-5-101 dengan DNP3.0 adalah sebagai berikut:

1. DNP tidak menspesifikasikan format frame-nya sesuai format yang dispesifikasikan oleh
IEC 60870-5-1 Transmission Frame Format. DNP menggunakan format frame FT3
(menggunakan 16 bit CRC) akan tetapi menambahkan start dan stop bit untuk masing-
masing oktet agar dapat digunakan pada peralatan komunikasi asynchronous standar. IEC
memilih untuk menggunakan format frame FT1.2 yang less-secure.
2. DNP hanya menggunakan balanced link services. IEC 60870-5-101 dapat menggunakan
balanced atau unbalanced link services.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9


3. DNP hanya mendukung single addressing format. IEC 60870-5-101 mengijinkan semua
opsi yang dispesifikasikan pada IEC 60870-5-2. Format addressing DNP mendukung peer-
to-peer operation, IEC 60870-5-101 tidak.
4. IEC DNP mengijinkan lebih dari satu object type untuk muncul dalam sebuah pesan.
60870-5-101 hanya mengijinkan satu object type dalam sebuah pesan
5. DNP memiliki sebuah pseudo-transport layer (OSI layer 4) untuk membentuk pesan data
aplikasi lebih besar dibandingkan satu frame data link. Setiap pesan IEC 60870-5-101
harus berada di dalam satu frame data link
6. DNP membutuhkan sebuah pesan application layer yang berisi permintaan polling (atau
perintah yang lainnya). Polling di dalam IEC 60870-5-101 dapat di-trigger oleh pesan link
layer yang tidak berisi data aplikasi.
7. IEC 60870-5-101 memenuhi konsep “Cause of transmission”. DNP tidak memenuhi konsep
ini. Konsep ini mengijinkan peralatan IEC 60870-5-101 untuk menjadi tersedia
(pseudoevents) untuk alasan yang lebih luas dibandingkan peralatan DNP.
8. DNP mengkelompokkan data menjadi 4 class. Ini dapat digunakan untuk membuat urutan
prioritas pelaporan kejadian. Satu class untuk “static” data : nilai input terakhir, 3 class
lainnya untuk “event” data : pelaporan perubahan. Keempat class tersebut dapat diminta
secara spontan. IEC mengelompokkan data menjadi 2 class (tidak secara eksplisit
disebutkan di dalam standar IEC 60870-5-101). Satu class disebut dengan “cyclic” data,
class kedua merupakan data-data selain cyclic data. Hanya satu class yang dapat diminta
dalam satu polling. Peralatan akan mengindikasikan di link layer class apa yang akan di-
polling kemudian.
9. DNP mendukung unsolicitited reporting menggunakan mekanisme untuk menghindari
tabrakan data pada sistem multi-drop. IEC 60870-5-101 hanya mendukung unsolicited
reporting pada link point-to-point dimana tabrakan data mungkin terjadi.
10. DNP melihat data link address untuk mengidentifikasikan sumber data aplikasi. IEC 60870-
5-101 menggunakan data link address untuk mengidentifikasi kemana frame harus
disampaikan, termasuk data address di dalam data aplikasi.
11. Karena DNP mengijinkan lebih dari satu data type di dalam pesan, DNP menyertakan data
type yang lebih kompleks dan mengidentifikasi informasi lebih banyak di dalam data
aplikasi dibandingkan IEC 60870-5-101. Sehingga untuk menguraikan pesan DNP lebih
rumit dibandingkan dengan IEC 60870-5-101.
12. DNP menentukan sejumlah subset implementasi untuk menyederhanakan penentuan jika
suatu peralatan akan diikutsertakan. Setiap vendor peralatan DNP akan menyebutkan DNP
objek dan fungsi mana yang tersedia di dalam format standar “Device profile”. Tujuannya
adalah agar peralatan yang berasal dari vendor berbeda bekerja dengan konfigurasi
minimal. IEC 60870-5-101 menyertakan bab interoperability yang menentukan object dan
opsi yang diimplementasikan untuk masing-masing vendor. Tidak ada subset yang
didefinisikan, sehingga memerlukan analisa yang hati-hati agar peralatan dapat bekerja
sama atau dapat dikonfigurasi untuk bekerja sama.
13. DNP dikelola oleh komisi teknik DNP User Group. Badan ini menyediakan informasi tentang
protokol dan mengklarifikasikan area yang ambigu pada definisi protokol. IEC tidak

