1. TOWER
Tower Transmisi adalah suatu konstruksi bangunan tinggi yang dipergunakan untuk menyangga dan
merentangkan konduktor.
2. JENIS TOWER
Tower dilihat dari fungsinya dibagi menjadi dua macam jenis tower yaitu tower tension dan tower
suspension
TOWER
TENSION SUSPENSION
(STRAIN) MAX 2O S/D 5O
TERMINAL
TOWER
2.1 Tension Tower
Tension tower adalah tower yang berfungsi menahan tarikan konduktor dan didesain mampu menahan
tarikan konduktor hanya sebelah.
Tension tower adalah type tower penegang yaitu konduktor diputus kemudian disambung dengan jumper,
gaya yang dialami oleh tower ada dua arah
2.2 Suspension Tower
Suspension tower adalah tower yang berfungsi hanya untuk menyangga konduktor dan perelatan
lainnya , tidak didesain untuk tarikan konduktor, arah gaya hanya satu arah ( arah kebawah ) dan
konduktor tidak dipotong
2.3 Line Tower
Line tower adalah tower yang ditempatkan pada jalur yang lurus ( 0 o ) dan dapat berupa tension
tower maupun suspension tower
2.4 Angle Tower
Angle tower adalah tower yang di tempatkan pada posisi jalur transmisi yang berbelok
dan dapat berupa suspension tower maupun tension tower.
Angle tower jenis tension tower dipergunakan untuk tower yang ditempatkan pada
belokan jalur antara 0 o s/d 60 o tetapi dapat juga sampai 90 o untuk keadaan yang
khusus.
Angle tower jenis suspension tower hanya
dapat dipergunakan untuk tower dengan CL
KONDUKTOR
2.5 Terminal Tower
Terminal tower adalah tower yang ditempatkan pada tower akhir dari suatu transmisi
(Dead End Tower) tower yang dipergunakan hanya tower tension dan didesain mampu
menahan tarikan sebelah.
3. TYPE TOWER
Tower dibagi menjadi beberapa type tower sesuai dengan fungsi dan
penempatannya :
➢ 0o s/d 2 o type A = tower suspension
➢ 5 o < type A R = tower suspension yang diperkuat
➢ 0 o s/d 10 o type B = tower tension
➢ 0 o s/d 30 o type C = tower tension
➢ 0 o s/d 45 o type D = tower tension
➢ 0 o s/d 60 o type E = tower tension
➢ 0 o s/d 90 o type F = tower tension ( Special Tower )
➢ Deviasion F/90 o = tension tower ( Special Tower )
Untuk pengaturan tinggi tower ditambah dengan extension body
( -3, +/-0, +3, +6, +9,+12 dst ) dan untuk pengaturan sesuai
contour tanah ditambah dengan extension leg (-1, +/-0, +1, +2,
+3, +4, dst )
Untuk Double curcuit atau empat circuit type tower adalah sama :
AA, BB, CC, DD, EE, FF
Type tower yang diperkuat ditambah R ( Reinforce ) misal AAR,
DDR Dsb
4. BAGIAN BAGIAN DARI TOWER
Tower dibagi dalam beberapa bagian :
- Leg adalah kaki tower yang menghubungkan antara stub dengan body tower
Bagian Tower
CROSS ARM FASA
BODY
LEG
STUB
5. ERECTION TOWER
Tower terdiri dari banyak potongan-potongan besi siku dengan ukuran sesuai dengan posisinya
yang sudah digalvanisir. Untuk memudahkan penyusunan tower (konstruksi tower) maka
setiap potongan besi siku harus diberi tanda sebagai identifikasi yaitu : type tower , nomor
posisi dan letaknya dikiri L dan dikanan R
Identifikasi mulai dari ujung tower ( Earth Wire ) sampai ke Stub
A.1.L A.1.R
A.944
Untuk memudahkan erection harus dibuat Composision List untuk setiap type tower berikut extens body dan extens legnya , juga dibuat
gambar steel structure dimana potongan besi siku tersebut dipasang sehingga siapapun yang bisa membaca gambar dapat
melaksanakan erection tower, juga untuk kebutuhan bautnya.
Untuk memudahkan erection tower perlu diingat bahwa stub setting harus benar dan teliti yaitu kemiringan stub, toleransi level tinggi stub
maksimum 2 mm, jarak antar stub dan jarak diagonal antar stub maksimum 1 cm, bila level dan jarak melebihi ketentuan maka dalam
erection tower akan mengalami kesulitan, karena lobang baut tidak lurus, makin keatas lobang baut makin tidak lurus sehingga
menimbulkan kesulitan dalam erection tower.
Perlu didingat dalam pemasangan baut untuk lobang baut yang menghadap kebawah kepala baut harus berada diatas hal ini untuk
menjaga apabila mur lepas member tower masih tetap terangkai dan tidak lepas.
Stub dipasang bersamaan dengan pembuatan pondasi tower, setelah stub diset maka pada saat pengecoran pondasi harus terus diawasi
sehingga apabila ada perubahan setting segera diperbaiki.
Composision list harus benar dan teliti.
Contoh :
COMPOSISION LIST FOR TOWER TYPE A
1 1 1 2
2 2 2 4
3 2 2 4
56 8
944 4
S QUANTITY (Box)
20 16 12
18 20 8
Ø = diameter 16 18 32
TOWER TYPE AR
1R
1L
2R
TOWER TYPE B
2L
A.5.R
3R
TOWER TYPE C
3L
TOWER TYPE D
TOWER
TYPE A
TOWER TYPE E
TOWER TYPE FF TOWER TYPE F/90O
Untuk pengambilan mur baut juga harus dilaksanakan dengan
baik dan benar sesuai denga komposisi list, mur baut
dikelompokan sesuai dengan ukurannya dan di pisah- pisah,
setiap ukuran mur-baut ditempatkan dalam suatu peti dan diberi
kode nomor ukuran mur-baut, tidak boleh dicampur karena
akan membuat bingung.
Sedangkan untuk daerah yang tidak mungkin alat angkat dan alat angkut bisa masuk kelokasi tidak cocok
menggunakan tower jenis steel pole, dapat diatasi dengan tower lattice jenis slim.
Dalam merakit tower steel pole tubular yang paling besar dipasang pada posisi paling bawah kemudian
yang lebih kecil diatasnya seterusnya sampai posisi paling ujung yang paling kecil, penyambungan antar
tubular denga cara schock yaitu tubular pada posisi dibawahnya dimasukkan ke tubular diatasnya, atau
menggunakan mur-baut yaitu antar tubular dismbung dengan mur-baut
Pondasi yang dipergunakan adalah sama denga tower jenis slim tower bebentuk pondasi block