Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA

Disusun Oleh:
Achmad Fauzi (3.34.17.1.01)
Yusufyan Noor Arista (3.34.17.1.25)
Kelas IK-1B

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
PRAKTIKUM I

Mata Kuliah : Praktikum Komunikasi Data


Nama : 1. Achmad Fauzi NIM: 3.34.17.1.01
2. Yusufyan Noor Arista NIM: 3.34.17.1.25
Kelas : IK-1B

I. JUDUL PRAKTIKUM
PEMBUATAN KABEL NULL MODEM DENGAN MENGGUNAKAN RS-232
DB 9 DAN PENGUJIANNYA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI
HYPERTERMINAL.

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Memahami kegunaan kabel/konektor DB9.
2. Memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor DB9.
3. Merakit kabel dengan menggunakan DB9.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Kabel UTP
2. Konektor DB9
3. 0.5 M timah gulung
4. Peralatan solder
5. Konverter Serial DB9 to USB

IV. TEORI DASAR

RS232 adalah standard komunikasi serial antar periperal-periperal. Contoh paling


sering kita pakai adalah antara komputer dengan modem, atau komputer dengan
komputer. Standar ini menggunakan beberapa piranti dalam implementasinya. Paling
umum yang dipakai adalah plug DB9 atau DB25.
Untuk RS232 dengan DB9, biasanya dipakai untuk serial port pada komputer
pribadi. Dipakai untuk port mouse dan modem. Fungsi dari masing-masing pin
ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 1.1. Fungsi pin-pin DB9 standar RS232.

Untuk melakukan komunikasi antar komputer dengan menggunakan standar


RS232, bisa kita gunakan dua cara:

1. Dua modem yang dipasang pada serial port, atau


2. Dengan kabel konektor serial null-modem.

Gambar 1.2. Koneksi pin RS232 null-modem.


Untuk mengetahui nomor-nomor pin ini bisa dilihat pada plugnya langsung.

Gambar 1.3. Skema pin rs232 null-modem untuk komunikasi antar komputer.

Keterangan:

• Pin 1 = Data Carrier Detect (DCD)


• Pin 2 = Received Data (RxD)
• Pin 3 = Transmitted Data (TxD)
• Pin 4 = Data Terminal Ready (DTR)
• Pin 5 = Signal Ground (common)
• Pin 6 = Data Set Ready (DSR)
• Pin 7 = Request To Send (RTS)
• Pin 8 = Clear To Send (CTS)
• Pin 9 = Ring Indicator (RI)

Berikut ini adalah tabel keterangan pin DB9


Function Signal Pin DTE DCE
Data TxD 3 OI IO
RxD 2
RTS 7 O I
CTS 8 I O
Handshake DSR 6 I O
DCD 1 I O
DTR 4 O I
Common Com 5 - -
Other RI 9 I O

V. TAHAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Buat kabel serial Simple RS232 null modem tanpa handshaking dengan konektor
DB9.

Gambar 1.4. Rangkaian DB9 female untuk null modem tanpa handshaking

2. Buat kabel serial RS232 null modem dengan full handshaking


Gambar 1.5. Rangkaian DB9 dan DB9 female untuk null modem full handshaking

3. Untuk perakitan kabel gunakan pemotong kabel, solder dan timah

4. Setelah selesai penyolderan uji koneksi masing-masing pin konektor DB-9 seperti
pada bagian pengujian
5. Apabila masing-masing pin sudah terhubung sesuai dengan rangkaian gambar 3
dan 4, tutup konektor agar kabel terlihat rapi.

VI. DATA HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


Untuk mengecek kabel yang telah dibuat, sambungkan RS232 dengan Connector
Serial DB9 to USB. Hubungkan dua laptop/pc dengan menggunakan kabel tadi kemudian
buka Hyperterminal, ubah settingan Connect using menjadi COM. Port yang digunakan
untuk komunikasi null modem bisa dilihat di Device Manager.

Minta salah satu untuk menunggu (Waiting for Call) dan salah satu untuk memanggil
(Call). Jika sudah terhubung, maka akan muncul tulisan Connected di pojok kiri bawah
Hyperterminal
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum dan teori dasar mengenai kabel DB9 dapat diketahui bahwa kabel
DB9 merupakan salah satu komunikasi serial yang mengirimkan data 1 bit tiap detik, dan
lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel yang mengirimkan 8 bit tiap detik. Kabel
serial ini terbagi atas dua yaitu, kabel DTE (Data Terminal Equipment) dan DCE (Data
Communication Equipment). Biasanya perangkat DTE adalah terminal (atau komputer
yang meniru terminal) dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik
operator. Kelebihan komunikasi serial dibandingkan komunikasi parallel yaitu system
komunikasi serial menggunakan system full duplex masing-masing pengiriman dan
penerimaan data menggunakan dua kabel yang berbeda jadi data yang dikirim dan
diterima tidak akan terjadi bentrok atau bertabrakan
LEMBAR PENGUKURAN TRANSFER DATA

Volume Data Waktu


No Bit Rate (bps)
(Kbyte) Transfer (dtk)
1 100 2400 42.2
42.0
9600 10.6
10.5
19200 5.3
5.2
2 300 2400 125.1
125.2
9600 31.3
31.2
19200 15.8
15.8
3 1000 2400 417.3
417
9600 105
104.9
19200 52.8
53
Laporan Praktikum 2

Mata Kuliah : Praktikum Komunikasi Data


Nama : 1. Achmad Fauzi NIM: 3.34.17.1.01
2. Yusufyan Noor Arista NIM: 3.34.17.1.25
Kelas : IK-1B

I. JUDUL PRAKTIKUM
PEMBUATAN KABEL NULL MODEM DENGAN MENGGUNAKAN RJ-45
DAN PENGUJIANNYA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI MINICOM

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Memahami kegunaan kabel/konektor RJ45.
2. Memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor RJ45.
3. Merakit kabel dengan menggunakan RJ45.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Kabel UTP
2. Konektor RJ45
3. Tang krimping
4. Gunting
5. LAN Tester

IV. TEORI DASAR


RJ45 adalah konektor kabel ethernet yang kebanyakan memiliki fungsi sebagai
konektor pada topologi jaringan komputer LAN (Local Area Network) dan topologi
jaringan lainnya. RJ atau Registered Jack merupakan standard peralatan pada jaringan
yang mengatur tentang pemasangan kepala konektor dan urutan kabel, yang digunakan
untuk menghubungkan 2 atau lebih peralatan telekomunikasi (Telephone Jack) ataupun
peralatan jaringan (Computer Networking). Juga merupakan suatu interface fisik dari
jaringan kerja (network), untuk kegunaan telekomunikasi dan komunikasi data.
Konektor ini dapat anda temukan pada ujung kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) atau
kabel STP (Shielded Twisted Pair) yang terhubung ke transceiver.
Konektor RJ45 memiliki fungsi untuk memudahkan penggantian pesawat telpon
atau memudahkan untuk di pindah-pindah serta mudah untuk di cabut tanpa khawatir
tersengat aliran listrik dan menghubungkan konektor LAN melalui sebuah pusat
network.
Konektor RJ45 memiliki 8 buah pin. Pin pertama terdapat di paling kiri apabila
pin RJ45 menghadap ke anda, di ikuti pin nomor 2, 3, 4, dan seterusnya.

Gambar 2.1. Connector RJ45

Konfigurasi pin kabel UTP adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2. Konfigurasi pin kabel UTP

Ada tiga cara pemasangan kabel UTP:


1. Straigh Through Pengkabelan jenis ini biasanya diperuntukkan untuk
menghubungkan peralatan yang berbeda jenis. Misal untuk menghubungkan PC
dengan hub, switch dan router, switch dan PC dan sebagainya.

Gambar 2.3. Konfigurasi kabel Straight

2. Cross Over Pengkabelan jenis ini biaanya digunakan untuk menghubungkan


peralatan sejenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan PC, hub dengan hub
dan sebagainya.

Gambar 2.4. Konfigurasi kabel Crossover


3. Rollover Pengkabelan jenis ini merupakan pengkabelan khusus. Misalnya untuk
menghubungkan antar switch.

V. TAHAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar.
3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
4. Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45,
dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan
semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.
6. Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
7. Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45
dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan
kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari
atas ke bawah).

VI. DATA HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


Untuk mengecek kabel yang telah dibuat, hubungkan dua laptop/pc dengan
menggunakan kabel tadi kemudian buka Hyperterminal/Minicom. Buat New Connection
isikan nama dengan TEST.
Koneksikan ke IP address target. Misalnya IP partner adalah 192.168.1.2. Berbeda
dengan settingan kabel null modem RS232, kali ini gunakan Connect Using TCP/IP
Minta salah satu untuk menunggu (Waiting for Call) dan salah satu untuk memanggil
(Call). Jika sudah terhubung, maka akan muncul tulisan Connected di pojok kiri bawah
Hyperterminal

VII. KESIMPULAN
Jika memasang kabel UTP tipe straight maka susunan warna pada kedua ujung kabel
adalah sama. Sedangkan cara pemasangan UTP tipe cross, susunan warna ujung kabel
pertama berbeda dengan unjung kabel kedua. Jika dites menggunakan LAN tester, maka
nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Tipe straight, menyalanya lampu sesuai
urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat.
LEMBAR PENGUKURAN TRANSFER DATA

Volume Data Waktu


No Bit Rate (bps)
(Kbyte) Transfer (dtk)
1 100 2400 42.8
42.6
9600 10.7
10.7
19200 5.5
5.4
2 300 2400 125.8
125.2
9600 32.3
31.8
19200 16.5
16.0
3 1000 2400 416.9
417
9600 104.6
104.4
19200 52.7
52.5

Anda mungkin juga menyukai