PENDAHULUAN
Maha Vihara Maitreya didirikan sejak tahun 1991 di tanah seluas 4,5
hektar yang berada di komplek Cemara Asri, Jalan Boulevard Utara, Medan.
Meski didirikannya sudah lama, tetapi baru diresmikan pada tahun 2008. Nama
Maha Maitreya dalam vihara diambil dari nama Budha Maitreya yang ditinggikan
karena ajarannya tentang cinta kasih semesta kepada umat Budha.
Tempat ibadah ini sangat ramai dikunjungi. Suasana di sana sangat tenang
dan damai. Ini membuat suasana beribadah menjadi lebih khusyuk. Maha Vihara
Maitreya adalah salah satu tempat ibadah umat Budha di Medan yang menjadi
objek wisata bagi para wisatawan yang datang.
Desain dan penataan vihara ini terlihat sederhana dengan beberapa sudut
tempat yang menarik bagi yang hobi foto-foto. Di sisi kiri dari vihara ada sebuah
patung Dewi Kuan Yim dengan air kolam berisi ikan koi yang dipercaya dapat
membawa keberuntungan. Selain itu, ada dua buah patung naga yang berhadapan
mengarah ke patung Dewi Kuan Yim.
Di Maha Vihara Maitreya ini juga memiliki taman burung yang berisi
berbagai jenis burung. Ini membuat pengunjung yang datang menjadi betah dan
lupa waktu.Vihara ini dapat menjadi bukti tentang kemakmuran masyarakat di
Medan sekaligus menjadi bukti yang menyatakan bahwa tingginya toleransi umat
beragama di sana.
1
Sebagai salah satu vihara terbesar di kota Medan dan terkenal . Maha
Vihara Maitreya memiliki jumlah ratusan umat yang aktif setiap minggunya.
Selain itu,setiap harinya selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung. Dengan
demikian vihara ini memiliki daya tarik tersendiri.
Bangunan Maha Vihara Maitreya terbagi menjadi tiga gedung utama yaitu
Baktisala umum, Baktisala Maitreya, dan balai pertemuan.Baktisala umum
merupakan tempat untuk melakukan ritual pemujaan Buddha Sakyamumi,
Bodhisatva Avalokitervara dan Bodhisatva Satyakalama.Gedung ini berkapasitas
1.500 orang, dan gedung ini memiliki Taman Avalokitesvara yang juga
dilengkapi dengan taman bermain anak-anak. Di gedung ini para wisatawan dapat
dengan mudah menemukan toko souvenir dan restoran.
2
Vihara awalnya disebut Klenteng, pada zaman Presiden Soeharto keluar
Inpres No.14 tahun 1967 tentang pelarangan adat budaya asli Cina, maka
Klenteng berganti menjadi Vihara atau tempat ibadah umat Buddha. Pada tahun
2000 Inpres No.14 tahun 1967 tersebut dihapus oleh Presiden Abdurrahman
Wahid dan digantikan dengan Keppres No.6 tahun 2000. Selanjutnya Vihara
disebut tempat beribadat umat keturunan Cina untuk melaksanakan ajaran Tri
Dharma (Ferdy, 09 September 2013 Pukul 11:09).
Oleh karena itu, penulis merasa bahwa penelitian ini menarik untuk di kaji
kemudian melakukan penelitian dengan judul “Kajian Daya Tarik Pengunjung
terhadap Desain Visual di Maha Vihara Maitreya”.
3
1.3. Tujuan Penelitian
4
1.5. Kerangka Berpikir
Judul (Kajian Daya Tarik Pengunjung terhadap Desain Visual di Maha Vihara
Maitreya)
Masalah Penelitian (tingkat kualitas desain visual di kawasan kajian, hal yang
menjadi daya tarik pengunjung)
Apa saja design di Maha Vihara Maitreya yang menjadi daya tarik
F
Metode Pembahasan
pengunjung?
E
E
D Pengumpulan Data (Tinjauan)
B
Bedah Literatur dan Observasi
A
C
K Data Fisik Data Non Fisik
Pembahasan
Indikator desain visual
Keadaan desain visual Maha Vihara Maitreya
Daya Tarik Pengunjung
5
1.6. Sistematika Pembahasan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang akan kita lakukan ini berjudul “Kajian Daya Tarik
Pengunjung terhadap Desain Visual di Maha Vihara Maitreya” yang memiliki
arti:
1. Kajian ; kata kajian berasal dari kata “kaji” yang berarti (1) “pelajaran”;
(2) penyelidikan (tentang sesuatu). Bermula dari pengerjian kata dasar
yang demikian, kata “kajian” menjadi berarti “proses, cara, perbuatan
mengkaji penyelidikan (pelajaran yang mendalam); penelaahan (KBBI
1999 : 431).
2. Daya tarik (KBBI) adalah kemampuan menarik (memikat) perhatian ;
enerji yang akan menarik perhatian orang terhadap suatu hal.
3. Pengunjung (KBBI) adalah orang yang mengunjungi; seseorang yang
melakukan kunjungan pada objek dan daya tarik wisata yang dalam hal ini
adalah Maha Vihara Maitreya sebagai lokasi penelitian.
4. Desain visual menurut Jim Krause adalah penggunaan citra, warna,
bentuk, tipografi, dan bentuk untuk meningkatkan kegunaan dan
meningkatkan pengalaman pengguna.
5. Maha Vihara Maitreya (Wikipedia) adalah vihara yang terletak di Medan
dan merupakan vihara terbesar di Indonesia. Vihara ini sering disebut
Vihara Cemara Asri karena berlokasi di perumahan Cemara Asri. Vihara
ini dibangun pada tahun 1991 dengan luas area 4,5 ha dan di resmikan
pada 21 Agustus 2008.
7
2.2. Prinsip Dasar Visual Desain
Karena prinsip dasar ini merupakan acuan seorang designer ketika akan
membuat design, sehingga design yang dibuat menjadi lebih maksimal. Beberapa
prinsip dasar visual design dan penjelasannya :
Ini adalah blok bangunan paling dasar dari setiap design. Dengan ini anda
dapat membuat apapun yang anda inginkan, dari icon sederhana hingga ilustrasi
yang kompleks. Semuanya dapat dibuat dengan kombinasi elemen sederhana ini.
Dalam geometri satu titik ini adalah kombinasi koordinat x dan y dan
ditambahkan sumbu z. Jika anda menggabungkan dua point, anda membuat
sebuah garis atau line. Tetapi jika anda menggabungkan dengan point yang ketiga
anda membuat sebuah shape (bentuk).
2. Color
Mata manusia dapat melihat lebih dari 10 juta warna yang berbeda dari
warna merah hingga warna ungu. Dan dari usia dini seorang manusia mampu
belajar menilai sebuah warna dengan makna yang berbeda. Lampu lintas
memberikan kita pengertian bahwa, dari melihat warna yang berbeda saja kita
dapat mengambil tindakan yang berbeda. Sama halnya dengan visual design,
ketika anda akan membuat design dan anda memilih sebuah warna tertentu
hamper dipastikan bahwa ada maksud (tujuan) anda memilih sebuah warna
tertentu.
3. Typography
Menurut José Torre salah satu hal yang paling sulit bagi seorang designer
adalah menentukan jenis typography yang tepat pada sebuah design. Typography
yang tepat mampu mempresentasikan sebuah produk atau design yang anda buat.
Kombinasi typography dan color dapat menentukan tone design anda. Dengan
memilih typography yang tepat anda dapat dengan jelas menyampaikan apa yang
ingin anda sampaikan melalui design anda.
8
4. Space
Cara anda menempatkan element pada page design anda sangat penting,
agar balance, rhythm & contras tercipta pada design anda. Dengan perbedaan
antara element yang ada pada design anda, akan mampu menciptakan rhythm,
contras dan mengarahkan perhatian user melalui design anda.