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 10


menyediakan informasi untuk mengklarifikasi interpretasi dari standar. Setiap pertanyaan
langsung ditanyakan pada vendor yang menyediakan peralatan IEC 60870-5-101.

2.2. IEC 60870-5-101 vs MODBUS

MODBUS adalah protokol komunikasi untuk dunia industri, sedangkan IEC 60870-5-101
adalah protokol komunikasi untuk dunia ketenagalistrikan. Pengendalian peralatan sistem
tenaga listrik dapat dilakukan dengan menggunakan kedua protokol tersebut kalau yang
dibutuhkan hanya untuk menerima digital input, analog input, dan mengirim digital output atau
analog output. Tapi untuk mengirim suatu perintah yang umum dalam aplikasi sistem tenaga
listrik mungkin akan dibutuhkan pekerjaan yang lebih banyak. Misalnya:

1. Select-before execute : misalnya pada saat breaker akan dioperasikan maka akan
dikirimkan pesan untuk memilih peralatan tersebut. Jika terjadi masalah (peralatan tidak
siap, interlock, dan sebagainya), akan diterima pesan yang isinya adalah bahwa manuever
tersebut tidak dapat dilakukan. Jika tidak ada masalah, akan diterima pesan yang isinya
konfirmasi aktifasi sehingga pesan eksekusi dapat dikirim. Hal ini untuk keamanan dalam
sistem tenaga listrik.
2. Time-stamp on events : Pada MODBUS tidak ada time-stamp events. Ini artinya bahwa di
dalam sistem hanya terdapat urutan dari kejadian tanpa ada waktunya. Pada MODBUS
dapat dibentuk time-stamp dengan mendorong beberapa register untuk memberikan nilai
analog dari waktu saat kejadian. Hal ini dapat dilakukan tapi dengan beberapa modifikasi.
3. Status of indications and analog values : pada IEC mungkin untuk meletakkan informasi
lebih banyak di dalam suatu pesan dan bukan hanya nilainya saja. Jika akan dikirimkan
suatu nilai analog, maka akan mengeset beberapa flag yang mengindikasikan bahwa nilai
tersebut valid. MODBUS hanya bisa mengirimkan nilainya saja, sehingga master station
tidak dapat menyadari apakan nilainya valid atau tidak. Artinya diperlukan mekanisme
lainnya untuk mengatasi hal tersebut.

Untuk dapat mengimplementasi fungsi-fungsi di atas perlu dikonfigurasi di kedua sisi (master
station dan outstation). Hal lain yang perlu diperhatikan jika kita melakukan modifikasi sendiri
maka tidak ada jaminan peralatan kita kompatibel dengan peralatan lain yang juga
menggunakan protokol yang sama. Di luar itu MODBUS adalah protokol yang sangat cepat
(dapat membawa informasi yang banyak hanya dalam satu pesan). Untuk pertimbangan
integritas data, MODBUS sangat aman karena setiap proses harus di-polling (tidak ada
pengiriman spontan).

3. PENGENALAN TIPE DATA PROTOKOL

Data protokol yang dikirim disesuaikan dengan tipe kejadian (event) yang terjadi. Tipe data
protokol yang ada tidak bergantung kepada jenis protokol yang digunakan. Secara garis
besarnya, tipe data protokol yang ada antara lain :

1) Time synchronization. Data yang dikirimkan ke peralatan berupa setting waktu agar semua
event yang dikirim ke master sesuai dengan waktu di master sehingga membentuk suatu
urutan kejadian (sequence of event).

