Anda di halaman 1dari 11

i

PENGARUH MEDIA SOSIAL SEBAGAI WADAH ASPIRASI


MAHASISWA INDONESIA TERHADAP KESADARAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA
(The Influence of Social Media as a Container for Indonesian Student’s
Aspirations Towards The Awareness of Nationality)

Cut Raisha Shakira Rizki1, Dinda Khairunnisa2, Ilena Pramesita Arifin3


cut_raisha@sbm-itb.ac.id, dinda_khairunnisa@sbm-itb.ac.id,
ilena_pramesita@sbm-itb.ac.id
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10, Bandung, Jawa Barat, 40132

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pengaruh penggunaan
media sosial oleh mahasiswa sebagai wadah aspirasi terkait permasalahan
kenegaraan di Indonesia terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara. Penelitian
ini dilatarbelakangi oleh fenomena penggunaan media sosial sebagai ruang untuk
saling bertukar pikiran perihal segala sesuatu termasuk yang berhubungan dengan
bangsa dan negara. objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa, dikarenakan
peran mereka sebagai agent of change yang dianggap memiliki keahlian
intelektual tinggi dan memiliki pengaruh terhadap perkembangan negara.. Dalam
mengumpulkan data, penulis menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, yaitu
dengan menyebar kuesioner jenis ratio scale dan menganalisis secara narasi hasil
survei dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media
sosial secara tidak langsung meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk berbangsa
dan bernegara meski tidak membawa perubahan secara signifikan.
Kata kunci: Media Sosial, Mahasiswa, Pemerintah

ABSTRACT
This study aims to determine and measure the effect of using social media by
students as a forum for aspirations related to state issues in Indonesia on national
and state awareness. This research is motivated by the phenomenon of the use of
social media as a space to exchange ideas about everything, including those
related to the nation and state. The objects in this study are students, due to their
role as agents of change who are considered to have high intellectual skills and
have an influence on the development of the country. In collecting data, the
authors use quantitative and qualitative methods, namely by distributing ratio
scale questionnaires and analyzing narrative survey results and literature study.
The results showed that the use of social media indirectly increased students'
awareness of the nation and state although it did not bring about significant
changes.
Keywords: Social Media, Students, Government

i
ii

DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................2
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................3
METODOLOGI PENELITIAN...........................................................................3
2.1 Metode Penelitian....................................................................................3
2.2 Tempat, Waktu, dan Lama Penelitian..................................................4
2.3 Subjek Penelitian.....................................................................................4
2.4 Sumber Data............................................................................................4
2.5 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................4
2.6 Metode Analisis Data..............................................................................5
BAB III....................................................................................................................5
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................5
BAB IV....................................................................................................................8
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................8
4.1 Kesimpulan...................................................................................................8
4.2 Saran..............................................................................................................9
UCAPAN TERIMAKASIH...................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu peranan mahasiswa adalah sebagai agent of change atau agen
pembawa perubahan dimana di baliknya terselip harapan bahwa mahasiswa bisa
mendorong negara agar berkembang dengan menggunakan disiplin ilmu yang
dipelajarinya di perguruan tinggi sebagai topangan. Hal yang mendasari
pandangan tersebut oleh masyarakat, dalam kasus ini di Indonesia, mahasiswa
dianggap memiliki tingkat intelektual yang apik dan cara berpikir yang lebih
matang. Selain itu, dibandingkan dengan warga negara yang memiliki kedudukan
khusus di pemerintahan, mahasiswa tidak memiliki kepentingan pribadi atau
kelompok dalam bersuara. Peranan mahasiswa kurang lebih adalah sebagai
jembatan antara pemerintah dan masyarakat Indonesia, terutama dalam situasi-
situasi dimana kedua belah pihak tersebut memiliki perbedaan suara dalam suatu
permasalahan kenegaraan.
Semenjak beberapa tahun ke belakang, media sosial kerap menjadi
platform bagi mahasiswa Indonesia untuk menyampaikan aspirasi yang
berhubungan dengan permasalahan kenegaraan. Kebebasan masing-masing
pengguna dalam mempublikasikan pendapatnya di media sosial membuat tidak
jarang memunculkan trending topic yang berisi pandangan mahasiswa terhadap
hal-hal kontroversial yang terjadi di Indonesia. Tidak semua pengguna media
sosial memanfaatkan hal ini dengan baik dan justru menyebarkan pendapat yang
berpotensi memecah belah masyarakat Indonesia dengan menggunakan informasi
atau argumen yang tidak berdasar atau hoax.
Mahasiswa sebagai pemegang peran intelek dalam tatanan masyarakat
sebagaimana disebutkan sebelumnya diharapkan untuk bisa bijak dalam
menggunakan sosial media terutama untuk menyampaikan aspirasinya. Dengan
menggunakan argumen yang konkrit dan didukung fakta-fakta yang terlebih
dahulu dikumpulkan, mahasiswa dapat menggiring pandangan masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara tanpa harus melakukan
demonstrasi atau semacamnya yang memiliki resiko kerusuhan dan kerusakan
fasilitas umum yang merugikan banyak pihak. Tidak hanya itu, mahasiswa juga
diharapkan untuk bisa memilah konten-konten yang harus disetujui dan yang tidak
dengan menilai mereka berdasarkan ilmu dan fakta yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah beraspirasi melalui media sosial merupakan salah satu bentuk
kesadaran berbangsa dan bernegara?
2. Apakah aspirasi yang disampaikan melalui media sosial dapat bermanfaat
bagi bangsa dan negara?

1
2

3. Apakah beraspirasi melalui media sosial merupakan cara yang efektif


dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakam, tujuan penelitian ini
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah memberikan aspirasi melalui media sosial merupakan
salah satu bentuk kesadaran berbangsa dan bernegara.
2. Mengetahui manfaat yang didapatkan bangsa dan negara dari aspirasi yang
disampaikan melalui media sosial.
3. Menganalisa efektivitas dalam beraspirasi melalui media sosial sebagai
salah satu cara untuk berkontribusi dalam membangun kesadaran
berbangsa dan bernegara.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat dihasilkan dari penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
● Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui apakah
beraspirasi melalui media sosial termasuk dalam salah satu bentuk
kesadaran berbangsa dan bernegara dan apakah beraspirasi melalui media
sosial merupakan hal yang tepat untuk tujuan berkontribusi dalam aspek
berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, masyarakat dapat mengetahui
media yang tepat untuk digunakan untuk beraspirasi kepada negara, dan
juga lebih bijak dalam menyampaikan aspirasinya melalui media sosial
agar dapat benar-benar memberikan kontribusi pada negara, dengan cara
menyampaikan aspirasi-aspirasi yang membangun dan bermanfaat bagi
bangsa dan negara.
● Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat pula bermanfaat bagi pemerintah sebagai
evaluasi dalam memilah aspirasi-aspirasi yang datang dari media sosial.
Pemerintah akan dapat menentukan kebijakan yang tepat untuk
menanggapi aspirasi-aspirasi yang berasal dari media sosial dengan bijak.

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
Sugiyono (2014, hlm. 6) menyatakan bahwa : “Metode penelitian dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan
dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah”. Sehingga dengan ini, metode penelitian merupakan langkah penting
untuk memecahkan masalah-masalah penelitian.

2
3

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode


kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif merupakan metode yang
menggunakan data berupa angka-angka sebagai penjelas sehingga hasil lebih
bersifat objektif. Sedangkan metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian
yang menggunakan kata-kata atau memberi pertanyaan-pertanyaan secara
mengalir untuk dapat mendeskripsikan sebuah objek, metode kualitatif ini dinilai
lebih mampu mendeskripsikan objek secara spesifik. Dalam penelitian ini, metode
yang digunakan adalah metode kuantitatif karena di dalam survei penulis
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk ratio scale dimana hasil yang
didapatkan nantinya akan berbentuk angka-angka. Sedangkan metode kualitatif
digunakan untuk menjelaskan lebih detail menggunakan kata-kata mengenai hasil
dari metode kuantitatif yang penulis peroleh dan berdasarkan data dari studi
pustaka.
2.2 Tempat, Waktu, dan Lama Penelitian
Pelaksanaan penelitian mengenai “Pengaruh Sosial Media sebagai Wadah
Aspirasi terhadap Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Mahasiswa Indonesia” ini
dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Desember 2020 hingga hari Jumat, 4 Desember
2020.
2.3 Subjek Penelitian
Mahasiswa Indonesia merupakan subjek penelitian mengenai, “Pengaruh
Sosial Media sebagai Wadah Aspirasi terhadap Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara Mahasiswa Indonesia”. Mahasiswa berarti seorang yang sedang
menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang dianggap memiliki kemampuan
berpikir lebih daripada masyarakat pada umumnya. Mahasiswa memiliki peran
sebagai agent of change dan social control, sehingga mereka diharapkan
mempunyai kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi.
2.4 Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini merupakan sumber data primer dan data
sekunder. Data primer karena sumber data berasal dari hasil kuesioner yang
dilaksanakan secara langsung oleh penulis melalui online survey, tepatnya
kuesioner. Sedangkan data sekunder karena sumber data didapatkan melalui studi
pustaka.
2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
kuesioner dan studi pustaka. Kuesioner merupakan teknik dengan memberikan
beberapa pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner disini terdiri
dari kuesioner yang bersifat terbuka dan kuesioner yang bersifat tertutup.
Kuesioner yang bersifat terbuka merupakan kuesioner yang memberikan
kebebasan kepada responden untuk menjawab. Sedangkan kuesioner tertutup
merupakan kuesioner yang menyediakan pilihan jawaban sehingga responden
hanya terbatas pada jawaban-jawaban yang ada. Adapun teknik studi pustaka
yang digunakan adalah teknik dimana kita mendapatkan data menggunakan

3
4

sumber-sumber lain yang sudah ada seperti halnya melalui penelitian terdahulu
yang serupa maupun melalui artikel-artikel yang terkait baik melalui internet
maupun cetak. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang penulis
gunakan berupa kuesioner yang bersifat tertutup karena pilihan jawaban dari
pertanyaan yang penulis ajukan berupa pilihan “ya atau tidak” dan melalui ratio
scale. Sedangkan untuk studi pustaka, penulis menggunakan artikel yang diambil
dari internet.
2.6 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif yaitu dengan
adanya data-data yang penulis peroleh melalui kuesioner dijabarkan lebih lanjut
sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari artikel yang berjudul Peran Media Sosial dalam Demokrasi Masa
Kini, dapat disimpulkan bahwasanya media sosial dapat membuat masyarakat
semakin terbuka akan kinerja pemerintah. Dengan adanya media sosial,
masyarakat juga memiliki kemudahan akses untuk menyampaikan pendapatnya.
Media sosial pun mempunyai kontribusi yang positif dan negatif. Kontribusi
negatif berkaitan dengan informasi hoax, sehingga untuk mendapatkan informasi
yang positif maka setiap masyarakat harus menyaring informasi yang didapat atau
tidak mudah terbawa dalam berita hoax yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi oleh 100 responden oleh para
mahasiswa di berbagai universitas seluruh Indonesia, rata-rata dari total responden
menyatakan cukup sering (hasil rata ratanya adalah sebesar 3,32) menjumpai tagar
atau konten yang berisikan aspirasi yang disampaikan melalui media sosial.
Sedangkan, rata-rata dari total responden menyatakan jarang (hasil rata ratanya
adalah sebesar 2,18) menuliskan atau menyampaikan aspirasi mereka melalui
media sosial. Sesuai dengan hasil analisis tersebut, kita dapat menyimpulkan
bahwa cukup banyak aspirasi yang telah disampaikan di media sosial, namun,
mahasiswa Indonesia sendiri rata-rata masih jarang menyampaikan aspirasi
mereka terhadap bangsa dan negara melalui media sosial.

4
5

Gambar 1. Hasil perhitungan ratio scale dalam mengukur tingkat keseringan


mahasiswa Indonesia dalam menemukan konten tentang penyampaian aspirasi di
media sosial

Gambar 2. Hasil perhitungan ratio scale dalam mengukur tingkat keseringan


mahasiswa Indonesia dalam menyampaikan aspirasi melalui media sosial

Kemudian, sebanyak 96 responden menyetujui pernyataan bahwasannya


hanya dengan melihat ataupun menyampaikan aspirasi melalui media sosial secara
tidak langsung, akan memicu kesadaran mereka terkait pentingnya membangun
kesadaran berbangsa dan bernegara. Berdasarkan hal tersebut bisa dikatakan
bahwasannya media sosial merupakan cara yang dapat memikat para mahasiswa
dalam hal kesadaran dalam hidup berbangsa dan bernegara. Namun yang perlu
digaris bawahi di sini yaitu para mahasiswa tersebut hanya ‘sadar’, dan belum
tentu akan memberikan kontribusi, berarti sama halnya para mahasiswa tersebut
hanya seperti memberikan rasa simpati. Sehingga belum dapat diketahui apakah
media sosial adalah wadah yang efektif dalam membangun kesadaran berbangsa
dan bernegara. Walaupun demikian setidaknya

Gambar 3. Persentase pendapat responden mengenai pengamatan dan


penyampaian aspirasi di media sosial terhadap pentingnya kesadaran berbangsa
dan bernegara.

Ketika diulik lebih dalam melalui pertanyaan selanjutnya, sebanyak 92


responden menyetujui pernyataan bahwasannya ketika melihat ataupun
menyampaikan aspirasi di media sosial dapat membuatnya memiliki keinginan
untuk memberikan kontribusi untuk negara. Sehingga sesuai hasil analisis
tersebut, dapat dikatakan bahwa media sosial merupakan memiliki daya tarik
tersendiri bagi mahasiswa yang bisa dimanfaatkan sebagai salah satu cara atau

5
6

media dalam memberikan kontribusi terhadap pemerintahan dan Negara Indonesia


sebagai salah satu bentuk kesadaran berbangsa dan bernegara. Kontribusi di sini
tidak harus berarti kontribusi yang berskala besar karena hanya dengan kesadaran
kita untuk ikut memberikan aspirasi-aspirasi melalui tulisan-tulisan ataupun hal
lainnya di media sosial pun sudah menggambarkan bahwasannya menunjukkan
rasa kepedulian seorang mahasiswa terhadap sebuah negara dimana sesuai dengan
peran mahasiswa sebagai agent of change. Harapannya dengan aspirasi-aspirasi
yang dituliskan oleh mahasiswa melalui media sosial nantinya dapat memberikan
manfaat bagi bangsa dan negara menuju Indonesia yang lebih baik. Apabila hal ini
benar-benar terjadi, berarti penggunaan media sosial bisa dibilang efektif dalam
membangun kesadaran berbangsa dan bernegara.

Gambar 4. Persentase pendapat responden mengenai pengamatan dan


penyampaian aspirasi di media sosial berpengaruh terhadap tingkat keinginan
berkontribusi untuk Negara Indonesia.

Sehubungan dengan pengaruh penyampaian aspirasi melalui media sosial,


91% dari total responden berpendapat bahwa hal tersebut dapat membangun
kesadaran berbangsa dan bernegara bagi mereka. Hasil survei ini memperlihatkan
seberapa media sosial dapat menjadi platform yang tepat bagi mahasiswa untuk
menyampaikan aspirasi dan mengajak sesama mahasiswa untuk berbuat hal yang
sama demi kepentingan bangsa dan negara. Sebagaimana peran mahasiswa
sebagai agen pembawa perubahan yang dianggap memiliki intelektual lebih
dibandingkan masyarakat pada umumnya serta tidak adanya kepentingan pribadi
atau golongan, suara mereka dapat lebih dipahami dan dipercaya oleh kalangan-
kalangan lain dari masyarakat Indonesia.

6
7

Gambar 5. Persentase pendapat responden mengenai tingkat efektivitas beraspirasi


di media sosial dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara

Grafik di bawah ini menunjukkan mayoritas (sebesar 75%) responden


menyatakan mungkin aspirasi yang disampaikan melalui sosial media dapat
tersalurkan ke pemerintah sebelum selanjutnya menjadi bahan pertimbangan
pemerintah dalam mengambil keputusan.
Selain itu, menurut para responden, kemungkinan untuk aspirasi-aspirasi
yang dikemukakan di media sosial akan ditindaklanjuti oleh pemerintah Indonesia
adalah standar (hasil rata ratanya adalah sebesar 2,95). Ini artinya responden
menganggap media sosial bukan tempat terbaik untuk mereka menuntut
pemerintah melakukan tindakan tertentu terkait pelaksanaan kenegaraan di
Indonesia, seperti mengenai kebijakan yang kontroversial.

Gambar 6. Persentase pendapat responden mengenai tingkat ketersampaian


aspirasi di media sosial kepada pemerintah

Gambar 7. Hasil perhitungan ratio scale dalam mengukur tingkat pendapat


mahasiswa Indonesia mengenai penyampaian aspirasi melalui media sosial yang
ditindaklanjuti pemerintah

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan sebelumnya yaitu :

7
8

1. Memberikan aspirasi melalui media sosial merupakan salah satu bentuk


kesadaran berbangsa dan bernegara. Terutama bagi mahasiswa sebagai
agent of change yang memiliki peran untuk menjembatani masyarakat
dengan pemerintah melalui aspirasi-aspirasi yang mereka sampaikan
dalam berkontribusi pada urusan kenegaraan.
2. Aspirasi-aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa dalam media sosial
bagi bangsa dan negara belum tentu dapat bermanfaat secara langsung.
Namun, secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa
sebagai masyarakat Indonesia sehingga lebih ‘peka’ terhadap
permasalahan negara. Selain itu, hal ini juga bisa bermanfaat bagi
pemerintah karena memiliki kemungkinan untuk menjadi bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Sehingga pemerintah harus
benar-benar bisa memperhatikan aspirasi-aspirasi yang diberikan melalui
media sosial.
3. Beraspirasi melalui media sosial dapat dikatakan efektif dalam
membangun kesadaran berbangsa dan bernegara karena dengan adanya
konten-konten aspirasi yang dapat dilihat oleh banyak orang, membuat
mereka ingat akan pentingnya memiliki kesadaran berbangsa dan
bernegara dan bahkan membuat mereka ingin turut andil dalam
memberikan kontribusi pada Negara Indonesia
4.2 Saran
Bagi pemerintah :
1. Pemerintah harus bisa lebih mengikuti trend generasi muda zaman
sekarang yang menggunakan media sosial sebagai sarana untuk
beraspirasi.
2. Pemerintah harus bisa lebih memperhatikan aspirasi-aspirasi yang
diberikan melalui media sosial, bahkan mungkin dapat menindaklanjuti
aspirasi-aspirasi yang membangun dan bermanfaat bagi negara.
Bagi mahasiswa :
1. Mahasiswa harus bisa memanfaatkan media sosial dengan tujuan yang
baik seperti halnya beraspirasi untuk berkontribusi pada negara.
2. Mahasiswa dapat menyampaikan atau menuliskan aspirasi-aspirasi melalui
media sosial dengan bijak dan tidak mengandung unsur SARA.
3. Mahasiswa dapat memberikan aspirasi yang membangun dan bermanfaat
sehingga pemerintah bisa menindaklanjuti hal tersebut.

UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel
ilmiah ini. Penyusunan artikel ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi nilai ujian
akhir semester pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan.

8
9

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan artikel ilmiah ini tidak lepas dari
adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini perkenankan lah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ridwan Fauzi,S.Pd,MH. selaku Dosen pada mata kuliah KWN
sekaligus pembimbing dalam menyelesaikan penyusunan artikel ilmiah ini.
2. Semua pihak atas dukungan, bantuan, serta kerja samanya hingga
terselesaikannya artikel ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Kholisoh, Munazahatul. Peran Media Sosial dalam Demokrasi Masa Kini,
diunduh pada tanggal 4 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai