SISTEM TENAGA
LISTRIK
02
TEKNIK TEKNIK MK14031 IRADATH ST.MBA
ELEKTRO
Abstract Kompetensi
Mahasiswa dapat memahami 1.Mahasiswa dapat menentukan
Tentang SISTEM TRANSMISI Sistem TRANSMISI LISTRIK
Listrik
2.Mahasiswa dapat menentukan
Komponen-komponen system
TRANSMISI LISTRIK
MODUL II : MATA KULIAH SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Distribusi.
Merupakan subsistem tersendiri yang terdiri dari : Pusat Pengatur (Distribution Control
Center, DCC), lC t l C t DCC). Saluran tegangan menengah (6kV dan 20kV yang juga biasa
disebut tegangan distribusi primer) yang merupakan saluran udara atau kabel tanah, gardu
distribusi tegangan menengah yang terdiri dari panel-panel pengatur tegangan menengah
dan trafo sampai dengan panel-panel distribusi tegangan rendah (380V, 220V) yang
menghasilkan tegangan kerja/ tegangan jala-jala untuk industri dan konsumen.
Distribution Substation, pada bagian ini merubah tegangan aliran listrik dari tegangan
medium menjadi tegangan rendah dengan transformator step-down, step down, dimana
Tegangan Transmisi.
Tegangan generator dinaikkan ke tingkat yang dipakai untuk transmisi yaitu antara 11 kV d
765 kV.
Tegangan extra-tinggi (Extra High Voltage EHV) : 345 500 dan 765 kV.
Tegangan tinggi standar (High Voltage-HV standard) :115kV, 138kV, dan 230kV
Untuk sistem distribusi, tegangan menengah yaitu antara 2,4kV dan 69kV. Umumnya
antara 120V dan 69kV dan untuk tegangan rendah yaitu antara 120V sampai 600V
Konduktor.
Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian
konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan
gelas dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan disini. Bahan isolator harus memiiki
resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang
secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan
tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap
goncangan apapun dan beban konduktor.
Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau
gelas.
Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator diklasifikasikan menjadi:
- isolator jenis pasak
- isolator jenis pos-saluran
- isolator jenis gantung
Isolator jenis pasak dan isolator jenis pos-saluran digunakan pada saluran transmisi
dengan tagangan kerja relatif rendah (kurang dari 22-33kV), sedangkan isolator jenis
gantung dapat digandeng menjadi rentengan rangkaian isolator yang jumlahnya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
Saluran Kabel bawah laut, ini merupakan saluran listrik yang melewati medium bawah air
(laut) karena transmisi antar pulau yang jaraknya dipisahkan oleh lautan.
1. Saluran Udara (Overhead Lines) saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui
kawat-kawa yang digantung pada isolator antara menara atau tiang transmisi.
2. Saluran kabel bawah tanah (underground cable), saluran transmisi yang menyalurkan
energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah.
Jenis-Jenis Tower
Menurut bentuk konstruksinya jenis-jenis tower dibagi atas macam 4yaitu:
1. Lattice tower
2. Tubular steel pole
3. Concrete pole
4. Wooden pole
DAFTAR PUSTAKA / REFERENSI
1. Kadir, A., (2006), Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
2. Marsudi, D., (2006), Operasi Sistem Tenaga Listrik, Graha Ilmu, Yogyakarta.