Anda di halaman 1dari 8

PEMBELAJARAN INTERDISPLINER BERBASIS CTS

DENGAN PENDEKATAN STEM 4.0 PADA MATERI IPA SD


(KONSEP PERPINDAHAN KALOR DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI)

Kelompok 7

Arif Rahman (2013053069)


Nola Mardiah (2013053168)
Riska Dwi Ayu Triyana (2013053097)
Pembelajaran Interdisipliner
a) Pengertian Pembelajaran Interdisipliner
Pembelajaran interdisipliner merupakan pendekatan pembelajaran yang
menggabungkan beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah proyek aktif
yang di dalamnya terkandung beberapa konsep dari mata pelajaran tersebut.
Dengan demikian, secara umum sebuah pembelajaran
interdisiplner mencakup: (1) kombinasi mata pelajaran; (2) penekanan
pada proyek; (3) keterkaitan antarkonsep dan (4) tema sebagai prinsip
organisasi atau sumber kajian.
b) Karakteristik Pembelajaran Interdisipliner

Karakteristik Pembelajaran interdisipliner yang dikemukakan oleh


Sukayati (2004) dan Margareta dalam Indrawati (2009), yaitu holistik,
bermakna, aktif, dan otentik.
Pembelajaran interdisipliner berpusat pada keaktifan peserta didik
dalam mencari, menggali dan menemukan konsep pengetahuan.
Penemuannya merupakan sesuatu yang otentik, dan bukan atas
informasi dari guru.
Critical Thinking Skills (CTS)
a) Pengertian CTS
Critical Thinking Skills (CTS) atau kemampuan berpikir kritis
merupakan proses berpikir intelektual di mana pemikir dengan sengaja
menilai kualitas pemikirannya, pemikir menggunakan pemikiran yang
reflektif, independen, jernih dan rasional.
Berpikir kritis mencakup penentuan tentang makna dan
kepentingan dari apa yang dilihat atau dinyatakan, penilaian argumen,
pertimbangan apakah kesimpulan ditarik berdasarkan bukti-
bukti pendukung yang memadai.
b) Karakteristik CTS

Menurut Gambril & Gibbs (2009: 5) karakteristik critical thinking mempunyai


tujuan serta intelektualitas yang meliputi:

1) Clarity
2) Accuracy
3) Relevance
4) Depth
5) Breadth
STEM (Science, Technology, Engineering,
and Mathematics)

a) Pengertian STEM

STEM merupakan suatu pembelajaran yang terintegrasi antara sains, teknologi,


Teknik, dan matematika untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa melalui
kegiatan proses pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pendekatan STEM, peserta didik dituntut untuk senantiasa aktif di dalam
kelas, baik hands-on activity maupun minds-on activity.
Pendekatan STEM sejalan dengan prinsip-prinsip penyusunan RPP pada revisi
kurikulum 2013 edisi tahun 2017. Pada prinsip perencanaan, pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik dapat mengeksplorasi dirinya dan mengeluarkan ide dan opininya
mengenai materi pembelajaran. Prinsip lainnya yaitu berorientasi kekinian,
dimana guru sebagai fasilitator wajib “melek teknologi”, senantiasa meng update
dan mengupgrade pengetahuan di bidang keahliannya sehingga dapat
memotivasi peserta didik untuk terus berinovasi (Kemendikbud, 2017).
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai