MEMBAHAS
NILAI KELOMPOK : 90
1. ABDUL MUHSIN
2. AYU SAFITRI
3. ASRIA NINGSIH
4. HERNIJAR
5. AGUSTINA
6. ERMA DEWI
7. EKA FIONITA
8. CASLIDAR PASARIBU
UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR LABURA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan
karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan judul :
Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut
membantu tersusunnya makalah ini, diantaranya adalah :
1. Orangtua yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis baik berupa moril
maupun materil.
2. Kepada rekan-rekan mahasiswa yang turut membantu tersusunnya makalah ini yang
tidak dapat penulis catumkan satu persatu.
Semoga seluruh amal ibadah dan pengetahuannya dibalas oleh Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk kebaikan yang akan datang.
Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................…………...
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
KESIMPULAN ......................................................................................................... 15
SARAN ..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak hanya terkait dengan aspek waktu atau aspek
sejarah,melainkan terkait juga dengan aspek tempat atau aspek ruang. Peristiwa kehidupan
manusia tidak hanya dicirikan oleh waktunya melainkan terkait dengan ruang dan tempat
kejadiannya.
Suatau tempat atau ruang di permukaan bumi,secara alamiah di cirikan oleh kondisi
alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, jenis serta kesuburan tanahnya, sumber daya air,
ketinggian dari permukaan laut, jaraknya dari pantai, dan sifat-sifat alamiah lainnya.
keseluruhan kondisi alam tadi mencirikan karakter alamiah setempat yang memberikan
peluang kepada manusia penghuninya untuk mengembangkaan suatu pola kehidupan.
Hubungan keruangan atau spatial relation antara faktor alam dengan faktor manusia di
suatu tempat dipermukaan bumi memberikan karakter (ciri khas) pada tempat tersebut. Hal
ini dapat anda saksikan apabila anda melakukan pengamatan, penghayatan, penelahaan mulai
dari daerah pedalaman atau pegunungan ke pantai atau sebaliknya, serta anda melakukan hal
yang sama dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan atau sebaliknya. Keadaan yang
demikian itu dalam kehidupan manusia termasuk aspek georafi.
Selanjutnya, apabila kita cermati ilmu geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi adalah
disiplin dari ilmu-ilmu sosial, sementara dalam kehidupan bermasyarakat tumbuh pula aspek
nilai, norma, bahasa, seni dan budaya merupakan kajian yang berbeda dengan ilmu sosial.
Namun, dengan kehadiran IPS keduanya dapat diintegrasikan. Oleh karena itu, muncullah
pertanyaan apakah IPS itu? Selanjutnya mari kita tarik pengertian bahwa ilmu pengetahuan
sosial atau ( IPS ) itu bukan disiplin ilmu melainkan suatu program pengajaran atau mata
pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-
ilmu sosial ( ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu ekonomi, dan ilmu sosiologi). Dan humaniora (
aspek norma, nilai, bahasa, seni, dan budaya).
1
Dari batasan tersebut muncullah pertanyaan “ mengapa IPS perlu dipelajari dan
diajarkan kepada peserta didik? ”. pengetahuan sosial itu sesungguhnya telah melekat dalam
diri setiap orang, dan tidak asing bagi kita semua. Pengetahuan sosial diperoleh secara
alamiah dari kehidupan sehari-hari, dan telah ada pada diri kita masing-masing. Namun, hal
tersebut belum cukup, mengingat kehidupan masyarakat dengan segala persoalannya itu
makin berkembang. Untuk menghadapi kehidupan yang demikian itu, pengetahuan sosial
yang diperoleh secara alamiah tadi tidak cukup, sehingga diperlukan pendidikan formal
khususnya pendidikan IPS di Sekolah menjadi tuntutan yang tidak dapaat diabaikan.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang dikutip dari modul 1, modul 2, dan modul 3 :
1. Bagaimana membina peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri
serta bagi masyarakat dan negara?
