I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis media jaringan transmisi/ distribusi.
2. Mahasiswa dapat membedakan karakteristik jaringan distribusi udara (overhead line
distribution network) dan jaringan distrubisi bawah tanah (underground cable
distribution network
II. Teori Dasar
Daya listrik memerlukan penyaluran dari pusat pembangkit menuju beban/ konsumen
listrik. Cara penyalurannya dapat melalui jalur transmisi dan atau distribusi, baik melalui
saluran udara (overhead line – OHL ataupun underground cable – UGC). Kedua cara
penyaluran ini memiliki karakteristik listrik berbeda.
- UGC memiliki resistansi dan induktansi lebih kecil dibandingkan OHL.
- UGC memiliki kapasitansi lebih besar dibandingkan OHL.
Karakteristik dari saluran transmisi ini dinyatakan komponen resistif (R), induktif (L) dan
kapsitif (C). Gabungan komponen-komponen tersebut membentuk impedansi urutan positif,
yang dinyatakan sbb:
Z1 =R1 + X1 ...................................................................... (1)
Reaktansi X1 dipengaruhi oleh komponen induktif (L1) dan kapasitif C1. C1 sendiri dapat
dibentuk dari kapasitansi antar konduktor (CN) dan kapasitansi konduktor ke ground (C0).
C1 ini adalah komponen yang memberi pengaruh kenaikan tegangan pada system. Untuk
jarak pendek, komponen C tidak begitu mempengaruhi nilai impedansi, jadi biasanya dapat
diabaikan.
Selain impedansi Z1, impedansi ZN yang berpengaruh untuk gangguan ke tanah juga harus
diperhitungkan. Untuk OHL, nilai ZN dipengaruhi oleh impedansi tower (footing tower)
sedangkan pada UGC dipengaruhi oleh lapisan pelindung (shield). Impedansi ZN ini juga
memiliki komponen resistif (RN) dan induktif (LN), sehingga:
ZN =RN + XN ................................................................... (2)
Dalam beberapa kasus, nilai ZN ekuivalen dengan impedansi urutan positif Z1, yakni:
ZN =Z 1
{ RN =R 1
ln=L1
...................................................................... (3)
Hubungan antara impedansi urutan positif, impedansi netral ZN dan impedansi urutan nol
(Z0) dapata dinyatakan sbb:
1
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PERBANDINGAN
PENYALURAN STL SEMESTER VI
OVERHEAD DAN UNDERGROUND LINE
2
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PERBANDINGAN
PENYALURAN STL SEMESTER VI
OVERHEAD DAN UNDERGROUND LINE
Komponen Kapasitif
Kapasitansi suatu saluran dibentuk karena adanya perbedaan potensial antar konduktor (C1)
dan antar konduktor dan tanah (CN atau C0).
3
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PERBANDINGAN
PENYALURAN STL SEMESTER VI
OVERHEAD DAN UNDERGROUND LINE
Komponen Kapasitif
Pada kabel tanah, komponen kapasitif lebih besar dibandingkan saluran udara, hal ini
dikarenakan jarak antar kondutor jauh lebih dekat dengan menggunakan kabel, maka:
A
C=ε 0 . ε . (persamaan umu kapasitansi)........................................
d
(12)
Dimana:
0 = Konstanta elektrik
= permivitas statis relative material antara konduktor ke konduktor atau konduktor ke
tanah.
A = luas permukaan konduktor
d = jarak antara konduktor ke konduktor atau konduktor ke tanah
Dari persamaan 12 di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin kecil jarak (d) maka akan
memperbesar nilai kapasitansi dan nilai kapasitansi konduktor ke tanah juga dipengaruhi
oleh permukaan tanah.
Berikut tipikal nilai kapasitansi fase-fase dan kapasitansi fase-ground untuk suatu kabel
tanah:
C1 = 300 nF/km (tipikal kapasitansi fase-fase saluran/km) ................... (9)
CN = 300 nF/km (tipikal kapasitansi fase-ground saluran/km) .............. (10)
4
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PERBANDINGAN
PENYALURAN STL SEMESTER VI
OVERHEAD DAN UNDERGROUND LINE
5
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PERBANDINGAN
PENYALURAN STL SEMESTER VI
OVERHEAD DAN UNDERGROUND LINE
Dalam table 2 terlihat, bahwa nilai induktansi untuk ke-dua system tersebut tidak jauh
berbeda, akan tetapi nilai kapasitansi pada system UGC jauh lebih besar dibandingkan OHL.
6
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PERBANDINGAN
PENYALURAN STL SEMESTER VI
OVERHEAD DAN UNDERGROUND LINE
7
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PERBANDINGAN
PENYALURAN STL SEMESTER VI
OVERHEAD DAN UNDERGROUND LINE
V. Prosedur Percobaan 1
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai percobaan sesuai gambar percobaan (tidak perlu menhubungkan
kapasitansi saluran – saluran dan saluran – ground)
Untuk menentukan impedansi saluran (Z1 terhadap ZN), jatuh tegangan (Vz1 dan Vz1)
dapat diukur pada beban nominal, yakni dapat dilakukan dengan metode hubung
singkat ataupun metode tegangan nominal.
3. Untuk metode hubung singkat: Menghubungkan semua ujung akhir terminal saluran
pada level tegangan terendah, dengan mengatur tegangan sehingga diperoleh arus
nominal (2A).
4. Untuk metode tegangan nominal: mengatur sumber sehingga diperoleh tegangan
nominal dengan mengatur beban sampai arus nominal tercapai.
Untuk ke-dua metode ini, harap diperhatikan: jangan melampui arus nominal.
5. Untuk pengukuran resistansi dapat dilakukan dengan multimeter, dengan melakukan
pengukuran pada ke-dua ujung resistansi yang akan diukur (off-kan sumber).
6. Mencatat hasil pengukuran.
8
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PERBANDINGAN
PENYALURAN STL SEMESTER VI
OVERHEAD DAN UNDERGROUND LINE
Pengukuran R
Phase + N Arus (A) Tegangan (V) Keterangan
(Ohm)
R
S
T
N
Pengukuran R
Phase + N Arus (A) Tegangan (V) Keterangan
(Ohm)
R
S
T
N
1.
10