Oleh :
NIM : 0140311-129
Tugas akhir ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana, pada jurusan
TRANSMISI 150 KV
NIM : 0140311-129
Mengetahui
TRANSMISI 150 KV
Adalah benar karya pribadi saya dan sepanjang sepengetahuan saya belum pernah
dipublikasikan oleh orang lain dan bukan duplikasi karya tulis yang sudah dipakai untuk
Penulis
Harmain Said
KATA PENGANTAR
Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya berupa kesehatan,
kesempatan dan kelapangan pikiran kepada penulis hingga akhirnya Skripsi ini
selesai. Serta shalawat beriring salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.
pengertian mengenai pentingnya andongan pada sistem transmisi. Dalam hal ini
menyelesaikan Skripsi ini sesuai dengan rencana. Maka dengan segala ketulusan
iii
3. Bapak Ir. Badaruddin selaku Pembimbing saya yang selalu
4. Bapak Ir. Budi Yanto Husodo, M.Sc selaku Ketua Jurusan Teknik
7. Buat adik Sapitri yang tidak bosan memberikan dukungan dan doanya
maupun materi masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan memohon maaf yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
iv
maupun tidak langsung selama penulis menyusun Skripsi ini. Semoga Penulisan
Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
Harmain Said
NIM : 0140311-129
v
ABSTRACT
The transmission lines was something that was very absolute in some
system the electricity power.In the distribution of the electricity power from the
centres of the generator to the burden (the consumer), where his distance quite far
then was carried out through the transmission channel. In this transmission lines
the voltage was increased from the centre of the generator through the transformer
transmission lines, here the writer tried to discuss the mechanical criterion in
Transmission Lines 150 of kVA as well as several of his supportive aspects like
the escort'
s clearance, strong attracted the escort and the geographical situation.
So as eventually will be received by results that were more optimal to build the
satisfies the requirement for the electricity power that increasingly increased
vi
ABSTRAK
Saluran transmisi adalah suatu hal yang sangat mutlak dalam suatu system
beban (konsumen), dimana jaraknya cukup jauh maka dilakukan lewat saluran
transmisi. Pada saluran transmisi ini tegangan dinaikkan dari pusat pembangkit
Kawat Penghantar Pada Saluran Transmisi 150 kVA serta beberapa aspek yang
mendukungnya seperti jarak antara penghantar, kuat tarik penghantar dan keadaan
geografis.
Sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang lebih optimal untuk membangung
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
LEMBAR PERNYATAAN ii
ABSTRACT vi
ABSTRAK .. vii
BAB I PENDAHULUAN . 1
2.1. Umum . 6
viii
3.1. Kawat Penghantar .... 12
3.1.1 Pengertian .. 12
3.1.2 Bahan .. 12
Sama Tinggi .. 36
ix
4.1.2. Perhitungan Andongan Untuk Menara
Sama Tinggi .. 43
BAB V PENUTUP .. 50
5.1. Kesimpulan .. 50
5.2. Saran . 50
DAFTAR PUSAKA 52
DAFTAR GAMBAR .. xx
x
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 2. Karakteristik mekanik kawat aluminium campuran Hard Drawn
xii
Tabel 3. Karakteristik mekanik kawat baja galvanisasi siberlilit
xiii
Tabel 4. Karakteristik mekanik kawat baja galvanisasi siberlilit Hard Dawn
xiv
16 3/2,6 15,93 5,6 43,5 451
xv
Tabel 5. Karakteristik mekanik kawat tembaga berlilit
xvi
Tabel 6. Karakteristik mekanik kawat tembaga berlilit Hard Dawn
xvii
Tabel 6. Karakteristik mekanik kawat tembaga berlilit Hard Dawn
xviii
120 12/3,5 7/3,5 115,5 67,35 9590 17,50 10,5 848,1
xix
DAFTAR GAMBAR
Bebas
xx
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan transmisi yang terdiri atas kriteria listrik dan kriteria mekanis
transmisi seoptimal mungkin guna memenuhi kebutuhan akan tenaga listrik yang
terus menerus meningkat membuat perusahaan listrik yang ada lebih memaksimal
potensi yang ada lebih memaksimalkan potensi yang ada, antara lain dengan
mengurangi rugi-rugi yang timbul pada saat penyaluran tenaga listrik. Salah satu
cara adalah dengan memperhatikan sistem transmisi yang merupakan bagian dari
system tenaga listrik untuk menyalurkan daya listrik dari pusat pusat tenaga listrik
gaya mekanis pada menara dan penghantar perlu diperhitungkan. Penghantar yang
penghantar dibatasi oleh karakteristik mekanis serta beratnya sendiri yang dapat
bagian yang tinggi diantara dua menara. Untuk mencegah hal ini, diperlukan
penampang peta lokasi saluran udara dan pemakaian template agar pada
pemasangan kawat pada suatu rentangan, diperoleh andongan dengan jarak bebas
Transmisi 150 kV yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pembangunan saluran
transmisi.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dari saluran transmisi, maka perlu
transmisi itu sendiri. Dalam Skripsi ini penulis mencoba menguraikan cara
mengambil data-data di PT. PLN (Persero) P3B Region Jakarta Banten, Cililitan
Jakarta Timur, yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan atau bahan
2
1.3 Batasan Masalah
Penghantar Pada Saluran Transmisi 150 kV , maka penulisan Skripsi ini hanya
kondisi menara. Hal ini bertujuan agar dalam penulisan Skripsi ini lebih terarah
dan lebih mudah dipahami yang juga karena kemampuan dari penulis yang
terbatas.
dari buku buku referensi, jurnal, artikel dan lain lain yang berhubungan
3
1.5 Manfaat Penulisan
kelapangan.
Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, uraian dan isi secara ringkas adalah sebagai
berikut :
BAB I Pendahulan
sistematika pembahasan.
150 kV
4
Bab ini menguraikan perhitungan andongan kawat penghantar yang
BAB V Penutup
5
BAB II
2.1. Umum
pada tempat-tempat dimana sumber dari pembangkit tenaga seperti batubara dan
air tersedia. Ini jelas bahwa sumber dari tenaga listrik tersebut tersedia tidak
tersedia pada seluruh tempat, karena itu lokasi pembangkitan dibangun pada
sendiri. Dan melalui saluran transmisi inilah penyaluran tenaga listrik ini sampai
pada konsumen. Adapun komponen utama dari saluran transmisi itu sendiri
adalah :
b. Isolator,
umumnya terletak jauh dari tempat-tempat dimana tenaga listrik digunakan atau
tinggi agar diperoleh aliran arus yang rendah dan berarti mengurangi rugi daya
6
dihasilkan pada umumnya rendah, antara 6 20 KV, maka tengangan ini biasanya
Diagram satu garis sistem daya ditunjukkan pada Gambar 2.1. Diagram
satui garis ini terdiri dari sistem transmisi yang dibagi atas:
Transmissi
on line
Sisi Skunder
Sisi Primer
7
2.3. Saluran Transmisi
Transmisi terdiri dari seperangkat konduktor yang membawa energi listrik dan
menara. Gambar 2.2 dan 2.3 menunjukkan sketsa dari saluran transmisi. Gambar
2.2 memperlihatkan bagian dari menara yang membawa tida bagian dari
konduktor (3) tiga phasa R, S dan T, ini disebut rangkaian tunggal. Gambar 2.3
tersusun diatas dua rangkaiaan yang terpisah, masing-masing kawat debgab phasa
R, S dan T. Tipe yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 disebut dengan saluran
8
R2
S2
R1
S1 T2
T1
yaitu :
Menurut jenis arus dikenal sistem arus bolak-balik (AC) dan sistem arus
searah (DC). Sistem arus bolak-balik merupakan sistem yang banyak digunakan
o mudah pembangkitannya
o dengan sistem tiga phasa, daya yang disalurkan melalui jaringan lebih
besar.
9
Bukan berarti saluran DC tidak mempunyai kelebihan bila dibandingkan
dengan saluran AC, seperti : isolasinya yang lebih sederhana, daya guna (efisiensi)
yang lebih tinggi (karena power faktornya 1) serta tidak ada masalah stabilitas
DC harus dapat dianggap ekonomis bila jarak saluran udara lebih jauh, antara 400
600 km, atau untuk saluran bawah tanah lebih panjang dari 50 km. Ini
cukup tinggi.
Di Indonesia standar tegangan transmisi adalah :70 KV, 150 KV, 275 KV
dan 500 KV, Penentuan tegangan transmisi ini dengan memperhitungkan daya
antara lain :
10
3. Distribusi di Indonesia telah ditetapkan bahwa tegangan distribusi adalah
20 KV.
11
BAB III
3.1.1 Pengertian
mempunyai sifat-sifat daya hantar listrik yang baik dan tahan panas serta
mempunyai daya mekanis yang baik. Penghantar untuk saluran transmisi adalah
kawat tanpa isolasi (bare) yaang terbuat dari bahan tembaga, perunggu,
alumunium, logam biasa dan logam campuran yang berbentuk padat, berlilit dan
berongga.
3.1.2 Bahan
Bahan kawat penghantar yang digunakan untuk saluran energi listrik perlu
a. Konduktivitas tinggi
Untuk keperluan ini yang paling banyak digunakan adalah tembaga aluminium
dan berbagai kombinasi dari kedua bahan tersebut. Untuk saluran udara biasanya
12
digunakan kawat yang tidak solid, melainkan terdiri atas jalinan beberapa kawat.
Kawat penghantar jalinan (stranded wires) biasanya terdiri atas sebuah kawat
lapisan, jumlah kawat adalah sebanyak [3n(n+1)+1]. Bilamana tiap kawat adalah
adalah kawat tembaga dengan konduktivitas 100 % (CU 100%), kawat tembaga
(Al 61%). Kawat penghantar aluminium terdiri dari berbagai jenis dengan
aluminium.
campuran aluminium.
logam campuran.
13
Kawat tembaga mempunyaai beberapa kelebihan dibandingkan dengan
kawat aluminium karena konduktivitas dan kuat tariknya lebih tinggi. Tetapi
kelemahannya ialah, untuk besar tahanan yang sama, kawat tembaga lebih berat
dari kawat aluminium dan juga lebih mahal. Oleh karena itu kaawat aluminium
saluran transmisi teganggan tinggi, dimana jarak antara 2 (dua) tiang / menara
jauh (ratusan meter), dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan
kawat ACSR.
listrik. Untuk itu daya kerja maksimum pada kawat karus ditambah kan dengan
faktor keamanan 2,2 untuk kawat tembaga tarikan keras (hard drawn) dan 2,5
untuk kawat ACSR serta kawat-kawat lainnya. Bila tarikan sehari-hari pada kawat
besar, maka penghantar mudah menjadi letih karena getaran. Hal ini perlu
tegangan tarik kawat dalam berbagai kondisi dapat dihitung. Untuk kawat yang
f2 { f1 + ( K tE ) } = M (3.1)
Dimana
14
f2 = Tegangan tarik terhadap andongan [ kg/mm ]
q 2 S 2
D= 2
(3.2)
8f
Dimana
D = Andongan [m]
S = Rentangan [m]
(q1 ) 2 S 2 E
K = f1 2
(3.3)
f1
( q 2 ) 2 S 2 E
M= 2
(3.4)
f1
15
W
= (3.5)
A
Dimana :
f1 T (3.6)
=
A
tengah rentangan di mana andongan maksimum. Lompatan api tidak boleh terjadi
bila penghantar saling mendekat. Untuk itu harus ditentukan jarak minimal antar
dan jenis penghantar, rentangan, cuaca dan lain sebagainya, maka sulit diadakan
standar untuk jarak tersebut. Karena itu factor pengalaman sangat penting artinya
a. Rentangan Standar
16
v
C h = 0,4 + (3.7)
1,1k1
k1 = konstanta [20~30]
v
C h = 1,5 + (3.8)
1,1k 2
k2 = konstanta [20~30]
b. Rangkaian Besar
D = andongan [m]
a. Rentangan Standar
v
C v = 1,0 + (3.10)
1,1k 3
17
k3 = konstanta [40~50]
b. Rentangan Besar
v
C v = 2,0 + (3.11)
1,1k 4
k4 = konstanta [50~60]
saluran transmisi berupa menara baja, tiang baja, tiang beton dan tiang kayu.
a. Lokasi Saluran
b. Pentingnya Saluran
c. Umur Saluran
d. Pengadaan material
e. Keadaan Cuaca
f. Biaya Pendidikan
g. Sistem tegangan
18
Untuk menghitung tinggi menara saluran transmisi, maka harus diperhitungkan
jarak bebas terhadap permukaan bumi, jarak antar penghantar dan jarak
Tm = jb + 2 j + jt + Dmax (3.12)
baja dapat menahan beban mekanis yang besar yang disebabkan oleh
pemakaian kawat besar, tekanan angin yang besar serta rentangan yang jauh.
Usianya dapat mencapai 45 tahun dengan pemeliharaan yang tidak terlalu ketat
tekanan angin pada kawat penghantar dapat dikurangi, karena tekanan angin ini
P = 0,025v 2 (4.1)
19
Dimana : P = tekanan angin [ kg/m2 ]
Untuk perencanaan nilai faktor keefektifan angin ( ) diambil 0,6 untuk kecepatan
terhadap nilaiu yang diperoleh bila digunakan nilai faktor keefektifan angin = 0.6
karena kecepatan angin = 0.6 karena kecepatan angin rata-rata di Indonesia adalah
20 m/det.
saluran transmisi secara keseluruhan. Oleh sebab itu hal ini harus ditetapkan
akan mengikuti garis lurus, akan tetapi karena beratnya sendiri akan melengkung
tergantung dari berat dan panjang dari kawat penghantar itu sendiri. Secara
20
3.6.1 Kedua Menara Sama Tinggi
pada setiap titik yang terletak pada kurva berlaku persamaan-persamaan berikut :
x
y = c cosh (4.2)
c
x
l = c cosh (4.3)
c
x
d = y-c = c ( cosh -1) (4.4)
c
Dimana :
Dimensi c memberi nilai yang nyata pada kurva terhadap gaya tarik pada
penghantar, maka :
T
c= [m] (4.5)
W
Dimana :
c = dimensi [m]
21
WS 2
D= [m] (4.6)
8T
8 D2
L = S (1 + [m] (4.7)
3 S2
T1 = T2 = T + WD [kg] (4.8)
Dimana :
Bila kedua menara tidak sama tingginya, maka andongan yang dihitung
adalah jarak antara garis yang ditarik diantara kedua ujung menara. Karena cukup
22
besar maka pergeseran titik terendah 0 ke titik singgung N pada gambar 4.2 dapat
2
H
D1 = D 1 [m] (4.9)
4D
S H
X1 = 1 [m] (4.10)
2 4D
23
Gaya tarik penghantar pada puncak menara :
T1 = T + WD [kg] (4.11)
T2 = T + W ( D + H ) [kg] (4.12)
Gaya tarik horizontal pada kedua puncak menara adalah sama. Tetapi gaya
tarik vertikan pada puncak menara 1 lebih besar daripada muncak menara 2
karena menara 1 lebih tinggi ( dilihat dari titik 0 tiang terhadap garis x).
Maka :
T1 = T2 + W H [ kg] (4.13)
yang berurutan. Pada menara dengan ketinggian yang sama seperti gambar 4.3
Titik terendah kedua lengkungan penghantar O12 dan O23 tepat berada pada
Vs =
1
(S12 + S 23 ) (4.14)
2
Pada menara dengan ketinggian yang tidak sama seperti pada gambar .4.4
24
Gambar 3.3 Rentangan Vertikal
HT
S = [m] (4.15)
WS
persamaan untuk menghitung rentangan vertikal. Pada gambar 4.5 ditarik garis
horizontal melalui puncak menara 2. Garis ini dipakai sebagai garis referensi.
25
?
26
Apabila diketahui :
Atau
T H 12 H 23
Vs = 1 2(S12 + S 23 ) + [m] (4.18)
W S12 S 23
jarak bebas yang baik antara penghantar dengan permukaan bumi. Pada daerah-
daerah dengan permukaan bumi yang tidak rata, misalnya daerah pegunungan,
bisa terjadi bahwa jarak antara lengkungan penghantar terlalu dekat dengan
permukaan bumi yang menonjol. Pada gambar 4.6 jarak tersebut adalah h.
27
Gambar 3.6 . Jarak bebas penghantar terhadap permukaan bumi
Untuk mencegah hal yang demikian itu diperlukan suatu templete yang
menambah satu menara lagi untuk mendapatkan jarak bebas yang baik.
persamaan 4.6 seperti yang terjadi dengan menggunakan persamaan 4.6 seperti
28
Untuk perencanaan biasanya digunakan suhu maksimum 75o C, Suhu
dapat mempengaruhi andongan kawat (sag). Oleh karena itu perlu ada jarak bebas
(clearence) yang cukup agar kawat tidak menimbulkan gangguan baik dari segi
Lengkung jarak bebas dilukiskan pada template dengan mengambil jarak bebas
29
Tabel 3.1 Jarak Bebas Vertikal 3)
didatangi manusia)
peta sedemikian rupa sehingga kedua puncak menara 2 dan 3 pada gambar 4.8
berada pada lengkungan template dengan ketentuan sumbu vertikal template harus
30
Gambar 3.8 Pemakaian Template
Maka dalam hal ini garis lengkung template diantara puncak menara 2 dan 3
Bila dalam penempatan template terjadi peristiwa seperti pada gambar 4.9
yaitu ada bagian permukaan bumi yang memotong lengkung jarak bebas, maka
31
Gambar 3.9 Lengkungan penghantar yang tidak memenuhi persyaratan jarak
bebas
adalah daerah 5.
dilakukan tersendiri.
32
Gambar 3.10. Pemakaian menara yang lebih tinggi
- Lokasi setempat
- Keadaan geologis
- Faktor ekonomi
33
Gambar 3.11 Penambahan satu menara
34
BAB IV
TRANSMISI 150 KV
Transmisi 150 kV
Data-data yang diambil dari saluran transmisi 150 kV diambil dari PT. PLN
Minimum = 15oC
Sehari-hari = 50oC
35
Tegangan tarik kerja maksimum : 10.210 kg
menghitung kuat tarik maksimum sama dengan rumus yang ada pada persamaan
S = 200 m
A = 240 mm2
E = 6300 kg/mm2
t = 75oC
T = 10.210 kg
rumus (3.2) :
q 2 S 2
D= 2
[m]
8f
Dari rumus diatas maka perlu ada besaran-besaran yang harus dicari terlebih
dahulu untuk mendapatkan nilai andongan maksimum (D). Dari data yang
diketahui diatas maka dapat dicari nilai dari berat konduktor perluas penampang
W
=
A
36
1,11kg / m
=
240mm 2
Begitu juga dengan nilai tegangan kerja kawat penghantar ( f 1 ) dapat dicari
f1 T
=
A
f1 10.210kg
=
240mm 2
f1 = 42,54 kg/mm2
Sehingga setelah didapat nilai dari berat konduktor perluas penampang ( ) dan
juga nilai tegangan kerja kawat penghantar ( f 1 ), maka dapat dicari besar gaya
kerja maksimum) :
(q1 ) 2 S 2 E
K = f1 2
F1
2
1,11kg / m 200m 2 x6300kg / mm 2
240mm 2
K = 42,54kg / mm 2
(42,54kg / mm ) 2 2
K = 39,561 kg/mm2
(3.4) :
37
( q 2 ) 2 S 2 E
M= 2
f1
2
1,11kg / m x1,37 200 2 m 2 x6300kg / mm 2
240mm 2
M=
24
10.117 3
M= kg /mm6
24
M = 421,54 kg3/mm6
f 2 [ f 1 + (K tE )] = M
2
[ ( )]
f 2 42,54kg / mm 2 + 39.561kg / mm 2 2 x10 6 x75 o x6300kg / mm 2 = 421,54kg 3 / mm 6
2
421,54kg 3 / mm 6
f2 =
2
71,23kg / mm 2
f 2 = 5,92kg 2 / mm 4
2
f 2 = 2,43kg / mm 2
q 2 S 2
D= 2
[m]
8f
D = 9,52 m
38
Dari perhitungan-perhitungan diatas dapat dilihat bahwa untuk menara
sama tinggi dengan panjang saluran (span) 200 meter yang menggunakan kawat
penghantar ACSR 240 mm2 , maka andongan maksimumnya adalah 9,52 meter.
untuk antisipasi jika temperatur mencapai nilai maksimum, maka saluran menara
transmisi dapat bekerja dengan normal dan tidak menimbulkan bahaya bagi
S = 100 m
A = 240 mm2
E = 6300 kg/mm2
t = 75oC
T = 10.210 kg
Maka untuk mencari andongan maksimum dari kawat penghantar (D) dapat
q 2 S 2
D= 2
[m]
8f
Dari data-data diatas dapat dicari berat konduktor perluas penampang ( ) dengan
W
=
A
39
1,11kg / m
=
240mm 2
f1 T
=
A
f1 10.210kg
=
240mm 2
f1 = 42,54 kg/mm2
Kemudian dapat ditentukan gaya tarik penghantar (K) digunakan q1= 1 dan
(q1 ) 2 S 2 E
K = f1 2
F1
2
1,11kg / m 100m 2 x6300kg / mm 2
240mm 2
K = 42,54kg / mm 2
(42,54kg / mm ) 2 2
K = 41,8 kg/mm2
Setelah itu dicari tegangan tarik penghantar (M) digunakan q2 = 1,37 dengan
( q 2 ) 2 S 2 E
M= 2
f1
2
1,11kg / m x1,37 100 2 m 2 x 6300kg / mm 2
2
240mm
M=
24
40
2.529,32 3
M= kg /mm6
24
M = 105,4 kg3/mm6
f 2 [ f 1 + (K tE )] = M
2
[ ( )]
f 2 42,54kg / mm 2 + 36,468kg / mm 2 2 x10 6 x75 o x6300kg / mm 2 = 105,4kg 3 / mm 6
2
105,4kg 3 / mm 6
f2 =
2
73,44kg / mm 2
f 2 = 1,4kg 2 / mm 4
2
f 2 = 1,2kg / mm 2
q 2 S 2
D= 2
[m]
8f
46,25kg / mm 2 .m
D=
9,6kg / mm 2
D = 4,82m
harga andongan maksimum untuk jarak panjang gawang 50 meter adalah 2,4
meter.
41
Dari perhitungan andongan maksimum untuk menara sama tinggi dan
menara yang tidak sama tinggi dapat dilihat bahwa nilai andongan yang didapat
pada menara sama tinggi lebih tinggi dari nilai andongan pada menara yang tidak
sama tinggi. Hal ini untuk mencegah agar andongan tidak terlalu dekat dengan
permukaan bumi.
150 kV
pengaruh panas. Konduktor yang digunakan adalah AAC dan luas penampangnya
penghantar AAC pada saluran transmisi 150 kV.Data-data yang diambil dari
42
Temperatur : Maksimum = 75oC
Minimum = 15oC
Sehari-hari = 50oC
menghitung kuat tarik maksimum sama dengan rumus yang ada pada persamaan
S = 200 m
A = 240 mm2
E = 6300 kg/mm2
t = 75oC
T = 10.210 kg
rumus (3.2) :
q 2 S 2
D= 2
[m]
8f
Dari rumus diatas maka perlu ada besaran-besaran yang harus dicari terlebih
dahulu untuk mendapatkan nilai andongan maksimum (D). Dari data yang
43
diketahui diatas maka dapat dicari nilai dari berat konduktor perluas penampang
W
=
A
0,67 kg / m
=
240mm 2
Begitu juga dengan nilai tegangan kerja kawat penghantar ( f 1 ) dapat dicari
f1 T
=
A
f1 10.210kg
=
240mm 2
f1 = 42,54 kg/mm2
Sehingga setelah didapat nilai dari berat konduktor perluas penampang ( ) dan
juga nilai tegangan kerja kawat penghantar ( f 1 ), maka dapat dicari besar gaya
kerja maksimum) :
(q1 ) 2 S 2 E
K = f1 2
F1
2
0.67 kg / m 200m 2 x6300kg / mm 2
240mm 2
K = 42,54kg / mm 2
(42,54kg / mm ) 2 2
K = 41,45 kg/mm2
44
Begitu juga untuk menentukan tegangan tarik penghantar (M) dengan
(3.4) :
( q 2 ) 2 S 2 E
M= 2
f1
2
0.67 kg / m x1,37 200 2 m 2 x6300kg / mm 2
2
240mm
M=
24
3686,11 3
M= kg /mm6
24
M = 153,59 kg3/mm6
f 2 [ f 1 + (K tE )] = M
2
[ ( )]
f 2 42,54kg / mm 2 + 41,54kg / mm 2 2 x10 6 x 75 o x6300kg / mm 2 = 153,59kg 3 / mm 6
2
153.59kg 3 / mm 6
f2 =
2
73,21kg / mm 2
f 2 = 2,098kg 2 / mm 4
2
f 2 = 1,45kg / mm 2
q 2 S 2
D= 2
[m]
8f
45
111.67 kg / mm 2 .m
D=
11,60kg / mm 2
D = 9,63 m
sama tinggi dengan panjang saluran (span) 200 meter yang menggunakan kawat
penghantar AAC 240 mm2 , maka andongan maksimumnya adalah 9,63 meter.
untuk antisipasi jika temperatur mencapai nilai maksimum, maka saluran menara
transmisi dapat bekerja dengan normal dan tidak menimbulkan bahaya bagi
S = 100 m
A = 240 mm2
E = 6300 kg/mm2
t = 75oC
T = 10.210 kg
Maka untuk mencari andongan maksimum dari kawat penghantar (D) dapat
q 2 S 2
D= 2
[m]
8f
46
Dari data-data diatas dapat dicari berat konduktor perluas penampang ( ) dengan
W
=
A
0,67 kg / m
=
240mm 2
f1 T
=
A
f1 10.210kg
=
240mm 2
f1 = 42,54 kg/mm2
Kemudian dapat ditentukan gaya tarik penghantar (K) digunakan q1= 1 dan
(q1 ) 2 S 2 E
K = f1 2
F1
2
0,67 kg / m 100m 2 x6300kg / mm 2
240mm 2
K = 42,54kg / mm 2
(42,54kg / mm ) 2 2
K = 39,83 kg/mm2
Setelah itu dicari tegangan tarik penghantar (M) digunakan q2 = 1,37 dengan
47
( q 2 ) 2 S 2 E
M= 2
f1
2
0,67 kg / m x1,37 100 2 m 2 x6300kg / mm 2
240mm 2
M=
24
921,53 3
M= kg /mm6
24
M = 38,4 kg3/mm6
f 2 [ f 1 + (K tE )] = M
2
[ ( )]
f 2 42,54kg / mm 2 + 39,83kg / mm 2 2 x10 6 x75 o x 6300kg / mm 2 = 38,4kg 3 / mm 6
2
38,4kg 3 / mm 6
f2 =
2
71,50kg / mm 2
f 2 = 0,54kg 2 / mm 4
2
f 2 = 0,73kg / mm 2
q 2 S 2
D= 2
[m]
8f
D = 4,78m
48
Dari perhitungan andongan maksimum untuk menara sama tinggi dan
menara yang tidak sama tinggi dapat dilihat bahwa nilai andongan yang didapat
pada menara sama tinggi lebih tinggi dari nilai andongan pada menara yang tidak
sama tinggi. Hal ini untuk mencegah agar andongan tidak terlalu dekat dengan
permukaan bumi.
49
BAB VI
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan berikut :
tidak rata.
4.2. Saran
50
saluran menara transmisi selain faktor teknis seperti jenis konduktor, maka perlu
menara transmisi tersebut lebih aman, ekonomis dan mampu bekerja secara
maksimal.
51
DAFTAR PUSTAKA
1975.
[4] Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Peralatan No.2 Untuk Saluran
52