1.Berdasarkan konstruksinya :
I. Lattice Tower
Lattice Tower merupakan jenis tower transmisi yang konstruksinya menggunakan
susuan baja profil yang berukuran kecil, sehingga dalam pengerjaan atau pembangunan tower
menjadi lebih mudah. Tower jenis ini biasanya dirancang untuk ketinggian 20 – 120 meter.
Berdasarkan susunan atau konfigurasi penghantarnya lattice tower dibedakan menjadi 3 yakni
:
Konstruksi lattice tower jenis Delta digunakan untuk mentransmisikan energi listrik
dalam konfigurasi penghantar single circuit dengan dua buah earth wire. Konstruksi tower
jenis ini biasanya digunakan untuk mentransmisikan tegangan 220 kV – 500 kV karena pada
konstuksi jenis ini pengaruh akibat mutual induktansi antar penghantar dapat diperkecil
karena menggunakan single circuit dengan jarak antar penghantar yang cukup
jauh.Konstruksi dari tower ini juga sangat efektif unuk menahan beban berat kabel yang
besar. Konstruksi dari tower delta ini adalah sebagai berkut :
ii.Konstruksi Piramida
Konstruksi lattice tower jenis piramida digunakan untuk mentransmisikan energi
listrik dalam konfigurasi penghantar double circuit. Konstruksi tower ini terdiri dari dua jenis
yakni double circuit-single earth wire untuk mentransmisikan tenaga listrik pada tegangan 30
– 380 kV dan double circuit-double earth wire untuk mentransmisikan tenaga listrik pada
tegangan 70-500 kV. Konstruksi dari tower piramida ini adalah sebagai berkut :
A. Bagian pondasi dan Kaki Tower
Sama seperti tower lattice lainya bagian pondasi tower merupakan konstruksi besi
bertulang (stub) yang ditanam didalam bumi, bagian stub yang muncul di permukaan tanah
sekitar 0,5 – 1 meter lalu disemen serta di cat agar tidak mudah berkarat. Adapun jenis
pondasi yang gunakan berdasarkan kondisi tanah adalah normal (untuk tanah keras),Spesial
(untuk tanah lembek), Raft(untuk tanah rawa), Auger (untuk penanaman stub dengan semen),
rockdriller (untuk wilayah bebatuan). Bagian kaki tower tersusun dari baja profil, biasanya
pada tower lettice tipe delta memiliki 4 jumlah kaki dengan jarak antar kaki 3 – 8 meter
diluar stub. Area diantara kaki tower ini biasanya disebut dengan halaman tower.Pada kondisi
tertentu (tanah tidak rata) perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi kaki tower,
biasanya ditandai dengan simbol +/-.
Tubular Steel Tower adalah tiang baja berongga berbentuk sisi poligonal. Memiliki
konstruksi baja belahan berbentuk setengah atau sepertiga lingkaran bergantung pada
diameter yang kemudian melalui proses penyatuan-penyambungan dengan pengelasan
khusus. Tower jenis ini kurang efisien untukdigunakan untuk transmisi sebab dibutuhkan
keahlian dan ketelitian khusus dalam pemasangan serta lokasi tower harus berada dekat
dengan jalan karena tower ini terdiri dari bagian-bagian yang cukup besar sehingga
menyulitkan pekerjaan bila berada jauh dari jalan. Adapun konstruksi tower ini adalah
sebagai berikut :
Concrate pole tower adalah tower transmisi dengan konstruksi berupa beton. Tower
jenis ini biasanya berjenis tower H dan tower I seperti pada gambar 4. Tower ini memiliki
konfigurasi penghantar single circuit dan double circuit. Tower ini sering digunakan pada
wilayah perkotaan karena tidak memakan tempat terlalu banyak dan juga biayanya lebih
murah dari tiang baja. Tower jenis ini biasanya digunakan untuk transmisi 30 kV – 110 kV
Adapun konstruksi tower ini adalah sebagai berikut :
Wooden Pole Tower adalah tower transmisi dengan konstruksi berupa Kayu. Tower
jenis ini biasanya berjenis tower H dan tower I seperti pada gambar 5. Tower ini memiliki
konfigurasi penghantar single circuit dan double circuit. Tower ini jarang digunakan karena
daya tahan tiang ini tidak terlalu bagus dan sangat tergantung cuaca (pelapukan). Tower jenis
ini biasanya digunakan sebagai tower sementara selama masih ada pembangunan tower
lattice. Adapun konstruksi tower ini adalah sebagai berikut :