KOMUNIKASI DATA
1. KOMUNIKASI DATA
DURASI : 2 JP
Semua bit dalam 1 karakter dikirimkan secara bersamaan dalam satu waktu.
1) Waktu untuk transmisi data bisa lebih kecil dibandingkan dengan Komunikasi Serial
1) Jarak pengiriman tidak bisa terlalu jauh (maks. 3 m untuk Paralel Port PC)
2) Membutuhkan pengkawatan sesuai dengan jumlah bit yang dikirimkan
1) Jarak pengiriman jauh lebih jauh dibandingkan komunikasi paralel (maks. 1 km untuk
Fiber Optik dan 300 m untuk RS485)
Kerugian menggunakan komunikasi serial yaitu dibutuhkan prosedur pengiriman yang lebih
kompleks dibandingkan komunikasi paralel
a. RS 232
RS 232 yang merupakan standar EIA sama dengan standar ITU-T V.24.
Awalnya standar untuk komunikasi data pada sistem telepon Bell (1966).
Saat ini dipergunakan untuk transmisi data untuk jarak yang tidak terlampau jauh
Kemampuan RS 232 :
Konektor yang dispesifikasikan oleh standar DB 25 tetapi yag sering digunakan DB9
seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Keterangan :
Sedangkan untuk pengkawatan konfigurasi Null Modem seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.
- Tidak kompatibel dengan level TTL, harus menggunakan driver RS232 seperti MC1488,
MC1489, MAX232
Parameter yang harus sama antara transmitter dan receiver antara lain :
- Baudrate (75, 150, 300, 600, 1200, 4800, 9600, 19200, dsb)
Parity difungsikan untuk mendeteksi kesalahan (error) dalam frame yang dikirim dan
merupakan tambahan bits antara data bits terakhir dan stop bits.
c. RS 485
- HNZ
- Indactic
- Protokol IEC
- Modbus
- Profibus
- DNP3
a. Serial ( RS-232 )
- Mulai ditinggalkan
b. Ethernet
- Modbus TCP, DNP 3.0 over TCP/IP, IEC 870-5-104, IEC 61850
- Trend ke depan
- IEC 870-5-102
- MODBUS
- IEC 61850
- IEC 870-5-101
- IEC 870-5-104
- DNP 3.0
- ICCP
- HNZ
b. Lebih aman
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya
(sumber: wikipedia.org). Ada banyak Protokol komunikasi di dunia. Beberapa di antaranya
DNP3.0 (Distributed Network Protokol) banyak dipengaruhi oleh Amerika utara dan selatan,
bersama-sama dengan asia dan afrika. IEC 60870-5 banyak dipengaruhi oleh masyarakat
eropa. Kedua protokol ini sama-sama dikeluarkan, dikembangkan, dan dikontrol oleh suatu
badan regulator untuk menjamin interoperability antara peralatan-peralatan dari perusahaan
yang berbeda-beda yang menggunakan protokol tersebut. DNP3.0 dikelola oleh DNP user
group sedangkan IEC 60870-5 dikelola oleh IEC TC 57 WG 03.
Protokol IEC 60870-5-101 dengan DNP 3.0 mempunyai banyak persamaan dalam fungsinya.
Masing-masing mengijinkan untuk:
Kedua protokol mengijinkan polling untuk semua data (hal ini secara normal dilakukan pada
saat startup untuk mengumpulkan keadaan awal dari outstation) dan data subset. Tetapi
secara normal beroperasi hanya untuk mengumpulkan kejadian (perubahan) dari lapangan.
1. DNP tidak menspesifikasikan format frame-nya sesuai format yang dispesifikasikan oleh
IEC 60870-5-1 Transmission Frame Format. DNP menggunakan format frame FT3
(menggunakan 16 bit CRC) akan tetapi menambahkan start dan stop bit untuk masing-
masing oktet agar dapat digunakan pada peralatan komunikasi asynchronous standar. IEC
memilih untuk menggunakan format frame FT1.2 yang less-secure.
2. DNP hanya menggunakan balanced link services. IEC 60870-5-101 dapat menggunakan
balanced atau unbalanced link services.
MODBUS adalah protokol komunikasi untuk dunia industri, sedangkan IEC 60870-5-101
adalah protokol komunikasi untuk dunia ketenagalistrikan. Pengendalian peralatan sistem
tenaga listrik dapat dilakukan dengan menggunakan kedua protokol tersebut kalau yang
dibutuhkan hanya untuk menerima digital input, analog input, dan mengirim digital output atau
analog output. Tapi untuk mengirim suatu perintah yang umum dalam aplikasi sistem tenaga
listrik mungkin akan dibutuhkan pekerjaan yang lebih banyak. Misalnya:
1. Select-before execute : misalnya pada saat breaker akan dioperasikan maka akan
dikirimkan pesan untuk memilih peralatan tersebut. Jika terjadi masalah (peralatan tidak
siap, interlock, dan sebagainya), akan diterima pesan yang isinya adalah bahwa manuever
tersebut tidak dapat dilakukan. Jika tidak ada masalah, akan diterima pesan yang isinya
konfirmasi aktifasi sehingga pesan eksekusi dapat dikirim. Hal ini untuk keamanan dalam
sistem tenaga listrik.
2. Time-stamp on events : Pada MODBUS tidak ada time-stamp events. Ini artinya bahwa di
dalam sistem hanya terdapat urutan dari kejadian tanpa ada waktunya. Pada MODBUS
dapat dibentuk time-stamp dengan mendorong beberapa register untuk memberikan nilai
analog dari waktu saat kejadian. Hal ini dapat dilakukan tapi dengan beberapa modifikasi.
3. Status of indications and analog values : pada IEC mungkin untuk meletakkan informasi
lebih banyak di dalam suatu pesan dan bukan hanya nilainya saja. Jika akan dikirimkan
suatu nilai analog, maka akan mengeset beberapa flag yang mengindikasikan bahwa nilai
tersebut valid. MODBUS hanya bisa mengirimkan nilainya saja, sehingga master station
tidak dapat menyadari apakan nilainya valid atau tidak. Artinya diperlukan mekanisme
lainnya untuk mengatasi hal tersebut.
Untuk dapat mengimplementasi fungsi-fungsi di atas perlu dikonfigurasi di kedua sisi (master
station dan outstation). Hal lain yang perlu diperhatikan jika kita melakukan modifikasi sendiri
maka tidak ada jaminan peralatan kita kompatibel dengan peralatan lain yang juga
menggunakan protokol yang sama. Di luar itu MODBUS adalah protokol yang sangat cepat
(dapat membawa informasi yang banyak hanya dalam satu pesan). Untuk pertimbangan
integritas data, MODBUS sangat aman karena setiap proses harus di-polling (tidak ada
pengiriman spontan).
Data protokol yang dikirim disesuaikan dengan tipe kejadian (event) yang terjadi. Tipe data
protokol yang ada tidak bergantung kepada jenis protokol yang digunakan. Secara garis
besarnya, tipe data protokol yang ada antara lain :
1) Time synchronization. Data yang dikirimkan ke peralatan berupa setting waktu agar semua
event yang dikirim ke master sesuai dengan waktu di master sehingga membentuk suatu
urutan kejadian (sequence of event).
HNZ merupakan protokol serial yang dibangun berdasarkan spesifikasi dari EDF (perusahaan
listrik Perancis). Protokol ini bersifat proprietary dan project spesifik. Sehingga HNZ yang
dipergunakan oleh salah satu site berbeda dengan HNZ yang digunakan pada site yang lain.
Kelebihan yang sangat menonjol dari protokol HNZ adalah sangat efisien dalam bandwith,
karena ukuran frame untuk data status dan pengukuran sangat kecil. Dengan hanya 4 byte
data, sudah dapat menampilkan perubahan status dan time tag untuk perubahan status
tersebut. Kelemahan dari HNZ adalah time tag untuk semua event tidak bisa lebih kecil dari 10
mili detik.
Protokol IEC 870-5-101 adalah protokol serial yang mempunyai resolusi waktu 1 mili detik.
Tetapi akibat yang ditimbulkan adalah jumlah data untuk satu event menjadi lebih besar. Besar
data yang dikirimkan juga tergantung kepada setting protokol pada master dan slave. Protokol
ini memberikan user kebebasan untuk menentukan panjang address slave (1 atau 2 byte),
panjang address data ( 1, 2 atau 3 byte ), panjang address link ( 1 atau 2 byte ) dan panjang
cause of transmission (1 atau 2 byte). Kebebasan ini juga justru mengakibatkan kesulitan
tersendiri dalam aplikasi di lapangan.
Protokol IEC 870-5-104 adalah protokol yang mempunyai format data sama dengan IEC 870-5-
101 tetapi mempergunakan ethernet untuk jalur komunikasi datanya serta berbeda dalam
metode error checkingnya ( berbasis TCP/IP ). Pada protokol ini, panjang address slave,
panjang address link dan panjang cause of transmission ditetapkan pada angka 2 byte,
sedangkan panjang address data ditetapkan pada angka 3 byte.
Detail frame data yang sering dipergunakan pada komunikasi data adalah sebagai berikut :
MSB LSB
8 7 6 5 4 3 2 1 BIT KE -
0 0 0 0 1 0 0 1 TIPE DATA ( TI )
VARIABLE STRUCTUR IDENTIFIER
0 JUMLAH DATA YG DIBAWA (VSQ)
Bit Bit
7 0 COMMON ADDRESS OF ASDU
Bit Bit
( CAASDU )
15 8
Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE 1
15 8
( IOA – 1 )
Bit Bit
23 16
Bit Bit
7 0
OBJECT DATA
Bit Bit
Sign
14 8
IV OV
QUALITY CODE DATA
Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE N
15 8
( IOA – N )
Bit Bit
23 16
Bit
Sign
8
IV OV
QUALITY CODE DATA
MSB LSB
8 7 6 5 4 3 2 1 BIT KE -
0 0 0 0 1 1 0 1 TIPE DATA ( TI )
VARIABLE STRUCTUR IDENTIFIER
0 JUMLAH DATA YG DIBAWA (VSQ)
Bit Bit
7 0 COMMON ADDRESS OF ASDU
Bit Bit
( CAASDU )
15 8
Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE 1
15 8
( IOA – 1 )
Bit Bit
23 16
Bit Bit
7 0
Bit Bit
15 8
OBJECT DATA
Bit Bit
23 16
Bit Bit
Sign
30 24
IV OV
QUALITY CODE DATA
Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE N
15 8
( IOA – N )
Bit Bit
23 16
Bit Bit
15 8
Bit Bit
23 16
Bit Bit
Sign
30 24
IV OV
QUALITY CODE DATA
MSB LSB
8 7 6 5 4 3 2 1 BIT KE -
0 0 0 1 1 1 1 1 TIPE DATA ( TI )
VARIABLE STRUCTUR IDENTIFIER
0 JUMLAH DATA YG DIBAWA (VSQ)
Bit Bit
7 0 COMMON ADDRESS OF ASDU
Bit Bit
( CAASDU )
15 8
Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE 1
15 8
( IOA – 1 )
Bit Bit
23 16
Bit Bit
15 8
IV Bit Bit
menit
5 0
Bit Bit
4
jam
0
TIME TAG 7 BYTE
Bit Bit
dow tanggal
4 0
Bit Bit
bulan
3 0
Bit Bit
0 tahun
6 0
Bit Bit
7 0
INFORMATION OBJECT ADDRESS
Bit Bit KE N
15 8
( IOA – N )
Bit Bit
23 16
Bit Bit
15 8
IV Bit Bit
menit
5 0
Bit Bit
4
jam
0
TIME TAG 7 BYTE
Bit Bit
dow tanggal
4 0
Bit Bit
bulan
3 0
Bit Bit
0 tahun
6 0
4.11. Tipe Data 103 ( Type Identifier 103 ) : Time Synchronous Command