Anda di halaman 1dari 9

Jenis-Jenis Tiang Transmisi Tenaga Listrik

By Andi Dinata at July 17, 2018 12 comments


         Hallo sahabat blogger, setelah 1 tahun lebih vakum and i'm back. Kali ini saya akan
membahas mengenai jenis-jenis tiang transmisi dalam sistem tenaga listrik. Oke langsung
saja....
            Pada penyaluran sistem tenaga listrik khususnya tegangan tinggi dari sumber
pembangkitan ke gardu induk melalui konduktor atau penghantar dalam hal ini Overhead
Transmission Line biasaya menggunakan tiang sebagai penopang dari konduktor tersebut
agar tetap pada jalurnya. Adapun jenis-jenis tiang (tower) transmisi yang biasa digunakan
adalah sebagai berikut.

1.Berdasarkan konstruksinya :

I. Lattice Tower
            Lattice Tower  merupakan jenis tower transmisi yang konstruksinya menggunakan
susuan baja profil yang berukuran kecil, sehingga dalam pengerjaan atau pembangunan tower
menjadi lebih mudah. Tower jenis ini biasanya dirancang untuk ketinggian 20 – 120 meter.
Berdasarkan susunan atau konfigurasi penghantarnya lattice tower dibedakan menjadi 3 yakni
:

    i.Konstruksi Delta

            Konstruksi lattice tower jenis Delta digunakan untuk mentransmisikan energi listrik
dalam konfigurasi penghantar single circuit dengan dua buah earth wire. Konstruksi tower
jenis ini biasanya digunakan untuk mentransmisikan tegangan 220 kV – 500 kV karena pada
konstuksi jenis ini pengaruh akibat mutual induktansi antar penghantar dapat diperkecil
karena menggunakan single circuit dengan jarak antar penghantar yang cukup
jauh.Konstruksi dari tower ini juga sangat efektif unuk menahan beban berat kabel yang
besar.  Konstruksi dari  tower delta ini adalah sebagai berkut :

        A. Bagian pondasi


           Bagian pondasi tower biasanya konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam didalam
bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 –1 meter lalu disemen serta di
cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah
adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa),
Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk wilayah bebatuan).

        B. Bagian Kaki Tower


           Bagian kaki tower tersusun dari baja profil, biasanya pada tower  lettice tipe delta
memiliki 4 jumlah kaki dengan jarak antar kaki 3 – 8 meter diluar stub. Area diantara kaki
tower ini biasanya disebut dengan halaman tower.Pada kondisi tertentu (tanah tidak rata)
perlu dilakukan                    penambahan atau pengurangan tinggi kaki tower, biasanya
ditandai dengan simbol +/-.

        C. Bagian Badan Tower


           Bagian badan tower merupakan kerangka utama dari tower yang tersusun atas baja
profil. Badan tower jenis delta memiliki bentuk agak lebih ramping dari bagian pondasi. Pada
badan tower biasanya terdapat plat tanda bahaya, aviation lamp (rambu tanda penerbangan
untuk pesawat yang melintas) dan ACD (Anti Climbing Device).

        D. Cross arm tower


           Cross arm tower merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang digunakan
untuk mentransmisikan tenaga listrik. Jarak antara penghantar pada konstrukti tipe ini
biasanya 3 - 8 meter tergantung dari besar tegangan yang di transmisikan. Jarak antar
konduktor ini sangat penting untuk diperhitungkan karena mempengaruhi besar loses akibat
mutual induktansi dari penghantar saluran transmisi. Pada cross arm ini biasanya juga
terdapatberbagai komponen isolator, arching horn, transmission line arrester, dan lain
sebagainya.

        E. Earth wire Peak


        Earth wire peak merupakan bagian paling teratas dari suatu tower. Pada tower jenis ini
menggunakan dua buah earth wire (double earth wire). Fungsi dari earth wire ini adalah
untuk melindungi penghantar fasa dari gangguan petir. Biasanya dipasang dalam sudut
tertentu agar dapat melindungi penghantar fasa dari sambaran petir baik dari atas ataupun
samping.

ii.Konstruksi Piramida

              Konstruksi lattice tower jenis piramida digunakan untuk mentransmisikan energi
listrik dalam konfigurasi penghantar double circuit. Konstruksi tower ini terdiri dari dua jenis
yakni double circuit-single earth wire untuk mentransmisikan tenaga listrik pada tegangan 30
– 380 kV dan double circuit-double earth wire untuk mentransmisikan tenaga listrik pada
tegangan 70-500 kV.  Konstruksi dari  tower piramida ini adalah sebagai berkut :
   
