Anda di halaman 1dari 81

GIS

Muhammad Fahmi Hakim


Pendahuluan
GIS
beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh
gas bertekanan

The high voltage conductors, circuit breaker, switches, current transformers, and
voltage transformers are in SF6 gas inside grounded metal enclosures
The atmospheric air insulation used in air-insulated substation (AIS) requires
meters of air insulation to do what SF6 can do in centimeters
SF6
Sulfur hexafluoride
an inert, nontoxic, colorless, odorless, tasteless, and nonflammable gas consisting of a
sulfur atom surrounded by and tightly bonded to six flourine atoms

SF6 has two to three times the insulating ability of air at the same pressure
SF6 is about 100 times better than air for interrupting arcs
Sifat dielektrik yang bagus pada SF6 karena luasnya penampang molekul SF6 dan
sifat electron affinity (electronegativity) yang besar dari atom fluor
SF6 decomposes in the high temperature of an electric arc, but the decomposed
gas recombines back into SF6
SF6
Karakteristik Gas SF6:
Penghantar panas (thermal conductivity) yang bersifat dapat mendisipasikan panas
yang timbul pada peralatan
Isolasi yang sangat baik (excellent insulating)
Mampu memadamkan busur api
Stabil dan tidak mudah bereaksi
Komponen Pada GIS Bds Fungsinya
Subsistem Primary

Subsistem Secondary

Subsistem Dielectric

Subsistem Driving Mechanism

Subsistem Mechanical
Subsistem Primary

Subsubsistem Switching Device

SubsubSistem Current Carrying

Subsubsistem Proteksi

SubsubSistem Terminasi

SubsubSystem Connector/Joint

Subsubsystem Gauge and Gas Dispenser


Subsubsistem Switching Device

PMT PMS
PMT
Peralatan switching mekanik yang memiliki kemampuan untuk menyambung,
menyalurkan dan memutus arus pada kondisi normal dan abnormal
Digerakkan oleh suatu system penggerak
PMS/PMS Tanah
peralatan switching mekanis yang digunakan untuk mengubah koneksi pada
sebuah rangkaian tenaga atau untuk mengisolasi rangkaian/peralatan dari sumber
daya dan/atau sumber daya ke tanah
SubsubSistem Current Carrying

Busbar
Busbar
sebuah atau sekelompok
konduktor yang berfungsi sebagai
koneksi yang digunakan bersama
oleh dua atau lebih rangkaian
Subsubsistem Proteksi

Current Voltage
Transformer (CT) Transformer (VT)

Capacitive Voltage Lightning Arrester


Transformer (CVT) (LA)
CT
trafo pengukuran yang sisi primernya dihubungkan seri dengan konduktor
pembawa arus yang akan diukur, dimana arus sekundernya proporsional terhadap
arus sisi primernya
VT
trafo pengukuran yang sisi primernya dihubungkan parallel dengan konduktor
yang akan diukur tegangannya, dimana tegangan sekundernya proporsional
terhadap tegangan sisi primernya
CVT
trafo tegangan yang menggunakan kapasitor pembagi tegangan supaya sisi
tegangan sekunder unit elektromagnetik proporsional dan sefasa dengan
tegangan primer pada kapasitor pembagi tegangan
LA
peralatan yang berfungsi mengamankan peralatan GIS dari tegangan lebih akibat
surja petir atau surja hubung
SubsubSistem Terminasi
Terminasi
bagian yang terpasang sebagai interface elektrik dan mekanik antar 2 sistem isolasi

Terminasi pada GIS:


terminasi sealing end (konduktor GIS-kabel)
terminasi outdoor bushing (kabel-overhead line)
terminasi trafo (konduktor GIS-bushing trafo)
SubsubSystem Connector/Joint
Tulip Finger
komponen yang berfungsi sebagai penghubung antar peralatan yang bersifat bergerak
(moving contact) maupun tidak bergerak (fix contact).