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 11


2) Single point data (Tele sinyal tunggal). Data yang dikirimkan oleh tipe data ini berupa alarm
dan indikasi.
3) Double point data (Tele sinyal ganda). Data yang dikirimkan oleh tipe data ini adalah status
peralatan di lapangan yaitu PMT atau CB, PMS dan LBS.
4) Measurement data (Data pengukuran). Data yang dikirimkan oleh tipe data ini berupa
angka pengukuran dari lapangan, baik pengukuran arus, tegangan, frekuensi, daya aktif,
daya reaktif dan sebagainya.
5) Remote control data. Data ini dikirimkan dari master ke slave untuk melakukan perubahan
status peralatan di lapangan. Remote control data dapat berupa remote control digital yang
dipergunakan untuk melakukan control PMT dan remote control analog atau lebih dikenal
sebagai set point. Salah satu fitur dari remote control adalah eksekusi perintah langsung
(direct operate) atau eksekusi perintah dengan menunggu konfirmasi (select before
operate).
6) Step position indication (Data posisi tap). Tipe data ini berupa angka digital yang
menunjukkan posisi tap changer trafo.
7) Counter integration (Data counter). Tipe data ini dapat dipergunakan untuk mengambil nilai
perhitungan pulsa yang diterima oleh slave. Pulsa yang ada dapat dihasilkan dari peralatan
KWh Meter.

HNZ merupakan protokol serial yang dibangun berdasarkan spesifikasi dari EDF (perusahaan
listrik Perancis). Protokol ini bersifat proprietary dan project spesifik. Sehingga HNZ yang
dipergunakan oleh salah satu site berbeda dengan HNZ yang digunakan pada site yang lain.
Kelebihan yang sangat menonjol dari protokol HNZ adalah sangat efisien dalam bandwith,
karena ukuran frame untuk data status dan pengukuran sangat kecil. Dengan hanya 4 byte
data, sudah dapat menampilkan perubahan status dan time tag untuk perubahan status
tersebut. Kelemahan dari HNZ adalah time tag untuk semua event tidak bisa lebih kecil dari 10
mili detik.

Protokol IEC 870-5-101 adalah protokol serial yang mempunyai resolusi waktu 1 mili detik.
Tetapi akibat yang ditimbulkan adalah jumlah data untuk satu event menjadi lebih besar. Besar
data yang dikirimkan juga tergantung kepada setting protokol pada master dan slave. Protokol
ini memberikan user kebebasan untuk menentukan panjang address slave (1 atau 2 byte),
panjang address data ( 1, 2 atau 3 byte ), panjang address link ( 1 atau 2 byte ) dan panjang
cause of transmission (1 atau 2 byte). Kebebasan ini juga justru mengakibatkan kesulitan
tersendiri dalam aplikasi di lapangan.

Protokol IEC 870-5-104 adalah protokol yang mempunyai format data sama dengan IEC 870-5-
101 tetapi mempergunakan ethernet untuk jalur komunikasi datanya serta berbeda dalam
metode error checkingnya ( berbasis TCP/IP ). Pada protokol ini, panjang address slave,
panjang address link dan panjang cause of transmission ditetapkan pada angka 2 byte,
sedangkan panjang address data ditetapkan pada angka 3 byte.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 12


4. FRAME DATA

Detail frame data yang sering dipergunakan pada komunikasi data adalah sebagai berikut :

4.1. Tipe Data 1 ( Type Identifier 1 ) : Single Point Data

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 13


4.2. Tipe Data 3 ( Type Identifier 3 ) : Double Point Data

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 14


4.3. Tipe Data 5 ( Type Identifier 5 ) : Step Position Data

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 15


4.4. Tipe Data 9 ( Type Identifier 9 ) : Measurement Normalize

MSB LSB
8 7 6 5 4 3 2 1 BIT KE -

0 0 0 0 1 0 0 1 TIPE DATA ( TI )
VARIABLE STRUCTUR IDENTIFIER
0 JUMLAH DATA YG DIBAWA (VSQ)

0 0 0 COT CAUSE OF TRANSMISSION

Bit Bit
7 0 COMMON ADDRESS OF ASDU
Bit Bit
( CAASDU )
15 8

Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE 1
15 8
( IOA – 1 )
Bit Bit
23 16

Bit Bit
7 0
OBJECT DATA
Bit Bit
Sign
14 8

IV OV
QUALITY CODE DATA

Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE N
15 8
( IOA – N )
Bit Bit
23 16

Bit Bit OBJECT DATA


7 0

Bit
Sign
8

IV OV
QUALITY CODE DATA

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 16


4.5. Tipe Data 13 ( Type Identifier 13 ) : Measurement Short Floating Point

MSB LSB
8 7 6 5 4 3 2 1 BIT KE -

0 0 0 0 1 1 0 1 TIPE DATA ( TI )
VARIABLE STRUCTUR IDENTIFIER
0 JUMLAH DATA YG DIBAWA (VSQ)

0 0 0 COT CAUSE OF TRANSMISSION

Bit Bit
7 0 COMMON ADDRESS OF ASDU
Bit Bit
( CAASDU )
15 8

Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE 1
15 8
( IOA – 1 )
Bit Bit
23 16

Bit Bit
7 0

Bit Bit
15 8
OBJECT DATA
Bit Bit
23 16

Bit Bit
Sign
30 24

IV OV
QUALITY CODE DATA

Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE N
15 8
( IOA – N )
Bit Bit
23 16

Bit Bit OBJECT DATA


7 0

Bit Bit
15 8

Bit Bit
23 16

Bit Bit
Sign
30 24

IV OV
QUALITY CODE DATA

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 17


4.6. Tipe Data 30 ( Type Identifier 30 ) : Single Point with Time Tag 7 byte ( FT56a)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 18


4.7. Tipe Data 31 ( Type Identifier 31 ) : Double Point with Time Tag 7 byte ( FT56a)

MSB LSB
8 7 6 5 4 3 2 1 BIT KE -

0 0 0 1 1 1 1 1 TIPE DATA ( TI )
VARIABLE STRUCTUR IDENTIFIER
0 JUMLAH DATA YG DIBAWA (VSQ)

0 0 0 COT CAUSE OF TRANSMISSION

Bit Bit
7 0 COMMON ADDRESS OF ASDU
Bit Bit
( CAASDU )
15 8

Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE 1
15 8
( IOA – 1 )
Bit Bit
23 16

IV DPI OBJECT DATA

Bit Mili detik Bit


7 0

Bit Bit
15 8

IV Bit Bit
menit
5 0

Bit Bit
4
jam
0
TIME TAG 7 BYTE

Bit Bit
dow tanggal
4 0

Bit Bit
bulan
3 0

Bit Bit
0 tahun
6 0

Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE N
15 8
( IOA – N )
Bit Bit
23 16

IV DPI OBJECT DATA

Bit Mili detik Bit


7 0

Bit Bit
15 8

IV Bit Bit
menit
5 0

Bit Bit
4
jam
0
TIME TAG 7 BYTE

Bit Bit
dow tanggal
4 0

Bit Bit
bulan
3 0

Bit Bit
0 tahun
6 0

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 19


4.8. Tipe Data 45 ( Type Identifier 45 ) : Single Command

4.9. Tipe Data 46 ( Type Identifier 46 ) : Double Command

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 20


4.10. Tipe Data 100 ( Type Identifier 100 ) : General Interogation Command

4.11. Tipe Data 103 ( Type Identifier 103 ) : Time Synchronous Command

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 21

Anda mungkin juga menyukai