2. Mengidentifikasi peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu pengetahuan sosial dalam
KTSP IPS SD di kelas Rendah.
3. Mengidentifikasi peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu pengetahuan sosial dalam
KTSP IPS SD di kelas Tinggi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kebutuhan hidup manusia sebagai anggota masyarakat, tidak hanya terbatas pada
kebutuhan ekonomi melainkan juga meliputi kebutuhan penambahan pengetahuan dan ilmu
seperti yang anda lakukan saat ini. Tampa menambah pengetahuan dan ilmu, kehidupan kita
di masyarakat akan tersisihkan dalam arti terdesak oleh orang lain yang lebih tinggi
pengetahuan dan ilmunya.
Pengetahuan dan ilmu sangat membantu kita dalam memanfasatkan sumber daya bagi
kesejahteraan. Oleh karena itu, pengetahuan dan ilmu ini mengembangkan teknologi yang
membantu kita meningkatkan kesejahteraan tadi. Keterkaitan antara pengetahuan, ilmu, dan
teknologi dalam kehidupan masyarakat dewasa ini melahirkan ungkapan IPTEK sebagai
singkatan ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Aspek kehidupan ini merupakan ungkapan
kemampuan manusia memanfaatkan akal fikirannya dalam memenuhi tuntutan hidup
bermasyarakat. Aspek kehidupan tersebut, merupakan aspek budaya yang menjadi salah satu
ciri kemampuan ummat manusia yang berbeda dengan mahluk hidup nonmanusia.
Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah dasar dan pendidikan disiplin ilmu
seyogyanya memiliki landasan dalam pengembangannya, baik sebagai mata pelajaran
maupun pendidikan disiplin ilmu.
3
A. LANDASAN PENDIDIKAN IPS SEBAGAI PENDIDIKAN DISIPLIN ILMU
1. Landasan Filosofis
Landasan ini memberikan gagasan pemikiran mendasar yang digunakan untuk
menentukan apa objek kajian atau domain apa saja yang menjadi kajian pokok dan
dimensi pengembangan pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu.
4
B. LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN IPS SD
Guru IPS harus pandai memanfaatkan sumber-sumber informasi dari media massa
modern dan peralatan teknologi pembelajaran, tetapi tetap dalam koridor kurikulum yang
dipakai saat ini guru senantiasa mengikuti perkembangan dan perubahan-perubahan yang
terjadi.
Penetapan materi pendidikan IPS di SD yang akan diberikan kepada peserta didik
disusun dan direncanakan sedemikian rupa yang memperhatikan teori dan konsep serta
landasan filosofisnya. Kesemuanya itu tentu saja akan diarahkan pada tujuan yang telah
ditetapkan dalam pendidikan IPS di SD. Ketika dilakukan penyusunan kurikulum pendidikan
IPS di SD, langkah awalnya didasarkan pada penetapan landasan filsafat apa yang akan
digunakan.
5
C. LANDASAN OPERASIONAL PENDIDIKAN IPS SD
Melalui pendidikan dan pembelajaran IPS peserta didik diharapkan memiliki bakat dan
minat terhadap ilmu-ilmu sosial dan dapat memecahkan persoalan-persoalan yang real ketika
mereka tamat pada jenjang persekolahan tertentu dan dapat hidup berinteraksi dalam
lingkungan masyarakat sebagai insan pembangunan bangsa yang memiliki moral yang baik
dan mandiri. Keberhasilan pendidikan dan pengajaran IPS akan dapat memberikan kontribusi
yang besar terhadap pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keputusan menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006
tentang kurikulum tingkat satuan pendidikan yang mempunyai karakteristik tersendiri karena
kurikulum IPS yang mulai berlaku tahun pelajaran 2006 itu tidak menganut istilah pokok
bahasan, namun cukup simple yakni Standar kompetensi dan kompetensi dasar, hal ini jauh
lebih sederhana di bandingkan dengan kurikulum sebelumnya.
Berbeda halnya dengan kurikulum IPS 1994 materi pelajaran di tata secara lebih
terpadu dan lebih sederhana dari pada materi kurikulum IPS 1986 dan kurikulum IPS 1975
yang masih tampak berdiri sendiri, namun, dalam kurikulum IPS tahun 2006 terdapat dalam
standar kompetensi dari kelas 1 sampai kelas 6. Materi kurikulum IPS 1994 merupakan
korelasi antara berbagai ilmu atau disiplin ilmu.
Perbedaan kurikulum IPS SD Tahun 1994 dan kurikulum tahun 2006 (KTSP)
1. Kurikulum SD 1994
Dalam kurikulum SD 1994 Lebih menekankan hal-hal sebagai berikut :
a. Membaca, menulis dan berhitung
b. Mutan local
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
d. Wawasan lingkungan
e. Pengembangan nilai
f. Prngrmbangan keterampilan
6
2. Kurikulum SD Tahun 2006
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
lingkungannya
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan seni
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan Nasioanal dan kepentingan daerah.
7
a. Pelaksanaan Kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar yaitu
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa.
2. Belajar untuk memahami daan menghayati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Belajara untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,
kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab terbuka dan hangat dengan prinsip tut wuri
handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada ( di belakang memberikan
daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan
memberikan contoh dan teladan ).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan multi
media, sumber belajar dan teknologi yang memadai.
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya
serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan
kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh kompoenen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.
8
5. Struktur Kurikulum SD
9
B. ESENSI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) IPS SD
KELAS RENDAH
Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh mata pelajaran IPS yaitu agar peserta didik
memiliki kemampuan antara lain :
Fakta dan data merupakan pondasi bagi pengertian keilmuan. perkembangan ilmu-
ilmu sosial didasari oleh pengungkapan fakta dan data, konsep, generalisasi, teori dan hukum
secara skematis adalah sebagai berikut :
1. Peristiwa
2. Fakta ataau data
3. konsep.
4. Generalisasi
5. Teori
6. Hukum
10
Materi atau bahan kajian IPS Untuk kelas rendah
Nilai berbeda dengan sikap, nilai itu bersifat umum mempengaruhi perilaku sikap
seseorang terhadap jumlah objek dan terhadap orang. Nilai itu tidak berkenaan dengan
sesuatu yang khusus. Suatu nilai merupakan ukuran untuk menentukan apakah itu baik atau
benar, nilai juga menilik kelakuan seseorang. Orang mendapatkan nilai dari orang lain dalam
lingkungannya.
C. Contoh Keterkaitan antara Peristiwa, Fakta, Konsep Generalisasi, Nilai, Sikap dan
Keterampilan Intelektual, Personal, Sosial, dalam konteks Pendidikan IPS SD
Kelas Rendah.
Dalam rangka mencapai harapan itulah dalam kegiatan belajar ini dikemukakan salah satu
alternatif dari segi perancanaan, yaitu menampilkan contoh-contoh yang menunjukkan
adanya keterkaitan antara fakta, konsp, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan intelektual,
personal dan sosial dalam KTSP IPS SD khususnya kelas rendah.
11
Contoh-contoh itu dikaitkan dengan langkah-langkah pembelajaran agar dapat dipahami
bahwa muatan nilai, sikap dan keterampilan tidak akan terungkap jika tidak ditunjukkan
dalam aktivitas belajar mengajar secara nyata.
Muatan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dalam setiap topik perlu di
kembangkan dalam diskusi kelas.
Mubarok (2007) menjelaskan, bahwa satu hal yang sangat penting yang harus di
pertimbangkan dalam pendidikan IPS adalah segala tingkatan dan jenjang pendidikan adalah
pendidikan nilai atau pendidikan moral.
12
2. Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Personal, dan Sosial dalam
Kurikulum IPS SD 2006 Kelas Tinggi
Pada bagian awal pembahasan, telah di sampaikan penjelasan tambahan tentang nilai,
sikap, keterampilan intelektual/ kemapuan analisis, personal, dan sosial. Pada pembahasan ini
ditekankan kembali arti pentingnya pendidikan nilai, sikap dan keterampilan dalam konteks
pendidikan IPS menurut kurikulum 2006 khususnya di kelas tinggi. Berkenaan dengan nilai
dikemukakan tentang tahap-tahap perkembangan nilai serta cara mengungkapkan pemilihan
nilai oleh peserta didik melalui pengembangan kepribadian dalam pertanyaan tentang nilai.
Sementara penjelasan tentang keterampilan, ditunjukan bahwa keterampilan nilai hanya dapat
diraih melalui pengalaman belajar, oleh karena itu guru harus merencanakan kegiatan
pembelajaran ini dengan memperhatikan pengalaman belajar yang mengacu juga kepada
pencapaian keterampilan (baik intelektual, personal maupun sosial). Sebagai bahan feed back
bagi guru dibutuhkan tabel keterampilan intelektual, personal dan sosial yang dapat dilakukan
melalui observasi.
Contoh Keterkaitan antara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap dan
Keterampilan Intelektual/ Kemampuan Analisis, Personal, Sosial, dan Konteks
Pendidikan IPS SD Kelas Tinggi
Pada awal pembicaraan dalam kegiatan belajar ini telah dikemukakan bahwa
sesungguhnya antara peristiwa, sosial, fakta, konsep, generalisasi, serta nilai, sikap dan
keterampilan itu tidak dapat dipisahkan karena memang semua aspek tersebut terkait dalam
struktur pendidikan dan pengajaran IPS dalam pengembangan kurikulum di kelas, guru harus
memperhatikan hal ini, jika perlu kaitan tersebut dalam kegitan pembelajaran maka proses
pembelajaran yang kita kelola akan menjadi Verbalistis, sarana tujuan pencapian hasil belajar
akan berhenti pada aspek pengetahuan saja. Dalam hal ini, bukan tujuan pencapaian
pendidikan dan pengajaran IPS.
13
Pengembangan kurikulum yang melaksanakan prinsip tersebut diatas, selanjutnya akan
terlihat dari kegiatan pembelajaran di kelas. Di dalam praktek pembelajaranlah sesungguhnya
kenyataan adanya keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan
keterampilan itu akan tampak. Kemudian, juga perlu diperhatikan bahwa kurikulum tingkt
satuan pendidikan IPS SD tahun 2006 itu menuntut guru agar mampu melaksanakan
pembelajaran konsep, mengembangkan generalisasi, kemampuan menganalisis
mengintegrasikan nilai dan sikap, serta keterampilan dalam program pengajaran yang di
sampaikan kepada siswa.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Oleh sebab itu, mengaitkan unsur peristwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap
dan keterampilan harus dilihat dari segi kegiatan pembelajaraan yang dikelola guru IPS
tersebut.
B. SARAN
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini memang jauh dari kata sempurna, namun
setidaknya semoga dapat membantu anda selaku pembaca. Dan untuk itu demi ketercapaian
karya tulis/makalah ini yang lebih baik lagi maka kami mengharapkan kritik dan saran.
15
DAFTAR PUSTAKA
Al Lamri Ichas dkk. 2006 Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas.
Belen, S., Chairuddin, Maman Abdulrahman. 1990. Materi Pokok Pendidikan IPS I. Buku
Modul 11-8, Jakarta. Universitas Terbuka.
Bank, James A.1985 Teaching Strategies For The Social Studies: New York: Longman.
Schuncke, George M. 1998. Elementary Social Studies. New York: Mac Milan.
Womach, James, G. 1970. Discopering The Structur of Social Studies. New York: Benziger
Brother.
16