MODUL 9
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang penting dan banyak
dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis
sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung
dengan orang yang diwawancarai.
Jenis-jenis Informasi
dengan tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab. Jenis informasi yang
didapat dalam wawancara dapat berupa :
1. Pendapat orang yang diwawancarai. Pendapat sangat penting dan lebih bisa
mengungkapkan dibandingkan fakta yang ada.
2. Perasaan tentang kondisi sistem yang ada saat itu. Orang yang diwawancarai
mengetahui tentang organisasi dengan baik dibandingkan pewawancara (analis), sehingga
analis dapat lebih memahami budaya organisasi dengan cara mendengarkan perasaan
respoden sekaligus menentukan tingkat optimismenya. Perasaan yang diekspresikan
membantu menangkap emosi dan sikap.
3. Tujuan-tujuan pribadi dan organisasional. Fakta yang diperoleh dari hard data bisa
menjelaskan kinerja di masa lalu sedangkan tujuan proyek menjelaskan masa depan
organisasi. Berusaha menemukan berapa banyak tujuan-tujuan organisasi yang masuk
akal lewat wawancara.
Merencanakan Wawancara
1. Membaca materi latar belakang Mencari informasi latar belakang tentang orang yang
diwawancarai dan organisasinya sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari
orang yang bisa dihubungi segera untuk menanyakan tentang Web site perusahaan,
laporan tahunan terbaru, laporan berkala perusahaan atau publikasi-publikasi lainnya
yang dikirim keluar sebagai penjelasan tentang organisasi kepada publik. Saat diperoleh
materi yang harus diperhatikan bahasa yang digunakan oleh anggota organisasi dalam
menggambarkan diri mereka sendiri dan organisasi mereka. Dari materi ini pewawancara
dapat menyusun pertanyaan-pertanyaan wawancara sedemikian rupa sehingga mudah
dimengerti oleh orang yang diwawancarai dan juga dapat memaksimalkan waktu yang
digunakan.
2. Menetapkan tujuan dari wawancara Dari informasi latar belakang yang dikumpulkan
dan pengalaman dalam menetapkan tujuan-tujuan wawancara ada beberapa area yang
berkaitan dengan sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang ingin
ditanyakan, yaitu : sumber-sumber informasi, format informasi, frekuensi pembuatan
keputusan, kualitas informasi, dan gaya pembuatan keputusan.
3. Memutuskan siapa yang diwawancarai Untuk menentukan siapa saja orang yang akan
diwawancarai adalah dengan melibatkan orang-orang yang berkompeten yang dapat
mempengaruhi sistem.
5. Memutuskan jenis dan struktur pertanyaan Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari
wawancara. Ada dua jenis pertanyaan dasar yaitu pertanyaan terbuka (open-ended) dan
pertanyaan tertutup (close-ended), masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya.
Jenis-jenis Pertanyaan
Memunculkan spontanitas.
•
2. Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya ?
3. Dari sumber-sumber informasi berikut ini yang mana yang paling bermanfaat menurut
anda :
1. Menghemat waktu.
2. Dengan mudah membandingkan orang yang diwawancarai.
3. Langsung ke sasaran.
B. Pertanyaan Berlanjut
Tujuan pertanyaan berlanjut atau berkembang adalah untuk melampaui jawaban awal
agar mendapat gambaran yang lebih jelas lagi, untuk mengklarifikasi dan memperluas
poin orang yang diwawancarai. Pertanyaan berlanjut bisa berupa pertanyaan terbuka atau
pertanyaan tertutup.
Mengapa ?
Menyusun Pertanyaan-pertanyaan
1. Struktur piramid
Jika orang yang diwawancarai tampak segan membicarakan topik yang dimaksud.
2. Struktur corong
Kombinasi antara struktur piramid dengan struktur corong. Struktur ini harus dimulai
dengan suatu cara yang khusus kemudian menentukan hal-hal yang umum dan akhirnya
mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik.
Format Wawancara
1. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur atau
pertanyaan-pertanyaan yang berurutan. Dalam wawancara terstruktur tersebut materi
yang kemukakan merupakan materi yang lengkap, terencana dan dirancang dengan baik.
Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang digunakan pertanyaan tertutup.
Pertanyaan tak terstruktur pada umumnya sangat sulit dievaluasi karena diperlukan waktu
kontak yang lebih besar dan banyak pelatihan yang diperlukan.
Rekaman Wawancara
menggunakan sebuah tape recorder (audio) atau kertas dan pena (catatan) tergantung
pada siapa yang akan diwawancarai dan apa yang akan dilakukan dengan informasi
tersebut begitu wawancara berakhir.
Orang yang diwawancara kemungkinan agak tertekan dan tidak bisa bebas
meresponsnya.
•
Biaya pengumpulan data menjadi meningkat karena membutuhkan
pentranskripsian tape.
2. Membuat catatan
Catatan kemungkinan menjadi satu-satunya cara merekam wawancara bila orang yang
akan diwawancarai menolak direkam dengan tape recorder.kelebihannya, sebagai
berikut :
• Hilangnya kontak mata yang vital (serta hubungan) antara pewawancara dan orang yang
diwawancarai.
3. Sebelum wawancara, reporter harus memastikan subyek/ hal-hal apa yang ingin
diketahui dari narasumber.
§ Susun pertanyaan mulai dari yang mudah/ netral, yakni yang tidak perlu berpikir terlalu
dalam, kepertanyaan yang sulit/antagonis dan lebih substansial.
§ Buat pertanyaan yang jelas dan tidak menimbulkan salah interpretasi/ bermakna ganda
§ Buat pertanyaan yang sederhana bahasanya dan langsung “to the point” (tidak berbelit-
belit)
§ Pertanyaan harus fokus dan lebih menjawab pertanyaan bagaimana & mengapa.
§ Hindari pertanyaan yang mengarah kepada sebuah monolog (terlalu membatasi diri
menjadi pertanyaan yang terlalu sempit cakupannya), tetapi jangan keluar dari fokus
masalah yang akan digali.
§ Jangan bertanya dengan pertanyaan yang abstrak, buatlah pertanyaan yang riel dan
konkret
§ Di mana : tempat
§ Harus diingat ketika membicarakan gurauan antara anda dengan narasumber, jangan
membuat pemirsa tidak mengerti/ di luar konteks