Anda di halaman 1dari 7

+

PT PLN (Persero)
KANTOR PUSAT

Jalan Trunojoyo Blok M l/135 Kebayoran Baru - Jakarta 12'160


Telepon : (021)-7261875, 7261122, 7262234 Facsimile : (021) 7221330 Websile : www.pln.co.id
(021] 72512X4 , 7250550

Nomor
00s5 /Dts.00.03 /DlvoRKAU2o19 15 Februari 2019
Surat Sdr. No.
Sifat
Lampiran t lsatu; set
Perihal Pembacaan kWh Meter Titik Transaksi Kepada:
PT PLN (Persero)
l. UIW Kaltimra
2. UIW Kalbar
3. UIW Kalselteng
4. UIKL Kalimantan

u.g. General Manager

Memperhatikan Permen ESDM No.04 Tahun 2009 tentang Aturan Distribusi


Tenaga Listrik BAB Vll Aturan Setelmen SC 3.1 tentang Pembacaan Transaksi
dan Permen ESDM No. 18 Tahun 2016 tentang Aturan Jaringan Tenaga Listrik
Kalimantan BAB Vl Aturan Transaksi Tenaga Listrik Bagian B. tentang Penagihan
dan Pembayaran, mohon agar Saudara melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :

1. Melakukan jadwal pembacaan kwh meter titik transaksi antara UIKL


Kalimantan dengan Unit lnduk Wilayah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri ESDM selambat-lambatnya tanggal 1 Maret 2019.
2. Melakukan analisa dan evaluasi dampak penerapan Peraturan Menteri
ESDM pada poin 1.
3. Melakukan langkah antisipasi kenaikan susut akibat penerapan Peraturan
Menteri ESDM pada poin 1.

Demikian disampaikan agar dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.

E VICE PRESIDENT
ONAL KALIMANTAN

KANT
P
G
F
r $€ KHTAR

t\.,!ooEL 1001
I
I
ll
ll

I
I
!

IIENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


NEPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


NOMOR: 04TAHUN 2009 I
I
TENTANG !
I
I
ATURAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, i


I

Menimbang a. bahwa sistem distribusi tenaga listrik telah berkembang dan I

didukung oleh para pelaku usaha penyediaan tenaga listrik, i


I
sehingga perlu adanya aturan distribusi tenaga listrik untuk
menciptakan sistem distribusi tenaga listrik yang terpadu, efisien, i
aman, andal dan bermutu;
I

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam i


huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral tentang Aturan Distribusi Tenaga Listrik; )
I
I

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang


Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun I

1985 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia I

Nomor 3317); I
j

2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang


Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun ',l989 Nomor 24, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 3394) sebagaimana telah dua
kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 I
Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 I
Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 4628);

3. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tanggal 20


Oktober 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 77lP Tahun 2007 tanggal 28
Agustus 2007;

4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0030


Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral;
Aturan Distribusi Tenaga Liatrik

BAB VII
ATURAN SETELMEN
(SETTLEMENT CODE-SC)

Aturan Setelmen ini mengatur transaksi antara PSO-PD dan PD-Konsumen,


sepanjang tidak ditenlukan lain dalam kontrak yang disetujui Para Pihak.

SC 1.0. Tuiuan I

Tuiuan aturan ini adalah untuk menjelaskan prosedur yang


berkaitan dengan pembacaan meter transaksi, perhitungan biaya,
penagihan, pembayaran dan mitigasi resiko atas kegagalan I

pembayaran transaksi jual beli tenaga Iistrik.

SC 2.0. K€tontuan Transaksi

a. Pelaksanaan transaksi sistem distribusi antara PSD dan PD


dan antara PD dan Konsumen diwujudkan dalam tagihan listrlk
yaitu perhitungan biaya-biaya atas pemakaran daya dan energi
listrik serta biaya-biaya lainnya yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan atau atas
kesepakatan kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi.
b. Dalam melakukan transaksi antara PD dengan konsumen, PD
dapat menetapkan berbagai bentuk mitigasi resiko atas
kegagalan pembayaran transaksijual beli tenaga listrik.
c. PD wajib mengumumkan tingkat mutu keandalan sistem
distribusi yang meliputi rata-rata jumlah pemadaman Iistrik
yang dirasakan per pelanggan dan rata-rata lama
penyelesaian pemadaman listrik.
d. Penetapan harga jual listrik harus berpedoman pada Tarif
Dasar Listrik sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-
undangan.
e. Dalam hal faktor daya rala rata setiap bulan lebih kecil dari 0,9
lagging, maka pada beberapa golongan konsumen akan
dikenakan biaya kelebihan pemakaian daya reaktif sesuai tarif
yang berlaku.
f. PD menetapkan besarnya faktor perbandingan (faktor K)
antara harga waktu beban puncak dan harga waktu luar beban
puncak sesuai dengan karakteritik beban kelistrikan setempat.
g. Apabila Konsumen tidak dapat memenuhi kewaJiban melunasi
pembayaran tagihan liskik, maka PD berhak melakukan
pemutusan sementara yaitu penghentian penyaluran tenaga
listrik ke Konsumen untuk sementara tanpa membongkar
peralatan ukur milik PD.

31
Aturan Distribusi Tenaga Li8trik

h. Apabila setelah dilakukan pemutusan sementara pada waktu


tertentu Konsumen tidak dapat melunasi tagihan rekening
listrik, maka PD akan melakukan pemutusan rampung yaitu
penghentian untuk seterusnya panyaluran tenaga listrik ke
instalasi pelanggan dan PD mengambil seluruh peralatan milik
PD yang ada di lokasi Konsumen.
i. PD akan memasang pembatas daya untuk membatasi
besarnya daya yang disepakati oleh PD dan Konsumen dalam
perjaniian jual beli tenaga listrik.
j. Untuk kepentingan penertiban pemakaian tenaga listrik, PO
dapat dan berhak melakukan pemeriksaan instalasi milik PD
yang terpasang di lokasi milik Konsumen yang dipasok dari
iaringan distribusi milik PD.

sc 3.0. Pembacaan dan Pembayaran

sc 3.1. Pembacaan Transaksi

sc 3.1.1. Pembacaan Transaksi antara Grid dengan PD

Pembacaan transaksi antara Grid dengan PD diatur dalam Aturan


Jaring an.

SC 3.1.2. Pembacaan Transaksi antara PSKM dengan PD

a. Meter-meter transaksi antara PSKlvl dan PD dibaca pada


pukul '10:00 hari pertama setiap bulannya dan dituangkan ke
dalam Berita Acara Pembacaan Meter. Apabila tidak terdapat
perselisihan mengenai data yang dibaca, maka PSKM
menerbitkan Berita Acara Transaksi Tenaga Listrik paling
lambat '15 (lima belas) hari kerja setelah menerima Berita
Acara Pembacaan Meter.
b. Apabila data meter transaksi tidak lengkap atau terdapat
kesalahan maka data meter pembanding harus digunakan.
Apabila data meter pembanding iuga tidak lengKap atau
terdapat kesalahan, PD menggunakan metode yang layak
untuk membuat estimasi yang dapat disetujui bersama.

SC 3.1.3 Pembacaan Transaksi PD dengan PD

a. Meter-meter transaksi antara PD dan PD dibaca pada pukul


10:00 hari pertama setiap bulannya dan dituangkan ke dalam
Berita Acara Pembacaan Meter. Apabila tidak terdapat
perselisihan mengenai data yang dibaca, maka PD pemilik
aset jaringan distribusi yang menyalurkan tenaga listrik ke PD
lain menerbitkan Berita Acara Transaksi Tenaga Listrik paling
lambat 15 (lima belas) hari keria setelah menerima Berita
Acara Pembacaan Meter.
MENTERI ENEBGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2016
TENTANG
ATURAN JARINGAN SISTEM TENAGA LISTRIK KALIMANTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang bahwa sistem penyediaan tenaga listrik di Kalimantan


telah berkembang dan didukung oleh beberapa pelaku
usaha penyediaan tenaga listrik, sehingga perlu adanya
aturan jaringan tenaga listrik untuk menciptakan
pengoperasian dan pengembangan sistem transmisi
tenaga listrik yang andal dan terpadu;
b bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Aturan
Jaringan Sistem Tenaga Listrik Kalimantan;
- t42 -

BAA \II
ATURAN TRAI{SAKSI TENAGA LISTRIK
ISETTLEMDNT CODEI

A. UEUE
1. Aturan Transaksi Tenaga Listrik ini berisi peraturan dan prosedur
yang berkaitan dengan perhitungan penagihan dan pembayaran atas
penjualan dan pembelian tenaga listrik.
2. Pembayaran dan biaya yang dikenakan atas transaksi pada sistem
dihitung berdasarkan data meter transaksi, catatan penjadwalan dan
pembebanan pembangkit, serta berdasarkan ketentuan kontrak
antara para pihak.
3. Semua transaksi tenaga listrik harus berdasarkan mekanisme
perjanjian tertulis.

B Pcnaglhan daa Penbayaraa


1. Jadwal Berita Acara Tralsaksi Tenaga Listrik Pembangkit Tenaga
Listrik
a. Periode penagihan untuk semua Pelaku Usaha/Pemakai
Jaringan dimulai dari pukul 10:00 waktu setempat hart pertama
setiap bulannya hingga pukul 10:00 waktu setempat hari
pertama bulan berikutnya atau mengikuti aturan yang tertuang
dalam pe4anjian jual beli tenaga listrik.
b. Meter-meter dibaca pada pukul 10:00 waltu setempat hari
pertama setiap bulannya atau mengikuti aturan yang tertuang
datam perjanjian juat beli tenaga listrik dan dituangkan ke
dalam Berita Acara Pembacaan Meter.
c. Apabila tidak terdapat perselisihan mengenai data yang dibaca,
maka Unit/ Perusahaan Pembangkit menerbitkan Berita Acara
Transaksi Tenaga Listrik antara pihak Unit/Perusahaan
Pembangkit dengan PLN AP2B/APDP paling lambat 7 (tu1uh)
hari kerja setelah menerima Berita Acara Pembacaan Meter atau
lebih awal jika diharuskan dalam Perlanjian Pembelian Tenaga
Listrik atau pe{anjian lainnya.
- 143 -

d. PLN AP2B/APDP merangkum perhitungan tenaga listrik bulanan


yang diproduksi oleh tiap Unit/Perusahaan Pembangkit
berdasarkan Berita Acara Pembacaan Meter.
2 Pembayaran ke Pembangkit
Pembayaran untuk pembelian tenaga listrik dari Unit/Perusahaan
Pembangkit didasarkan pada ketentuan Pe{aljian Pembelian Tenaga
Listrik atau pe{anjian lainnya dengan PT PLN (Persero).

3 Jadwal Berita Acara Transalsi Tenaga Listrik PLN Area


a. Periode penagihan untuk semua Pelaku Usaha/Pemakai
Jaringan dimulai dari pukul 1O:0O waktu setemPat ha-ri pertama
setiap bulannya hingga pukul 10:OO wa-ktu setempat hari
pertama bulan berikutnya.
b. Meter-meter dibaca pada pukul 1O:OO waktu setempat hari
pertama setiap bulannya atau mengikuti aturan yang tertuang
dalam pe{anjian juat beli tenaga listrik dan dituangkan ke
dalam Berita Acara Pembacaan Meter.
c. Apabila tidak terdapat perselisihan mengenai data yang dibaca,
maka PLN AP2B/APDP menerbitlan Berita Acara Transaksi
Tenaga Listrik paling lambat 9 (sembilan) hari keda setelah
menerima Berita Acara Pembacaan Meter.
d. PLN AP2B/APDP menyiapkan perhitungan tenaga listrik
bulanan yang dikirim ke setiap PLN Area berdasarkan Berita
Acara Pembacaan Meter dal untuk Konsumen Besar yang
terhubung ke Jaringan diperlakukan sebagai pelanggan PLN
Area.
I Fotokopi data meter transaksi, catatan penjadwalan dan pembebanan
pembangkit dan setiap data dan informasi lainnya yang digunakan
untuk pembuatan tagihan dan pembayaran disediakan berdasarkan
permintaan.
5 Apabila terdapat pertanyaan atau sanggahan terhadap suatu data
pendukung, pertanyaan atau sanggahan tersebut dibuat secara
tertulis kepada Pembuat Berita Acara Transaksi.

c Pcrorore3en Datr Ueter


1. Pemrosesan Data Meter Pembangkit
Pemrosesan data meter Pembangkit mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai