Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN MATEMATIKA di KELAS RENDAH SD

“SISTEM NUMERASI, KONSEP BILANGAN DAN MEMBILANG, KONSEP NILAI


TEMPAT SERTA BAASIS BILANGAN”

Dosen Pengampu :
I Wayan Wiarta , S.Pd, M.For

DISUSUN OLEH:
Ni Kadek Erin Seviani 16/2211031481
Kelas V/2

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun Makalah ini yang
berjudul “Sistem Numerasi, Konsep Bilangan dan Membilang, Konsep Nilai Tempat Serta Basis
Bilangan”.
Penyusunan makalah ini dibuat tidak hanya dikarenakan kepentingan memenuhi tugas
yang diberikan, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan agar bermanfaat dikemudian
hari.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sebenarnya bahwa masih ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik
dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Penulis harap makalah ini
bermanfaat bagi pembacanya.

Denpasar, 08 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI……………………………………………………..………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Beberapa sistem numerasi...................................................................................................3
2.2 Konsep bilangan dan membilang........................................................................................4
2.3 Konsep nilai tempat..............................................................................................................6
2.4 Basis bilangan........................................................................................................................7
2.5 Contoh pembelajaran tentang konsep bilangan dan lambang bilangan di SD..............9

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................11


3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemahaman konsep bilangan dan lambang bilangan sangat penting untuk
memecahkan masalah matematika, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di masa
depan dalam hal akademik dan profesional. Tanpa pemahaman yang baik tentang konsep-
konsep dasar ini, siswa akan kesulitan dalam mengembangkan pemahaman matematika
yang lebih kompleks. Dengan mempelajari konsep bilangan dan lambang bilangan di SD,
siswa dapat mengembangkan pemahaman yang kuat tentang matematika dan dapat
mengaplikasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, seringkali siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep bilangan


dan lambang bilangan karena kurangnya pemahaman tentang konsep dasar matematika.
Oleh karena itu, para guru perlu menggunakan pendekatan yang tepat dan metode yang
efektif untuk membantu siswa memahami konsep bilangan dan lambang bilangan dengan
baik. Melalui makalah ini, akan dibahas tentang konsep bilangan dan lambang bilangan di
SD, dan cara meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini yaitu:
1. Beberapa sistem numerasi
2. Konsep bilangan dan membilang
3. Konsep nilai tempat
4. Basis bilangan
5. Contoh pembelajaran tentang konsep bilangan dan lambang bilangan di SD

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dibuatnya makalah ini yaitu mengetahui
konsep tentang sistem numerasi, bilangan dan lambangnya, konsep nilai tempat, serta

1
contoh pembelajaran di SD.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Beberapa sistem numerasi


Sistem numerasi atau sistem bilangan adalah cara kita merepresentasikan angka atau
jumlah. Ada banyak sistem numerasi yang berbeda yang digunakan di seluruh dunia, dan
beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Sistem numerasi desimal atau basis 10
Sistem numerasi desimal adalah sistem yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
Dalam sistem ini, kita menggunakan 10 angka (0-9) dan setiap digit di tempat yang
berbeda mewakili pangkat dari 10. Misalnya, angka 12345 dalam sistem numerasi
desimal mewakili jumlah 1x10^4 + 2x10^3 + 3x10^2 + 4x10^1 + 5x10^0.
b. Sistem numerasi biner atau basis 2:
Sistem numerasi biner digunakan dalam teknologi komputer dan elektronik. Dalam
sistem ini, kita hanya menggunakan dua angka (0 dan 1), dan setiap digit di tempat yang
berbeda mewakili pangkat dari 2. Misalnya, angka 101 dalam sistem numerasi biner
mewakili jumlah 1x2^2 + 0x2^1 + 1x2^0, atau 5 dalam sistem numerasi desimal.
c. Sistem numerasi heksadesimal atau basis 16:
Sistem numerasi heksadesimal juga digunakan dalam teknologi komputer dan elektronik.
Dalam sistem ini, kita menggunakan 16 angka (0-9 dan A-F), dan setiap digit di tempat
yang berbeda mewakili pangkat dari 16. Misalnya, angka FF dalam sistem numerasi
heksadesimal mewakili jumlah 15x16^1 + 15x16^0, atau 255 dalam sistem numerasi
desimal.
d. Sistem numerasi oktal atau basis 8:
Sistem numerasi oktal digunakan dalam beberapa aplikasi komputer dan elektronik.
Dalam sistem ini, kita hanya menggunakan delapan angka (0-7), dan setiap digit di
tempat yang berbeda mewakili pangkat dari 8. Misalnya, angka 32 dalam sistem numerasi
oktal mewakili jumlah 3x8^1 + 2x8^0, atau 26 dalam sistem numerasi desimal.
e. Sistem numerasi romawi:
Sistem numerasi romawi digunakan di sebagian besar dunia untuk angka yang lebih kecil,
seperti untuk tanggal dan nomor urut. Dalam sistem ini, kita menggunakan huruf-huruf
Romawi untuk mewakili angka, seperti I untuk 1, V untuk 5, X untuk 10, L untuk 50, C

