Anda di halaman 1dari 45

Perencanaan Tower Saluran Udara Tegangan

Extra Tinggi Tegangan 275 kV Tipe AAE

Arif Hidayat

03101001016

Dosen Pembimbing:
Ir. Indra Chusaini San, M.S
Ir. H. Rozirwan
Latar Belakang
Saluran Udara Tegangan Extra Tingkat Tinggi (SUTET)
salah satu jenis Konstruksi tower besi baja yang
merupakan jenis konstruksi saluran transmisi penghantar
listrik ke seluruh daerah yang membutuhkan listrik.
Konstruksi menara baja transmisi sangat tepat digunakan
selain mudah dirakit terutama untuk pemasangan di
daerah pegunungan dan jauh dari jalan raya, harganya
relatif lebih murah dibandingkan dengan penggunaan
saluran bawah tanah serta pemeliharaannya yang mudah.
Namun dengan demikian, perencanaan struktur atas dan
menara transmisi perlu diperhatikan agar tidak mengalami
masalah saat pemasangan.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara memodelkan dan mendesain
Menara SUTET 275kV tipe AAE dalam
bentuk permodelan SAP 2000?
Bagaimana cara menganalisa dan menghitung
perencanaan khususnya pondasi pada
menara SUTET ?
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tata cara bentuk


pemodelan dengan pembebanan struktur
Merencanakan desain profil baja dan
sambungan baut pada menara
Merencanakan sambungan dan dimensi
pondasi menara transmisi tipe AAE.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada laporan tugas akhir berfokus pada
desain menara yang akan dibuat dengan menggunakan
standar PLN yaitu SPLN T5.004:2010, perencanaan
desain dimensi baut, profil baja yang digunakan dimana
laporan tugas akhir ini akan lebih menfokuskan
penggunaan SAP 2000
Komponen Pada Menara
Stub, bagian paling bawah dari kaki menara , dipasang bersamaan dengan
pemasangan pondasi dan diikat menyatu dengan pondasi.
Leg, kaki tower yang terhubung antara stub dengan body tower. Pada
tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan
tinggi leg, sedangkan body harus tetap sama tinggi permukaannya.
Common Body, badan menara bagian bawah yang terhubung antara leg
dengan badan menara bagian atas. Kebutuhan tinggi menara dapat
dilakukan dengan pengaturan tinggi common body dengan cara
penambahan atau pengurangan.
Super structure, badan menara bagian atas yang terhubung dengan
common body dan cross arm kawat fasa maupun kawat petir.
Cross arm, bagian tower yang berfungsi untuk tempat menggantungkan
atau mengaitkan isolator kawat fasa serta clamp kawat petir. Pada
umumnya cross arm berbentuk segitiga kecuali menara jenis tension yang
mempunyai sudut belokan besar berbentuk segi empat.
Detail menara SUTET 275 kV

O Mid Tensil (fy) = 430 Mpa


O high Tensil (fy) = 490 Mpa
O Splice Bolts (fy) = 650 Mpa
O Anchor Bolt (fy) = 240 Mpa
O Concrete (fc) = 19 Mpa
Pemodelan SAP 2000
Lokasi Perencanaan
KOMBINASI PEMBEBANAN PADA STRUKTUR
MENARA

L= 1,4 DL
L= 1,2 DL + 1,6 LL
L= 1,2DL + 1 LL + 1,2 Putus
L= 0,9 DL + 1,6 W L=1,2 DL 1.3 W + 0,5 LL
L=1,2 DL 0,707 W + 0,5 LL
Bagan alur perhitungan

START

Perencanaan
Desain Struktur Atas Dimensi Pondasi

Input
Input gaya-gaya yang Menghitung tahanan izin uplift
pembebanan bekerja pada pondasi
Tidak
Runing SAP 2000 Hitung kapasitas daya dukung tiang Kontrol gaya uplift
tunggal dan kelompok
Mencari gaya yang bekerja pada Ya
struktur Hitung jumlah dan reaksi tiang

Tidak Hitung penulangan pile cap

Kontrol beban tetap


Kontrol batang tarik
terhadap tiang tunggal
dan tekan
Tidak
Ya END
Ya
Kontrol beban tetap
Desain Baut terhadap tiang grup

Ya Tidak

Kontrol beban darurat


Selesai terhadap tiang grup

Ya Tidak

Desain Struktur Bawah Kontrol beban darurat


terhadap tiang grup

Analisa Data Tanah

Jenis Pondasi
Alur Diagram Penelitian

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Pemodelan Struktur

Analisa Struktur

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai
Pembebanan Menara
Pembebanan yang diberikan pada struktur menara
transmisi listrik diantaranya : beban mati, beban
hidup, beban angin, beban abnomal. Beban-beban
ini diberikan berdasarkan standar yang telah
ditentukan oleh standar PLN
Beban Mati

Beban mati terdiri dari beban sendiri yaitu


berat struktur menara dan beban
Kounduktor serta insulator.
Adapun beban mati tambahan yang
digunakan berdasarkan SPLN T5.004: 2010
terdiri dari :

Berat Konduktor = 245 kg


Beban fitting dan clamp = 40 kg
Beban Hidup

Berdasarkan SPLN T5.004: 2010 struktur


menara harus dirancang untuk mendukung
beban hidup sebesar 100 kg beban hidup
yaitu beban para pekerja ketika melakukan
maintance atau perbaikan konduktor
mapun insulator
Beban Angin

Beban angin pada menara transmisi yang


digunakan sesuai dengan daerah yang
akan direncanakan, Untuk beban angin
digunakan sebesar 235 kg/m2 berdasarkan
standar PLN
Rekapitulasi beban angin 00
Panel qz Ag cf Aa F izin F Status
1 230.4 104.2 3.66 0.6 60024.8 6857.1 Aman
2 207.7 53.79 3.09 0.42 28643.3 3259.3 Aman
3 193.7 31.5 3.02 0.33 15920.5 2213.2 Aman
4 183.4 18.95 2.86 0.27 9190.97 1743.3 Aman
5 177.3 13.54 2.7 0.24 6406.22 1551.2 Aman
6 132.7 4.705 2.36 0.09 1799.16 608.15 Aman
7 199.1 18.39 2.9 0.36 9487.7 1722.6 Aman
8 132.7 4.162 2.48 0.09 1591.24 488.81 Aman
9 199.1 15.99 3.11 0.36 8249.5 969.55 Aman
10 152.9 5.438 2.92 0.14 2305.88 412.7 Aman
crossarm
132.7 8.2 2.77 0.09 3135.36 677.57 Aman
bawah
crossarm
132.7 8.164 2.74 0.09 3121.5 704.73 Aman
tengah
crossarm atas 152.9 13.77 2.9 0.14 5837.85 1030.4 Aman
earthwire 152.9 17.14 3.07 0.14 7265.78 867.5 Aman
Rekapitulasi beban angin 900

Panel qz Ag cf Aa F izin F Status


1 230.4 104.2 3.66 0.6 60024.8 6857.1 Aman
2 207.7 53.79 3.09 0.42 28643.3 3259.3 Aman
3 193.7 31.5 3.02 0.33 15920.5 2213.2 Aman
4 183.4 18.95 2.86 0.27 9190.97 1743.3 Aman
5 177.3 13.54 2.7 0.24 6406.22 1551.2 Aman
6 132.7 4.705 2.36 0.09 1799.16 608.15 Aman
7 199.1 18.39 2.9 0.36 9487.7 1722.6 Aman
8 132.7 4.162 2.48 0.09 1591.24 488.81 Aman
9 199.1 15.99 3.11 0.36 8249.5 969.55 Aman
10 152.9 5.438 2.92 0.14 2305.88 412.7 Aman
crossarm
132.7 8.2 2.77 0.09 3135.36 677.57 Aman
bawah
crossarm
132.7 8.164 2.74 0.09 3121.5 704.73 Aman
tengah
crossarm atas 152.9 13.77 2.9 0.14 5837.85 1030.4 Aman
earthwire 152.9 17.14 3.07 0.14 7265.78 867.5 Aman
Joint Diplacement
Struktur menara pemancar perlu dikontrol terhadap
goyangan atau sway. Dengan nilai sway tidak boleh
melampaui 0,50.

=

Keterangan:
D = Selisih displacement panel
H = Selisih tinggi panel
Rekapitulasi Joint Diplacement pada
menara
panel H u1 u2 Dx Dy
1 10 10.7022 1.413392 9.751 10.379

2 6.95 0.95127 0.662905 0.6284 0.1242

3 5.45 1.57971 0.268567 0.7526 0.4944

4 4.5 2.33234 0.269062 1.2471 3.0876

5 4 3.57941 0.509981 1.8405 6.2477

6 1.45 1.73892 0.517604 4.4072 4.1963

7 6 6.14615 0.748505 0.2109 2.3316

8 1.45 6.35709 0.821607 2.5426 1.3686

9 6 8.89964 1.129109 1.174 11.248

10 2.38 10.0736 1.290286 10.074 9.9729

maksimal sway 0.1007 0.1038


Batang Tekan
Pada batang tekan dijumpai komponen-komponen
pada batang yang mengalami gaya tekan dimana syarat
kestabilan pada dalam mendisain komponen struktur
tekan sangat perlu diperhatikan, mengingat adanya
bahaya tekuk (buckling) pada komponen-komponen
tekan yang langsing
Rekapitulasi Batang Tekan
sumbu x sumbu y
No frame Profil 1 syarat < 50
y ry y

1 2 L 5.5 X 1 162.16 aman 106,106 531975.97 16.23 105,92

2 7 L 4 X 0.4 155.45 aman 100,21 90372.71 12.11 100,11

3 18 L 4.5 X 0.5 277.54 aman 178,857 158009.02 13.55 178,13

4 41 L 7.5 X 1.2 90.806 aman 58,9 1665515.3 22.33 58,55

5 45 L 8 X 1.4 143.51 aman 93,644 2325339.6 23.76 93,024

6 46 L 16 X 1.9 36.49 aman 23,522 27248659 48.68 23,388

7 76 L 4 X 0.4 155.82 aman 100,46 90372.71 12.11 100,34


Tabel Lanjutan
No profil y Nu (ton) c .Nultimate ratio
1 L 5.5 X 1 5.28 4,9 4,16 0.031
2 L 4 X 0.4 4.35 3.53949 3.0085649 0.05

3 L 4.5 X 0.5 2.14 10.0529 8.5449651 0.33

4 L 7.5 X 1.2 1.67 50.0546 42.546373 0.49


5 L 8 X 1.4 3.36 30.6274 26.033292 0.1
6 L 16 X 1.9 1.1 261.722 222.46359 0.63
7 L 4 X 0.4 4.39 3.50719 2.9811155 0.04
Batang Tarik
Pada batang tarik yang seperti diketahui merupakan
komponen yang mentransfer gaya tarik antara ujung
pada suatu struktur batang. Kestabilan batang tarik
sangat perlu ditinjau lagi dalam perencanaan bila
sambungan ujung direncanakan lebih kuat dari pada
kekuatan batangnya
Rekapitulasi Batang Tarik

No profil Tu Ag u ix=iy An Ae leleh fraktur cek

1 L15.1,8 42.8 5100 0.8 4.5 9.43 36.4 3251 114.8 99.98 ok

2 L15.1,8 37.9 5100 0.8 4.5 8.35 32.2 3251 114.8 99.98 ok

3 L6.5.1,1 0.45 1320 0.8 1.9 0.23 0.38 842 29.7 25.88 ok

4 L4.0,4 0.06 308 0.8 1.2 0.05 0.05 196 6.93 6.038 ok
Sambungan Baut
Perhitungan sambungan struktur baja khususnya pada
menara transmisi digunakan sebagai alat pengikat antara
satu batang dengan batang lainnya dimana baut yang
digunakan haruslah di desain sesuai standar sehingga pada
tugas akhir ini desain baut yang direncanakan sesuai dengan
gaya yang dipikul pada menara
Rekapitulasi Sambungan Baut
diameter tebal jarak antar jarak baut ke luas
No profil
baut pelat baut tepi kotor
1 L16.1,9 L7,5.1,2 12 12 36 18 900
2 L8.1,4 pelat 8 16 6 48 24 720
3 L8.1,4 pelat 8 16 8 48 24 720
4 L7,5.1,2 pelat 8 16 8 48 24 720
5 L7,5.1,2 pelat 8 16 8 48 24 720
Tabel Lanjutan 1
periksa kekuatan pelat tinjau tahanan baut
No profil An max An baut
leleh fraktur geser
tumpu
1 L16.1,9 L7,5.1,2 748 765 20.25 23.001 3.497175
10.627 6.58
2 L8.1,4 pelat 8 528 612 16.2 16.236 6.2172
9.4464 2.61
3 L8.1,4 pelat 8 528 612 16.2 16.236 6.2172
9.4464 2.61
4 L7,5.1,2 pelat 8 528 612 16.2 16.236 6.2172
9.4464 2.61
5 L7,5.1,2 528
pelat 8 612 16.2 16.236 6.2172 9.4464 2.61
Tabel Lanjutan 2
cek keruntuhan geser blok
No profil 0.6.fu.Anv fu.Ant .Rbs Status
Anv Ant
1 L16.1,9 L7,5.1,2 158.4 124.8 3.89664 5.117 7.888 aman
2 L8.1,4 pelat 8 153.6 115.2 3.77856 4.723 7.142 aman
3 L8.1,4 pelat 8 153.6 115.2 3.77856 4.723 7.142 aman
4 L7,5.1,2 pelat 8 153.6 115.2 3.77856 4.723 7.142 aman
5 L7,5.1,2 pelat 8 153.6 115.2 3.77856 4.723 7.142 aman
Untuk pondasi borepile jumlah hambatan lekat
sangat kecil dikarenakan sifat pondasi ini yang
langsung dicor ditempat yang sudah dibor
sehingga lekatan tidak diperhitungkan Dengan
menggunakan rumus Guy Sangrelat didapat
kapasitas dukung tiang

Qu = +
3 5

Keterangan :

Qc = Nilai konus
JHL = Jumlah Hambatan Lekat
SO1

kedalaman qc Tf ( JHP) D bore pile A bore pile K bore pile Qall Qizin

6 40 50 40 1257.1 125.714 18.019 16.762


6.2 37 50 40 1257.1 125.714 16.762 15.505
6.4 43 60 40 1257.1 125.714 19.528 18.019
6.6 53 70 40 1257.1 125.714 23.97 22.21
6.8 55 70 40 1257.1 125.714 24.808 23.048
7 50 65 40 1257.1 125.714 22.587 20.952
7.2 58 75 40 1257.1 125.714 26.19 24.305
7.4 60 75 40 1257.1 125.714 27.029 25.143
7.6 53 70 40 1257.1 125.714 23.97 22.21
7.8 54 70 40 1257.1 125.714 24.389 22.629
8 80 100 40 1257.1 125.714 36.038 33.524
8.2 73 90 40 1257.1 125.714 32.853 30.59
8.4 80 100 40 1257.1 125.714 36.038 33.524
8.6 85 105 40 1257.1 125.714 38.259 35.619
8.8 87 110 40 1257.1 125.714 39.223 36.457
9 90 110 40 1257.1 125.714 40.48 37.714
9.2 90 110 40 1257.1 125.714 40.48 37.714
9.4 110 125 40 1257.1 125.714 49.238 46.095
9.6 120 140 40 1257.1 125.714 53.806 50.286
9.8 120 145 40 1257.1 125.714 53.931 50.286
10 125 140 40 1257.1 125.714 55.901 52.381
SO2

kedalaman qc Tf ( JHP) D bore pile A bore pile K bore pile Qall Qizin

6 40 50 40 1257.143 125.7143 18.01905 16.7619

6.2 37 45 40 1257.143 125.7143 16.63619 15.50476

6.4 32 40 40 1257.143 125.7143 14.41524 13.40952

6.6 30 40 40 1257.143 125.7143 13.57714 12.57143

6.8 32 40 40 1257.143 125.7143 14.41524 13.40952

7 35 45 40 1257.143 125.7143 15.7981 14.66667

7.2 40 50 40 1257.143 125.7143 18.01905 16.7619

7.4 42 50 40 1257.143 125.7143 18.85714 17.6

7.6 85 95 40 1257.143 125.7143 38.00762 35.61905

7.8 52 65 40 1257.143 125.7143 23.42476 21.79048

8 45 55 40 1257.143 125.7143 20.24 18.85714

8.2 55 65 40 1257.143 125.7143 24.6819 23.04762

8.4 52 65 40 1257.143 125.7143 23.42476 21.79048

8.6 60 70 40 1257.143 125.7143 26.90286 25.14286

8.8 60 75 40 1257.143 125.7143 27.02857 25.14286

9 63 80 40 1257.143 125.7143 28.41143 26.4

9.2 60 75 40 1257.143 125.7143 27.02857 25.14286

9.4 80 100 40 1257.143 125.7143 36.0381 33.52381

9.6 100 115 40 1257.143 125.7143 44.79619 41.90476

9.8 110 125 40 1257.143 125.7143 49.2381 46.09524

10 120 140 40 1257.143 125.7143 53.80571 50.28571


Kapasitas Daya Dukung Berdasarkan Data
N-SPT

Dengan data Standard Penetration Test (SPT) yang tersedia pada


lampiran D, dicari nilai N1, N2, dan N rata-rata terlebih dahulu,
dimasukkan ke grafik N-SPT untuk mencari nilai N.

Didapat nilai :
N1 = 45 ton
45+43,5+40,2
N2 = = 42,9
3

Dicari nilai N rata-rata dengan


45+42,9
Nrata-rata = = 44
2
35 40 45 50
8 D= 0,5 m
8,5
N=40,2
9
Kedalaman (m)

D=0,5
N=43,5e
d
9,5 4D = 2

L=1
a

10 b
N1=45
c

10,5

11

Panjang ekivalen
40

30

q/N 20
14
10

2 5 10 15
panjang ekivalen / diameter tiang
Kapasitas Daya Dukung Berdasarkan Metode
Statis Analitis
Kapasitas daya dukung end bearing menggunakan
rumus Terzaghi
= + + 0.5

Kapasitas daya dukung friksi berdasarkan rumus Reese


dan Wright
Qs= f x li x p

f = x Cu
Kapasitas daya dukung tiang 10 meter
berdasarkan Terzaghi dan Reese dan Wright
Kedalaman H (m) Cu (ton/m2) Po Nc Nq Ny Qe

0 -2,75 2.75 1.144283 1.52 1.5235 8.34 8.818 2.326 0.962 20.568
2,75-5,50 2.75 1.2824509 1.56 4.2798 8.513 8.915 2.37 0.99 22.346
5,50-2,75 1.75 1.5088492 1.57 2.7522 10.34 9.8 2.8 1.28 23.499
7,25-11,5 4 2.5118371 1.61 6.422 15.34 13.21 4.5 2.6 64.168
Qe 130.58

Kapasitas daya dukung tiang 10 meter


berdasarkan Reese dan Wright
Ii p
Kedalaman Cu (ton/m2) f Qs (ton)
(m) (m)
0-2,75 2.75 1.144282972 0.55 1.96 0.629356 3.392227
2,75-5,50 2.75 1.282450909 0.55 1.96 0.705348 3.801826
5,50-2,75 1.75 1.508849166 0.55 1.96 0.829867 2.846444
7,25-11,5 4 2.511837123 0.55 1.96 1.38151 10.83104
Qe 20.87154
Kapasitas Dukung Tarik
Tiang Tarik
Dengan data tanah yang tersedia, dengan menggunakan rumus Das Seeley untuk
mencari daya dukung tarik borepile.
Tug = Tun + W
Tun = L p cu

Kedalaman P L ' cu Tun

0-2,75 2.75 1.964 1.144283 5.5622


0.9

2,75-5,50 2.75 1.964 1.282451 6.2339


0.9

5,50-2,75 1.75 1.964 1.508849 4.6673


0.9

7,25-11,5 4 1.964 2.511837 17.76


0.9

34.223
Tun
Perencanaan Jumlah Tiang
Untuk menghitung jumlah bored pile pada satu kaki tower dapat dicari dengan melihat gaya
vertikal pada tiap kaki tower dan daya dukung tiang tunggal.
Berdasarkan kombinasi pembebanan pada struktur tower, pembebanan untuk pondasi dibedakan
menjadi dua yaitu beban tetap dan beban darurat. Dari beberapa kombinasi beban, baik untuk beban
tetap ataupun beban darurat dipilih kombinasi dengan nilai yang paling maximum

Beban Tetap Beban Darurat

Joint V Mx My V Mx My

(tonf) (tonf-cm) (tonf-cm) (tonf) (tonf-cm) (tonf-cm)

103 27,220 -2,721 -2,718 52,482 6,648 -7,534

104 27,122 2,767 -2,759 59,198 14,087 -14,754

105 27,219 2,723 2,713 58,94 13,122 4,892


106 27,064 -2,767 2,762 59,383 6,577 13,417
Reaksi Gaya Dalam Pada Kaki Menara

Fy

Fx

Fy Fx Fz

Fz

Fy Fx

Fz
Pile Cap
Pada perencanaan pile cap bahwa didapatkan
untuk perencanaan tulangan sendiri dibutuhkan 16
batang dengan kelipatan 8 serta menggunakan
tulangan D19-90
Perencanaan menara transmisi yang direncanakan di wilayah kota Palembang mnenggunakan
kecepatan 61,31 m/s, Hal ini dikarenakan standar minimum kecepatan angin yang telah
ditentukanoleh EIA/TIA-222-F-1996 lebih besar dari pada kecepatan angin minimum sebesar
22,4 m/s.

Beban angin direncanakan dengan 3 sudut angin,yaitu sudut datang angin 00, 450, 900. Hal
ini dilakukan karena beban angin sangat tergantungpada sudut datang angin, Hal ini
dibuktikan dengan lebih besarnya gaya reaksi perletakan untuk sudut angin 900, yaitu sudut
angin ke muka menara transmisi.

Setelah analisa menggunakan SAP2000 v.14. dilakukan kontrol terhadap goyangan (sway),
horizontal displacement, stabilitas batang tekan terhadap tekuk, dan stabilitas batang tarik.

Sambungan baut struktur digunakan baut A325 diameter 0,5 inch, fnt 620 MPa. Jumlah baut
angkur yang digunakan untuk masing-masing kaki menara dalam perancangan menara ini
adalah sebanyak 4 buah .

Pondasi yang digunakan pada menara adalah pondasi bored pile dengan diameter 500
mm, dengan kedalaman 10 meter.

Perhitungan pondasi harus dikontrol terhadap beban darurat. Pada menara pemancar
terdapat gaya uplift, sehingga pondasi juga harus didesain untuk menahan gaya uplift menara.
Pile cap yang digunakan adalah pile cap 1 tiang.Dimensi pile cap adalah 7000 mm x
7000 mm dengan tebal 6000 mm,dengan tulangan utama = D19-90.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai