Anda di halaman 1dari 6

Berdasarkan Sifat Permasalahannya

Sesuai dengan tugas penelitian itu untuk memberikan, menerangkan,


meramalkan, dan mengatasi permasalahan atau persoalan-persoalan, maka penelitian
dapat pula digolongkan dari sudut pandangan ini. Sehingga penggolongan ini bisa
mencakup penggolongan yang disebut terdahulu. Berdasarkan penggolongan ini dapat
dipilih rancangan penelitian yang sesuai. Ada delapan jenis penelitian itu yakni:
(a) Penelitian historis
(b) Penelitian deskriptif
(c) Penelitian perkembangan
(d) Penelitian kasus dan penelitian lapangan
(e) Penelitian korelasional
(f) Penelitian kausal-komparatif
(g) Penelitian eksperimental
(h) Penelitian tindakan

(a) Penelitian Historis


Penelitian ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
objektif memahami peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Data yang dikumpulkan
pada penelitian ini sukar dikendalikan. Maka tingkat kepastian pemecahan
permasalahan dengan metode ini adalah paling rendah. Data yang dikumpulkan
biasanya hasil pengamatan orang lain seperti surat-surat arsip atau dokumen-
dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini jika ditujukan kepada kehidupan pribadi
seseorang, maka penilitian disebut: penelitian biografis.
Metode penelitian historis memiliki sifat khusus, yaitu:
(1) Data yang dikumpulkan diambil dari hasil observasi orang lain. Data yang
baik adalah data yang otentik, tepat dan dari sumber-sumber penting.
(2) Penelitian dilakukan dengan tertib, sistematis, objektif, dan tuntas.
(3) Data yang dikumpulkan dari sumber primer yaitu penelitian sendiri langsung
melakukan observasi atas peristiwa-peristiwa yang dilaporkan. Data ini
disebut data primer. Bila data yang diperoleh itu dari sumber sekunder yaitu
dari data yang dilaporkan adalah hasil observasi orang lain. Data seperti itu
disebut data sekunder.

1
(4) Data yang berbobot adalah data yang diuji secara eksternal dan internal.
Pengujian eksternal memeriksa otentiknya data. Pengujian internal
memeriksa berhubungan dengan data. Pengujian inilah yang membuat
penelitian itu tertib.

(b) Penelitian Deskripsi


Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat
fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu. Misalnya: penelitian yang dilakukan
mahasiswa untuk menyusun tesis memperoleh gelar sarjana kependidikan di
Perguruan Tinggi, biasanya adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian
mengenai kemunduran prestasi belajar siswa kemunduran rasa tanggung jawab.

Sifat khusus penelitian ini adalah:


(1) Bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi
sekarang.
Misalnya, mengumpulkan data-data penghambat pelaksanaan kurikulum
2013
(2) Bertujuan untuk mengumpulkan data atau infromasi untuk disusun, dijelaskan
dan dianalisis. Penelitian ini biasanya tanpa hipotesis. Jika ada hipotesis
biasanya tidak diuji menurut analisis statistik.

(c) Penelitian Perkembangan


Penelitian perkembangan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan sebagai
fungsi dari waktu.
Metode penelitian historis memiliki sifat khusus, yaitu:
(1) Memusatkan perhatian pada ubah-ubahan dan perkembangannya selama
jangka waktu tertentu. Meneliti pola-poela pertumbuhan, laju, arah dan
urutan perkembangan dalam beberapa fase.
(2) Penelitian ini umumnya memakai waktu yang panjang atau bersifat
longitudinal. Dan biasa dilakukan oleh peneliti ahli dengan fasilitas yang
cukup.
(3) Bila metode penelitian yang dipakai dengan pendekatan cross-sectional, maka
sampel yang dipilih harus represantatif mewakili populasi penelitian. Berarti

2
sampel perlu lebih banyak, tetapi meliputi faktor-faktor pertumbuhan lebih
sedikit dari metode longitudinal.

(d) Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan


Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan
terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan.
Metode penelitian historis memiliki sifat khusus, yaitu:
(1) Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan (unit) secara mendalam,
sehingga hasilnya merupakan gambaran lengkap atau kasus pada unit itu.
Kasus bisa terbatas pada satu orang saja, satu keluarga, satu daerah, satu
peristiwa atau suatu kelompok terbatas lain.
(2) Selain penelitian hanya pada suatu unit, ubahan-ubahan yang diteliti juga
terbatas, dari ubahan-ubahan dan kondisi-kondisi yang lebih besar
jumlahnya, yang terpusat pada aspek yang menjadi kasus. Biasanya
penelitian ini dengan cara longitudinal.

(e) Penelitian Korelasional


Penelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau
lebih. Misalnya, apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa dengan
prestasi anak mereka.
Ciri-ciri:
(1) Gejala-gejala yang hendak diteliti jarang ada, tak dapat dikontrol sehingga tak
dpat dieksperimenkan.
(2) Ubahan-ubahan yang akan diukur ada hubungannya serentak muncul dalam
kenyataannya.
(3) Korelasi yang akan diukur adalah tingkat tinggi atau rendahnya hubungan
bukan ada tidaknya hubungan.

(f) Penelitian Hubungan Sebab-Akibat


Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara
faktro tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki.
Misalnya: sikap santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin disebabkan
banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja.

3
Metode penelitian historis memiliki sifat khusus, yaitu:
(1) Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga mempunyai hubungan sebab
akibat itu dilakukan setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi
(penelitian bersifat ex post facto).
(2) Suatu gejala yang diamati, diusut kembali dari suatu faktor atau beberapa
faktor pada masa lampau.

(g) Penelitian Eksperimental


Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok
eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan
tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.
Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok eksperimen diukur
secara kuantitatif kemudian diabndingkan. Misalnya, hendak meneliti keefektifan
metode-metode mengajar. Penerapan tiap metode dicobakan terhadap kelompok-
kelompok coba.pada akhir percobaan belajar tiap kelompok dievaluasi.
Metode penelitian eksperimental memiliki sifat khusus, yaitu:
(1) Di dalam eksperimen terdapat kelompok yang dikenai perlakuan
eksperimental dan kelompok yang dikenai perlakuan pembanding.
(2) Menggunakan sedikitnya dua kelompok eksperimen.
(3) Mengusahakan agar pengaruh perlakuan eksperimen menjadi maksimal, dan
pengaruh ubahan penyangga menjadi minimal.
(4) Harus mempertimbangkan kesahihankedalam (internal validity) yaitu
memperhitungkan benar-benar pengaruh yang diakibatkan oleh oleh
perlakuan eksperimental dengan perlakuan pembanding.
(5) Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (eksternal validity) yaitu
memperhitungkan hasil-hasil penelitian itu dapat diberlakukan umum dengan
kondisi-kondisi yang bersesuaian.

(h) Penelitian Tindakan (Action Research)


Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk
mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain. Misalnya,
meniliti keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di suatu daerah.
Metode penelitian tindakan memiliki sifat khusus, yaitu:

4
(1) Dipersiapkan untuk kebutuhan praktis yang berkaitan dengan dunia kerja
(2) Penelitian didasarkan pada pengamatan aktual dan tingkah laku. Menyiapkan
program kerja untuk pemecahan masalah.
(3) Bersifat fleksibel, dapat diadakan perubahan selama proses penelitian bila
dianggap penting untuk pembaruan (inovasi).
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Andi dkk. 2018. Metodelogi Penelitian. Makasar : Gunadarma Ilmu.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12366/1/BUKU%20METODOLOGI.pdf
Khaoiri, Nur. Metodelogi Penelitian. Semarang. Southeast Asian Publishing.
http://eprints.walisongo.ac.id/9459/1/Nur_Khoiri_Metodoogi_Penelitian_Pendidikan.
pdf

Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan penelitian


Berdasarkan klasifikasi ini kita bisa bedakan penelitian ke dalam jenis penelitian
eksplorasi, penelitian deskriptif, serta penelitian eksplanasi.
1. Penelitian Eksploratif
Penelitian ini dilakukan untuk menggali suatu gejala yang relatif masih baru.
Dapat dikatakan bahwa ada suatu fenomena atau gejala yang selama ini belum
pernah diketahui atau dirasakan. Contoh yang paling nyata adalah penelitian
tentang penemuan virus baru. Dalam ilmu sosial studi kelayakan merupakan
jenis penelitian yang berupaya mengeksplorasi tentang suatu fenomena yang
baru. Mengingat bahwa topik yang akan diteliti merupakan topik yang baru,
penelitian ini. biasanya memiliki sifat kreatif, fleksibel, serta terbuka bagi
berbagai informasi yang ada. Biasanya penelitian ini menghasilkan teori-teori
yang baru, pengembangan dari teori yang sudah ada. Dengan topik atau gejala
yang baru, maka sering kali penelitian ini diidentikkan dengan penelitian yang
selalu menggunakan pertanyaan "APA" dan "SIAPA" dalam menggali
informasi.
Tujuan dari penelitian eksplorasi itu sendiri adalah :
a. mengembangkan gagasan dasar mengenai topik yang baru;
b. memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.
2. Penelitian Deskriptif

5
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail
mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini biasanya
berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas.
Peneliti ini bisa juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian eksploratif.
Penelitian eksploratif telah menyediakan gagasan dasar sehingga penelitian ini
mengungkapkan secara lebih detail. Penelitian ini diidentikkan dengan
penelitian yang menggunakan pertanyaan "BAGAIMANA" dalam
mengembangkan informasi yang ada.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah :
a. menggambarkan mekanisme sebuah proses;
b. menciptakan seperangkat kategori atau pola.
3. Penelitian Eksplanatif
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu
kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran
mengenai hubungan sebab akibat. Penelitian ini adalah gambaran mengenai
hubungan sebab akibat. Penelitian ini sering kali diidentikkan dengan
penelitian yang menggunakan pertanyaan "MENGAPA" dalam
mengembangkan informasi yang ada.
Tujuan dari penelitian eksplanatif adalah :
a. menghubungkan polap-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan;
b. menghasilkan pola hubungan sebab akibat.
Sumber :
Priyono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya : Zifatama Publishing.
https://www.researchgate.net/publication/304781758_BUKU_METODE_PENELITI
AN_KUANTITATIF/link/577a7d1a08ae213761c9bafb/download

Anda mungkin juga menyukai