Anda di halaman 1dari 46

BAB I

KOMPONEN & FUNGSI DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA)

SUTT / SUTET

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/1992 tanggal 07


Februari 1992 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah saluran tenaga listrik yang
menggunakan kawat telanjang (penghantar) diudara bertegangan diatas 35 s/d 245 kV sesuai
standar dibidang ketenagalistrikan ( Pasal 1 Ayat 3), dan dan Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) adalah saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar)
diudara bertegangan diatas 245 kV sesuai standar dibidang ketenagalistrikan (Pasal 1 ayat 4).

I.1 PRIMARY

Berdasarkan fungsi dari tiap-tiap komponennya, sistem transmisi SUTT / SUTET


dikelompokkan sebagai berikut :

1. Current Carrying / Pembawa Arus

2. Insulation / Isolasi

3. Structure / Struktur

4. Junctions / Penghubung

I.1.1 Current carrying ( Pembawa Arus )

Komponen yang termasuk dalam fungsi pembawa arus adalah komponen SUTT / SUTET
yang berfungsi dalam proses penyaluran arus listrik dari Pembangkit ke GI / GITET atau dari GI
/ GITET ke GI / GITET lainnya.

Jenis-jenis konduktor berdasarkan bahannya :

1. Konduktor jenis tembaga (BC : Bare copper)

Konduktor ini merupakan penghantar yang baik karena memiliki konduktivitas tinggi
dan kekuatan mekanik yang cukup baik.

2. Konduktor jenis aluminium

Konduktor dengan bahan aluminium lebih ringan daripada konduktor jenis tembaga,
konduktivitas dan kekuatan mekaniknya lebih rendah. Jenis-jenis konduktor alumunium
antara lain :
a. Konduktor ACSR (Alumunium Conductor Steel Reinforced)

Konduktor jenis ini, bagian dalamnya berupa steel yang mempunyai kuat
mekanik tinggi, sedangkan bagian luarnya berupa aluminium yang mempunyai
konduktivitas tinggi. Karena sifat elektron lebih menyukai bagian luar konduktor
daripada bagian sebelah dalam konduktor, maka pada sebagian besar SUTT
maupun SUTET menggunakan konduktor jenis ACSR.

Untuk daerah yang udaranya mengandung kadar belerang tinggi dipakai jenis
ACSR/AS, yaitu konduktor jenis ACSR yang konduktor steelnya dilapisi dengan
aluminium.

Gambar 1 : Konduktor

b. Konduktor jenis TACSR (Thermal Aluminium Conductor Steel Reinforced)

Pada saluran transmisi yang mempunyai kapasitas penyaluran / beban sistem


tinggi maka dipasang konduktor jenis TACSR. Konduktor jenis ini mempunyai
kapasitas lebih besar tetapi berat konduktor tidak mengalami perubahan yang
banyak, tapi berpengaruh terhadap sagging.
Gambar 2 : Konduktor Jenis TACSR

c. Konduktor jenis ACCC

Konduktor jenis ini, bagian dalamnya berupa composite yang mempunyai kuat
mekanik tinggi, dikarenakan tidak dari bahan konduktif, maka bahan ini tidak
mengalami pemuaian saat dibebani arus maupun tegangan. Untuk konduktor jenis
ini tidak mengalami korosi cocok untuk daerah pinggir pantai, sedangkan bagian
luarnya berupa aluminium yang mempunyai konduktivitas tinggi. Konduktor jenis ini
dipilih karena memiliki karakteristik high conductivity & low sag conductor.

Gambar 3 : Bagian Bagian ACCC


I.1.1.1 Conductor Joint ( Midspan Joint )
Sambungan konduktor adalah material untuk menyambung konduktor penghantar yang
cara penyambungannya dengan alat press tekanan tinggi.

(a) (b)

(c)

(d)

Gambar 4 : Bagian sambungan konduktor penghantar (a) Selongsong Steel (b) Selongsong
alumunium (c) Selongsong steel ACCC (d) Selongsong alumunium ACCC

Penempatan midspan joint harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


a. Diusahakan berada di tengah-tengah gawang atau bagian terendah dari andongan
konduktor.
b. Tidak boleh berada di dekat tower tension
c. Tidak boleh di atas jalan raya, rel KA, SUTT, dll
I.1.1.2 Jumper Joint

Berfungsi sebagai pembagi arus pada titik sambungan konduktor.

Gambar 5 : Jumper Joint

I.1.2 INSULATION (ISOLASI)

Insulation berfungsi untuk mengisolasi bagian yang bertegangan dengan bagian yang
tidak bertegangan / ground, baik saat normal continous operation dan saat terjadi surja (termasuk
petir) didalam saluran transmisi.

Insulation pada SUTT / SUTET dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Ceramic Insulator
2. Non – ceramic insulator
3. Isolasi udara ( ground clearance ) disekitar kawat penghantar.
I.1.2.1 Ceramic Insulator (Insulator keramik)

Ceramic insulator adalah media penyekat antara bagian yang bertegangan dengan yang
tidak bertegangan atau ground secara elektrik dan mekanik. Pada SUTT / SUTET, insulator
berfungsi untuk mengisolir konduktor fasa dengan tower / ground.
Gambar 6 : Ceramic Insulator
I.1.2.2 Non – ceramic insulator

a. Insulator gelas / kaca


Digunakan hanya untuk insulator jenis piring. Bagian gelas harus bebas dari lubang
atau cacat lain termasuk adanya gelembung dalam gelas. Warna gelas biasanya hijau,
dengan warna lebih tua atau lebih muda. Jika terjadi kerusakan insulator gelas mudah
dideteksi.

Gambar 7 : Insulator gelas / kaca

b. Insulator Polymer.
Insulator polymer dilengkapi dengan mechanical load-bearing fiberglass rod, yang
diselimuti oleh weather shed polimer untuk mendapatkan nilai kekuatan eletrik yang
tinggi.
Komponen utama dari insulator polymer yaitu :
a. End fittings
b. Corona ring(s)
c. Fiberglass-reinforced plastic rod
d. Interface between shed and sleeve
e. Weather shed

Gambar 8 : Insulator polymer


Insulator Menurut Bentuk :

1. Insulator piring

Dipergunakan untuk insulator penegang dan insulator gantung, dimana jumlah


piringan insulator disesuaikan dengan tegangan sistem.

Gambar 9 : Insulator piring (a) tipe clevis (b) tipe ball-and-socket


Gambar 10 : Komponen insulator piring tipe ball-and-socket

2. Insulator tipe post

Dipergunakan sebagai tumpuan dan memegang bagi konduktor diatasnya untuk


pemasangan secara vertikal dan sebagai insulator dudukan. Biasanya terpasang pada
tower jenis pole atau pada tiang sudut. Dipergunakan untuk memegang dan menahan
konduktor untuk pemasangan secara horizontal.
Gambar 11 : Insulator post
3. Insulator long rod

Insulator long rod adalah insulator porselen atau komposit yang digunakan untuk
beban tarik.

Gambar 12 : Insulator long rod


Insulator Menurut Pemasangan :

1. “I” string

Gambar 13 : Insulator "I" string

2. “V” string

Gambar 14 : Insulator "V" string


3. Horizontal string

Gambar 15 : Insulator horizontal string


4. Single string

Gambar 16 : Insulator single string


5. Double string

Gambar 17 : Insulator double string


6. Quadruple

Gambar 18 : Insulator quadruple


I.1.2.3 Isolasi Udara ( Ground Clearance ) Disekitar Kawat Penghantar

Isolasi udara berfungsi untuk mengisolasi antara bagian yang bertegangan dengan
bagian yang tidak bertegangan / ground dan antar fasa yang bertegangan secara elektrik.
Kegagalan fungsi isolasi udara disebabkan karena breakdown voltage yang terlampaui (jarak
yang tidak sesuai, perubahan nilai tahanan udara, tegangan lebih), dan isolasi udara (ground
clearance) mempunyai jarak bebas minimum yaitu jarak terpendek antara penghantar SUTT /
SUTET dengan permukaan tanah, benda benda dan kegiatan lain disekitarnya, yang mutlak tidak
boleh lebih pendek dari yang telah ditetapkan demi keselamatan manusia dan makhluk hidup
lainnya serta juga keamanan operasi SUTT / SUTET (Peraturan Menteri Pertambangan dan
Energi No. 01.P/47/MPE/1992 tanggal 07 Februari 1992, pasal 1 ayat 9)

Tabel 1 : Standar jarak aman / ROW


SUTT SUTT SUTET 500 kV
66 150 Sirkuit Sirkuit
No Lokasi
kV kV Ganda Tunggal
(m) (m) (m) (m)

1 Lapangan Terbuka 6,5 7,5 10 11


2 Daerah Dengan Keadaan Tertentu
2.1. Bangunan tidak tahan api 12,5 13,5 14 15
2.2. Bangunan tahan api 3,5 4,5 8,5 8,5
2.3. Lalu lintas / jalan raya 8 9 15 15
2.4. Pohon-pohon pada umumnya, hutan dan
3,5 4,5 8,5 8,5
perkebunan
2.5. Lapangan olahraga 12,5 13,5 14 15
2.6. SUTT lainnya, penghantar tegangan rendah,
jaringan telekomunikasi, antena radio, antena 3 4 8,5 8,5
televisi, dan kereta gantung
2.7. Rel kereta biasa 8 9 15 15
2.8. Jembatan besi, rangka besi penahan
penghantar, kereta listrik terdekat dan 3 4 8,5 8,5
sebagainya
2.9. Titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan air
3 4 8,5 8,5
pasang tertinggi pada lalu lintas air
I.1.3 STRUCTURE (STRUKTUR)

Komponen utama dari Fungsi structure pada sistem transmisi SUTT / SUTET adalah
Tiang (Tower). Tiang adalah konstruksi bangunan yang kokoh untuk menyangga /
merentang konduktor penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia
dan lingkungan sekitarnya dengan sekat insulator.

I.1.3.1 Bracing Tower (Besi siku Tower)

Rangkaian Bracing tower membentuk struktur tower yang berfungsi menjaga dan
mempertahankan kawat penghantar pada jarak ground clearance tertentu sehingga proses
transmisi daya berlangsung kontinyu.

Tiang / Tower Menurut Fungsi :

1. Tiang penegang (tension tower)

Tiang penegang disamping menahan gaya berat juga menahan gaya tarik dari
konduktor-konduktor saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi (SUTET).
Tiang penegang terdiri dari :

a. Tiang sudut (angle tower)

Tiang sudut adalah tiang penegang yang berfungsi menerima gaya tarik akibat
perubahan arah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi
(SUTET).

Gambar 19: Tiang sudut


b. Tiang akhir (dead end tower)

Tiang akhir adalah tiang penegang yang direncanakan sedemikian rupa sehingga
kuat untuk menahan gaya tarik konduktor-konduktor dari satu arah saja. Tiang akhir
ditempatkan di ujung Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi
(SUTET) yang akan masuk ke switch yard Gardu Induk.

2. Tiang penyangga (suspension tower)

Tiang penyangga untuk mendukung / menyangga dan harus kuat terhadap gaya berat
dari peralatan listrik yang ada pada tiang tersebut.

3. Tiang penyekat (section tower)

Yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan sejumlah tower
penyangga lainnya karena alasan kemudahan saat pembangunan (penarikan konduktor),
umumnya mempunyai sudut belokan yang kecil.

4. Tiang transposisi

Adalah tiang penegang yang berfungsi sebagai tempat perpindahan letak susunan
phasa konduktor-konduktor Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

Gambar 20: Tiang transposisi


5. Tiang portal (gantry tower)

Yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua saluran
transmisi yang membutuhkan ketinggian yang lebih rendah untuk alasan tertentu
(bandara, tiang crossing). Tiang ini dibangun di bawah saluran transmisi eksisting.

Gambar 21: Tiang portal

6. Tiang kombinasi (combined tower)

Yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi yang berbeda tegangan
operasinya.

Gambar 22: Tiang kombinasi


1. Tiang kisi – kisi (Lattice Tower)

Terbuat dari baja profil, disusun sedemikian rupa sehingga merupakan suatu
menara yang telah diperhitungkan kekuatannya disesuaikan dengan kebutuhannya.
Berdasarkan susunan / konfigurasi penghantarnya dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok
besar, yaitu :

1. Tiang delta (delta tower)

Gambar 23: Tiang delta


2. Tiang zig-zag (zig-zag tower)

Gambar 24: Tiang zig-zag


3. Tiang piramida (pyramid tower)

Gambar 25: Tiang piramida


Bagian-Bagian Tiang Kisi-kisi :

Gambar 26: Konstruksi tiang lattice


I.1.3.2 Mur dan Baut Tower

Mur dan baut tower berfungsi menyatukan bracing sehingga membentuk konstruksi
tower.

Gambar 27 : Mur dan baut tower

I.1.4 JUNCTION (PENGHUBUNG)

Berfungsi menghubungkan sub sistem Current carrying (pembawa arus), sub sistem
insulation (isolasi) dan subsistem structure (struktur). Junction pada sistem transmisi SUTT /
SUTET adalah semua komponen pendukung fungsi pembawa arus, isolasi dan struktur.
Berdasarkan perannya sebagai komponen pendukung, junction terbagi atas :

A. Menghubungkan subsistem Current carrying (pembawa arus) dengan subsistem


insulation (isolasi), terdiri atas :

1. Suspension Clamp

Suspension clamp adalah alat yang dipasangkan pada konduktor penghantar ke


perlengkapan insulator gantung, yang berfungsi untuk memegang konduktor penghantar
pada tiang suspension.
Gambar 28 : Suspension clamp
2. Strain clamp

Strain clamp adalah alat yang dipasangkan pada konduktor penghantar ke


perlengkapan insulator penegang, yang berfungsi untuk memegang konduktor
penghantar pada tower tension.

Gambar 29 : Strain Clamp

3. Dead end compression

Komponen ini berfungsi sebagai pemegang konduktor pada tower tension.

Gambar 30 : Compression dead end press

4. Socket clevis

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan bolt insulator dengan hot yoke pada
tower tension / suspension.
Gambar 31 : Socket clevis

5. Bolt clevis

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan socket insulator dengan link.

Gambar 32 : Bolt clevis


6. Triangle plate

Komponen ini berfungsi untuk pemegang /penahan konduktor pada tower


suspension.

Gambar 33 : Triangle plate


7. Triangle Plate link
Komponen ini berfungsi sebagai penghubung antara triangle plate dengan
suspension clamp

Gambar 34 : Triangle plate link


8. Square plate

Komponen ini berfungsi untuk pemegang /penahan konduktor pada tower


suspension double konduktor maupun Tower tension

Gambar 35 : Square plate


9. Shackle

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan link dengan tower.

Gambar 36 : Shackle

10. Turnbucle ( span scrup )


Komponen ini berfungsi untuk mengatur kekencangan / kekendoran tarikan
konduktor / konduktor.

Gambar 37 : Turnbucle / span scrup

11. Link adjuster

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan yoke dengan konduktor dan


memperoleh sagging yang diinginkan.

Gambar 38 : Link adjuster

B. Menghubungkan subsistem insulation (isolasi) dengan subsistem structure (struktur),


terdiri atas :

1. Triangle plate

Komponen ini berfungsi untuk pemegang /penahan konduktor pada tower


suspension.
Gambar 39 : Triangle plate
2. Link bolt socket

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan socket insulator dengan cold yoke
pada tower tension.

Gambar 40 : Socket link bolt


3. Extension link

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan travers dengan yoke pada tower
tension sisi cold end.

Gambar 41 : Extention link


4. Shackle

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan link dengan tower.


Gambar 42 : Shackle
5. Adjuster plate

Komponen ini berfungsi untuk mengatur sagging (andongan) insulator pada


tower tension

Gambar 43 : Adjuster plate


C. Menghubungkan antar insulator, dan terminasi renceng insulator ke junction konduktor
dan junction tower, terdiri atas Ball & pin insulator keramik dan non ceramic.

Gambar 44 : Ball & pin insulator


D. Menghubungkan subsistem pengaman petir, terdiri atas suspension clamp GSW
Gambar 45: suspension clamp GSW

E. menghubungkan antar subsistem pengaman petir, terdiri dari joint GSW

Gambar 46: joint GSW


1.2. SECONDARY

1. Protection

2. Monitoring dan pemeliharaan saluran Transmisi

1.2.1. PROTECTION
Protection SUTT / SUTET adalah pengaman instalasi dari gangguan petir, getaran / stres
mekanis yang ditimbulkan oleh angin, ancaman / kemungkinan gangguan akibat manusia,
gangguan dari luar (tertabrak pesawat udara, terjun payung dan lain – lain) dan juga pengaman
dari urat konduktor putus.

1.2.1.1 Pengaman dari Gangguan Petir


SUTT / SUTET merupakan instalasi penting yang menjadi target mudah (easy target)
bagi sambaran petir karena strukturnya yang tinggi dan berada pada lokasi yang terbuka.
Sambaran petir pada SUTT / SUTET merupakan suntikan muatan listrik. Suntikan muatan ini
menimbulkan kenaikan tegangan pada SUTT / SUTET, sehingga pada SUTT / SUTET timbul
tegangan lebih berbentuk gelombang impuls dan merambat ke ujung-ujung SUTT / SUTET.
Tegangan lebih akibat sambaran petir sering disebut surja petir.

Jika tegangan lebih surja petir tiba di GI, maka tegangan lebih tersebut akan merusak isolasi
peralatan GI. Oleh karena itu, perlu dibuat alat pelindung agar tegangan surja yang tiba di GI
tidak melebihi kekuatan isolasi peralatan GI.

Komponen-komponen yang termasuk dalam fungsi proteksi petir adalah semua komponen pada
SUTT / SUTET yang berfungsi dalam melindungi saluran transmisi dari sambaran petir, yang
terdiri dari :

1.2.1.1.1 Kawat Ground Steel Wire (GSW ) / Optic Ground Wire (OPGW)

Kawat GSW / OPGW adalah media untuk melindungi konduktor fasa dari sambaran
petir. Kawat ini dipasang di atas konduktor fasa dengan sudut perlindungan yang sekecil
mungkin, dengan anggapan petir menyambar dari atas konduktor. Namun, jika petir menyambar
dari samping maka dapat mengakibatkan konduktor fasa tersambar dan dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan.

Kawat GSW / tanah


Konduktor OPGW

Gambar 47 : Kawat GSW/OPGW

Kawat GSW / OPGW terbuat dari baja yang sudah digalvanis, maupun sudah dilapisi dengan
aluminium. Pada SUTET yang dibangun mulai tahun 1990an, di dalam ground wire difungsikan
fiber optic untuk keperluan telemetri, teleproteksi maupun telekomunikasi yang dikenal dengan
OPGW (Optic Ground Wire), sehingga mempunyai beberapa fungsi.

Jumlah Kawat GSW / OPGW pada SUTT maupun SUTET paling sedikit ada satu buah di atas
konduktor fasa, namun umumnya dipasang dua buah. Pemasangan satu buah konduktor tanah
untuk dua penghantar akan membuat sudut perlindungan menjadi besar sehingga konduktor fasa
mudah tersambar petir.

Pada tipe tower tension, pemasangan Kawat GSW / OPGW dapat menggunakan dead end
compression dan protection rods yang dilengkapi helical dead end . Sedangkan pada tipe tower
suspension digunakan suspension clamp untuk memegang kawat GSW / OPGW.

1.2.1.1.2 Jumper GSW

Untuk menjaga hubungan Kawat GSW dan OPGW dengan tower, maka pada ujung
travers Kawat GSW / OPGW dipasang jumper GSW yang dihubungkan ke kawat GSW. Kawat
penghubung terbuat dari kawat GSW yang dipotong dengan panjang yang disesuaikan dengan
kebutuhan.

Jumper GSW pada tipe tower tension dipasang antara tower dan Kawat GSW / OPGW serta
antar dead end compression atau protection rods yang dilengkapi helical dead end kawat GSW /
OPGW. Hal ini dimaksudkan agar arus gangguan petir dapat mengalir langsung ke tower maupun
antar kawat GSW / OPGW. Sedangkan pada tipe tower suspension, Jumper GSW dipasang pada
tower dan disambungkan ke kawat GSW / OPGW dengan klem penghubung (pararel grup, wire
clipe) ataupun dengan memasangnya pada suspension clamp kawat GSW / OPGW..
Jumper GSW, kawat
Konduktor
GSW / OPGW
penghubu
ng
konduktor
tanah
Gambar 48 : Jumper GSW, Kawat GSW/OPGW

1.2.1.1.3 Arcing Horn

Alat pelindung proteksi petir yang paling sederhana adalah arcing horn. Arcing horn
berfungsi memotong tegangan impuls petir secara pasif (tidak mampu memadamkan follow
current dengan sendirinya). Arcing horn terpasang pada SUTT / SUTET yaitu :

1. Arcing horn sisi penghantar

Gambar 49 : Arcing horn sisi penghantar


2. Arcing horn sisi tower
Gambar 50 : Arcing horn sisi tower
3. Bentuk lain dari arcing horn

Arcing
horn

Gambar 51 : Bentuk lain arching horn

1.2.1.1.4 Transmision Line Arrester (TLA)


Pada dasarnya Jalur transmisi dirancang dengan baik sehingga kebal terhadap
sambaran petir. Parameter penting dalam desain tower adalah geometeri, ketinggian, shiled wire
dan tingkat pentanahan tower. Namun dalam beberapa kasus tidak mungkin untuk merancang
dengan sempurna, hanya solusi optimal yang dapat dilakukan. Optimalisasi ini berdasarkan
keseimbangan biaya dari desain dan outage yang dapat ditoleransi. Mengingat geografis jalur
transmisi memiliki life cycle dan kebutuhan pelanggan terhadap tingkat pelayanan semakin tinggi.
Sementara perubahan desain jalur transmisi biasanya mahal, memasang arrester petir pada
saluran transmisi TLA merupakan solusi yang efektif untuk meningkatkan reliability sistem.

Sebuah transmission lightening arrester harus mampu bertindak sebagai insulator, mengalirkan
beberapa miliampere arus bocor ke tanah pada tegangan sistem dan berubah menjadi konduktor
yang sangat baik, mengalirkan ribuan ampere arus surja ke tanah, memiliki tegangan yang lebih
rendah daripada tegangan withstand string insulator ketika terjadi tegangan lebih, dan
menghilangan arus susulan mengalir dari sistem melalui TLA (power follow current) setelah surja
petir berhasil didisipasikan.
TLA dapat melindungi sistem dari kejadian-kejadian sebagai berikut:

1. Back flashover,

kejadian dimana petir menyambar bagian-bagian grounding sistem (seperti tower dan
GSW) tetapi arus petir tidak dapat dialirkan ke tanah karena impact local grounding
desainya yang tidak bekerja dengan baik.

2. Flash over

kejadian dimana perlindungan GSW tidak maksimal sehingga petir menyambar


langsung pada konduktor.

Gambar 52 : TLA
Komponen utama dari TLA

1. Clamp

Alat yang dipasangkan pada konduktor penghantar ke TLA yang berfungsi untuk
memegang konduktor penghantar. Pada jenis konduktor penghantar yang memiliki
permukaan lebih banyak kompoisisi Alumunium seperti ACCC, maka konduktor harus
dilapisi armour rod untuk mengurangi kelelahan bahan.

2. Corona ring

Peran korona ring adalah untuk mendistribusikan gradien medan listrik dan
menurunkan nilai maksimum di bawah ambang batas corona, mencegah debit korona.

3. Insulator Housing
Adalah tabung yang terbuat dari aluminium yang dilapisi insulator. Tabung ini
merupakan ruang untuk material metal oksida pembentuk TLA. Biasanya insulator pelapis
yang digunakan adalah tipe siikon, karena memiliki bobot yang ringan.

4. Disconnector

Adalah alat yang dipasangkan pada TLA sisi tidak bertegangan yang diteruskan ke
konduktor grounding. Disconnector akan bekerja memutuskan, apabila kondisi TLA sudah
rusak.

5. Grounding

Adalah konduktor yang dipasangkan pada TLA yang fungsinya untuk meneruskan
arus petir dan arus bocor ke tanah.

6. Arrester Coondition Monitoring (ACM)

Adalah alat ukur untuk mengetahui data arus bocor dan data petir yang melewati TLA
tersebut. Untuk mengetahui data petir dan data TLA tersebut maka diperlukan download
data arus petir (Leakage Current) dan arus bocor (Leakage Current)

1.2.1.1.5 Konduktor Penghubung

Pada tiang SUTT / SUTET yang berlokasi di daerah petir tinggi biasanya dipasang
konduktor penghubung. Bahan yang dipakai untuk konduktor penghubung umumnya sama
dengan bahan kawat GSW / OPGW. Konduktor penghubung ini berfungsi sebagai media
berjalannya surja petir dengan nilai induktansi yang lebih rendah dari pada induktansi tower agar
arus petir yang menyambar kawat GSW / OPGW maupun tower SUTT / SUTET dapat langsung
disalurkan ke tanah.
Konduktor
Penghubung
Konduktor Tanah ke
tanah

Gambar 53 : Konduktor penghubung, kawat GSW/OPGW ke tanah


Ujung bagian atas konduktor ini dihubungkan langsung dengan kawat GSW / OPGW
menggunakan klem sambungan atau dihubungkan dengan batang penangkap petir yang
dipasang di atas tower. Sedangkan ujung bagian bawahnya dihubungkan dengan pentanahan
tower. Dengan pemasangan konduktor penghubung diharapkan tidak terjadi arus balik yang
nilainya lebih besar daripada arus sambaran petir yang sesungguhnya, sehingga gangguan pada
transmisi dapat berkurang.

1.2.1.1.6 Rod Pentanahan ( Grounding)

Rod pentanahan adalah perlengkapan pembumian sistem transmisi yang berfungsi


untuk meneruskan arus listrik dari tower SUTT maupun SUTET ke tanah dan menghindari
terjadinya back flashover pada insulator saat grounding sistem terkena sambaran petir.
Pentanahan tower terdiri dari konduktor tembaga atau konduktor baja yang diklem pada pipa
pentanahan yang ditanam di dekat pondasi tiang, atau dengan menanam plat aluminium /
tembaga disekitar pondasi tower yang berfungsi untuk mengalirkan arus dari konduktor tanah
akibat sambaran petir.
Gambar 54 : Pentanahan tower

Jenis-jenis pentanahan tower pada SUTT / SUTET :

1. Electroda bar, yaitu suatu rel logam yang ditanam di dalam tanah. Pentanahan ini
paling sederhana dan efektif, dimana nilai tahanan tanah adalah rendah.

2. Electroda plat, yaitu plat logam yang ditanam di dalam tanah secara horisontal atau
vertikal. Pentanahan ini umumnya untuk pengamanan terhadap petir.

3. Counter poise electrode, yaitu suatu konduktor yang digelar secara horisontal di
dalam tanah. Pentanahan ini dibuat pada daerah yang nilai tahanan tanahnya tinggi
atau untuk memperbaiki nilai tahanan pentanahan.

4. Mesh electrode, yaitu sejumlah konduktor yang digelar secara horisontal di tanah
yang umumnya cocok untuk daerah kemiringan.

Komponen-komponen pentanahan tower :

1. Konduktor pentanahan, terbuat dari bahan yang konduktifitasnya besar.


2. Klem pentanahan atau sepatu kabel.

3. Batang pentanahan.

4. Klem sambungan konduktor pentanahan.

1.2.1.2 Pengaman Dari Getaran / Stres Mekanis yang ditimbulkan oleh angin

1.2.1.2.1 Spacer

Komponen ini berfungsi sebagai pemisah / perentang dan sekaligus sebagai peredam
getaran pada konduktor dan juga menjaga agar konduktor pada satu bundle fasa bergerak
seirama (ifapplicable).

(a) (b)

Gambar 55 : (a) Spacer 4 konduktor, (b) Spacer 2 konduktor

1.2.1.2.2 Armour Rod

Komponen inin berfungsi melindungi alumunium konduktor dari stres mekanis dititik
junction dengan insulator pada tower suspension.

Armour rod

Gambar 56 : Armour rod


1.2.1.2.3 Counter Weight

Komponen ini berfungsi menjaga jumper konduktor agar stabil diposisinya sehingga
tidak bersentuhan dengan tower saat tertiup angin atau terjadi goncangan.

Gambar 57 : Counter weight


1.2.1.2.4 Vibration damper

Komponen ini berfungsi sebagai peredam getaran pada titik titik terminasi antara
konduktor dan insulator.

Gambar 58 : Damper

1.2.1.3 Pengaman dari ancaman / kemungkinan gangguan akibat manusia


1.2.1.3.1 ACD (Anti Climbing Device) / Penghalang Panjat

Komponen ini berfungsi untuk mencegah / menghambat manusia yang tidak


berkepentingan untuk memanjat tower. Penghalang panjat dibuat runcing, berjarak 10 cm
dengan yang lainnya dan dipasang di setiap kaki tower dibawah Rambu tanda bahaya.
Gambar 59 : ACD (Anti Climbing Device) / penghalang panjat
1.2.1.3.2 Plat Rambu Bahaya

Komponen ini berfungsi untuk memberikan peringatan bahaya tegangan tinggi /


tegangan ekstra tinggi.

Gambar 60 : Plat rambu Bahaya

1.2.1.4 Pengaman dari Kemungkinan Gangguan Luar (pesawat udara, terjun payung)

1.2.1.4.1 Bola rambu

Komponen ini berfungsi untuk memberi tanda bagi pilot pesawat dan nakoda kapal
tentang keberadaan saluran transmisi SUTT / SUTET. Bola rambu dipasang di kawat GSW /
OPGW.

Gambar 61 : Bola rambu


a. Aviation Lamp (Lampu penerbangan)

Adalah rambu peringatan berupa lampu terhadap lalu lintas udara, berfungsi untuk
memberi tanda kepada pilot pesawat terbang bahwa terdapat konduktor saluran transmisi. Jenis
lampu penerbangan adalah sebagai berikut :

a. Lampu penerbangan yang terpasang pada tower dengan suplai dari jaringan
tegangan rendah

Gambar 62 : Lampu penerbangan Tower


b. Lampu penerbangan yang terpasang pada konduktor penghantar dengan sistem
induksi dari konduktor penghantar.

1.2.1.4.2 Pengaman dari urat konduktor putus

b. Repair Sleeve

Komponen ini berfungsi untuk melindungi alumunium konduktor dari putus urat
alumunium konduktor tersebut. Repair sleeve dipasang pada kondisi urat alumunium konduktor
putus maksimal 4 urat
Gambar 63 : Repair sleeve

c. Armour Rod Span

Komponen ini berfungsi untuk melindungi alumunium konduktor dari putus urat
alumunium konduktor tersebut. Armaour rod span dipasang pada kondisi urat alumunium
konduktor putus maksimal 3 urat

Gambar 64 : Armour rod span

1.2.1.5 MONITORING
1.2.1.5.1 Plat informasi tower

Komponen ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada petugas pemeliharaan


tentang saluran transmisi yang hendak dipelihara / dimonitor.
Gambar 65 : Plat informasi tower

1.2.1.5.2 Tangga panjat (step bolt)

Komponen ini berfungsi untuk memberikan kemudahan kepada petugas untuk


melakukan pemanjatan tower. Step bolt dipasang dari atas ACD ke sepanjang badan tower hingga
traves GSW / OPGW.

Gambar 66 : Step bolt


1. Komponen dan Sub Komponen SUTT / SUTET

Tabel 2 : Komponen dan Sub Komponen SUTT/SUTET

PRIMARY
CURRENT CARYING
INSULATION STRUCTURE JUNCTION
(PEMBAWA ARUS)
Bare Conductor Suspension
1 1 Ceramic Insulator 1 Bracing Tower 1
OHL Clamp
Conductor Joint Non-Ceramic
2 2 2 Mur & Baut Tower 2 Strain clamp
(Midspan Joint) Insulator
Isolasi Udara
(Ground Clearance) Dead End
3 Jumper Joint 3 3 Pondasi Tower 3
di sekitar kawat Compresion
penghantar
Jumper
4 4 Socket Clavis
Conductor

5 Bolt Clevis

6 Triangle Plate

Triangle Plate
7
Link

8 Square Plate

9 Shackle

10 Turn Buckle

11 Link Adjuster

12 Link Bold Socket

13 Extension Link

Bold & Pin


14
Insulator
Suspension
15
Clamp GSW

16 Joint GSW
SECONDARY
PENGAMAN
DARI GETARAN/ PENGAMAN PENGAMAN DARI

PENGAMAN STRESS DARI ANCAMAN KEMUNGKINAN


PENGAMAN DARI
GANGGUAN DARI
DARI MEKANIS YANG / KEMUNGKINAN
URAT
GANGGUAN DITIMBULKAN GANGGUAN LUAR (PESAWAT
KONDUKTOR
PETR OLEH ANGIN AKIBAT TERBANG, TERJUN
PUTUS
PAYUNG, KAPAL
DAN MANUSIA
GUNCANGAN DLL.

Kawat GSW
1 1 Spacer 1 ACD 1 Bola Rambu 1 Repair Sleeve
dan OPGW

Rood Plat Rambu


2 2 Armour rod 2 2 Aviation Lamp 2 Armour rod span
Pentanahan Bahaya

Konduktor Counter
3 Sambungan 3 Weight

Jumper Vibration
4 GSW 4 Damper

Arching
5 Horn

6 TLA*

SECONDARY

Plat Informasi Tower

Tangga Panjat
Ground Patrol

Ground patrol adalah jenis pekerjaan pemantauan / pemeriksaan secara berkala /


periodik terhadap jalur transmisi (SUTT / SUTET) tanpa memanjat tower, yang dilakukan oleh
Line walker (Petugas Ground Patrol). Hasil pemeriksaan Ground patrol merupakan input yang
dijadikan acuan tindak lanjut untuk Planned Corrective Maintenance.

Uraian kegiatan yang dilaksanakan meliputi :

Tabel 3 : Ground Patrol


JADWAL PEMELIHARAAN MINGGUAN & TRIWULAN

KEADAAN : OPERASI

PELAKSANA : PETUGAS GROUND PATROL

PERALATAN YANG DIPERIKSA SASARAN PEMERIKSAAN


CURRENT CARRYING / PEMBAWA ARUS
 Periksa kondisi konduktor penghantar
apakah normal, rantas, putus atau mekar.
 Periksa andongan konduktor apakah masih
dalam keadaan normal.
 Periksa kondisi peredam getaran (vibration
damper) apakah normal, korosi, bergeser,
Bare Conductor OHL
bengkok, lepas atau hilang.
(termasuk ACSR , TACSR & ACCC)
 Periksa kondisi Spacer apakah normal,
bergeser, kendor, patah, klem lepas atau
hilang
 Periksa apakah ada benda asing (binatang,
benang, layang-layang, balon, sampah) yang
tersangkut dikonduktor.
 Periksa kondisi midspan joint apakah normal,
Conductor joint (midspan joint)
bengkok, pecah.
 Periksa kondisi konduktor penghubung
Conductor jumper (konduktor apakah normal, mekar, lepas, rantas.
penghubung)  Periksa kondisi Counter weight apakah
normal atau ada kelainan (lepas klemnya)
 Periksa kondisi jumper joint apakah normal,
Jumper joint
rantas, putus atau mekar.
INSULATION /ISOLASI
Ceramics Isulations  Periksa kondisi Insulator apakah normal,
kotor atau pecah, menggunakan teropong
(Binocular)
 Periksa apakah ada benda asing (binatang,
benang, layang-layang, balon, sampah) atau
tersangkut insulator.
Non Ceramics Isulations  Periksa kondisi Insulator apakah normal,
kotor, pecah, retak atau sobek menggunakan
teropong (Binocular)
 Periksa apakah ada benda asing (binatang,
benang, layang-layang, balon, sampah) atau
tersangkut insulator.
Isolasi udara (Ground Clearence )  Periksa jarak bebas SUTT / SUTET (fasa ke
fasa & fasa ke tanah) apakah sesuai
ketentuan yang berlaku (Lampiran Peraturan
Menteri Pertambangan & Energi Nomor :
01.P/47/MPE/1992 Tanggal : 7 Februari
1992) dan peliharalah
STRUCTURE/STRUKTUR
 Periksa kondisi Halaman tower apakah
normal, kotor, ada pohon / semak belukar
atau dimanfaatkan orang lain
Halaman tower  Periksa kondisi Patok batas apakah normal,
tertimbun atau hilang.
 Periksa kondisi Halaman tower apakah
normal, ada jalan longsor atau banjir
 Periksa kondisi Stub apakah normal, korosi,
Stub
tertimbun tanah, tergenang air, bengkok
 Periksa kondisi Kopel pondasi apakah
normal, patah, bengkok, retak, amblas atau
tertimbun tanah
Pondasi
 Periksa kondisi Chimney / kepala pondasi
apakah normal, tertimbun tanah, tergenang
air, amblas, bergeser atau retak
 Periksa kondisi Konstruksi tiang apakah
Bracing(Leg, Common body, Body, normal, korosi, bengkok atau hilang.
Traverse)  Periksa kondisi Plat sambungan rangka
apakah normal, korosi, hilang atau bengkok
 Periksa kondisi Mur & baut plat sambungan
rangka apakah normal, korosi atau hilang
 Periksa kondisi Bracing / member / besi
diagonal pakah normal, korosi, hilang, tidak
terpasang, bengkok atau patah
 Periksa apakah ada benda asing (binatang,
benang, layang-layang, balon, sampah) yang
tersangkut

JUNCTION (PENGHUBUNG)
 Periksa kondisi konduktor tanah apakah
normal, korosi, hilang, rantas atau putus
 Periksa kondisi peredam getaran (vibration
damper) apakah normal, korosi, lepas atau
hilang
 Periksa kondisi Dead end compression joint
apakah normal korosi atau bengkok
 Periksa kondisi Suspension / strain clamp
apakah normal atau korosi
 Periksa kondisi Sackle suspension / strain
clamp apakah normal atau korosi
 Periksa kondisi Armour rod apakah normal,
mekar atau putus
 Periksa kondisi Joint box konduktor apakah
normal, korosi atau hilang
 Periksa kondisi Konduktor yang turun ke joint
box apakah normal, putus atau hilang

PROTECTION
 Periksa apakah ada benda asing (binatang,
benang, sampah layangan) yang tersangkut
 Periksa kondisi peredam getaran (vibration
damper) apakah normal atau bergeser
 Periksa kondisi Konduktor tanah apakah
Konduktor tanah ( EW, GSW, OPGW)
normal, korosi, rantas atau putus
 Periksa kondisi armour rod apakah normal,
mekar, putus atau tidak lengkap
 Periksa kondisi Joint box konduktor optic
apakah normal atau hilang
 Periksa kondisi konduktor yang turun ke Joint
box apakah normal, putus atau hilang
 Periksa kondisi konduktor penghubung
Konduktor penghubung Konduktor
Konduktor tanah apakah normal, mekar,
tanah
rantas, putus atau lepas
 Periksa kondisi Arcing horn apakah normal,
Arcing horn
korosi, kendor atau lepas
 Periksa kondisi Konduktor penghubung
Konduktor penghubung Konduktor Konduktor tanah ke tanah apakah normal,
tanah ke tanah korosi, kendor, lepas, rantas, putus atau
hilang.
 Periksa kondisi Pentanahan (grounding)
Pentanahan (Grounding) apakah normal, korosi, kendor, rantas, lepas
atau putus.
 Periksa kondisi jumper TLA apakah dalam
TLA (Transmision line Arester)
kondisi normal atau lepas

Pengaman dari Ancaman/ Kemungkinan gangguan akibat manusia


 Periksa kondisi penghalang panjat (Anti
ACD ( Pengahalang Panjat) Climbing Device) apakah normal, korosi,
kendor, hilang atau patah.
Plat Rambu Bahaya  Periksa kondisi plat rambu bahaya apakah
ACD ( Pengahalang Panjat) normal, korosi, rusak atau hilang

MONITORING
 Periksa kondisi baut panjat (step bolt)
Baut panjat (step bolt)
apakah normal, korosi atau hilang
 Periksa kondisi plat tanda penghantar
apakah normal, korosi, pudar, kendor, salah
pasang, rusak atau hilang
Plat Informasi Tower  Periksa kondisi Ball sign apakah normal,
bergeser atau hilang
 Periksa kondisi Lampu aviasi apakah normal
pecah, mati, rusak atau hilang

Anda mungkin juga menyukai