6. Skala
Apapun yang anda design, mengikuti sebuah grid akan membantu anda
untuk menyusun element design anda sehingga design anda menjadi lebih
menarik dan mudah untuk dimengerti. Alignment sangat penting diterapkan pada
sebuah teks, ada beberapa cara untuk menyelaraskannya tetapi aturan dasarnya
adalah menyelaraskannya ke kiri. Hal ini tergantung tujuan dan untuk siapa anda
mendesignnya. Tetapi umumnya, seseorang membaca sebuah teks dari kiri ke
kanan, dari atas kebawah.
9
8. Framing
Ini adalah konsep penting dalam fotografi, tetapi dapat berlaku juga pada
design visual. Entah anda menggunakan image, ilustrasi atau sesuatu yang lain,
framing dapat membantu membuat perbedaan satu sama lain.
Texture mungkin tidak seserius seperti dulu dan mungkin tidak harus ada
dalam setiap komposisi tetapi dengan texture anda dapat menambahkan dimensi
lain pada design anda, membuatnya menjadi lebih dari tiga dimensi bahkan lebih
touchable. Patterns pada dasarnya tentang pengulangan. Patterns digunakan
sebagai cara untuk membuat rhythm & dinamisme pada sebuah design juga
sebagai cara untuk mengkompensasi kelebihan negative space.
10 Visual Concept
10
dari suatu lingkungan. Perancangan kota mendasarkan pada segi-segi kualitas
fisik, salah satunya adalah kualitas visual (Shirvani, 1985).
Tanda-tanda visual adalah ciri-ciri utama yang secara fisik dapat dilihat
yang dapat memberikan atribut pada sumber visual dalam suatu sistem visual
sehingga sistem visual tersebut mempunyai kualitas tertentu (Smardon, 1986).
Aspek visual begitu pentingnya di dunia arsitektur sehingga disebutkan bahwa
arsitektur itu adalah seni visual. Karena arsitektur merupakan hasil karya yang
dapat dinikmati dengan sensasi langsung pada mata (Halim, 2005). Menurut
Clive Bell dalam Andry Masri (2010), kualitas visual adalah keindahan yang
dirasakan oleh seseorang berdasarkan pengalamannya sehingga dapat mengenali
suatu wujud yang bermakna dalam suatu benda tertentu dengan getaran atau
rangsangan keindahan (Masri, 2010).
11
8. Keunikan (Uniqueness) ; sumber visual, karakter visual, atau kualitas
visual yang jarang atau tidak biasa ditemukan pada skala daerah atau
nasional.
9. Kesatuan (Unity)
10. Harmoni pada seluruh pandangan
11. Kesesuaian antar elemen-elemen lansekap.
1. Kualitas Pelayanan
12
2. Lokasi
3. Fasilitas
Menurut Tjiptono (2006) desain dan tata letak fasilitas jasa erat dengan
pembentukan persepsi pengguna. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam desain
fasilitas jasa adalah sebagai berikut :
13
3. Evaluasi berbagai alternatif (Evaluation of Alternatives) ; proses evaluasi
alternatif yang ada oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Keputusan penggunaan ; selanjutnya setelah mengevaluasi alternatif yang
ada, maka pengguna akan membuat keputusan penggunaan. Waktu yang
dibutuhkan antara membuat keputusan dengan melakukan penggunaan
tidak akan sama karena adanya halhal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Perilaku pasca penggunaan ; merupakan proses evaluasi terhadap produk.
Dalam proses ini akan diketahui apakah sudah sesuai harapan (puas) atau
belum memenuhi harapan (tidak puas). Hal ini yang akan menentukan
penggunaan di masa depan.
Kepuasan terhadap suatu objek sangat tergantung pada objek yang dapat
dinikmati oleh pengguna. Sama halnya dengan suatu desain interior pada saat
diterapkan pada suatu lingkungan, terdapat beberapa elemen pendukung desain
interior yakni tata ruang, warna, pencahayaan, sirkulasi udara, dan tata suara yang
merupakan elemen yang perlu di perhatikan oleh perpustakaan guna untuk
kenyamanan pengguna. Apabila nilai desain interior lebih tinggi dibandingkan
dengan apa yang diharapkan oleh pengguna maka akan membuat pengguna
merasa puas dan ingin datang kembali. Desain interior suatu ruang memiliki
hubungan langsung dengan kepuasan pengguna. Desain interior yang memadai
menyebabkan perasaan menjadi nyaman, senang, santai dan tenang yang
menunjukkan adanya perasaan puas dari pengguna.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
15
awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Menurut
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7).
16
3. Kendali : kuasa : utama : mempengaruhi satu dari dua bagian yang
berbeda harus jelas mendominasi yang lain.
4. Keharmonisan (Harmony) ; tampilan dari seluruh bagian yang
berbeda menjadi satu kesatuan.
5. Keutuhan (Intactness) ; kesinambungan pandangan dan dalam arti
luas adalah bebas dari halangan pandangan.
6. Urutan (Sequence) ; unit-unit disusun berdasarkan urutan dari satu
unit ke unit yang lain dengan pola-pola tertentu.
7. Keunikan (Uniqueness) ; sumber visual, karakter visual, atau kualitas
visual yang jarang atau tidak biasa ditemukan pada skala daerah atau
nasional. 7. Kesatuan (Unity).
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto, 2010 : 174). Apabila subjek kurang dari 100 maka sebaiknya diambil
semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Oleh karena itu
penelitian sampel berlaku pada populasi, dalam arti semua ciri – ciri atau
karakteristik yang ada pada populasi tercermin pada sampel.
17
Rumus sampel Slovin, penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan rumus slovin menurut sugiyono, berikut di
bawah ini:
n = N / (1 + N.e2)
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
n = N / (1 + N.e2)
n = 125 / (1 + 125.0,052)
18
3.5. Kawasan Kajian
Peta Lokasi
19
BAB IV
20
4.2.1.2. Dominasi (Dominant)
Pada gedung B terdapat altar yang dapat kita lihat begitu memasuki
Vihara. Altar ini diletakkan di hall dan menjadi view utama hall. Selain itu juga
terdapat aula yang besar dibelakang altar. Dengan begitu kita dapat merasakan
bahwa ruangan hall telah didominasi dengan altar. Dengan adanya altar ini,
pandangan pengunjung tertuju pada satu arah atau titik.
21
4.2.1.3. Keharmonisan (Harmony)
Bangunan vihara ini memiliki beberapa gedung dan altar. Setiap altar
menjadi pusat dari seluruh ruangan. Semua area atau ruang dicat dengan warna
yang dominan, dengan demikian tiap ruang di vihara ini menjadi satu kesatuan.
Karena minimnya perbedaan inilah bangunan Maha Vihara Maitreya mendapat
keharmonisan dari tiap ruangnya.
22
4.2.1.5. Urutan (Sequence)
Pada Vihara ini susunan ruangan sudah baik pada gedung A, gedung B dan
juga gedung C. Saat memasuki hall, pengunjung langsung dihadapkan dengan
altar. Setelah itu pengunjung dapat memilih untuk beristirahat atau bersantai di
area istirahat gedung A atau menikmati hidangan di gedung C.
Vihara ini memiliki ciri atau keunikan tersendiri. Pada saat dilihat dari
luar, terdapat 4 patung singa yang dipercaya bertujuan untuk menjaga Vihara
tersebut. Adanya ukiran – ukiran singa di bawah 2 patung singa. Terdapat banyak
ukiran naga. Di halaman depan selain terdapat patung singa, ada 12 patung Maitri
dengan 12 shio di halaman depan gedung A dan C. Adapun elemen yang
mencirikan bahwa bangunan ini merupakan Vihara dan juga tempat wisata
23
religious selain di atas yaitu Lambang Mu ( Tuhan Yang Maha Esa ) pada atap
gedung B.
24
4.2.1.7. Kesatuan (Unity)
Dari semua hal yang terdapat di bangunan ini baik altar, ruangan, maupun
sirkulasi terutama alurnya telah menjadikan bangunan vihara ini menjadi
kesatuan.
25