Seal/O-Ring
komponen yang didesain untuk mencegah kebocoran gas/liquid antar sistem

Spacer
isolator padat yang digunakan untuk menyangga konduktor di dalam enclosure

Bolt
Bolt adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai pengikat antar kompartemen atau
peralatan
Subsubsystem Gauge and Gas Dispenser
Nipple/Valve SF6
komponen yang merupakan satu bagian dari kompartemen/enclosure yang berfungsi
untuk dilakukan evakuasi, vacuuming dan pengisian gas SF6 dalam proses pemeliharaan
atau overhaul
Subsistem Secondary

Control Measuring
Relay Alarm
Wiring Device

Auxiliary Control Density Density


Switch Components Monitor Switch
Relay
Relay
peralatan elektrik yang didesain untuk merespon kondisi input sesuai setting atau
kondisi yang telah ditentukan
Control Wiring
Control wiring
wiring (pengawatan) pada switchgear sebagai rangkaian kontrol dan koneksi ke trafo
pengukuran, meter, relay dan lain-lain
Alarm & Measuring Device
Alarm
perubahan kondisi peralatan yang telah didefinisikan, indikasinya bisa dinyatakan dalam
bentuk suara, visual atau keduanya

Measuring device
peralatan yang digunakan untuk mengukur suatu besaran
Auxiliary switch
switch yang dioperasikan secara mekanik oleh peralatan utama

Control components
komponen-komponen yang berfungsi untuk menginisiasi operasi berikutnya pada
urutan control

Density Monitor
peralatan pengaman yang digunakan untuk memonitor kerapatan gas dalam suatu
kompartemen

Density Switch
switch yang dioperasikan secara mekanik apabila terjadi penurunan tekanan gas
Subsistem Dielectric
SF6
gas sulfur hexafluoride yang digunakan sebagai media isolasi dan pemadam busur api
pada peralatan listrik

Absorbent
material yang berfungsi menyerap uap air dan decomposition product SF6
Kompartemen (Gas Section)
ruang yang didalamnya terdapat komponen seperti PMT, PMS, Busbar pada GIS yang
bertujuan untuk memisahkan sistem gas

Pemisahan sistem gas dimaksudkan untuk menjaga kondisi gas masing-masing


kompartemen sesuai dengan spesifikasinya, sehingga memungkinkan untuk
memonitor kondisi gas dalam masing-masing kompartemen
Subsistem Driving Mechanism
Pneumatic
penggerak yang menggunakan tenaga udara bertekanan

Hydraulic
penggerak yang menggunakan tenaga minyak hidrolik bertekanan

Hidrolik Spring
penggerak yang menggunakan tenaga minyak hidrolik bertekanan untuk mengisi
(charging) pegas (spring).
Komponen Pneumatic
Motor Kompressor
untuk mengoperasikan pompa kompresi udara (penggerak mula)
Pompa Kompresi Udara
sebagai alat untuk memampatkan udara, biasanya mengisap udara dari atmosfir
Kopling
penghubung antara motor kompresor dengan pompa kompresi
Tanki udara
untuk menyimpan udara betekanan shg jika ada kebutuhan udara tekan yang berubah-
ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar;
udara yang disimpan dalam tangki udara akan mengalami pendinginan pelan-pelan dan
uap air yang mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu
dibuang
Katup Satu Arah (Non Return Valve)
untuk mencegah tekanan udara dari tangki kembali ke ruang kompresor apabila
tekanan tangki lebih tinggi dari udara keluar kompresor atau pada saat kompresor
berhenti
Katup Pengaman (Safety Valve)
Untuk membuang udara keluar jika tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal
maksimum dari kompresor
Pressure Switch
switch start dan stop motor kompresor apabila dioperasikan secara otomatis
Pressure Gauge
untuk mengukur tekanan tangki udara serta sistem pengisian udara
Oil Level
untuk mengetahui level minyak pelumas pada pompa kompresi
Pengering Udara (air dryer) atau Penjebak Air (water trap)
untuk mengeringkan udara/menjebak air pada udara yang dihasilkan compressor
sebelum dialirkan ke tangki udara
Komponen Hydraulic
Oil level indicator
indikator level minyak hidrolik
Pompa Minyak (Oil Pump)
memompa minyak hidrolik dari chamber/tangki menuju ke aktuator untuk mendapatkan
tekanan yg diinginkan
Akumulator/Aktuator
tabung kompresi minyak yang dilakukan dengan pemberian gas N2 bertekanan, dimana
antara gas N2 dan minyak hidrolik disekat dengan sebuah diafragma/ piston
Drain Valve/Change Over Valve/ Katup Satu Arah
untuk mengurangi tekanan minyak balik ke tank/chamber
Valve Pengisian
katup sarana pengisian minyak hidrolik
Katup Cegah (Non Return Valve)
untuk mencegah aliran minyak balik dari tangki ke aktuator apabila tekanan tangki lebih
tinggi dari aktuator
Otomatic Valve Venting
untuk membuang udara terjebak dalam minyak hidrolik

Opening Pilot Valve


untuk menginisiasi kerja penggerak mekanik dari closing/tripping valve

Oil Chamber
tangki penyimpan minyak hidrolik

Pressure Gauge
Indikator tekanan minyak hidrolik
Komponen Hidrolik Spring
Oil Level Indicator
indikator level minyak hidrolik

Pompa Minyak (Oil Pump)


memompa minyak hidrolik dari chamber/tangki menuju ke aktuator untuk
mendapatkan tekanan yg diinginkan

Drain Valve /Change Over Valve/ Katup Satu Arah


untuk mengurangi tekanan minyak balik ke tank/chamber

Valve Pengisian
katup sarana pengisian minyak hidrolik
Opening Pilot Valve
untuk menginisiasi kerja penggerak mekanik dari closing/tripping valve
Oil Chamber
tangki penyimpan minyak hidrolik
Spring
penggerak yang menggunakan energi yang disimpan oleh pegas
Indikasi Pengisian Pegas (spring status indicator)
untuk melihat kesiapan PMT untuk operasi
OFF Trigger (push button off)
untuk mematikan kerja charging motor.
ON Trigger (push button on)
untuk menghidupkan kerja charging motor.
Charging Mechanism
mekanisme pengisian pegas yang terdiri atas rantai pengatur posisi pegas yang diatur oleh
sebuah roda yang digerakkan oleh charging motor.
Charging Motor
untuk menggerakkan mekanisme charging pegas.
Subsistem Mechanical
Subsistem mechanical
peralatan penggerak yang menghubungkan subsistem driving mechanism dengan
kontak utama peralatan PMT dan PMS untuk mentransfer driving energy menjadi
gerakan pada waktu yang diperlukan
Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
FMEA
analisa alur kegagalan suatu peralatan yang menyebabkan peralatan tersebut tidak berfungsi
dan efek yang ditimbulkan akibat kegagalan tersebut
Subsistem primary, mengalami kegagalan fungsi jika:
tidak mampu memutuskan dan menghubungkan aliran listrik pada waktunya
tidak mampu menyalurkan energi listrik pada kondisi normal
terjadi overheating, bad contact, dan discharge
instalasi yang kurang baik
operasi close/open yang tidak serempak
posisi kontak tidak simetri yang disebabkan oleh gangguan fungsi kerja/degradasi subsystem
mekanik
subsistem primary tidak mampu menyalurkan arus listrik disebabkan oleh internal baut yang
kendor akibat instalasi yang kurang baik maupun material yang kurang baik
Subsistem secondary, dikatakan mengalami kegagalan fungsi jika:
tidak mampu memberikan trigger pada subsistem driving mechanism untuk
mengaktifkan subsistem mechanic pada waktu yang tepat
mampu memberikan trigger pada subsistem driving mechanism untuk mengaktifkan
subsistem mechanic namun pada waktu yang tidak tepat (di luar setting)
pressure switch, density monitor, rele bantu tidak berfungsi akibat kontak tidak
berfungsi, seal box fatigue/menua, pegas bimetal lemah, kebocoran manometer tipe
basah (menggunakan minyak)
kerusakan wiring kontrol mekanik akibat korosi
Subsistem dielektrik, mengalami kegagalan fungsi apabila:
tidak mampu mengisolasi peralatan
tidak mampu memadamkan busur api
instalasi yang kurang baik dan ageing yang menyebabkan seal menua & lapuk (fatigue)
katup yang rusak/degradasi akibat perlakuan yang tidak sesuai SOP atau ageing
ageing yang menyebabkan adanya retakan pada sambungan
upper/lower serta pada bushing base dan retakan pada disk rupture kompartemen
degradasi isolasi sealing end akibat instalasi yang kurang baik dan ageing
pemburukan spacer yang dipicu oleh partial discharge akibat instalasi yang kurang baik
maupun loss main contact
proses pelilitan pvc tape yang kurang bagus yang menyebabkan pvc tape sebagai isolasi
sealing end rusak
adanya kebocoran akibat penuaan seal maupun valve yang rusak/degradasi
pemburukan spacer yang dipicu oleh partial discharge akibat instalasi yang kurang baik.
peralatan kerja yang kurang sesuai dan cara penanganan gas yang kurang baik pada saat
melakukan penanganan gas/gas handling
kandungan decomposed product yang tinggi akibat tingginya jumlah kerja main contact
atau kondisi kontak yang kurang baik maupun instalasi yang kurang baik.
Subsistem driving mechanism, mengalami kegagalan fungsi apabila:
tidak dapat menyimpan energi untuk mengaktifkan subsistem mechanic pada waktu
yang tepat
kebocoran minyak hidrolik
kerusakan venting valve sistem hidrolik
kebocoran sistem pneumatik
kebocoran sistem pneumatik-hidrolik akibat kerusakan compression chamber valve
gangguan subsistem secondary
gangguan sumber AC
Subsistem mekanik, mengalami kegagalan fungsi apabila:
tidak dapat mentransfer energi penggerak pada waktu yang tepat
material rod yang kurang baik, instalasi yang kurang baik, desain yang tidak sesuai yang
menyebabkan sambungan rod penggerak longgar
pen pengunci sambungan patah akibat material rod yang kurang baik, dan instalasi yang
kurang baik
kanvas mekanik PMS aus/slip
perubahan momen beban kerja mekanik PMS akibat posisi kontak tidak simetri atau
penurunan kondisi peralatan (aus)
penuaan gear tooth yang menyebabkan waktu kerja sistem mekanik lama
Pedoman Pemeliharaan
In Service Inspection

In Service Measurement

Online Measurement

Shutdown Testing/Measurement
In Service Inspection
In Service Measurement

Tahanan Kualitas Gas Decomposition


Purity
Pentanahan SF6 Product

Moisture
Dew Point Suhu
Content
Pengukuran Tahanan Pentanahan
Pentanahan peralatan bertujuan untuk meratakan potensial pada semua bagian-
bagian peralatan yang pada kondisi normal tidak dialiri arus, sehingga tidak terjadi
perbedaan potensial yang besar
Caranya yaitu dengan menghubungkan bagian peralatan tersebut ke tanah
dengan menggunakan logam seperti baja, besi, dan tembaga
Dengan demikian pelat tersebut harus ditanam hingga mendapatkan tahanan
terhadap tanah sekitar yang sekecil-kecilnya.
Pengukuran Tahanan Pentanahan
Menurut IEEE std 80-2000 tentang Guide for Safety in AC Substation Grounding
besarnya nilai tahanan pentanahan untuk switchgear adalah 1 ohm
Untuk mengukur tahanan pentanahan digunakan alat ukur tahanan pentanahan
(earth resistance tester)
Pengujian Kualitas Gas SF6
Pengujian Kualitas gas SF6 dilakukan secara kondisional jika ditemukan kondisi
sebagai berikut:
adanya kebocoran SF6
adanya ketidakserempakan kerja kontak PMT
adanya anomali kerja mekanik PMS/PMS tanah
Purity
Purity (kemurnian) dinyatakan dengan prosentase jumlah gas SF6 murni dalam
suatu kompartemen GIS
Decomposition Product
Decomposition product (produk hasil dekomposisi) terjadi karena
ketidaksempurnaan pembentukan kembali gas SF6
Moisture Content
Untuk mengetahui kandungan atau kadar uap air yang terdapat di compartment.
Standar moisture content mengacu pada standar pabrikan
berdasarkan standar Alstom, kandungan uap air maksimum yang diijinkan adalah 350
ppm (PMT untuk semua level tegangan), 840 ppm (peralatan selain PMT untuk level
tegangan < 170 kV) dan 610 ppm (peralatan selain PMT untuk level tegangan > 245 kV)
berdasarkan standar Hitachi, kandungan uap air maksimum yang diijinkan adalah 150
ppmv (PMT untuk semua level tegangan), 500 ppm (peralatan selain PMT)
Dew Point
Dew point (titik embun) menunjukkan titik dimana gas SF6 berubah menjadi cair
Pengukuran Suhu
Menggunakan peralatan thermometer
Untuk memantau temperatur ruang sekitar (ambient) yang akan berpengaruh
terhadap tingkat pemburukan (deterioration) pada o-ring
Online Measurement
Kelembaban Sekitar
menggunakan peralatan hygrometer atau Digital Humidity Meter yang bertujuan untuk
memantau tingkat kelembaban sekitar (ambient)

Temperature Sekitar
menggunakan peralatan thermometer yang bertujuan untuk memantau temperatur
ruang sekitar (ambient)

Kandungan Decomposition Product


menggunakan peralatan GCMS (Gas Chromatograph and Mass Spectrometry) untuk
mengetahui unsur gas SF6 yang terdekomposisi
Pengukuran Partial Discharge
Partial discharge: peluahan sebagian secara elektrik pada media isolasi
Adanya aktifitas partial discharge di dalam kompartemen menandakan adanya defect
dalam kompartemen
Sumber: partikel bebas, partikel bebas yang menempel pada permukaan, tonjolan atau
ketidakrataan permukaan (protrusion)

Diharapkan dengan memonitor aktifitas partial discharge secara kontinyu dapat


diketahui kerusakan isolasi secara dini sehingga tidak sampai merusak sistem atau
peralatan
Shutdown Testing/Measurement
Pengukuran Tahanan Isolasi

Pengukuran Keserempakan Kontak

Kalibrasi Manometer dan meter hidrolik

Pengecekan dan Pelumasan Gear

Blocking Sistem Penggerak PMT

Auxiliary Contact

Sistem Interlock Mekanik dan Elektrik


Pengukuran Tahanan Isolasi
Pengukuran Keserempakan Kontak
Kalibrasi Manometer dan meter hidrolik
Kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
instrumen pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan
ukur, dengan nilai nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang
diukur dalam kondisi tertentu
Pengecekan dan Pelumasan Gear
Untuk mengetahui kondisi gear pada peralatan dan untuk memastikan kerja gear
agar berfungsi dngan baik pada saat dibutuhkan dengan metode pemeliharaan 2
tahunan
Blocking Sistem Penggerak PMT
Kegiatan untuk pemeriksaan blocking sistem penggerak PMT yang dilakukan
sehubungan dengan durasi kerja motor, turunnya tekanan aktuator, over pressure
pada valve dan manometer serta over dan under pressure minyak hidrolik
Auxiliary Contact
Untuk mengetahui kondisi dan memastikan kerja auxiliary contact agar berfungsi
dengan baik pada saat dibutuhkan
Sistem Interlock Mekanik dan Elektrik
Kegiatan untuk pemeriksaan sistem interlock mekanik dan elektrik yang dilakukan
sehubungan dengan koordinasi kerja PMT terhadap PMS atau sebaliknya
Reklamasi Gas SF6
Reklamasi Gas SF6
Quality Check:
Suited for the complete range of reuse pressures merupakan kategori gas yang dapat
digunakan kembali pada peralatan tanpa batasan
Suited for the low range of reuse pressures merupakan kategori gas yang dapat
digunakan kembali pada peralatan dengan tekanan di atas 200 kPa atau 2 Bar
Not suited for reuse merupakan kategori gas yang tidak dapat digunakan kembali dan
memerlukan penanganan/pemeliharaan lebih lanjut
Prosedur Reklamasi
1) Lakukan koordinasi antar petugas pelaksana pekerjaan
2) Siapkan data hasil pengukuran terakhir, anomali dan gangguan, serta peralatan
dan material kerja
3) Reklamasi dilakukan untuk gas dengan hasil pengujian Dew Point >-50C dan
Decomposition Products > 2000 ppmv
4) Lakukan vakum storage tank B (tempat penyimpanan gas hasil reklamasi)
5) Lakukan evakuasi gas yang akan direklamasi dari kompartemen ke storage tank
A (tempat penyimpanan gas yang akan direklamasi)
6) Rangkai instalasi reklamasi sesuai blok diagram
7) Lakukan reklamasi dari storage tank A ke storage tank B
8) Lakukan vakum storage tank A
9) Lakukan pengujian kualitas gas SF6 yang telah direklamasi
10) Lakukan kembali langkah No. 8 & 9 sampai hasil uji gas SF6 memenuhi syarat
(maksimal 4 cycle). Apabila telah melewati cycle 4 kondisi gas belum memenuhi
syarat, lakukan penggantian komponen filter
11) Lakukan kembali langkah No. 8 & 9 sampai hasil uji gas SF6 memenuhi syarat
(atau maksimal 4 cycle). Hentikan reklamasi bila hasil uji decomposition product
tetap tinggi
12) Ulangi langkah No.11, bila nilai hasil pengujian kualitas gas tidak mengalami
perbaikan
13) Lakukan pengujian kualitas gas setelah 24 jam, bila hasil uji kualitas gas SF6
buruk, lakukan langkah No. 8 & 9
14) Catat tanggal dan hasil pengujian terakhir pada kartu gantung tabung (storage
tank)
15) Periksa kembali kondisi dan fungsi peralatan instalasi yang telah diukur
termasuk fasilitas pengukuran dan peralatan monitoring tekanan gas SF6
16) Laporkan kepada petugas pemilik aset terkait bila pelaksanaan pekerjaan telah
selesai
17) Berita acara pelaksanaan pekerjaan telah selesai.
Shutdown Function Test
Pengukuran Kebocoran Gas SF6
Kebocoran gas SF6 akan menyebabkan penurunan tekanan pada kompartemen
yang berdampak langsung pada penurunan kekuatan isolasi
Kebocoran gas SF6 pada umumnya terjadi pada sambungan antar selubung
(enclosure) kompartemen GIS, sistem pengukuran tekanan gas SF6 atau melalui
katup inlet/oulet sebagai dampak dari manurunnya kualitas seal atau
mengendurnya baut mur dan baut penghubung kompartemen
Batas maksimum laju kebocoran gas SF6adalah 0.5 % per tahun per kompartemen
pada suhu lingkungan yang sama
Pengujian Purity Gas SF6
Dalam kompartemen GIS kadar kemurnian gas SF6 tidak mungkin mencapai 100%, hal ini
disebabkan oleh adanya kontaminan
Batas minimal purity untuk gas SF6 di dalam kompartemen GIS yang sudah beroperasi
adalah 97 %, sedangkan untuk gas SF6 baru adalah 99.7 %
Kontaminan dibagi menjadi:
Cairan yang bersifat konduktif yaitu air yang merupakan hasil kondensasi dari uap air
(moisture) dalam bentuk tetesan air
Decomposition product padat yang bersifat non konduktif, meliputi Copper Fluoride (CuF2),
tungsten oksida (WO3), tungsten oksilorida (WO2F2) dan WOF4 dan alumunium fluoride
(AlF3)
Kontaminan padat yang bersifat konduktif, seperti karbon dan debu logam yang menjadi
kritis ketika menumpuk di permukaan isolator yang terpapar medan listrik sebagai lapisan
yang konduktif
Pengujian Decomposition Product SF6
Decomposition product gas SF6
hasil turunan gas SF6 akibat suhu tinggi yang disebabkan adanya electric discharge
(arching)

Decomposition product dapat berupa gas dan padat


Dalam jumlah yang besar bersifat korosif dan beracun
Diuji dengan menggunakan gas chromatography/mass spectrometri (GC/MS)
Pada umumnya di GIS terdapat absorbent yang berfungsi untuk menyerap
decomposition products yang merugikan seperti HF, SF4, SF2, S2F2, dan lain-lain
yang dihasilkan oleh busur api pada peralatan kontak dan adanya kebocoran pada
kompartemen
Nilai Batas Decomposition Product SF6
Pengujian Dew Point Gas SF6
Dew point (titik embun) gas SF6
suhu dimana uap air dalam gas tersebut berkondensasi (berubah menjadi zat cair)
Batas dew point untuk gas SF6 di dalam peralatan adalah kurang dari -5oC (pada suhu
lingkungan 20o C)
Pengujian Moisture Content Gas SF6
Untuk mengetahui kandungan atau kadar uap air yang terdapat di compartment
Berdasarkan standar Alstom, kandungan uap air maksimum yang diijinkan adalah
350 ppm (PMT untuk semua level tegangan), 840 ppm (peralatan selain PMT
untuk level tegangan < 170 kV) dan 610 ppm (peralatan selain PMT untuk level
tegangan > 245 kV)
Berdasarkan standar Hitachi, kandungan uap air maksimum yang diijinkan adalah
150 ppmv (PMT untuk semua level tegangan), 500 ppmv (peralatan selain PMT)

Anda mungkin juga menyukai