Anda di halaman 1dari 12

Analisis kurikulum KTSP dan K.

13

ANALISIS KURIKULUM KTSP 2006 DAN KURIKULUM 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah


Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak periode sebelum tahun
1945 hingga kurikulum tahun 2006 yang berlaku sampai akhir tahun 2012 lalu. Selama proses
pergantian Kurikulum tidak ada tujuan lain selain untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran serta rancangan pembelajaran yang ada di sekolah. Menurut beberapa pakar,
perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di negara lain, disebabkan
karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang
cenderung berubah. Perkembangan kurikulum dianggap sebagai penentu masa depan anak
bangsa. Oleh karena itu, kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat dilaksanakan di
Indonesia sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi
pada kemajuan bangsa dan negara.
Setiap kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode sebelum tahun 1945
hingga kurukulum tahun 2006, memiliki beberapa perbedaan sistem. Perbedaan sistem yang
terjadi bisa merupakan kelebihan maupun kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kekurangan
dan kelebihan tersebut dapat berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip, metode, maupun
model pengembangan kurikulum. Untuk memperbaiki kekurangan yang ada, maka disusunlah
kurikulum yang baru yang diharapkan akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan
zaman. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia akan senantiasa berkembang maupun berubah
sesuai yang disebutkan sebelumnya.
Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014, masih
menimbulkan Pro Dan Kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang mendukung
kurikulum baru menyatakan, Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani
siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena
menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal
karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di
sejumlah sekolah sebelum diterapkan.
Kurikulum 2013 khususnya dalam mata pelajaran IPA di SD ini, bahwa banyak analisis
yang harus kita kembangkan lagi.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa hakikat IPA pada Kurikulum 2013 ?
2.    Bagaimana kesesuaian Silabus IPA SD kurikulum 2013 dengan hakikat IPA ?
3.    Analisis KTSP IPA SD dan KURIKULUM 2013 IPA SD ?
4.    Perbandingan KTSP dengan Kurikulum 2013 ?
C.       Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui hakikat IPA pada Kurikulum 2013
2.    Mengetahui kesesuaian Silabus IPA SD kurikulum 2013 dengan hakikat IPA
3.    Analisis KTSP IPA SD dan KURIKULUM 2013 IPA SD
4.    Mengetahui perbandingan KTSP dengan Kurikulum 2013

D.      Manfaat Penulisan
                                                         Menambah wawasan penulis.
2.    Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPA di SD
3.    IsyaAllah bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Pengertian Kurikulum dan KTSP


Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan
kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan
maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah
laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional
pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di
Indonesia.

B.       Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah salah satu kurikulum yang dirancang untuk menyiapkan para
peserta didik untuk menghadapi tantangan dimasa depan mereka. Pemerintah melalui menteri
pendidikan dan kebudayaan merasa perlu menyiapkan kurikulum yang lebih mumpuni dibanding
kurikulum sebelumnya. Beberapa alasan dikemukan oleh pemerintah dalam hal ini Mendikbud
mengapa kurikulum 2013 perlu, salah satu diantaranya adalan bonus demografi. Bonus
demografi merupakan sebuah keuntungan yang akan dimiliki oleh Indonesia dimasa yang akan
datang, diperkirakan rentang tahun 2010 - 2035, dimana populasi manusia Indonesia memiliki
jumlah usia produktif tinggi, sementara jumlah usia yang non produktif mencapai rendah. Bisa
dibayangkan apabila pada masa ini jumlah yang produktif ini tidak produktif.
Yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya desain utamanya
kurikulum 2013 adalah menyelaraskan standart kelulusan seperti apa yang diinginkan. Dari situ
baru ditentukan standart isinya, beda dengan kurikulum sebelumnya yang lebih dahulu
menentukan standar isinya.
Istilah SK-KD ini akan digantikan menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang
harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau
jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi
Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata
pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi
proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan
(kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi
acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran
secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan
secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok
4).
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri
atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.

BAB III
PEMBAHASAN
A.      Hakikat IPA
Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena
alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA mempunyai beberapa pengertian dari pengertian
IPA itu sendiri, cara berfikir IPA, cara penyelidikan IPA sampai objek kajian IPA. Dari beberapa
pengertian tersebut kita akan membahas tentang pengertian IPA. Adapun beberapa pengertian
IPA menurut para ahli sebagai berikut:
1.    IPA menurut arti per-katanya yaitu ilmu, pengetahuan dan alam. Ilmu adalah pengetahuan yang
ilmiah. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Dari dua pengertian tersebut
dapat digabungkan yaitu IPA sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-
kejadian yang ada di alam ini.
2.    IPA adalah body knowledge. IPA adalah suatu cabang pengetahuan yang mengangkat fakta-
fakta yang tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya hukum-hukum umum. IPA
merupakan pengetahuan yang didapat dengan jalan study dan praktik. IPA juga dapat diartikan
sebagai suatu cabang study yang bersangkut-paut dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta
terutama dengan disusunnya hukum umum dengan induksi dan hipotesis. (Subiyanto,1998: 2).
3.    Definisi lain tentang IPA yang lengkap diberikan oleh Collete (1994:30), science should be
viewed as a way of thinking in the pursuit of understanding nature, asa way of investigating
claims about phenomenon and as body of knowledge that has resulted from inquiry. (Ilmu
Pengetahuan Alam harus dipandang secara berfikir dalam pencarian tentang pengertian rahasia
alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inquiry )
4.    Istilah IPA merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “Natural Science” atau disebut science.
Dalam bahasa Indonesia Science ditulis “sains” atau IPA. Menurut Trowbridge and Byde (1990)
sains atau IPA merupakan representasi dari hubungan dinamis yang mencangkup tiga factor
utama yaitu The extant body of scientific knowledge, the values of science and the methods and
processes of science” yang artinya sains merupakan produk (body of scientific knowledge) dan
proses (methods and processes), serta mengandung nilai-nilai (values). Menurut kamus oxford
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ialah satu cabang ilmu pengetahuan yang melibatkan perhatian
dan eksperimen untuk membuat rumusan idea, penerangan dan pemahaman terhadap fenomena
atau gejala yang terjadi di alam.

Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat kita ketahui bahwa IPA merupakan ilmu
yang mempelajari tentang alam semesta beserta isi dan kejadian-kejadian yang dapat diperoleh
dan dikembangkan baik secara induktif atau deduktif. Ada dua hal yang berkaitan dengan IPA
yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses. IPA sebagai produk yaitu pengetahuan IPA
yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif. IPA sebagai proses
yaitu kerja ilmiah. Baik produk atau proses IPA merupakan subjek kajian IPA. Dengan belajar
IPA, belajar produk dan bagaimana proses IPA dapat kita peroleh. Dalam kehidupan kita sehari-
hari banyak pengetahuan yang kita dapat. Pengetahuan tentang agama, pendidikan, kesehatan,
ekonomi, politik, sosial, dan alam sekitar adalah contoh pengetahuan yang dimiliki oleh tiap
manusia. Pada pengertian IPA yang kedua dapat kita ketahui bahwa IPA merupakan
pengetahuan yang ilmiah, yaitu pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah. Hal ini menunjukkan
bahwa ilmu mempunyai dua sifat utama. Sifat utama tersebut antara lain adalah rasional dan
objektif. Rasional berarti masuk akal, logis, atau diterima akal sehat sedangkan objektif
mempunyai arti sesuai dengan objeknya, kenyataan, atau pengamatan. Pengetahuan Alam
dipandang sebagai cara berfikir dalam pencarian tentang rahasia alam sebagai cara penyelidikan
terhadap gejala alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inquiry. Selain
dapat belajar tentang proses dan produk IPA, dengan belajar IPA kita juga dapat ketahui tentang
cara berfikir yang baik.
Cara berfikir IPA meliputi:
1.    Percaya (beliefs), Kita dapat melakukan penelitian terhadap masalah gejala alam dimotivasi
oleh kepercayaan bahwa hukum alam dapat dikonstruksi dari observasi dan diterangkan dengan
pemikiran dan penalaran.
2.    Rasa ingin tahu (curiosity). Rasa ingin tahu inilah yang mendorong kepercayaan bahwa alam
dapat dimengerti dan ditemukan.
3.    Imajinasi (imagination). Kita dapat mengandalkan imajinasi dalam memecahkan masalah gejala
alam.
4.    Penalaran (reasoning). Disamping imajinasi untuk memecahkan masalah gejala alam juga
diharuskan menggunakan penalaran.
5.    Koreksi diri (self-examination). Pemikiran ilmiah adalah sesuatu yang lebih tinggi daripada
sekedar suatu usaha untuk mengerti tentang alam.

Dalam pengertian IPA juga disebutkan mengenai penyelidikan dan objek kajian IPA.
Cara penyelidikan itu meliputi observasi (observation), eksperimen (experimentation), dan
matematika (mathematics).Objek kajian IPA yaitu IPA sebagai body of knowledge dihasilkan
dari disiplin keilmuan yang menunjukkan hasil-hasil kreatif penemuan umat manusia selam
berabad-abad. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Yager , menyatakan
bahwa pendidikan IPA merupakan studi tentang hubungan antara IPA dan masyarakat. Dengan
demikian IPA mempunyai peranan yang sangat strategiskarena membudayakan sains di kalangan
remaja agar mereka merasa tertarik kepada sains. Secara sistematis, Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan
IPA dapat dimasukkan dalam klasifikasi ilmu pendidikan karena Dimensi pendidikan IPA sangat
luas dan sekurang-kurangnya meliputi unsur-unsur (nilai-nilai) sosial budaya, etika, moral dan
agama. Oleh sebab itu, belajar IPA bukan hanya sekedar memahai konsep ilmiah dan aplikasi
dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengembangkan berbagai nilai yang terkandung dalam
dimensi Pendidikan IPA. Salah satu Pendidikan IPA adalah IPA lebih dari sekedar kumpulan
yang dinamakan fakta. IPA merupakan kumpulan pengetahuan dan juga proses. Pembelajaran
IPA di sekolah di harapkan memberi berbagai pengalaman pada anak yang mengijinkan mereka
melakukan berbagai penelusuran ilmiah yang relevan.
1.    IPA sebagai produk : fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori yang didasarkan pada hasil
temuan/pemikiran para ahli.
2.    IPA sebagai proses: metode ilmiah (mengamati, menafsirkan, membuat hipotesis,
merencanakan percobaan, mengkomunikasikan)
3.    IPA sebagai sikap: objektif, jujur, kritis, bertanggung jawab dan terbuka.

B.       Kesesuaian Silabus IPA SD kurikulum 2013 dengan hakikat IPA


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar  IPA SD kelas IV-VI dalam Kurikulum 2013
Kelas: IV Kompetensi Inti Kompetensi dasar Kesesuaian d

1. Menerima, menjalankan, 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari Di lihat dari k


dan menghargai ajaran agama hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad disamping ,ko
yang dianutnya raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, sudah sesuai d
serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama IPA sebagai s
yang dianutnya diterapkan da
dasar tersebut
2. Menunjukkan perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tuntut untuk m
jujur, disiplin, tanggung tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; pengetahuann
jawab, santun, peduli, dan bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dapat Mandir
percaya diri dalam dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi Kompetensi
berinteraksi dengan keluarga, sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi menekankan
teman, guru, dan tetangganya 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam berarti jelas
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sudah ada
melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri Dasar ini,
maupun berkelompok siswa di
berdasarkan
3. Memahami pengetahuan 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan yang sudah d
faktual dengan cara dan fungsinya ahli
mengamati dan menanya 3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk
berdasarkan rasa ingin tahu hidup
tentang dirinya, makhluk 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi
ciptaan Tuhan dan melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya
kegiatannya, dan benda- dalam kehidupan sehari-hari
benda yang dijumpainya di 3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui
rumah, di sekolah dan tempat pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam
bermain kehidupan sehari-hari
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan
keterkaitannya dengan indera pendengaran
3.6 Memahami sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dan
mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam
dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Kompetensi inti Kompetensi dasar
4. Memahami pengetahuan 4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar Kompetensi d
faktual dengan cara (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya menekankan p
mengamati dan menanya 4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur psilkomotor s
berdasarkan rasa ingin tahu hidup beberapa jenis mahluk hidup. IPA pun suda
tentang dirinya, makhluk 4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak sebagai prose
ciptaan Tuhan dan menggunakan table dan grafik yaitu dalam m
kegiatannya, dan benda- 4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang menuliskan,m
benda yang dijumpainya di bunyi membuat hipi
rumah, di sekolah dan tempat 4.5 Membuat sebuah karya/model yang memanfaatkan tertera di Kom
bermain sifat-sifat cahaya disamping.
4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan
pemanfaatannya oleh masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta
kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan
memanfaatkan teknologi tersebut
Kelas V Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari
dan menghargai ajaran agama hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad
yang dianutnya raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya,
serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya .
2. Menunjukkan perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
jujur, disiplin, tanggung tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
jawab, santun, peduli, dan bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan)
percaya diri dalam dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
berinteraksi dengan keluarga, sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
teman, guru, dan tetangganya 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
serta cinta tanah air aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri
maupun berkelompok
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mendeskripsikan rangka manusia dan fungsinya
faktual dengan cara 3.2 Mengenal bagian tumbuhan serta mendeskripsikan
mengamati dan menanya fungsinya
berdasarkan rasa ingin tahu 3.2 Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta
tentang dirinya, makhluk mendeskripsikan fungsinya
ciptaan Tuhan dan 3.3 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi di alam,
kegiatannya, dan benda- hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan
benda yang dijumpainya di pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan
rumah, di sekolah dan tempat lingkungan sekitar
bermain 3.4 Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat
magnet serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Mendeskripsikan siklus air dan dampaknya pada
peristiwa di bumi serta kelangsungan mahluk hidup
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan
mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di
lingkungan sekitar
3.7 Mengenal sistem pernafasan hewan dan manusia serta
penyakit yang berkaitan dengan pernafasan
4. Memahami pengetahuan 4.1 Membuat bagan rangka manusia beserta fungsinya
faktual dengan cara 4.2 Menuliskan ide-idenya tentang pemanfaatan bagian
mengamati dan menanya tumbuhan di sekitarnya bagi manusia
berdasarkan rasa ingin tahu 4.3 Merancang dan membuat rangkaian seri dan parallel
tentang dirinya, makhluk menggunakan sumber arus searah
ciptaan Tuhan dan 4.4 Membuat kompas sederhana untuk mendeteksi medan
kegiatannya, dan benda- magnet bumi
benda yang dijumpainya di 4.5 Membuat electromagnet sederhana dan
rumah, di sekolah dan tempat menggunakannya untuk mendeteksi benda-benda yang
bermain ditarik oleh magnet
4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk
rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk hidup
di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora,
herbivora, dan omnivore
4.5 Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan
akibat terganggunya keseimbangan alam akibat ulah
manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika
permasalahan tersebut tidak diatasi
4.7 Menyajikan laporan tentang jenis penyakit yang
berhubungan dengan gangguan pada organ tubuh
manusia
Kelas V Kompetensi dasar
Kompetensi inti
1. Menerima, menjalankan, 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari
dan menghargai ajaran agama hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad
yang dianutnya raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya,
serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
jujur, disiplin, tanggung tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
jawab, santun, peduli, dan bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan)
percaya diri dalam dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
berinteraksi dengan keluarga, sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
teman, guru, dan tetangganya 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
serta cinta tanah air aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri
maupun berkelompok

3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi


faktual dengan cara energy listrik, transmisi energy listrik, dan berpartisipasi
mengamati dan menanya dalam penghematannya dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan rasa ingin tahu 3.2 Mendeskripsikan sistem tata surya, matahari sebagai
tentang dirinya, makhluk pusat tata surya, serta posisi dan karakteristik anggota
ciptaan Tuhan dan tata surya
kegiatannya, dan benda- 3.3 Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi
benda yang dijumpainya di bumi, revolusi bulan, dan peristiwa terjadinya gerhana
rumah, di sekolah dan tempat bulan dan gerhana matahari
bermain 3.4 Membedakan campuran dan larutan melalui
pengamatan
3.5 Memahami hubungan antara suhu, sifat hantaran,
perubahan benda akibat pengaruh suhu melalui
pengamatan, serta mendeskripsikan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari
3.6 Mendeskrisikan perkembangbiakan mahluk hidup
3.7 Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan
diri dengan lingkungan
4. Memahami pengetahuan 4.1 Merancang dan melaksanakan percobaan untuk
faktual dengan cara membedakan campuran dan larutan menggunakan bahan
mengamati dan menanya yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan rasa ingin tahu 4.2 Melaksanakan percobaan tentang hantaran dan
tentang dirinya, makhluk perubahan benda akibat pengaruh suhu, serta
ciptaan Tuhan dan mengidentifikasi variable bebas dan variable terikat
kegiatannya, dan benda- dalam percobaan tersebut
benda yang dijumpainya di 4.3 Membuat laporan hasil percobaan tentang hantaran
rumah, di sekolah dan tempat listrik yang mencakup pengumpulan data, penyajian data,
bermain dan penarikan kesimpulan
4.4 Mengikuti prosedur perkembangbiakan tumbuhan dan
melaporkan hasilnya dalam bentuk tulisan
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
adaptasi makhluk hidup yang ditemui di lingkungan
sekitar

Dilihat dari KI-KD IPA di atas bahwa SILABUS IPA dalam Kurikulum 2013 ini sudah
sesuai dengan Hakikat IPA itu sendiri yaitu IPA sebagai Produk, IPA sebagai Proses dan IPA
sebagai sikap sudah ada.
Dilihat dari kurikulum 2013 secara global , kurikulum baru ini memang bagus karna
lebih menekankan kepembelajaran efektif, siswa harus lebih mencari sendiri atau membangun
sendiri pengetahuannya, dengan begitu banyak siswa yang lebih kritis dan aktif dan mereka akan
lebih memahami karna mereka yang mencari sendiri. Tetapi karena dengan disatu-satukannya
mata pelajaran menjadikan siswa menjadi bingung karena siswa tidak bisa mengklasifikasikan
mata pelajaran. Dengan adanya kurikulum 2013 ini sistem pendidikan kita pasti akan lebih baik
dengan bantuan peran guru, tetapi masalahnya guru pun kurang memahami kurikukum 2013 ini
karena kurangnya koordinasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan. Dapat kita lihat KTSP
pun belum benar-benar dipahami oleh guru tetapi sudah ada kurikulum baru lagi.
Alangkah lebih baiknya  pemerintah menunda kurikulum untuk tahun depan. Agar
sosialisasi dan uji coba dapat dilakukan dengan penuh kematangan dan dengan penuh
pertimbangan.

C.       Analisis KTSP IPA SD dan KURIKULUM 2013 IPA SD


1. KTSP IPA SD
Setelah kami analisis pada SK dan KD kelas 1 sampai 6 ini bawah terdapat semua ranah
yang ada pada Taksonomi Bloom. Dan semua kategori yang terdapat dalam ketiga ranah
tersebut. Yaitu dalam SK dan KD tersebut bahwa siswa harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.    Pada Ranah Kognitif, sbk: Pengetahuan ,Pemahaman , Penerapan/Aplikasi ,Analisa , Sintesa
dan Evaluasi.
b.    Untuk Ranah Afektif, sbk: penerimaan , partisipasi, Penilaian/Penentuan Sikap, organisasi, dan
pembentukan pola.
c.    Untuk Ranah Psikomotor, sbk: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
gerakan kompleks, Penyesuaian pola gerakan, kreativitas.

2. Kurikulum 2013 IPA SD


Sesuai dengan pernyataan diatas bahwa di kurikulum pada KI dan KD kelas 1 sampai 6
terdapat Taksonomi Bloom, kurikulum ini lebih menitikberatkan pada keseimbangan ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini terlihat dari kompetensi dasar yang ingin dicapai.

3. Kelebihan dan kelemahannya


a.         Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013
Berdasarkan ulasan di atas, kami berpendapat bahwa ada beberapa kelebihan dari
rancangan kurikulum 2013 dibandingkan kurikulum sebelumnya, diantaranya adalah:
1)    Melatih anak lebih peka terhadap lingkungan (alam dan sosial), karena belajar tidak hanya
terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat.
2)    Membiasakan anak berfikir lebih kreatif dan kritis dengan menggunakan daya nalarnya,
mengingat dalam proses pembelajarannya yang semula ditekankan pada kegiatan eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi, namun dalam rancangan kurikulum 2013 dilengkapi lagi dengan
proses mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
3)    Adanya keterbukaan dan transparansi dalam penilaian oleh guru kepada anak melalui penilaian
otentik.

Dengan demikian, kami mencermati ada beberapa kelemahan yang akan menjadi
kendala dalam implementasinya, diantaranya:
1)         Kurikulum 2013 menuntut kompetensi dan skill guru yang baik, terutama dalam memadukan
berbagai keterampilan (soft skill dan hard skill) dalam setiap pembelajaran, keterampilan dalam
memgembangkan matapelajaran berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai, melakukan
penilaian otentik, dan yang paling utama adalah keterbukaan dari guru.
2)         Mengintegrasikan Matapelajaran IPA ke dalam matapelajaran Bahasa Indonesia dan
Kewarganegaraan di SD sudah dapat dipastikan akan terjadi pendangkalan pemahaman materi
IPA pada anak lulusan SD. Dalam hal ini pasti ada beberapa materi IPA di SD yang akan
direduksi atau dihilangkan sama sekali.
3)         Masih terkait kelemahan No.2. Pengintegrasian tersebut dikhawatirkan menimbulkan
beberapa miskonsepsi dari guru dan siswa, mengingat banyak istilah-istilah yang berbeda antara
mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Matapelajaran IPA. Juga dikhawatirkan akan terjadi
pengabaian materi-materi tertentu oleh guru jika guru tersebut merasa tidak menguasai konsep
IPA tentang bahasan yang sedang di bahas dalam matapelajaran Bahasa Indonesia, dan guru
lebih menekankan Bahasa Indonesia nya dibandingkan IPA-nya, yang seharusnya lebih
proporsional.

b.        Kelebihan dan Kelemahan KTSP


Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
1)      Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah
adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di
lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
2)      Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin
meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
3)      KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan
mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan
pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah
kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan
hidup.
4)      KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban
belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
5)      KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
6)      Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
7)      Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan
kondisi daerahnya masing-masing.
8)      Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau
kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.
9)      Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan
belajar, maupun konteks social budaya.
10)  Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang
berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi- potensi
bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
11)  Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan)
sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan yang
dituangkan dalam kurikulum.
12)  Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menyususn dan mengembangkan silabus mata
pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta
didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.
13)  Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan
kemudahan belajar siswa.
14)  Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan pemahaman yang
akan membentuk kompetensi individual.
15)  Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan
dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.
16)  Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
17)  Berpusat pada siswa.
18)  Menggunakan berbagai sumber belajar.
19)  kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan

Kelemahan dari kurikulum KTSP adalah


1)    Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan
pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
2)    Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP.
3)    Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya,
penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
4)    Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurangnya pendapatan guru.

D.      Perbandingan KTSP dengan Kurikulum 2013


            Setelah kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut dapat kami
bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah kognitif, afektif dan
psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya seimbang akan tetapi kurangnya faktor
yang mendukung tetap terlaksananya KTSP tersebut yaitu  masih terdapat beberapa kelemahan
yang ada pada KTSP yang belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.
            Sedangkan dalam kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis
kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap (Afektif),
pengetahuan (Kognittif), dan keterampilan (Psikomotor) secara terpadu.
BAB IV
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Setelah kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut dapat kami
bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah kognitif, afektif dan
psikomotor,dari keseluruhan ranah tersebut semuanya seimbang akan tetapi kurangnya faktor
yang mendukung tetap terlaksananya KTSP tersebut yaitu  masih terdapat beberapa kelemahan
yang ada pada KTSP yang belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.
Sedangkan dalam kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis
kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap (Afektif),
pengetahuan (Kognittif), dan keterampilan (Psikomotor) secara terpadu.
Kesesuain hakikat IPA diatas dengan silabus IPA Kurikulum 2013 ini sudah sesuai,
tinggal kita sebagai calon guru menjalankannya, alangkah baiknya jika guru benar-benar
mengerti dengan kurikulum baru ini supaya tidak banyak terjadi penyimpangan ataupun
ketidaksesuaian dengan hakikat setiap mata pelajaran.

B.       Saran
1.    Terus meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang akan memantapkan  keprofesionalan guru
di Sekolah Dasar yang dapat dijadikan bahan atau  alat untuk penambahan pengajaran yang
akurat, praktis/ pengajaran yang  aktif, relevan dan dapat dipertanggung jawabkan.
2.    Agar dapat meningkatkan kemampuan mengajar dengan mengoptimalkan  pembelajaran di
dalam dan di luar kelas untuk memotivasi siswa serta melakukan pembelajaran yang lebih aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
3.    Dalam proses belajar mengajar guru menjadikan model pembelajaran saintifik sebagai suatu
alternative dalam pembelajaran IPA dan harus berani menggunakan pendekatan pembelajaran
yang membiasakan siswa dengan model-model pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada suatu konsep dengan cara diberi kebebasan untuk mengeluarkan ide-ide
pemikirannya yang dimilikinya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
4.    Hendaknya melaksanakan pelatihan tentang KTSP dan Kurikulum 2013 dengan baik untuk
para guru.
DAFTAR PUSTAKA

http://rodajaman.blogspot.com/2013/03/pengertian-kompetensi-inti-dan.html. 4/4/13. 11:50


http://curious-giant.blogspot.com/2009/11/pengertian-dan-hakekat-ipa.html
http://rodajaman.blogspot.com/2013/03/pengertian-kompetensi-inti-dan.html. 4/4/13. 11:50 
http://jalius12.wordpress.com/2010/12/06/pengertian-hakekat/(jum’

Anda mungkin juga menyukai