B. Referensi
Akhadiah, Sabarti dkk. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga
DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2003. Quantum Learning. Jakarta: Kaifa.
Nurkancana, Wayan dan Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha
Nasional
Sabri, Alisuf. 2007. Psikologi Pendidikan . Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya
Shaleh, Abdul Rahman. 2008. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta
: Kencana
Slamet. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta
Slamet, St.Y. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret Press.
Ramayulis. 1994. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
C. Definisi Konseptual
Minat baca adalah kecenderungan sikap yang ditunjukkan dengan melakukan
aktivitas membaca dilakukan dengan perasaan senang dan dianggap penting dan berguna.
Sedangkan Menulis adalah serangkaian kegiatan untuk menuangkan ide ke dalam bentuk
tulisan dengan melalui tahapan – tahapan menulis yang berfungsi untuk menyampaikan
gagasan.
D. Definisi Operasional
Minat baca adalah kecenderungan sikap yang ditunjukkan dengan
melakukan aktivitas membaca dilakukan dengan perasaan senang dan dianggap penting dan
berguna. Indikator minat baca meliputi (1) perasaan senang,(2) pemusatan perhatian, (3)
penggunaan waktu, (4) motivasi untuk membaca, (5) emosi dalam membaca, dan (6) usaha
untuk membaca. Menulis adalah serangkaian kegiatan untuk menuangkan ide ke dalam
bentuk tulisan dengan melalui tahapan – tahapan menulis yang berfungsi untuk
menyampaikan gagasan.
Pernyataan Jumlah
No. Komponen Indikator
Positif Negatif Butir
1. Pemusatan Mampu melaksanakan 1,2,3 4,5 5
perhatian kegiatan membaca secara
fokus
Mampu melaksanakan 6,7,8 9,10 5
kegiatan secara aktif di
kelas
2. Penggunaan Mampu menggunakan 11, 12, 13 14, 15 5
Waktu waktu secara efektif
3. Motivasi Mampu mengatasi 16, 17, 18 19, 20 5
Membaca hambatan membaca
Mampu mengutamakan 21, 22, 23 24, 25 5
membaca dari pekerjaan
lain
Mampu menunjukkan 26, 27, 28 29, 30 5
prestasi belajar
4. Emosi dalam Mampu menyimpulkan 31, 32, 33 34, 35 5
membaca hasil dari membaca
Mampu memberikan 36, 37, 38 39, 40 5
tanggapan terhadap buku
yang dibaca
Mampu melaksanakan 41. 42, 43 44, 45 5
kegiatan dengan rasa
senang tanpa
keterpakasaan
5. Usaha untuk Mampu memiliki buku 46, 47, 48 49, 50 5
membaca bacaan
Mampu meminjam buku 51, 52 53, 54 4
bacaan
Jumlah Butir 33 21 54
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk pernyataan positif (melakukan) selalu
skornya 4, setuju skornya 3, kurang setuju skornya 2, dan tidak setuju skornya 4. Skor untuk
pernyataan negatif (tidak melakukan) sangat setuju skornya 1, setuju skornya 2, kurang setuju
skornya 3, dan tidak setuju skornya 4. Dengan jumlah 55 butir, instrumen minat baca
mencapai skor maksimum 216.
Tabel tersebut sebagai penentu acuan kriteria dan skala A, B, C, D, dan E sebagai
level penafsiran hasil minat baca siswa. Level A berarti minat baca siswa kategori sangat
tinggi, level B berarti minat baca siswa kategori tinggi, level C berarti minat baca siswa
kategori cukup, level D berarti minat baca siswa kategori rendah, dan level E berarti minat
baca siswa kategori sangat rendah.
2. Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi
2.1 Kisi – Kisi Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi
Aspek Sub Aspek Deskriptor
Isi Karangan Kesatuan Isi Argumen memiliki kesatuan isi yang
Argumentasi baik jika keseluruhan isi argumen
harus membentuk satu kesatuan utuh.