          A. Bagian pondasi dan Kaki Tower
             Sama seperti tower lattice lainya bagian pondasi tower merupakan konstruksi besi
bertulang (stub)  yang ditanam didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah
sekitar 0,5 – 1 meter lalu disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis
pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial
(untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen),
rockdriller (untuk wilayah bebatuan). Bagian kaki tower tersusun dari baja profil, biasanya
pada tower  lettice tipe delta memiliki 4 jumlah kaki dengan jarak antar kaki 3 – 8 meter
diluar stub. Area diantara kaki tower ini biasanya disebut dengan halaman tower.Pada kondisi
tertentu (tanah tidak rata) perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi kaki tower,
biasanya ditandai dengan simbol +/-.

           B. Bagian Badan Tower


             Bagian badan tower merupakan kerangka utama dari tower yang tersusun atas baja
profil. Badan tower jenis delta memiliki bentuk agak lebih ramping dari bagian pondasi. Pada
badan tower biasanya terdapat plat tanda bahaya, aviation lamp (rambu tanda penerbangan
untuk pesawat yang melintas) dan ACD (Anti Climbing Device).

        C. Cross arm tower


            Cross arm tower merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang digunakan
untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 6 buah corss arms yang
jarak antar fasa sangat diperhitungkan untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh mutual
induktansi yang diakibatkan oleh masing-masing penghantar. Biasanya pada konfigurasi
double circuit Fasa R-S-T tersusun secara vertikal di  cross arms bagian kanan ataupun kiri.
Pada transmisi tenaga listrik dengan jarak yang sangat jauh kadangkala posisi penghantar fasa
di tukar karena pengaruh dari Capasitive losses. Pada cross arm ini biasanya juga terdapat
berbagai komponen isolator, arching horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

        D. Vertical Spacing Between Conductor


          Vertical Spacing Between Conductor merupakan rangkaian baja profil yang memiliki
tinggi tertentu yang berfungsi menjadi pemisah antara penghantar satu dengan lainnya secara
vertikal, untuk mengurangi losses yang ditimbulkan oleh mutual induktansi dari setiap
penghantar.

        E.Earth wire Peak


        Earth wire peak merupakan bagian paling teratas dari suatu tower. Pada tower jenis ini
menggunakan satu atau dua buah earth wire (double earth wire) sesuai bentuk dari
konfigurasi tower ini. Fungsi dari earth wire ini adalah untuk melindungi penghantar fasa dari
gangguan petir. Biasanya dipasang dalam sudut tertentu agar dapat melindungi penghantar
fasa dari sambaran petir baik dari atas ataupun samping.

iii. Konstruksi Zig-Zag


            Konstruksi lattice tower jenis zig-zag pada dasarnya sama seperti tower jenis piramida
hanya saja tower jenis zig-zag ini digunakan untuk mentransmisikan energi listrik dalam
konfigurasi penghantar sigle circuit. Konstruksi tower jenis ini biasanya digunakan untuk
mentrasmisikan tenaga listrik pada tegangan 30 – 150 kV.  Konstruksi dari  tower zigzag ini
adalah sebagai berkut :

         A. Bagian pondasi dan Kaki Tower


             Sama seperti tower lattice lainya bagian pondasi tower merupakan konstruksi besi
bertulang (stub)  yang ditanam didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah
sekitar 0,5 – 1 meter lalu disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis
pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial
(untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen),
rockdriller (untuk wilayah bebatuan).  Bagian kaki tower tersusun dari baja profil, biasanya
pada tower  lettice tipe delta memiliki 4 jumlah kaki dengan jarak antar kaki 3 – 8 meter
diluar stub. Area diantara kaki tower ini biasanya disebut dengan halaman tower.Pada kondisi
tertentu (tanah tidak rata) perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi kaki tower,
biasanya ditandai dengan simbol +/-.

          B. Bagian Badan Tower


             Bagian badan tower merupakan kerangka utama dari tower yang tersusun atas baja
profil. Badan tower jenis delta memiliki bentuk agak lebih ramping dari bagian pondasi. Pada
badan tower biasanya terdapat plat tanda bahaya, aviation lamp (rambu tanda penerbangan
untuk pesawat yang melintas) dan ACD (Anti Climbing Device).

          C. Vertical Spacing Between Conductor


            Vertical Spacing Between Conductor merupakan rangkaian baja profil yang memiliki
tinggi tertentu yang berfungsi menjadi pemisah antara penghantar satu dengan lainnya secara
vertikal, untuk mengurangi losses yang ditimbulkan oleh mutual induktansi dari setiap
penghantar.

            D. Cross arm tower


              Cross arm tower merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang
digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 3 buah corss
arms yang dipasangkan secara selang seling yang jarak antar fasa sangat diperhitungkan
untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh mutual induktansi yang diakibatkan oleh
masing-masing penghantar. Keunggulan jenis tower ini adalah jarak antar penghantarnya
yang cukup jauh karena cross arms yang dipasang selang seling. Pada cross arm ini biasanya
juga terdapat berbagai komponen isolator, arching horn, transmission line arrester, dan lain
sebagainya.
            E. Earth wire Peak
              Earth wire peak merupakan bagian paling teratas dari suatu tower. Pada tower jenis
ini menggunakan satu atau dua buah earth wire (double earth wire) sesuai bentuk dari
konfigurasi tower ini. Fungsi dari earth wire ini adalah untuk melindungi penghantar fasa dari
gangguan petir. Biasanya dipasang dalam sudut tertentu agar dapat melindungi penghantar
fasa dari sambaran petir baik dari atas ataupun samping.

II.Tubular Steel Tower

              Tubular Steel Tower adalah tiang baja berongga berbentuk sisi poligonal. Memiliki
konstruksi baja belahan berbentuk setengah atau sepertiga lingkaran bergantung pada
diameter yang kemudian melalui proses penyatuan-penyambungan dengan pengelasan
khusus. Tower jenis ini kurang efisien untukdigunakan untuk transmisi sebab dibutuhkan
keahlian dan ketelitian khusus dalam pemasangan serta lokasi tower harus berada dekat
dengan jalan karena tower ini terdiri dari bagian-bagian yang cukup besar sehingga
menyulitkan pekerjaan bila berada jauh dari jalan. Adapun konstruksi tower ini adalah
sebagai berikut :

            A. Body tower


              Body Tower adalah bagian utama dari tiang pole yang berfungsi sebagai penopang
dari palang dan insulator.Untuk pemakaian pada saluran dengan jarak rentang yang panjang
(menyeberang sungai, lembah dan sebagainya), digunakan tiang khusus yang konstruksi dan
dimensinya dibuat lebih besar serta lebih kuat dari pada jenis tiang yang standar. Tiang baja
terbuat dari high steel yang berpenampang poligonal atau bulat..

            B. Palang (Travers)


               Palang (Travers) merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang
digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 6 buah travers
yang jarak antar fasa sangat diperhitungkan untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh
mutual induktansi yang diakibatkan oleh masing-masing penghantar. Biasanya pada
konfigurasi double circuit Fasa R-S-T tersusun secara vertikal di  travers bagian kanan
ataupun kiri. Pada travers  ini biasanya juga terdapat berbagai komponen isolator, arching
horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

            C. Pondasi Tower


               Bagian pondasi tower biasanya konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam
didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 – 1 meter lalu
disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan
berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek),
Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk
wilayah bebatuan).

III. Concrete pole Tower

              Concrate pole tower adalah tower transmisi dengan konstruksi berupa beton. Tower
jenis ini biasanya berjenis tower H dan tower I seperti pada gambar 4. Tower ini memiliki
konfigurasi penghantar single circuit dan double circuit. Tower ini sering digunakan pada
wilayah perkotaan karena tidak memakan tempat terlalu banyak dan juga biayanya lebih
murah dari tiang baja. Tower jenis ini biasanya digunakan untuk transmisi 30 kV – 110 kV 
Adapun konstruksi tower ini adalah sebagai berikut :

             A. Palang (Travers)


               Palang (Travers) merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang
digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 6 buah travers
yang jarak antar fasa sangat diperhitungkan untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh
mutual induktansi yang diakibatkan oleh masing-masing penghantar. Biasanya pada
konfigurasi double circuit Fasa R-S-T tersusun secara vertikal di  travers bagian kanan
ataupun kiri untuk konfigurasi double circuit dan memiliki 3 buah fasa untuk konfigurasi
single circuit. Pada travers ini biasanya juga terdapat berbagai komponen isolator, arching
horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

            B. Body tower


                Body Tower adalah bagian utama dari tiang pole yang berfungsi sebagai penopang
dari palang dan insulator.Untuk pemakaian pada saluran dengan jarak rentang yang panjang
(menyeberang sungai, lembah dan sebagainya), digunakan tiang khusus yang konstruksi dan
dimensinya dibuat lebih besar serta lebih kuat dari pada jenis tiang yang standar. Tiang beton
terbuat dari beton kuat berpenampang bulat.

            C. Pondasi Tower


               Bagian pondasi tower biasanya konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam
didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 – 1 meter lalu
disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan
berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek),
Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk
wilayah bebatuan).

IV. Wooden Pole Tower

              Wooden Pole Tower adalah tower transmisi dengan konstruksi berupa Kayu. Tower
jenis ini biasanya berjenis tower H dan tower I seperti pada gambar 5. Tower ini memiliki
konfigurasi penghantar single circuit dan double circuit. Tower ini jarang digunakan karena
daya tahan tiang ini tidak terlalu bagus dan sangat tergantung cuaca (pelapukan). Tower jenis
ini biasanya digunakan sebagai tower sementara selama masih ada pembangunan tower
lattice. Adapun konstruksi tower ini adalah sebagai berikut :

            A.    Palang (Travers)


                  Palang (Travers) merupakan tempat menggantungnya penghantar fasa yang
digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik. Pada tower jenis ini memiliki 6 buah travers
yang jarak antar fasa sangat diperhitungkan untuk mengurangi losses yang diakibatkan oleh
mutual induktansi yang diakibatkan oleh masing-masing penghantar. Biasanya pada
konfigurasi double circuit Fasa R-S-T tersusun secara vertikal di  travers bagian kanan
ataupun kiri untuk konfigurasi double circuit dan memiliki 3 buah fasa untuk konfigurasi
single circuit. Pada travers ini biasanya juga terdapat berbagai komponen isolator, arching
horn, transmission line arrester, dan lain sebagainya.

            B. Body tower


                  Body Tower adalah bagian utama dari tiang pole yang berfungsi sebagai penopang
dari palang dan insulator.Untuk pemakaian pada saluran dengan jarak rentang yang panjang
(menyeberang sungai, lembah dan sebagainya), digunakan tiang khusus yang konstruksi dan
dimensinya dibuat lebih besar serta lebih kuat dari pada jenis tiang yang standar. Body dari
tower ini menggunakan kayu dengan penampang bulat.

             C. Pondasi Tower


               Bagian pondasi tower biasanya konstruksi besi bertulang (stub)  yang ditanam
didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah sekitar 0,5 – 1 meter lalu
disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis pondasi yang gunakan
berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial (untuk tanah lembek),
Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen), rockdriller (untuk
wilayah bebatuan).

2.    Menurut Fungsinya :

Berdasarkan fungsinya tower transmisi dapat dibagi mejadi 7 jenis yakni.

             A. Dead end tower


                   Dead end Tower yaitu tiang akhir yang belokasi di dekat gardu induk, tower ini
hampir sepenuhnya menanggung gaya tarik. Biasanya konstruksi tiang yang digunakan
adalah tiang lattice delta.

            B. Section Tower  


              Section Tower yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan
sejumlah tower penyangga lainnya karena alasan kemudahan pembangunan (penarikan
kawat) umumnya mempunyai sudut belok yang kecil. Biasanya konstruksi tiang yang
digunakan adalah tiang lattice tipe delta.

             C. Suspension Tower  


                  Suspension Tower yaitu tower penyangga, tower ini hampir sepenuhnya
menanggung daya berat, umumnya tidak mempunyai sudut belokan. Biasanya konstruksi
tiang yang digunakan adalah tiang lattice tipe piramid atau zig-zag.

           D. Tension Tower


                Tension Tower yaitu tower penegang, tower ini menanggung gaya tarik yang lebih
besar dari pada gaya berat, umumnya mempunyai sudut belok. Biasanya konstruksi tiang
yang digunakan adalah tiang lattice tipe piramid.

            E. Transposision Tower 


             Transposision Tower yaitu tower tension yang digunakan sebagai tempat melakukan
perubahan posisi kawat fasa guna memperbaiki impedansi transmisi. 

                F. Gantry Tower


                   Gantry Tower yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara
dua saluran  transmisi. Tiang ini dibangun di bawah saluran transmisi existing.
            G. Combined tower
                Combined Tower yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi
yang berbeda tegangan operasinya.
          
==================================================================
===========
 Catatan Editor :
            Okeh, sekian materi dari editor semoga berguna bagi teman-teman semua dan jangan
lupa share postingan ini keteman kalian. Tinggalkan Komentar pada kolom dibawah jika ada
yang perlu ditanyakan. 
            Untuk meambahkan emoji pada kolom komentar dapat mengetik "emot0, emot1, dll"
tanpa tanda kutip. Untuk mengetahui jenis emot yang dipakai, tinggal arahkan kursor ke tepat
list emoji diatas kolom komentar.  Terimakasih~
    

Anda mungkin juga menyukai