Arif Hidayat
03101001016
Dosen Pembimbing:
Ir. Indra Chusaini San, M.S
Ir. H. Rozirwan
Latar Belakang
Saluran Udara Tegangan Extra Tingkat Tinggi (SUTET)
salah satu jenis Konstruksi tower besi baja yang
merupakan jenis konstruksi saluran transmisi penghantar
listrik ke seluruh daerah yang membutuhkan listrik.
Konstruksi menara baja transmisi sangat tepat digunakan
selain mudah dirakit terutama untuk pemasangan di
daerah pegunungan dan jauh dari jalan raya, harganya
relatif lebih murah dibandingkan dengan penggunaan
saluran bawah tanah serta pemeliharaannya yang mudah.
Namun dengan demikian, perencanaan struktur atas dan
menara transmisi perlu diperhatikan agar tidak mengalami
masalah saat pemasangan.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara memodelkan dan mendesain
Menara SUTET 275kV tipe AAE dalam
bentuk permodelan SAP 2000?
Bagaimana cara menganalisa dan menghitung
perencanaan khususnya pondasi pada
menara SUTET ?
Tujuan Penelitian
L= 1,4 DL
L= 1,2 DL + 1,6 LL
L= 1,2DL + 1 LL + 1,2 Putus
L= 0,9 DL + 1,6 W L=1,2 DL 1.3 W + 0,5 LL
L=1,2 DL 0,707 W + 0,5 LL
Bagan alur perhitungan
START
Perencanaan
Desain Struktur Atas Dimensi Pondasi
Input
Input gaya-gaya yang Menghitung tahanan izin uplift
pembebanan bekerja pada pondasi
Tidak
Runing SAP 2000 Hitung kapasitas daya dukung tiang Kontrol gaya uplift
tunggal dan kelompok
Mencari gaya yang bekerja pada Ya
struktur Hitung jumlah dan reaksi tiang
Ya Tidak
Ya Tidak
Jenis Pondasi
Alur Diagram Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pemodelan Struktur
Analisa Struktur
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Pembebanan Menara
Pembebanan yang diberikan pada struktur menara
transmisi listrik diantaranya : beban mati, beban
hidup, beban angin, beban abnomal. Beban-beban
ini diberikan berdasarkan standar yang telah
ditentukan oleh standar PLN
Beban Mati
Keterangan:
D = Selisih displacement panel
H = Selisih tinggi panel
Rekapitulasi Joint Diplacement pada
menara
panel H u1 u2 Dx Dy
1 10 10.7022 1.413392 9.751 10.379
1 L15.1,8 42.8 5100 0.8 4.5 9.43 36.4 3251 114.8 99.98 ok
2 L15.1,8 37.9 5100 0.8 4.5 8.35 32.2 3251 114.8 99.98 ok
3 L6.5.1,1 0.45 1320 0.8 1.9 0.23 0.38 842 29.7 25.88 ok
4 L4.0,4 0.06 308 0.8 1.2 0.05 0.05 196 6.93 6.038 ok
Sambungan Baut
Perhitungan sambungan struktur baja khususnya pada
menara transmisi digunakan sebagai alat pengikat antara
satu batang dengan batang lainnya dimana baut yang
digunakan haruslah di desain sesuai standar sehingga pada
tugas akhir ini desain baut yang direncanakan sesuai dengan
gaya yang dipikul pada menara
Rekapitulasi Sambungan Baut
diameter tebal jarak antar jarak baut ke luas
No profil
baut pelat baut tepi kotor
1 L16.1,9 L7,5.1,2 12 12 36 18 900
2 L8.1,4 pelat 8 16 6 48 24 720
3 L8.1,4 pelat 8 16 8 48 24 720
4 L7,5.1,2 pelat 8 16 8 48 24 720
5 L7,5.1,2 pelat 8 16 8 48 24 720
Tabel Lanjutan 1
periksa kekuatan pelat tinjau tahanan baut
No profil An max An baut
leleh fraktur geser
tumpu
1 L16.1,9 L7,5.1,2 748 765 20.25 23.001 3.497175
10.627 6.58
2 L8.1,4 pelat 8 528 612 16.2 16.236 6.2172
9.4464 2.61
3 L8.1,4 pelat 8 528 612 16.2 16.236 6.2172
9.4464 2.61
4 L7,5.1,2 pelat 8 528 612 16.2 16.236 6.2172
9.4464 2.61
5 L7,5.1,2 528
pelat 8 612 16.2 16.236 6.2172 9.4464 2.61
Tabel Lanjutan 2
cek keruntuhan geser blok
No profil 0.6.fu.Anv fu.Ant .Rbs Status
Anv Ant
1 L16.1,9 L7,5.1,2 158.4 124.8 3.89664 5.117 7.888 aman
2 L8.1,4 pelat 8 153.6 115.2 3.77856 4.723 7.142 aman
3 L8.1,4 pelat 8 153.6 115.2 3.77856 4.723 7.142 aman
4 L7,5.1,2 pelat 8 153.6 115.2 3.77856 4.723 7.142 aman
5 L7,5.1,2 pelat 8 153.6 115.2 3.77856 4.723 7.142 aman
Untuk pondasi borepile jumlah hambatan lekat
sangat kecil dikarenakan sifat pondasi ini yang
langsung dicor ditempat yang sudah dibor
sehingga lekatan tidak diperhitungkan Dengan
menggunakan rumus Guy Sangrelat didapat
kapasitas dukung tiang
Qu = +
3 5
Keterangan :
Qc = Nilai konus
JHL = Jumlah Hambatan Lekat
SO1
kedalaman qc Tf ( JHP) D bore pile A bore pile K bore pile Qall Qizin
kedalaman qc Tf ( JHP) D bore pile A bore pile K bore pile Qall Qizin
Didapat nilai :
N1 = 45 ton
45+43,5+40,2
N2 = = 42,9
3
D=0,5
N=43,5e
d
9,5 4D = 2
L=1
a
10 b
N1=45
c
10,5
11
Panjang ekivalen
40
30
q/N 20
14
10
2 5 10 15
panjang ekivalen / diameter tiang
Kapasitas Daya Dukung Berdasarkan Metode
Statis Analitis
Kapasitas daya dukung end bearing menggunakan
rumus Terzaghi
= + + 0.5
f = x Cu
Kapasitas daya dukung tiang 10 meter
berdasarkan Terzaghi dan Reese dan Wright
Kedalaman H (m) Cu (ton/m2) Po Nc Nq Ny Qe
0 -2,75 2.75 1.144283 1.52 1.5235 8.34 8.818 2.326 0.962 20.568
2,75-5,50 2.75 1.2824509 1.56 4.2798 8.513 8.915 2.37 0.99 22.346
5,50-2,75 1.75 1.5088492 1.57 2.7522 10.34 9.8 2.8 1.28 23.499
7,25-11,5 4 2.5118371 1.61 6.422 15.34 13.21 4.5 2.6 64.168
Qe 130.58
34.223
Tun
Perencanaan Jumlah Tiang
Untuk menghitung jumlah bored pile pada satu kaki tower dapat dicari dengan melihat gaya
vertikal pada tiap kaki tower dan daya dukung tiang tunggal.
Berdasarkan kombinasi pembebanan pada struktur tower, pembebanan untuk pondasi dibedakan
menjadi dua yaitu beban tetap dan beban darurat. Dari beberapa kombinasi beban, baik untuk beban
tetap ataupun beban darurat dipilih kombinasi dengan nilai yang paling maximum
Joint V Mx My V Mx My
Fy
Fx
Fy Fx Fz
Fz
Fy Fx
Fz
Pile Cap
Pada perencanaan pile cap bahwa didapatkan
untuk perencanaan tulangan sendiri dibutuhkan 16
batang dengan kelipatan 8 serta menggunakan
tulangan D19-90
Perencanaan menara transmisi yang direncanakan di wilayah kota Palembang mnenggunakan
kecepatan 61,31 m/s, Hal ini dikarenakan standar minimum kecepatan angin yang telah
ditentukanoleh EIA/TIA-222-F-1996 lebih besar dari pada kecepatan angin minimum sebesar
22,4 m/s.
Beban angin direncanakan dengan 3 sudut angin,yaitu sudut datang angin 00, 450, 900. Hal
ini dilakukan karena beban angin sangat tergantungpada sudut datang angin, Hal ini
dibuktikan dengan lebih besarnya gaya reaksi perletakan untuk sudut angin 900, yaitu sudut
angin ke muka menara transmisi.
Setelah analisa menggunakan SAP2000 v.14. dilakukan kontrol terhadap goyangan (sway),
horizontal displacement, stabilitas batang tekan terhadap tekuk, dan stabilitas batang tarik.
Sambungan baut struktur digunakan baut A325 diameter 0,5 inch, fnt 620 MPa. Jumlah baut
angkur yang digunakan untuk masing-masing kaki menara dalam perancangan menara ini
adalah sebanyak 4 buah .
Pondasi yang digunakan pada menara adalah pondasi bored pile dengan diameter 500
mm, dengan kedalaman 10 meter.
Perhitungan pondasi harus dikontrol terhadap beban darurat. Pada menara pemancar
terdapat gaya uplift, sehingga pondasi juga harus didesain untuk menahan gaya uplift menara.
Pile cap yang digunakan adalah pile cap 1 tiang.Dimensi pile cap adalah 7000 mm x
7000 mm dengan tebal 6000 mm,dengan tulangan utama = D19-90.
TERIMA KASIH