Semua pernyataan dalam argumen
mengacu pada gagasan poko
Kelengkapan Isi Mengandung grounds, claim,
warrant, supprot, dan modal qualifier
Teknik Definisi Argumen diwujudkan dengan
pengembangan menggunakan wujud barang atau
argumen klasifikasi dan ditandai dengan
preposisi merupakan, iadalah,
adalah
Genus Argumen diwujudkan dengan
menggunakan perposisi contohnya,
seperti, misalnya
Sebab akibat Argumen menggunakan preposisi
oleh karena itu, sehingga
Keadaan Memberikan situasi yang serba
terpaksa membenarkan tindakannya
Persamaan Argumen menyatakan kesamaan
antara dua barang atau hal
Perbandingan Argumen berisi satu dari hal yang
dibandingkan
Pertentangan Argumen mengandung dua unsur
situasi yang bertentangan
Kesaksian dan Argumen didasarkan pendapat atau
autoritas ucapan seseorang
Gaya Klimaks Argumen mengandung urutan
pengungkapan pikiran – pikiran yang setiap kali
argumen meningkat kepentingan dari gagasan
– gagasan sebemunya
Antiklimaks Argumen yang dikemukakan dari
gagasan yang terpenting ke gagasan
yang kurang penting
Pararelisme Argumen yang dikemukakan
menggunakan kata atau frasa yang
menduduki fungsi yang sama dalam
bentuk gramatikal yang sama
Antitesis Argumen mengandung gagasan –
gagasan yang berentangan, ditandai
dengan penggunaan kata – kata atau
kelompok kata yang berlawanan
Repetisi Argumen menggunakan perulangan
bunyi, suku kata, kata atau bagian
kalimat yang dianggap penting
Majas Argumen yang dikemukakan
menggunakan majas
Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk
1. Berilah tanda (√) pada salah satu pilihan yang kamu anggap sesuai dengan keadaanmu
yang sebenarnya.
2. Apapun jawaban yang kamu berikan tidak mempengaruhi nilai pelajaran kamu di sekolah.
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
JAWABAN
No PERNYATAAN
SS S KS TS
1. Saya selalu membaca secara seksama.
2. Jika ada buku-buku sastra baru, saya akan
segera membacanya.
3. Saya suka jika dimintai pendapat teman
ketika saya membaca.
4. Saya tidak suka jika teman saya
mengganggu ketika saya membaca.
5. Saya terkadang tidak mengetahui sesuatu
hal yang penting dari bacaan tersebut.
6. Saya bersedia membacakan teks di depan
kelas tanpa di suruh.
7. Guru selalu menyuruh teman lain ketika
membaca.
8. Saya selalu memberikan pendapat tentang
buku yang saya baca.
9. Saya kurang bersemangat ketika guru
menyuruh saya membaca di depan kelas.
10. Saya kurang bersedia jika guru meminta
saya untuk menceritakan buku yang saya
baca.
11. Dalam sehari paling tidak saya bisa
membaca minimal satu buku.
12. Di waktu luang lebih baik membaca buku
daripada bermain.
13. Di waktu liburan saya tetap membaca
buku.
14. Ketika membaca saya lupa bersosialisasi
dengan teman.
15. Pada saat membaca, saya cenderung
mengabaikan kegiatan lain.
16. Saya dapat mengatasi gangguan di sekitar
saya ketika saya membaca.
17. Saya dapat berkonsentrasi dengan baik
dalam lingkungan yang bising.
18. Saya dapat melakukan hal lain meskipun
saya membaca.
19. Saya tidak dapat berkonsentrasi jika
suasana ramai.
20. Saya tidak dapat membaca jika pikiran
saya tidak tenang.
21. Saya lebih suka membaca daripada
mengerjakan tugas.
22. Saya lebih suka membaca daripada
bermain dengan teman.
23. Jika ada tugas sekolah yang berhubungan
dengan membaca akan saya selesaikan
lebih dahulu daripada tugas-tugas lain.
24. Mengikuti ekstrakurikuler itu lebih
menyenangkan daripada membaca.
25. Saya bosan dengan genre buku yang saya
baca.
26. Saya selalu mendapat nilai yang baik
ketika tes membaca.
27. Saya selalu ditunjuk guru untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan isi
bacaan.
28. Saya dapat membantu teman ketika
menemukan kesulitan.
29. Saya tidak pernah memikirkan peringkat
berapa di kelas dalam hal membaca.
Nama Siswa :
Judul :
Keterangan :
Skor 1 : tidak tepat
Skor 2 : kurang tepat
Skor 3 : tepat