3
untuk 100, D untuk 500, dan M untuk 1000. Untuk angka yang lebih besar, kombinasi
huruf-huruf ini digunakan, seperti XXV untuk 25 atau MCCXLIV untuk 1244.
f. Sistem numerasi negatif:
Sistem numerasi negatif adalah cara merepresentasikan bilangan negatif dengan
menambahkan tanda negatif (-) di depan angka. Misalnya, -5 dalam sistem numerasi ini
mewakili bilangan negatif lima.
g. Sistem numerasi basis variabel:
Sistem numerasi basis variabel atau sistem basis-ganda adalah sistem numerasi yang
memiliki basis yang berubah-ubah dalam setiap digitnya. Sistem numerasi ini digunakan
dalam beberapa aplikasi, seperti dalam pemrograman komputer. Misalnya, dalam sistem
numerasi basis-2 variabel, kita dapat menggunakan basis yang berbeda untuk setiap digit,
seperti 2 untuk digit pertama, 4 untuk digit kedua, 8 untuk digit ketiga, dan seterusnya.
h. Sistem numerasi eksponensial:
Sistem numerasi eksponensial adalah sistem numerasi yang digunakan untuk
merepresentasikan angka dengan menggunakan basis yang lebih besar dari 10. Dalam
sistem ini, kita menggunakan notasi eksponensial untuk mewakili angka, seperti 3.6x10^6
untuk 3.6 juta atau 2.5x10^-3 untuk 0.0025.
Setiap sistem numerasi memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan dipilih sesuai
dengan kebutuhan aplikasi. Misalnya, sistem numerasi desimal lebih mudah dipahami
oleh manusia, sedangkan sistem numerasi biner lebih efisien untuk digunakan dalam
teknologi komputer dan elektronik

2.2 Konsep bilangan dan membilang


Bilangan adalah konsep dasar dalam matematika yang digunakan untuk
menghitung, mengukur, dan merepresentasikan kuantitas. Bilangan dapat dinyatakan dalam
berbagai bentuk, seperti angka, huruf, atau simbol. Ada dua jenis bilangan utama dalam
matematika, yaitu bilangan bulat dan bilangan pecahan.
1. Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak memiliki pecahan, seperti 1, 2, 3, -4, -5, dan
seterusnya. Bilangan bulat dapat dinyatakan dalam berbagai sistem numerasi, seperti sistem
numerasi desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
2. Bilangan pecahan adalah bilangan yang memiliki pecahan, seperti ½, ¾, 2.5, dan
seterusnya. Bilangan pecahan dapat dinyatakan dalam bentuk desimal atau dalam bentuk
pecahan biasa.

4
Selain bilangan bulat dan bilangan pecahan, ada juga konsep bilangan irasional, yaitu
bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan, seperti √2 dan π.
Membilang adalah cara untuk mengekspresikan kuantitas dengan menggunakan
kata atau angka. Cara membilang dapat bervariasi tergantung pada bahasa dan budaya yang
digunakan. Dalam bahasa Inggris, misalnya, sistem bilangan desimal digunakan, dan cara
membilang seringkali menggunakan kata-kata yang terdiri dari angka dan ribuan, seperti
“one thousand four hundred fifty-six” untuk bilangan 1456. Di Indonesia, sistem bilangan
desimal juga digunakan, dan cara membilang umumnya menggunakan kata-kata dalam
bahasa Indonesia, seperti “seribu empat ratus lima puluh enam” untuk bilangan 1456. Selain
itu, ada juga sistem bilangan lain yang digunakan dalam bahasa Indonesia, seperti bilangan
Jawa, Sunda, dan Bali.
Penting untuk memahami konsep bilangan dan cara membilang dalam matematika
karena hal ini menjadi dasar dalam pembelajaran matematika lanjutan, seperti aritmetika,
aljabar, dan kalkulus. Selain itu, pemahaman tentang bilangan dan cara membilang juga
penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam menghitung uang, mengetahui jarak, dan
mengukur waktu.
Selain itu, konsep bilangan dan cara membilang juga penting dalam
pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, seperti dalam pemrograman komputer,
fisika, dan matematika terapan lainnya. Dalam matematika, bilangan dan cara membilang
juga terkait dengan operasi matematika, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Dalam operasi matematika ini, pemahaman tentang bilangan dan cara
membilang sangat penting agar hasil operasi matematika dapat diperoleh dengan benar.
Terdapat beberapa konsep lain yang berkaitan dengan bilangan, seperti bilangan
prima, bilangan genap/ganjil, dan bilangan negatif. Bilangan prima adalah bilangan yang
hanya memiliki dua faktor, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri, seperti 2, 3, 5, dan seterusnya.
Bilangan genap adalah bilangan yang dapat dibagi habis oleh 2, seperti 2, 4, 6, dan
seterusnya, sedangkan bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak dapat dibagi habis oleh 2,
seperti 1, 3, 5, dan seterusnya. Bilangan negatif adalah bilangan yang nilainya lebih kecil
dari 0, seperti -1, -2, -3, dan seterusnya.
Dalam kajian matematika, konsep bilangan dan cara membilang menjadi pondasi
untuk memahami konsep-konsep yang lebih kompleks, seperti persamaan dan fungsi
matematika. Oleh karena itu, pemahaman tentang konsep bilangan dan cara membilang
sangat penting untuk membantu memahami matematika secara menyeluruh.

5
2.3 Konsep nilai tempat
Konsep nilai tempat adalah konsep dasar dalam sistem bilangan desimal dan sistem
bilangan lainnya. Nilai tempat mengacu pada nilai atau posisi suatu digit dalam bilangan
dan menentukan kontribusi digit tersebut terhadap nilai bilangan secara keseluruhan.
Dalam sistem bilangan desimal, terdapat sepuluh digit, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
dan 9. Nilai setiap digit dalam bilangan desimal ditentukan oleh posisinya dalam bilangan
tersebut. Misalnya, dalam bilangan 1234, angka 4 memiliki nilai tempat satuan, angka 3
memiliki nilai tempat puluhan, angka 2 memiliki nilai tempat ratusan, dan angka 1 memiliki
nilai tempat ribuan. Oleh karena itu, nilai bilangan tersebut dapat ditulis sebagai 1 x 1000 +
2 x 100 + 3 x 10 + 4 x 1.
Dalam sistem bilangan lainnya, seperti sistem bilangan biner, oktal, dan
heksadesimal, konsep nilai tempat juga digunakan untuk menentukan nilai setiap digit.
Namun, karena sistem bilangan ini menggunakan basis yang berbeda dari sistem bilangan
desimal, nilai setiap digit memiliki nilai tempat yang berbeda-beda.
Dalam matematika, pemahaman tentang konsep nilai tempat sangat penting dalam
operasi matematika, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, karena
nilai setiap digit memiliki kontribusi yang berbeda-beda terhadap nilai bilangan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman yang kuat tentang konsep nilai tempat sangat
diperlukan untuk melakukan operasi matematika dengan benar dan efektif.
Selain itu, pemahaman tentang konsep nilai tempat juga dapat membantu dalam
membaca dan menulis bilangan dengan benar, terutama bilangan yang besar dan kompleks.
Dalam penulisan bilangan, penggunaan tanda koma dan titik juga terkait dengan konsep
nilai tempat. Misalnya, dalam bilangan 12.345, angka 5 memiliki nilai tempat satuan, angka
4 memiliki nilai tempat puluhan, angka 3 memiliki nilai tempat ratusan, angka 2 memiliki
nilai tempat ribuan, dan angka 1 memiliki nilai tempat puluh ribuan.
Konsep nilai tempat juga penting dalam memahami konsep konversi antara sistem
bilangan yang berbeda, seperti konversi antara sistem bilangan desimal dan sistem bilangan
biner atau oktal. Dalam konversi ini, nilai setiap digit harus dipindahkan ke nilai tempat
yang sesuai dalam sistem bilangan lainnya.
Dalam kajian matematika, konsep nilai tempat juga digunakan dalam konsep sistem
bilangan berbasis n, di mana n merupakan bilangan asli yang lebih besar dari 1. Dalam
sistem bilangan ini, nilai setiap digit ditentukan oleh posisi digit tersebut dan nilai n, seperti
dalam sistem bilangan heksadesimal, yang menggunakan basis 16. Oleh karena itu,

