Anda di halaman 1dari 5

Saluran Udara Tegangan Ektra Tinggi Oleh Haris Budiman

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Listrik memang dibutuhkan bagi seluruh manusia di bumi ini. Yang dimaksudkan pad a makalah ini adalah di daerah Indonesia. Dari mana listrik ini ada? Secara logi ka mana mungkin listrik dapat digunakan jika tidak ada yang menjadi alat pengant arnya untuk sampai pada tempat terjadinya penggunaan listrik. Alat ini selanjutnya disebut tiang atau kabel atau SUTET dalam konteks yang sebe narnya. Bahwa Sutet atau disebut juga Salurang udara tegangan ekstra tinggi digu nakan sebagai wadah atau tempat untuk mengalirkan listrikdari tempat pembangkit ke rumah-rumah warga. Banyak sekali kontroversi mengenai sutet ini, mulai dari menghalangi pemandangan sampai pada tingkat gangguan kesehatan. Oleh karena itu tidak sedikit warga yan g berdemo untuk mentiadakan sutet ini. Atau ada juga yang ingin meminta uang gan ti rugi dan sebagainya.

Lalu apa solusinya? Apakah mesti sutet ini dihilangkan? Sedangkan hanya dengan s utet inilah cara untuk mengalirkan listrik yang dibutuhkan manusia untuk menyamb ung hidupnya. Karena jika diterapkan dengan cara lain misalnya bawah tanah maka akan lebih memerlukan biaya untuk mengalirkan listrik. B. Tujuan Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat mengenai arti sebenarn ya sutet, cara pengaliran listrik melalui sutet dan juga mengenai kontroversi ke beradaan sutet di tengah masyarakat. C. Manfaat Makalah ini diharapkan memberikan manfaat pengetahuan bagi masyarakat mengenai b ahaya dan segala hal dari SUTET. Masyarakat lebih menyadari akan segala bentuk dari sutet ini sehingga masyarakat tidak terlalu ketakutan akan bahaya yang meng ancam. Karena pada intinya sutet ini hanya memiliki sedikit kekurangan dan besar manfaatnya bagi kehidupan manusia.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian SUTET SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energy listrik dari pusat-pusat pembang kit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energi listrik bisa dis alurkan dengan efisien. B. Mengapa Harus SUTET? Saat listrik dikirimkan lewat sebuah saluran, sebagian energi listriknya lenyap sebagai energi panas, karena elektron (yang menyusun arus listrik) bertabrakan d engan atom dan molekul yang ada sepanjang jalur distribusi. Jumlah energi listri k yang hilang ini sama dengan hasil kali hambatan saluran dan kuadrat arus. Kare nanya agar rugi-rugi ini rendah, energi listrik harus dikirimkan dengan arus ren dah. Tapi, untuk mempertahankan permintaan daya, ini artinya tegangan yang harus dina ikkan, hingga mencapai ratusan ribu volt misalnya (tegangan listrik di rumah han ya 220 volt). Pada titik penyebaran dimana energi dikirim ke rumah-rumah, sebuah trafo (transformator) menurunkan tegangan listrik tersebut menjadi lebih rendah (berarti lebih aman) dan arusnya dinaikkan (yang dapat dibatasi dengan sekering atau stud (MCB Miniature Circuit Breaker)). C. Mengapa Arusnya AC? Listrik arus searah (DC) awalnya dipakai untuk distribusi oleh Thomas Edison di AS. Kemudian, George Westinghouse menawarkan penggunaan arus bolak-balik (AC). P ersaingan antara kedua orang ini cukup sengit, masing-masing meencoba menunjukka n kalau metode pengiriman mereka lebih aman daripada metode saingannya.

