I1
1
B
I2
I1
B
R IR=I1-I2=
0
Internal Fault
Eksternal Fault
Idiff
(Differenti
al
Current)
I1I2
B
R IR=I1+ I2 0
Operate
Restrain
(I1+I2)/2
Arus kerja
Mean through
current
x 100 %
% slope =
x 100 %
I1-I2 x 100 %
(I1+I2)/2
Halaman : 57
Prosen kecuraman umumnya sudah cukup aman sebesar 30% terdiri dari :
kesalahan CT 10%
Mismatch 4%
arus eksitasi 1%
faktor keamanan 5%
Halaman : 58
Arus primer (I1) belum tentu sama fasenya dengan arus sekunder (I2),
Tergantung vektor grupnya, arus urutan nol.
Halaman : 59
Ketiga hal di atas akan menyebabkan arus dari trafo arus 1 (CT1) tidak sama
dengan arus dari trafo arus 2 (CT2) sehingga perlu penyesuaian besar arus
dan phasa untuk itu diperlukan trafo arus pembantu ACT
Trafo arus bantu atau interposing CT digunakan untuk
CT
R
S
T
SEKUNDER
CT
IR
IR
IS
IS
IT
IT
ir
is
it
ACT
Yd 11
i
Ry. Differensial
i
ACT
Dy 1
ir
is
it-
ir
is
it
Gambar 3.4.1.d.
Contoh Wiring Relai Diferensial untuk Vektor Group Trafo Ynyn (d)
Halaman : 60
R
S
T
Transformer rating
5/5 A 5/1 A 1/1 A
Number of turn
Preliminary tap
Terminal
Transformer rating
5/5 A 5/1 A 1/1 A
1-2
2-3
3-4
1
1
1
1
1
1
5
5
5
X-7
7-8
8-9
5
5
5
5
5
9
25
25
25
4-5
S1 - S2
25
125
125
5-6
25
25
125
S3 - S4
18
90
90
Halaman : 61
Gambar 3.4.2.b.
Relai Differensial
numerik/static
Penyesuai sudut dan ACT terdapat dalam relai dan dinyatakan dalam seting
seperti berikut : Yy0=0 ; Yd1=-30 ; Yd5=-150 ; Yy6=180 ; Yd7=150 ;
Halaman : 62