6
pemahaman tentang konsep nilai tempat sangat penting dalam memahami konsep sistem
bilangan berbasis n.

Secara keseluruhan, pemahaman yang kuat tentang konsep nilai tempat sangat
penting dalam matematika dan ilmu pengetahuan terkait. Konsep ini merupakan dasar untuk
pemahaman dan operasi matematika yang lebih kompleks, seperti persamaan dan fungsi
matematika, serta konversi antara sistem bilangan yang berbeda

2.4 Basis bilangan


Basis bilangan adalah sistem angka yang digunakan untuk merepresentasikan nilai
numerik. Basis bilangan melibatkan penggunaan simbol-simbol atau digit tertentu, dan aturan
yang mengatur cara digit tersebut disusun dan dioperasikan.
Basis bilangan yang paling umum adalah basis 10, juga dikenal sebagai sistem
bilangan desimal. Sistem ini menggunakan 10 digit (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) untuk
merepresentasikan nilai numerik. Misalnya, angka 254 dalam sistem bilangan desimal berarti
dua ratus lima puluh empat.
Selain basis 10, terdapat beberapa basis bilangan yang digunakan secara luas dalam
ilmu komputer dan teknologi informasi. Basis bilangan biner (basis 2) menggunakan hanya 2
digit (0 dan 1) untuk merepresentasikan nilai numerik. Basis bilangan ini digunakan dalam
sistem komputer karena perangkat digital hanya dapat memproses nilai biner (on/off, 0/1).
Misalnya, angka 1010 dalam sistem bilangan biner berarti satu kali 8 (2^3), nol kali 4 (2^2),
satu kali 2 (2^1), dan nol kali 1 (2^0), sehingga nilai totalnya adalah 10.
Basis bilangan oktal (basis 8) menggunakan 8 digit (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7) untuk
merepresentasikan nilai numerik. Basis bilangan ini sering digunakan dalam program
komputer untuk merepresentasikan bilangan biner dalam bentuk yang lebih mudah dibaca.
Misalnya, angka 34 dalam sistem bilangan oktal berarti tiga kali 8 (8^1) dan empat kali 1
(8^0), sehingga nilai totalnya adalah 28.
Basis bilangan heksadesimal (basis 16) menggunakan 16 digit (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, A, B, C, D, E, F) untuk merepresentasikan nilai numerik. Basis bilangan ini sering
digunakan dalam program komputer untuk merepresentasikan bilangan biner dan oktal dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca. Misalnya, angka 1A dalam sistem bilangan heksadesimal
berarti satu kali 16 (16^1) dan sepuluh kali 1 (16^0), sehingga nilai totalnya adalah 26.

7
Pemahaman yang baik tentang basis bilangan adalah penting dalam ilmu komputer
dan teknologi informasi, terutama dalam pemrograman dan pengkodean. Pemahaman yang
baik tentang sistem bilangan yang berbeda juga dapat membantu dalam konversi antara
sistem bilangan yang berbeda dan memahami representasi bilangan dalam berbagai konteks.
Konversi antara sistem bilangan dapat dilakukan dengan mengubah nilai dalam basis
bilangan yang satu ke basis bilangan yang lain. Konversi dari sistem bilangan desimal ke
sistem bilangan biner, oktal, atau heksadesimal dapat dilakukan dengan membagi nilai
desimal dengan basis bilangan yang dituju secara berulang, dan menyimpan sisa pembagian
sebagai digit pada sistem bilangan yang dituju.
Contohnya, untuk mengkonversi angka 27 dalam sistem bilangan desimal ke sistem
bilangan biner:
Bagi 27 dengan basis bilangan biner (2): 27 / 2 = 13, sisa 1
Bagi 13 dengan 2: 13 / 2 = 6, sisa 1
Bagi 6 dengan 2: 6 / 2 = 3, sisa 0
Bagi 3 dengan 2: 3 / 2 = 1, sisa 1
Bagi 1 dengan 2: 1 / 2 = 0, sisa 1
Hasilnya adalah 11011, yang merupakan representasi biner dari angka 27.
Konversi dari sistem bilangan biner, oktal, atau heksadesimal ke sistem bilangan
desimal dapat dilakukan dengan menjumlahkan setiap digit dengan nilai yang sesuai dalam
basis bilangan yang dipakai. Misalnya, untuk mengkonversi angka 101101 dalam sistem
bilangan biner ke sistem bilangan desimal:
Ubah setiap digit ke nilai desimal: 1 x 2^5 + 0 x 2^4 + 1 x 2^3 + 1 x 2^2 + 0 x 2^1 + 1 x 2^0
Hitung hasil penjumlahan: 32 + 0 + 8 + 4 + 0 + 1 = 45
Hasilnya adalah 45, yang merupakan nilai desimal dari angka biner 101101.
Pemahaman tentang konsep basis bilangan juga dapat membantu dalam memahami
operasi matematika pada sistem bilangan yang berbeda. Misalnya, penjumlahan pada sistem
bilangan biner memerlukan perhatian khusus pada nilai carry (pindah) pada digit yang lebih
signifikan, dan pengurangan dapat memerlukan peminjaman nilai dari digit yang lebih
signifikan.

8
2.5 Contoh pembelajaran tentang konsep bilangan dan lambang bilangan di SD
Salah satu contoh pembelajaran tentang konsep bilangan dan lambang bilangan di SD
bisa dilakukan dengan mengajarkan siswa untuk mengenali bilangan dan lambang bilangan
dari 0 hingga 10.
Langkah-langkah pembelajaran tersebut antara lain:
a. Memperkenalkan konsep bilangan dan lambang bilangan pada siswa. Guru dapat
menunjukkan contoh lambang bilangan dan memberi penjelasan singkat tentang
konsep bilangan.
b. Memberikan contoh bilangan dan lambang bilangan dari 0 hingga 10 pada siswa dan
meminta siswa untuk menirukannya.
c. Memberikan latihan kepada siswa dengan menunjukkan lambang bilangan dan
meminta siswa untuk menyebutkan bilangan yang sesuai. Misalnya, guru
menunjukkan lambang bilangan “7” dan siswa diminta untuk menyebutkan bilangan
“tujuh”.
d. Memberikan latihan kepada siswa dengan menunjukkan bilangan dan meminta siswa
untuk menuliskan lambang bilangan yang sesuai. Misalnya, guru menunjukkan
bilangan “lima” dan siswa diminta untuk menuliskan lambang bilangan “5”.
e. Melakukan kegiatan bermain untuk memperkuat pemahaman siswa tentang konsep
bilangan dan lambang bilangan. Misalnya, guru dapat meminta siswa untuk bermain
permainan papan dengan menggunakan bilangan dan lambang bilangan sebagai
petunjuk.
f. Memberikan tugas pada siswa untuk menulis bilangan dan lambang bilangan dari 0
hingga 10. Siswa juga dapat diminta untuk menggambar benda sejumlah bilangan
yang ditulisnya.
Dengan demikian, pembelajaran tentang konsep bilangan dan lambang bilangan di SD
dapat dilakukan dengan cara yang menarik dan interaktif sehingga siswa dapat dengan mudah
memahami materi dan menguasai keterampilan dasar dalam pengenalan bilangan dan
lambang bilangan.
Selain itu, guru juga dapat memberikan berbagai jenis aktivitas dan permainan yang
melibatkan bilangan dan lambang bilangan. Berikut adalah contoh aktivitas dan permainan
yang dapat dilakukan:
a. Memory Game

