KEMBANGAN
Disusun Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
WIWIT WIDYA PANGESTIKA
NIM : 2012-31-063
Diajukan untuk memenuhi persyaratan pada
Program Studi Sarjana Teknik Informatika
SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN
Jakarta, 28 April 2016
Mengetahui,
Disetujui
Pembimbing Lapangan
Dengan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
Bapak Irvan Ramdani
selaku pembimbing lapangan dan Supervisor Proteksi APP Duri Kosambi PT. PLN
(Persero) yang dengan kesabarannya telah memberikan petunjuk, saran-saran
serta bimbingannya sehingga Laporan Kerja Magang ini dapat diselesaikan
dengan tepat waktu, dan Bapak Ihsan selaku pembimbing lapangan 2 serta Bapak
Fefria selaku Spv. GIS Kembangan yang telah mengijinkan penulis melakukan
kerja magang di bidang yang beliau pimpin.
Terima kasih yang sama saya sampaikan kepada Bapak Ir. Purnomo Willy,
M.T. selaku dosen pembimbing akademik kerja magang yang telah membantu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh penulis, serta waktu dan perhatian
yang sudah diberikan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidaya-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktek Kerja Magang serta dapat menyelesaikan laporan Kerja
Magang yang berjudul Pengujian Gas SF6 Pada PMT 7AB1 di GIS 500 KV
Kembangan dengan tepat waktu dan tanpa adanya halangan yang berarti.
Laporan Kerja Magang ini merupakan syarat wajib yang harus di tempuh
dalam Program Studi Strata Satu Teknik Elektro.
Dalam penyusunan laporan hasil kerja magang ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1.
Kedua orang tua dan adik-adik yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan,
semangat dan doanya untuk penulis.
2.
Bapak Dr. Ir. Supriadi Legino, selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknik - PLN.
3.
Ibu Nurmiati Pasra, ST, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi
Teknik - PLN.
4.
Bapak Ir. Purnomo Willy, M.T. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membantu memecahkan masalah yang dihadapi penulis dalam mengerjakan
laporan Kerja Magang ini.
5.
Bapak Fefria selaku Spv. GIS Kembangan yang telah memperkenankan penulis
untuk melakukan kerja magang di GIS Kembangan.
6.
Bapak Irvan Ramdani selaku Pembimbing Lapangan dan juga Spv. Proteksi APP
Duri Kosambi yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada
penulis dalam melaksanakan dan menyelesaikan laporan kerja magang.
7.
8.
Seluruh staff dan karyawan HAR Proteksi dan Meter APP Duri Kosambi PT. PT.
PLN (Persero).
3
Dengan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
Bapak Irvan Ramdani
selaku pembimbing lapangan dan Supervisor Proteksi APP Duri Kosambi PT. PLN
(Persero) yang dengan kesabarannya telah memberikan petunjuk, saran-saran
serta bimbingannya sehingga Laporan Kerja Magang ini dapat diselesaikan
dengan tepat waktu, dan Bapak Ihsan selaku pembimbing lapangan 2 serta Bapak
Fefria selaku Spv. GIS Kembangan yang telah mengijinkan penulis melakukan
kerja magang di bidang yang beliau pimpin.
Terima kasih yang sama saya sampaikan kepada Bapak Ir. Purnomo Willy,
M.T. selaku dosen pembimbing akademik kerja magang yang telah membantu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh penulis, serta waktu dan perhatian
yang sudah diberikan.
DAFTAR ISI
Halaman
1.2
1.3
Rumusan Masalah..............................................................................................11
1.4
Batasan Masalah................................................................................................11
1.5
Sistematika Penulisan........................................................................................12
2.2
2.3
2.4
2.5
Transmisi............................................................................................................ 16
2.6
Operasi Sistem...................................................................................................17
3.2
3.3
3.6
3.7
3.8.1 Persiapan..............................................................................................44
3.8.2 Pelaksanaan..........................................................................................44
3.8.3 Finishing................................................................................................45
3.9
BAB V SIMPULAN.................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................55
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halama
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
10
33
34
BAB I
PENDAHULUAN
tingkat akhir untuk melaksanakan kerja magang sesuai bidang dan jurusan
masing-masing. Untuk mahasiswa program strata 1 (S1), kerja magang
dilaksanakan selama tiga bulan di perusahaan-perusahaan yang telah dipilih.
Dalam pelaksanaan kerja magang inilah mahasiswa lebih mengenal dunia kerja
yang nantinya akan ditempuh setelah lulus dari perguruan tinggi. Setelah
menempuh studi secara teori di dalam kelas, mahasiswa akan mendapatkan studi
secara praktik melalui kerja magang ini.
PT. PLN (Persero) adalah induk perusahaan dari Area Pelaksana
Pemeliharaan
(APP)
Duri
Kosambi,
dimana App
Duri
Kosambi
sendiri
11
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, pokok bahasan yang akan dibahas
pada laporan kerja magang ini adalah mengenai pengujian gas SF 6 pada PMT di
gardu induk Kembangan.
Batasan Masalah
Agar masalah yang akan dibahas lebih terarah dan tidak keluar dari
konteks, maka masalah dalam laporan magang ini perlu dibatasi sesuai dengan
waktu magang. Pembahasan seputar pengujian gas SF 6 pada PMT 7AB1 di gardu
induk Kembangan yang meliputi langkah-langkah pengujian, poin-poin yang diuji,
dan analisa hasil pengujian tersebut.
12
Sistematika Penulisan
Laporan ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari: Bab satu membahas
mengenai pendahuluan berisi tentang latar belakang kerja magang, tujuan kerja
magang, rumusan masalah dan batasan masalah. Bab dua membahas mengenai
profil perusaan PT PLN, sejarah singkat PT. PLN, Visi, Misi dan Motto PT PLN.
Bab tiga membahas mengenai teori dasar gas SF 6, karakteristik GasSF6, sifat Gas
SF6, dan PMT GIS SF6. Bab empat membahas mengenai jadwal kegiatan magang,
pengujian gas SF6, kualitas gas SF6 yang buruk, langkah-langkah pengujian gas
SF6, hasil pengujian, dan analisa data. Bab lima membahas mengenai kesimpulan
dari laporan magang.
13
35
36
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Durikosambi merupakan salah satu unit dibawah kantor induk P3B Jawa-Bali.
Sejarah berdirinya APP Durikosambi sendiri merupakan penggabungan dari 2
UPT, yaitu UPT Jakarta Barat dan UPT Tangerang yang mempunyai latar
belakang sistem dan permasalahan yang berbeda. UPT Tangerang sendiri banyak
menangani permasalahan GI konvensional dan SUTT 150 kV, sedangkan UPT
Jakarta Barat banyak menangani GI Pembangkit, GITET, GIS serta SKTT 150 kV.
Pembentukan Area Pelaksana Pemeliharaan Durikosambi (APP Durikosambi)
pada bulan mei 2012 dimaksudkan sebagai upaya untuk mengefisienkan
pelaksanaan proses bisnis operasi dan pemeliharaan Transmisi termasuk GITET
500 kV dan GI 150 kV. Dengan demikian pembentukan APP diharapkan akan
memberikan pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik. APP Durikosambi
mempunyai profil antara lain:
14
15
GARDU INDUK
2 x 200 MW
3 x 100 MW
MUARAKARANG
MUARAKARANG
3 x 75 MW
1 x 185 MW
BARU
LAMA
2 X 250 MW
PEMBANGKITAN LONTAR
KIT LONTAR
GARDU INDUK
3 x 300 MW
GIS LONTAR
16
a 2 (dua) Unit GITET 500 kV yaitu GISTET Kembangan dan GITET Balaraja.
b 24 (dua puluh empat) unit Gardu Induk sistem 150 kV, yang meliputi : 6 Unit
diantaranya adalah GIS dan 20 unit Gardu Induk konvesional.
dengan bulan April tahun 2014 adalah sebesar 6140 MVA, yang terinci sebagai
berikut :
Tabel 2.2 Perincian Spesifikasi Transformator yang dikelolah APP Durikosambi
Sistem 500 kV
Sistem 150 Kv
IBT 500/150 kV
150/20 kV
4 unit
69 Unit
2000 MVA
4140 MVA
Transmisi
Panjang saluran transmisi yang dikelola sampai dengan bulan April tahun
2014 mencapai 541,26 kms, merupakan saluran transmisi system tegangan 150
kV terdiri dari Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Kabel Tanah
Tegangan Tinggi (SKTT) yang dapat dirinci sebagai berikut :
a Panjang saluran transmisi Kawat Udara sistem 150 kV (SUTT) sepanjang :
485,24 kms.
b Panjang saluran transmisi kabel tanah sistem 150 kV (SKTT) sepanjang :
56,02 kms.
17
Operasi Sistem
Pengaturan pengoperasian jaringan sistem 150 KV di Gardu Induk maupun
antar Gardu Induk adalah wewenang PLN P3B Jawa Bali yang merupakan
Organisasi Induk dari PT. PLN APP Durikosambi. Dalam penyaluran tenaga Listrik
APP Durikosambi dipasok dari APP lain dan PLN PJB UP. Muarakarang serta
PLTU Lontar kemudian menyalurkan ke APP lainya serta ke PLN Distribusi,
sebagai berikut:
a
APP Pulogadung, Melalui sistem 150 kV dari GI. Ancol ke GI. Angke
sebesar + 600 MW.
PT. PLN. PJB. UP. Muarakarang melalui GI. Muarakarang Lama dan GI.
Muarakarang Baru kapasitas terpasang sebesar + 1.810 MVA
APP Pulogadung, melalui sistem 150 kV dari GI. Angke ke GIS. Ketapang
sebesar + 95 MW, dan dari GI. Angke ke GI. Karet Lama sebesar + 120 MW.
Serta dari GIS. Kebon Jeruk ke GIS. Karet Baru sebesar 120 MW.
18
Misi :
1.
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
2.
3.
4.
2.8
Dalam struktur organisasi APP Duri Kosambi berikut ini, mahasiswa magang
berada di bawah bimbingan supervisor pemeliharaan gardu induk.
19
Alamat
Telepon
Faximile
20
SPV JARGI
GITET KEMBANGAN
SUPERVISOR
JARGI KEBON JERUK
DAN NEW SENAYAN
SATRIA
SUPERVISOR
JARGI ANGKE
FERY SULESTIO
SPV JARGI
DURI KOSAMBI
TANJUNG PUWOADI
SUPERVISOR
JARGI CENGKARENG
NURDIONO
SUPERVISOR JARGI
ALAM SUTERA
FEFRIA TANBAR
YOPI FITRIYANTO
ARIF SUNDARI
BUDI UTOMO
SPV JARGI
TELUK NAGA DAN
SEPATAN
MASROH
SUPERVISOR
JARGI CURUG
SPV JARGI
BALARAJA DAN
CIKUPA
SUWARTO
NANANG HADI
SUPERVISOR
JARGI PASARKEMIS
SUPERVISOR
JARGI LONTAR DAN
TANGERANG BARU
BAYU EKO PRASSETIO
SPV JARGI
JATAKE, MAXIMANGANDO
SYAIKHU MUBAROK
HANIFAN SULISTYOSO
IRVAN RAMDANI
SUPERVISOR
JARGI GROGOL
SPV PEMELIHARAAN
PROTEKSI, METER
SPV PEMELIHARAAN
PROTEKSI, METER
SUPERVISOR
JARGI MUARA KRG BARU
& MUARA KRG LAMA
SUPARDI WAGIMAN
M. KHAYATUL FALAKH
SPV PEMELIHARAAN
GARDU INDUK
SPV PEMELIHARAAN
JARINGAN
PRAYOGO
AGUS HARYANTO
SUPERVISOR
PENGELOLAAN DATA
PERDANA ADYTAMAJA
ASMAN
HASET BASECAMPE
CIKUPA
SUHENDI
SPV PEMELIHARAAN
GARDU INDUK
SPV PEMELIHARAAN
JARINGAN
MARULLOH
LULIK PURWIRANTO
SUPERVISOR
PELAKSANA
PENGADAAN
WISMAN MULYANA T.
SUPERVISOR
LINGKUNGAN DAN K2
ASMAN
HASET BASECAMPE
DURIKOSAMBI
TONI SUHARTONO
PLT. ASMAN
ENJINIRING
MANAJER
SPV JARGI/GITET
BALARAJA BARU
SUDIRJO
SUPERVISOR
LOGISTIK & UMUM
WISNU SUBROTO
SUPERVISOR
ANGGARAN & AKUNTANSI
SUPERVISOR
ADMINISTRASI & SDM
SURAHMAN
ASMAN
ADMINISTRASI
DAN UMUM
AGUS WIBOWO
Waktu
Kerja Praktik ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung sejak tanggal
15 Februari 2016- 15 Mei 2016.
21
37
38
BAB III
peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas
bertekanan. Gas Insulated Line (GIL) didefinisikan sebagai konduktor penghantar
yang menghubungkan suatu substation dengan trafo atau substation lainnya dalam
sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan. Pada umumnya gas
bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride (SF 6). Enclosure adalah
selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga bagian bertegangan terhadap
lingkungan luar.
Sebagaimana diketahui Gas SF6 pada Pemutus Tenaga (PMT) berfungsi
sebagai media pemadam busur api listrik saat terjadi pemutusan arus listrik ( arus
beban atau arus gangguan ) dan sebagai isolasi antara bagian bagian yang
bertegangan ( kontak tetap dengan kontak bergerak pada ruang pemutus ) dalam
PMT, juga sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang
tidak bertegangan pada GIS / Gas Insulating Switchyard. Saat ini gas SF 6 banyak
digunakan pada PMT / GIS mulai dari tegangan 20 kV sampai dengan 500 kV
karena gas SF6 mempunyai sifat / karakteristik yang lebih baik dari jenis media
pemutus lainnya.
dipakai sebagai media isolasi dalam sistem kelistrikan. Hal ini disebabkan oleh
sifat-sifat gas SF6 sebagai berikut:
Viskositas rendah.
SF6 dan sifat electron affinity (electronegativity) yang besar dari atom fluor.
Dengan adanya sifat ini maka SF6 mampu menangkap elektron bebas (sebagai
pembawa muatan), menyerap energinya, dan menurunkan temperatur busur api.
Hal ini dinyatakan dengan persamaan berikut:
SF 6 e SF 6
(1)\* MERGEFORMAT
SF 6 e SF 5 F (2)
Energi yang diperlukan reaksi pertama adalah sebesar 0,05 eV untuk
energi elektron sebesar 0,1 eV, sedangkan untuk reaksi kedua adalah sebesar 0,1
eV. Setelah proses pemadaman busur api, sebagian kecil dari SF 6 akan tetap
menjadi decomposition product sedangkan sebagian besar akan kembali menjadi
SF6. Karakteristik SF6 dibandingkan udara dan campuran udara serta SF 6 dalam
memadamkan busur api diperlihatkan pada Gambar 3..
23
24
(a)
(b)
Gambar 3.2 Titik Kritis cair ke gas untuk SF6 dan batas dew point.
(a) Titik kritis dari cair ke gas untuk SF6. Catatan: 100 psig = 6.894757 bar
(b) Batas dew point untuk berbagai temperatur kerja pada tekanan SF 6 5,5
bar
SF6 mempunyai sifat kimia: tidak mudah terbakar, stabil dan inert (tidak
mudah bereaksi) dengan metal, plastik, dan material lain yang biasanya
digunakan di dalam circuit breaker tegangan tinggi hingga suhu 150 C. Pada
suhu tinggi (400 C hingga 600 C), pada saat terjadi spark, ikatan gas SF 6 mulai
pecah.
SF6 yang dipakai untuk media isolasi memiliki persyaratan yang
dicantumkan dalam IEC 60376-2005 dengan tingkat kemurnian minimum 99,70%.
25
Spesifikasi
Ketelitian
Indikasi, bukan
Udara
2 g/kg )
CF4
2 400 mg/kg )
3
H2O
25 mg/kg )
Mineral Oil
10 mg/kg
Total keasaman
1 mg/kg 4)
lebih mendalam)
Metode infrared
35 mg/kg
absorption
Metode Gas-
3-10 mg/kg
chromatographic
Metode Desity
Metode Gas-
10 mg/kg
9 mg/kg
chromatographic
Metode Gravimetric
Metode Electrolytic
Metode Dew point
0.5 mg/kg 5)
2-15 mg/kg
1 C
Metode Photometric
Metode Gravimetric
Titration
< 2 mg/kg
0,5 mg/kg 5)
0,2 mg/kg
dalam HF
Catatan :
1 2 g/kg sama dengan 1% dari volume di bawah kondisi ambient (100 kPa
dan 20C).
2 2 400 mg/kg sama dengan 4 000 l/l di bawah kondisi ambient (100 kPa
dan 20C).
3 25 mg/kg (25 mg/kg) sama dengan 200 l/l dan dew point pada -36 C,
diukur pada kondisi ambien (100 kPa dan 20 C.
4 1 mg/kg sama dengan 7,3 l/l di bawah kondisi ambien.
26
Spesifikasi dari pabrikan SF6 adalah seperti tercantum pada Tabel 3..
Tabel 3.2 Kualitas SF6 sebagai media isolasi GIS
Parameter Kimiawi
Nilai
Besaran
Sulfur hexafluorida
99,90
%
Udara
500
ppmw*
CF4
500
Ppmw
Asam (HF)
0,3
Ppmw
Uap air
15
ppmv**
Minyak mineral
10
Ppmw
Fluorida penyebab hydrolisis (HF)
1
Ppmw
(* ppmw : part per million weight)
(** ppmv : part per million volume)
27
bar
37,59
30
20
10
0C
-50 0
+ 45,55
28
cepat setelah arus bunga api listrik melalui titik nol, seperti terlihat pada grafik
50 Hz
2mm
100
kV
(Peak value )
80
S
60
40
20
1234567
dibawah ini:
29
strength).
2
kg / ltr
kg / ltr
kg / ltr
kg / ltr
6,16 . 10 -3
6,40 . 10 -3
12,50 . 10 -3
39,00 . 10-3
kg / 1
Oc
oC
kg / 1
Bar
1,56
45,6
45,5
0,730
40
S&S
IEC 376 1971
Delle Alsthom
Delle Alsthom
Delle Alsthom
%
%
%
Ppm
Ppm
min. 99
max. 0,05
max. 0,05
max. 15
max. 0,3
S&S
IEC 376 1971
IEC 376 1971
IEC 376 1971
IEC 376 1971
Ppm
max. 1,0
30
adalahsebuah
peralatan
switching
mekanik
yang
memiliki
31
Gambar 3.5 Kompartement PMT GIS saat posisi Open dan Close
Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi
(2,35 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan
tekanan. Sifat lain dari gas SF 6 ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik
dengan cepat, tidak terjadi karbon selama terjadi busur api dan tidak menimbulkan
bunyi pada saat pemutus tenaga menutup atau membuka.
32
1. PMT Tipe Tekanan Tunggal (Single Pressure Type), PMT SF 6 tipe ini diisi
dengan gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5 Kg/cm 2. selama pemisahan kontakkontak, gas SF6 ditekan kedalam suatu tabung yang menempel pada kontak
bergerak. Pada waktu pemutusan kontak terjadi, gas SF 6 ditekan melalui nozzle
dan tiupan ini yang mematikan busur api.
2. PMT Tipe Tekanan Ganda (Double Pressure Type), dimana pada saat ini sudah
tidak diproduksi lagi. Pada tipe ini, gas dari sistem tekanan tinggi dialirkan
melalui nozzle ke gas sistem tekanan rendah selama pemutusan busur api.
Pada sistem gas tekanan tinggi, tekanan gas SF 6 kurang lebih 12 Kg/cm 2 dan
pada sistem gas tekanan rendah, tekanan gas SF 6 kurang lebih 2 kg/cm 2. Gas
pada sistem tekanan rendah kemudian dipompakan kembali ke sistem tekanan
tinggi.
33
34
adanya
pemburukan
karena
munculnya
partial discharge yang tidak termonitor. Pengujian secara periodic ini dilakukan
setiap 2 tahun.
Adanya udara tersisa pada pipa, valve atau kompartemen setelah evakuasi
gas, dan dari kebocoran pada valve pada saat proses penanganan gas SF 6
(proses pengisian dan pengosongan gas dalam kompartemen) yang tidak
35
sempurna.
Berbagai macam gas dan uap seperti air dan pembersih mungkin terjebak di
permukaan bagian dalam dari kompartemen atau oleh material dalam jumlah
besar sebelum peralatan dirakit. Material polimer memungkinkan menjadi
sumber utama moisture didalam system. Hasil pengambilan sample peralatan
dengan absorbent menunjukkan bahwa tekanan partial uap air didalam gas
dalam orde 100 Pa yang terkait dengan titik embun sekitar 20 oC pada
tekanan operasi. Absorbent yang tidak ditangani dengan baik dapat
mengandung moisture dan gas by product SF 6, yang mungkin dilepaskan
pada saat evakuasi atau kenaikan temperature.
Penguraian gas SF6 karena electric discharge. Gas SF 6 dapat terurai dan
membentuk produk turunannya karena terjadi electric discharge. Untuk lebih
jelasnya dibahas dalam sub bab 3.3.
Debu dan partikel yang dihasilkan oleh proses mekanis, partikel debu logam
dapat dihasilkan oleh gesekan mekanis permukaan logam. Bila peralatan
didesain dengan tepat, partikel ini biasanya terkumpul dalam tempat yang
tidak berpengaruh pada kekuatan system isolasi. Jika partikel ini terjatuh
36
kedalam area kuat medan listrik yang tinggi seperti sambungan isolasi, maka
dapat menyebabkan tracking dipermukaan isolator dan flashover. Oleh karena
itu, dalam penanganan gas harus diperhatikan untuk menghilangkan partikel
debu dengan filter yang sesuai.
Kontaminan dapat menyebabkan deteriorisasi fungsi peralatan, yang dapat
berdampak pada:
Korosi, beberapa gas reaktif hasil decomposition product (SF 4 dan HF)
bersifat korosif, dan kemungkinan dapat berekasi dengan material dalam
peralatan. Efek korosi dikontrol oleh tekanan partial absolute dari agen korosi.
Unjuk kerja isolasi gas, unjuk kerja permukaan isolator, kemampuan switching
(hanya untuk switchgear), transfer panas. Beberapa kontaminan merupakan
bahan yang secara kimia stabil seperti udara, CF 4 dan moisture yang dapat
mempengaruhi kemampuan isolasi gas dan kemampuan switching PMT, jika
ada dalam konsentrasi yang tinggi. Dan kontaminan tersebut juga dapat
mempengaruhi kemampuan transfer panas dari isolasi.
Secara garis besar maka kontaminan dalam kompartemen dapat dibagi
menjadi:
Cairan yang bersifat konduktif yaitu air yang merupakan hasil kondensasi dari
uap air (moisture) dalam bentuk tetesan air
37
Kontaminan padat yang bersifat konduktif, seperti karbon dan debu logam
yang menjadi kritis ketika menumpuk di permukaan isolator yang terpapar
medan listrik sebagai lapisan yang konduktif.
Gas non reaktif, kandungan maksimum yang masih dapat ditoleransi untuk
gas non reaktif adalah 3 % volume.
beroperasi adalah 97 % (16), sedangkan untuk gas SF6 baru adalah 99.7 %.
38
Senyawa korosif ini sangat merusak material seperti gelas, porselen, kertas
isolasi, dan yang sejenisnya. Tingkat kerusakan bergantung pada tingkat
konsentrasi senyawa korosif. Material seperti epoxy-resin, PTFE, polyethylene,
polyvinyl chloride, dan polymethylene oxide hanya sedikit atau sama sekali tidak
terpengaruh. Demikian pula halnya dengan metal seperti aluminium, baja,
tembaga, dan kuningan
(3)
39
HF
SO2
S2 F 2
SF2
SF4
S2F10
Thionyl Fluoride ()
SOF2
diragukan
Jika ada busur api dan air
Sulfuryl Fluoride
SO2F2
Thionyl tetrafluoride
SOF4
Tungsten
WF6
Erosi kontak
hexafluoride
Silicon tetrafluoride
SiF4
Carbon disulfide
CS2
decafluoride
Carbon dioxide
CO2
Dari senyawa yang mengandung carbon
Carbon monoxide
CO
Dari senyawa yang mengandung carbon
Thionyl fluoride berbau telur busuk dan sering dikira/tertukar dengan hidrogen
sulfida (H2S)
Keberadaan senyawa-senyawa ini diteliti dengan menggunakan gas
chromatography/mass spectrometri (GC/MS) suatu alat penganalisa kandungan
gas secara kualitas dan kuantitas.Untuk mengurangi resiko timbulnya senyawasenyawa yang korosif maka jumlah uap air harus terkontrol. Uap air dan
decomposition products dapat dihilangkan dengan cara yang relatif mudah yaitu
dengan menggunakan absorption agents, seperti aluminium oksida, saringan/filter
berukuran molekul, atau kombinasi antara keduanya. Teknik yang sama, terutama
filter, dapat diterapkan saat pengisian gas untuk menjaga agar dew point tetap
40
rendah. Biasanya teknik ini dipakai pada CB. Dalam banyak kasus static filter juga
memadai (3).
Pada umumnya di GIS terdapat absorbent yang berfungsi untuk menyerap
decomposition products yang merugikan seperti HF, SF 4, SF2, S2F2, dan lain-lain
yang dihasilkan oleh busur api pada peralatan kontak, adanya kebocoran pada
kompartemen, ataupun ketidaksempurnaan pada proses handling gas SF 6.
Dari senyawa-senyawa yang timbul tersebut ada senyawa yang dari hasil
penelitian menjadi indikasi terjadinya suatu proses, sebagai berikut:
1 Senyawa SOF4 mengindikasikan bahwa aktivitas partial discharge (peluahan
muatan sebagian) telah terjadi.
2 Senyawa SOF2 menunjukkan bahwa telah terjadi spark sebagai pemicu
terurainya SF6.
3 Senyawa CF4 sering digunakan sebagai media diagnostik kehadiran
decomposition products di gas SF6 .
4 Senyawa tungsten hexafluoride (WF6) mengindikasikan telah terjadinya erosi
pada kontak.
5 Senyawa karbon (CO2, CO, COS, dan CF4) mengindikasikan telah terjadi
busur api pada material yang mengandung karbon, seperti teflon, epoxies,
minyak dan grease.
Batas maksimum konsentrasi gas-gas hasil dekomposisi
SF 6 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Nilai batas decomposition product SF6
Decomposition Product
Batas Maksimum
Standard
Total (SF4 ,WF6 )
100 ppmv
Cigre 234, 2003
TOTAL
2000 ppmv
Cigre 234, 2003
(SOF4+SO2F2+SOF2+SO2+HF)
41
SO2 + SOF2
12 ppmv
IEC 60480
Apabila alat uji kualitas gas SF 6 tidak bisa mendeteksi konsentrasi masingmasing gas hasil dekomposisi maka batas maksimum konsentrasi total
decomposition product adalah 2000 ppmv.
42
d Degradasi isolasi sealing end akibat instalasi yang kurang baik dan ageing,
e Pemburukan spacer yang dipicu oleh partial discharge akibat instalasi yang
kurang baik maupun loss main contact. Sumber partial discharge dapat
berupa runcingan (protrusion), celah (void), permukaan tidak rata/halus, free
partikel, maupun floating part.
f
Proses pelilitan pvc tape yang kurang bagus yang menyebabkan pvc tape
43
Peralatan kerja yang kurang sesuai dan cara penanganan gas yang
kurang baik pada saat melakukan penanganan gas/gas handling
44
3.7
3.8.1 Persiapan
1 Persiapkan alat ukur, selang, katup, reduser tekanan dan accessories lainnya
serta yakinkan semuanya dalam kondisi baik dan sangat bersih.
2 Letakkan alat ukur pada tempat yang aman dan terjangkau dari titik/ katup
kompartemen yang akan diukur
3 Persiapkan tool set yang diperlukan
4 Persiapkan blangko pengukuran/pengujian
5 Catat spesifikasi peralatan yang akan diukur
3.8.2 Pelaksanaan
1 Pastikan peralatan PMT bebas dari tegangan operasi dan kondisi OFF,
kecuali mempunyai fasilitas ONLINE.
2 Pasangkan pentanahan alat ukur gas.
3 Pasangkan selang gas dari katup pada Pole PMT
4 Bersihkan dulu selang gas dengan mengalirkan gas dari PMT dengan
membuka katup pelan-pelan sebagai pembilas/pembersihan.
5 Hubungkan kabel suplay alat ukur gas.
6 Tutup katup pada PMT dan sambungkan selang gas kepada alat ukur dengan
baik dan tidak ada kebocoran.
7 Operasikan alat ukur kemurnian gas dengan menekan saklar utama.
8 Tunggu sesaat sampai penunjukan pada alat stabil.
9 Catat hasil penunjukan pada blanko yang telah disediakan.
45
3.8.3 Finishing
1 Lepas rangkaian selang alat ukur gas.
2 Lepas pentanahan pada alat
3 Kembalikan alat ukur, kabel & accessories nya pada tempat yang aman
4 Lakukan pengecekan ulang untuk meyakinkan katup gas telah tertutup
dengan baik dan benar
3.9
Nilai hasil uji merupakan parameter yang didapat dari hasil pengujian yang
berupa nilai Purity, Moisture Content, Dew Point dan Decomposition Product.
Besar tekanan gas SF6 pada kompartemen juga mempengaruhi kualitas gas SF 6
46
yang digunakan. Pengujian gas SF6 ini menggunakan alat SF6 Multi Analyzer.
Standar nilai Purity berdasarkan IEC 376 adalah >99,70% untuk gas baru
dan >97,00% untuk gas dalam peralatan. Dari pengujian yang telah dilakukan,
nilai purity pada ketiga fasa PMT 7AB1 sebesar 99,20%; 98,70%; dan 99,00%.
Nilai tersebut telah memenuhi standar yaitu lebih dari 97,00%.
Standar nilai moisture dari pabrikan adalah <500. Dari pengujian yang telah
dilakukan, nilai moisture pada ketiga fasa PMT 7AB1 sebesar 21;24; dan 24. Nilai
moisture tersebut sudah memenuhi standar pabrikan yaitu kurang dari 500.
Standar nilai dew point sesuai CIGRE 234 Task Force B3.02.01 tahun 2003
adalah <-5C pada suhu pengujian 20C. Nilai dew point yang didapatkan saat
pengujian dapat distandarisasi ke suhu 20C dengan mengacu pada nilai moisture
content terukur yang kemudian dapat dikorelasikan ke dew point pada suhu 20C,
sedangkan untuk standar dari pabrik adalah <-10C. Dari pengujian yang telah
dilakukan, nilai dew point pada ketiga fasa PMT 7AB1 sebesar -54,8C; -53,6C;
dan -53,6C. Nilai dew point tersebut sudah memenuhi standar CIGRE yaitu
kurang dari -5C dan standar pabrikan yaitu kurang dari kurang dari -10C.
Standar nilai decomposition product SF6 sesuai CIGRE adalah <40 ppmv.
Dari pengujian yang telah dilakukan, nilai decomposition product pada ketiga fasa
PMT 7AB1 sebesar 0 ppmv atau dengan kata lain tidak ditemukan adanya
decomposition product. Nilai decomposition product tersebut sudah memenuhi
standar pabrikan yaitu kurang dari 40 ppmv.
Selain pengujian Purity, Moisture Content, Dew Point dan Decomposition
Product, turut diperiksa nilai tekanan gas SF 6yang digunakan. Tekanan gas SF6
pada PMT GIS menurut standar yaitu sebesar 7 bar relatif dan 8 bar absolutdalam
47
48
39
40
BAB IV
Tanggal
Kegiatan
15-02-2016
16-02-2016
17-02-2016
18-02-2016
Pendalaman materi
19-02-2016
Pendalaman materi
20-02-2016
Libur
21-02-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
22-02-2016
Pendalaman materi
23-02-2016
24-02-2016
25-02-2016
Pendalaman materi
26-02-2016
Pendalaman materi
27-02-2016
Libur
28-02-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
49
29-02-2016
Pendalaman materi
01-03-2016
Pendalaman materi
02-03-2016
03-03-2016
04-03-2016
Pendalaman materi
05-03-2016
Libur
06-03-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
07-03-2016
08-03-2016
09-03-2016
Libur
10-03-2016
11-03-2016
12-03-2016
Libur
13-03-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
14-03-2016
15-03-2016
16-03-2016
17-03-2016
18-03-2016
19-03-2016
Libur
50
20-03-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
21-03-2016
22-03-2016
23-03-2016
OverhaulGIS Kembangan
24-03-2016
Pendalaman materi
25-03-2016
Libur
26-03-2016
Libur
27-03-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
28-03-2016
Pendalaman materi
29-03-2016
30-03-2016
31-03-2016
Pendalaman materi
01-04-2016
Pendalaman materi
02-04-2016
Libur
03-04-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
04-04-2016
05-04-2016
06-04-2016
Pendalaman materi
51
07-04-2016
08-04-2016
Pendalaman materi
09-04-2016
Libur
10-04-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
11-04-2016
12-04-2016
13-04-2016
Pendalaman materi
14-04-2016
15-04-2016
Pendalaman materi
16-04-2016
Libur
17-04-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
18-04-2016
Pengerjaan laporan
19-04-2016
Pengerjaan laporan
20-04-2016
21-04-2016
Pengerjaan laporan
22-04-2016
23-04-2016
24-04-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
52
25-04-2016
Pengerjaan laporan
26-04-2016
27-04-2016
28-04-2016
29-04-2016
Pengerjaan laporan
30-04-2016
Libur
01-05-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
02-05-2016
Pengerjaan laporan
03-05-2016
Pengerjaan laporan
04-05-2016
Pengerjaan laporan
05-05-2016
Libur
06-05-2016
Libur
07-05-2016
Libur
08-05-2016
Libur
Tanggal
Kegiatan
09-05-2016
10-05-2016
Pengerjaan laporan
11-05-2016
12-05-2016
Pengerjaan laporan
13-05-2016
Pengerjaan laporan
14-05-2016
Libur
53
15-05-2016
Libur
41
42
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari hasil pengujian menggunakan alat SF6 Multi Analyzer didapatkan hasil
bahwa gas SF6 PMT 7AB1 dalam kondisi baik. Dibuktikan dengan nilai hasil uji
Purity, Moisture Content, Dew Point dan Decomposition Product yang sudah
memenuhi standar yang telah ditentukan, yaitu >97,00% untuk purity, <500 untuk
moisture conten,<-10C untuk dew point, dan <40ppmv untuk decomposition
54
product. Selain itu, tekanan gas SF 6 yang digunakan sesuai dengan standar PMT
GIS yaitu sebesar 7 bar relatif.
55
DAFTAR PUSTAKA
43
44
56