Pendukung Edison memiliki beberapa demonstrasi di depan umum yang kadang horor d imana mereka menyetrum anjing untuk menunjukkan betapa berbahayanya AC. Walau be gitu, Westinghouse pada akhirnya menang, terutama karena metodenya jauh lebih pr aktis. Ia dapat mengirim tegangan tinggi lalu menurunkannya dengan trafo di ruma h. Edison, di sisi lain, tidak dapat mengirim dengan tegangan tinggi dan karenan ya harus membangun pembangkit listrik setiap empat atau lima kilometer, yang jel as sangat tidak praktis. Ketika seorang teknisi mendekati sebuah jalur tegangan tinggi yang menyala untuk memperbaikinya, medan listrik di sekitar kabel di dekat tubuh teknisi tersebut membuat tubuh sang teknisi hampir dalam potensial listrik yang sama dengan kabel . Untuk menyesuaikan kedua potensial, teknisi tersebut menjulurkan tongkat konduk tor ke saluran; listrik melompat dari kabel ke ujung tongkat, yang dapat melumpu hkan lengan beberapa saat. Agar tidak tersetrum, sang teknisi harus terisolasi d ari apapun yang dapat menyalurkan listrik ke tanah. Agar memastikan kalau tubuh selalu pada potensial yang sama yaitu potensial saluran yang dikerjakan sang teknisi memakai baju, sarung tangan dan sepatu, semuanya terhubung ke kabel lewat tongk at tersebut. D. Pengaruh SUTET Pada Binatang Seekor burung dapat berdiri dengan aman di atas kabel karena hambatannya pada ar us lebih tinggi dari pada hambatan bagian kabel di antara kakinya. Namun, bila b urung besar mendarat cukup dekat dengan bagian tiang atau menara yang terhubung ke tanah, ia dapat memperpendek jalur listrik sehingga arus mengejar ke tanah me lalui dirinya dan berarti membunuhnya. Walaupun tipe hubung singkat demikian mungkin terjadi, yang lebih mungkin terjad i adalah lewat kotoran burung (campuran air seni dan tinja burung). Bila burung berada di bagian yang terhubung ke tanah di menara atau tiang listrik, misalnya palang di puncak tiang, tempat kabel menggantung, maka cairan apapun yang dikelu arkannya dapat berakibat burung itu berhubungan dengan saluran dan menyebabkan h ubung singkat. Kotoran dapat menjadi masalah bila ia tidak cair karena ia dapat menumpuk seiring waktu. Lalu, saat terjadi hujan atau salju atau es, aliran air dapat menjadikan berhubu ngan kotoran tersebut dengan saluran. Hubungan listrik demikian menjadi masalah bila banyak hujan karena air dapat menghisap ion dari kotoran burung. E. Pengaruh SUTET Pada Manusia Sering kita dengar di televisi tentang demonstrasi yang bahkan melibatkan protes mogok makan oleh penduduk yang tinggal di bawah jalur SUTET. Mereka menuntut ga nti rugi dan pemindahan SUTET ke daerah yang tanpa pemukiman karena hal tersebut di klaim menyebabkan dampak kesehatan yang buruk bagi mereka. Selain bahaya hubungan singkat di menara akibat hujan atau banjir yang telah dis ebutkan di atas, bahaya lainnya masih merupakan isu kontroversial. Wardhana et a l (1997) misalnya mengatakan kalau kurangnya pengetahuan kita mengenai hal ini d isebabkan oleh penelitian eksperimental tidak dapat dilakukan pada manusia. Penelitian sejauh ini hanya dilakukan pada tikus percobaan dan ternyata radiasi yang diberikan tidak menyebabkan kanker. Walau begitu, mereka menekankan kalau d ampak radiasi tentunya dipengaruhi seberapa besar tegangan SUTET tersebut. Semak in besar tentu semakin berbahaya, hanya saja seberapa besar yang aman, sampai se karang belum diketahui. Dr John Moulder, profesor oncologi radiasi melakukan survey terhadap 520 hasil p enelitian mengenai listrik tegangan tinggi dan menyimpulkan tidak ada hubungan n

yata antara tegangan listrik dan kanker. Dari semua studi terbaru mengenai tenaga tinggi dan leukemia anak atau kanker ot ak tidak menunjukkan hubungan yang nyata. Pengecualian hanya pada satu studi dar i Kanada yang menunjukkan hubungan antara munculnya leukemia anak dan paparan ra diasi listrik tegangan tinggi. Dari semua studi yang menghitung korelasi antara kanker orang dewasa dan tinggal nya orang tersebut di dekat SUTET, hanya satu yang menemukan hubungan. Penelitia n Wertheimer et al saja yang melaporkan adanya kelebihan kanker total dan kanker otak, namun tidak leukemia; sementara itu Li et al melaporkan kelebihan leukemi a, namun tidak kanker payudara atau kanker otak. Ada konsensus dalam masyarakat ilmiah kalau tidak ada hubungan sebab akibat anta ra paparan tempat tinggal pada medan frekuensi-daya dan bahaya kesehatan manusia (termasuk kanker). SUTET menghasilkan Frekuensi Sangat Rendah (ELF Extremely Low Frequency). Frekuens i inilah yang diduga mampu menyebabkan kanker. Dinas Penelitian Kanker Internati onal (IARC) telah mengevaluasi data ilmiah dan membenarkan kalau medan magnet EL F mungkin bersifat karsinogen, atau dengan kata lain, ada sedikit bukti kalau EM F mungkin menyebabkan peningkatan resiko kanker pada manusia dan hewan. Jadi tampaknya masalah SUTET merupakan kontroversi yang belum terselesaikan hing ga kini. Penelitian dari Laboratorium Nasional Barat Laut Pasifik justru memberi kan sebuah perspektif lain. Tikus-tikus yang menjadi subjek medan elektromagnet ekstrim menghasilkan tingkat gas ozon beracun yang berbahaya. Ozon ini terbentuk saat tikus berada di dekat korona yang tercipta akibat elektron yang lari dari permukaan konduktor listrik runcing bertegangan tinggi. Jadi mungkin kenapa orang yang tinggal di bawah SUTET merasa terganggu adalah ka rena di sana banyak ozon, dan selama ini para ilmuan mencari di tempat yang sala h. Mungkinkah SUTET justru menimbulkan masalah pernapasan (karena keracunan ozon ) bukannya masalah kanker atau leukemia. Mungkin inilah yang harus kita gali ber sama untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai SUTET, karena bagaimanapun juga alat ini atau SUTET memberika manfaat dan sekaligus memberikan kontroversi yang panjang mengenai keberadaannya di wilayah kehidupan manusia.

BAB III KESIMPULAN Masalah mengenai SUTET tampaknya tidak akan selesai hanya dalam waktu dekat ini, diperlukan pemikiran yang lebih jernih untuk dapat menyelesaikan maslah ini. Ba nyak sekali kontroversi mengenai hal ini, disatu sisi SUTET merupakan satu aplik asi tempat menyalurkan aliran listrik dari tempat pembangkitan ke rumah-rumah na mun disisi lain ada efek buruk yang dapat diterima masyarakat. Bahwa kita harus sama-sama memikirkan jalan terbaik mengenai SUTET ini jangan sa mpai ada pihak yang dirugikan. Bagaimanapun juga listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia yang seharusnya terus dilindungi sehingga terus tersedia dal am waktu yang tak terbatas.

Anda mungkin juga menyukai