9
Guru dapat membuat kartu dengan lambang bilangan dari 0 hingga 10 dan meminta
siswa untuk bermain memory game dengan mencocokkan lambang bilangan dengan
bilangan yang sesuai.
b. Menyusun Bilangan
Guru dapat memberikan kumpulan balok atau blok bangunan kepada siswa dan
meminta mereka untuk menyusun balok atau blok tersebut sesuai dengan bilangan
yang ditunjukkan oleh guru.
c. Membilang Benda
Guru dapat menunjukkan benda-benda di dalam kelas dan meminta siswa untuk
menghitung jumlah benda tersebut dengan menggunakan bilangan dan lambang
bilangan.
d. Bermain Papan Angka
Guru dapat membuat papan angka besar di lantai atau di dinding dan meminta siswa
untuk melompat ke atas papan angka sesuai dengan bilangan atau lambang bilangan
yang diucapkan oleh guru.
Dengan menggunakan berbagai macam aktivitas dan permainan, pembelajaran
tentang konsep bilangan dan lambang bilangan di SD akan menjadi lebih menarik dan
menyenangkan bagi siswa. Hal ini akan membantu meningkatkan minat siswa terhadap
matematika dan memudahkan mereka dalam memahami materi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah mengenai materi-materi dasar dalam matematika, yaitu
konsep pembelajaran tentang sistem numerasi memberikan pemahaman kepada siswa
mengenai jenis-jenis sistem numerasi dan cara mengkonversi bilangan dari satu sistem
numerasi ke sistem numerasi lainnya. Konsep bilangan dan membilang memberikan
pemahaman kepada siswa mengenai bilangan dan lambang bilangan, serta cara
membilang benda-benda dalam kehidupan sehari-hari. Konsep nilai tempat memberikan
pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya posisi angka dalam suatu bilangan dan
cara menghitung nilai dari masing-masing posisi. Basis bilangan memberikan
pemahaman kepada siswa mengenai cara mengubah bilangan dari satu basis ke basis
yang lain. Dalam pembelajaran matematika di SD, penting bagi guru untuk memberikan
pembelajaran yang menarik dan interaktif agar siswa dapat memahami materi dengan
lebih mudah. Berbagai macam aktivitas dan permainan dapat dilakukan untuk
membantu siswa dalam memahami materi, seperti memory game, menyalin bilangan,
menghitung benda, bermain papan angka, dan lain sebagainya.

3.2 Saran
Saran dari makalah ini yaitu guru dapat memanfaatkan berbagai macam aktivitas
dan permainan dalam pembelajaran agar siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan.
Selain itu, guru juga dapat memberikan latihan-latihan dan tugas-tugas untuk memperkuat
pemahaman siswa tentang materi tersebut. Dengan cara ini, diharapkan siswa dapat
memahami dan menguasai materi dengan baik dan menjadi lebih sukses dalam belajar
matematika di masa depan.

11
DAFTAR PUSTAKA

.Anwar, M. F., & Rahmawati, D. (2018). Konsep Bilangan dan Membilang. Jakarta: PT
Grafindo Media Pratama.

Depdiknas. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Haris, R. (2017). Matematika Dasar Untuk Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kusmayadi, T., & Kusmayadi, Y. (2019). Sistem Bilangan: Teori, Konversi, dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Sutawidjaja, A. (2014). Pendidikan Matematika di Sekolah Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada.

Suyitno, H. (2018). Konsep Dasar Matematika. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana


Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai