Telaah angket
Aspek Materi
Dalam angket ini, sudah menentukan indikator-indikator yang bersesuaian terkait minat
baca dari pribadi siswa, sehingga indikator dapat berperan penting dalam proses
pengujian.
Aspek Bahasa
Istilah-istilah atau penggunaan bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan tingkat
berpikir siswa, sehingga memudahkan siswa dalam mengisinya
Didalam angket tidak tertera penggunaan dua kata negatif yang menyebabkan
pemborosan dalam penggunaan kata-kata
Aspek Konstruksi
Pada angket yang kami telaah sudah memuat pengantar yang berisi petunjuk pengisian
angket
2. Gunakan garis untuk menunjukan letak jawaban seharusnya
Angket tersebut sudah menggunakan garis pada setiap halamannya untuk menunjukkan
letak jawaban seharusnya
Pernyataan-pernyataan yang ada didalam angket tersebut sudah merupakan inti dari apa
yang ingin disampaikan
Pernyataan yang termuat dalam angket tersebut hanya memiliki satu makna yang tersirat
sehingga dapat dipahami dan dimengerti dengan baik
INSTRUMEN SKALA PENILAIAN SIKAP
MINAT BACA SISWA DAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA
Rumusan Masalah
Rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini yaitu bagaimana hubungan minat
baca siswa terhadap kemampuan menulis paragraf argumentasi.
Selanjutnya, Sabri (2007:84) minat (interest) adalah suatu kecenderungan untuk selalu
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Sedangkan, menurut Doyles
Fryer dalam Nurkancana dan Sumartana (1986:229) menyatakan bahwa minat (interest)
adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir perasaan
senang pada individu.
Crow dan Crow dalam Ramayulis (1994:175) mengatakan bahwa minat itu diartikan
sebagai kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberikan perhatian kepada
seseorang, sesuatu, atau kepada aktivitas – aktivitas tertentu.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Kemampuan
menulis merupakanperwujudan bentuk komunikasi secara tidak langsung, tidak langsung
bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekspresif. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan
(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya (Suparno dan Yunus,
2008: 1.3).
DePorter dan Hernacki (2003: 179) menjelaskan bahwa menulis adalah aktivitas
seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri
(logika). Dalam hal ini yang merupakan bagian logika adalah perencanaan, outline, tata
bahasa, penyuntingan, penulisan kembali, penelitian, dan tanda baca. Sementara itu yang
termasuk bagian emosional ialah semangat, spontanitas, emosi, warna, imajinasi, gairah, ada
unsur baru, dan kegembiraan.
Faktor yang mempengaruhi minat baca siswa menurut Crow dan Crow (dalam Shaleh
dan Wahab, 2004: 264 – 265) yaitu (1) dorongan dari dalam individu, (2) motif sosial, dan
(3) emosional. Doongan dari dalam individu diwujudkan dengan rasa ingin tahu siswa yang
membangkitkan minat baca siswa dalam membaca. Motif sosial diwujudkan dengan aktivitas
yang di dukung oleh lingingan sekitar siswa. Emosional diwujudkan dengan perasaan siswa
ketika membaca.
Crow dan Crow (dalam Shaleh dan Wahab, 2004: 264 – 265) menyebutkan indikator
minat baca meliputi (1) perasaan senang,(2) pemusatan perhatian, (3) penggunaan waktu, (4)
motivasi untuk membaca, (5) emosi dalam membaca, dan (6) usaha untuk membaca.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan minat baca adalah kecenderungan sikap
yang ditunjukkan dengan melakukan aktivitas membaca dilakukan dengan perasaan senang
dan dianggap penting dan berguna. Indikator minat baca meliputi (1) pemusatan perhatian,
(2) penggunaan waktu, (3) motivasi untuk membaca, (4) emosi dalam membaca, dan (5)
usaha untuk membaca.
B. Referensi
Akhadiah, Sabarti dkk. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga
DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2003. Quantum Learning. Jakarta: Kaifa. Nurkancana,
Wayan dan Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha
Nasional
Sabri, Alisuf. 2007. Psikologi Pendidikan . Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya
Shaleh, Abdul Rahman. 2008. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta
: Kencana
Slamet. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta
C. Definisi Konseptual
Minat baca adalah kecenderungan sikap yang ditunjukkan dengan melakukan
aktivitas membaca dilakukan dengan perasaan senang dan dianggap penting dan berguna.
Sedangkan Menulis adalah serangkaian kegiatan untuk menuangkan ide ke dalam bentuk
tulisan dengan melalui tahapan – tahapan menulis yang berfungsi untuk menyampaikan
gagasan.
D. Definisi Operasional
Minat baca adalah kecenderungan sikap yang ditunjukkan dengan
melakukan aktivitas membaca dilakukan dengan perasaan senang dan dianggap penting dan
berguna. Indikator minat baca meliputi (1) perasaan senang,(2) pemusatan perhatian, (3)
penggunaan waktu, (4) motivasi untuk membaca, (5) emosi dalam membaca, dan (6) usaha
untuk membaca. Menulis adalah serangkaian kegiatan untuk menuangkan ide ke dalam
bentuk tulisan dengan melalui tahapan – tahapan menulis yang berfungsi untuk
menyampaikan gagasan.
Pernyataan Jumlah
No. Komponen Indikator
Positif Negatif Butir
1. Pemusatan Mampu melaksanakan 1,2,3 4,5 5
perhatian
kegiatan membaca secara
fokus
Mampu melaksanakan 6,7,8 9,10 5
keterpakasaan
5. Usaha untuk Mampu memiliki buku 46, 47, 48 49, 50 5
membaca bacaan
Mampu meminjam buku 51, 52 53, 54 4
bacaan
Jumlah Butir 33 21 54
Petunjuk :
penggunaan angket minat baca. Secara rinci, petunjuk penggunaan angket minat baca
mencakup (1) petunjuk umum, (2) petunjuk penyekoran, dan (3) petunjuk penggunaan.
1) Petunjuk Umum
Beberapa petunjuk pengunaan instrumen angket minat baca diuraikan sebagai
berikut :
a) Karakteristik siswa sasaran adalah siswa SMA.
b) Angket diberikan dengan diawali petunjuk bahwa tidak ada hubungan pengisian minat
baca ini dengan nilai sehingga perlu dijawab jujur sesuai dengan kondisi yang dimiliki.
c) Siswa mengerjakan sesuai waktu yang ditentukan yaitu selama 1 jam pelajaran (45
menit).
2) Petunjuk Penyekoran Instrumen Minat Baca
Instrumen minat baca sebagai hasil penyempurnaan sejumlah 54 butir. Penyekoran
dilakukan sesuai tabel berikut :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk pernyataan positif (melakukan) selalu
skornya 4, setuju skornya 3, kurang setuju skornya 2, dan tidak setuju skornya 4. Skor untuk
pernyataan negatif (tidak melakukan) sangat setuju skornya 1, setuju skornya 2, kurang setuju
skornya 3, dan tidak setuju skornya 4. Dengan jumlah 55 butir, instrumen minat baca
mencapai skor maksimum 216.
Tabel tersebut sebagai penentu acuan kriteria dan skala A, B, C, D, dan E sebagai
level penafsiran hasil minat baca siswa. Level A berarti minat baca siswa kategori sangat
tinggi, level B berarti minat baca siswa kategori tinggi, level C berarti minat baca siswa
kategori cukup, level D berarti minat baca siswa kategori rendah, dan level E berarti minat
baca siswa kategori sangat rendah.
2. Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi
2.1 Kisi – Kisi Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi
Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk
1. Berilah tanda (√) pada salah satu pilihan yang kamu anggap sesuai dengan keadaanmu
yang sebenarnya.
2. Apapun jawaban yang kamu berikan tidak mempengaruhi nilai pelajaran kamu di sekolah.
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
JAWABAN
No PERNYATAAN
SS S KS TS
1. Saya selalu membaca secara seksama.
2. Jika ada buku-buku sastra baru, saya akan
segera membacanya.
3. Saya suka jika dimintai pendapat teman
ketika saya membaca.
4. Saya tidak suka jika teman saya
mengganggu ketika saya membaca.
5. Saya terkadang tidak mengetahui sesuatu
hal yang penting dari bacaan tersebut.
6. Saya bersedia membacakan teks di depan
kelas tanpa di suruh.
7. Guru selalu menyuruh teman lain ketika
membaca.
8. Saya selalu memberikan pendapat tentang
buku yang saya baca.
9. Saya kurang bersemangat ketika guru
menyuruh saya membaca di depan kelas.
10. Saya kurang bersedia jika guru meminta
saya untuk menceritakan buku yang saya
baca.
11. Dalam sehari paling tidak saya bisa
membaca minimal satu buku.
12. Di waktu luang lebih baik membaca buku
daripada bermain.
13. Di waktu liburan saya tetap membaca
buku.
14. Ketika membaca saya lupa bersosialisasi
dengan teman.
15. Pada saat membaca, saya cenderung
mengabaikan kegiatan lain.
16. Saya dapat mengatasi gangguan di sekitar
saya ketika saya membaca.
17. Saya dapat berkonsentrasi dengan baik
dalam lingkungan yang bising.
18. Saya dapat melakukan hal lain meskipun
saya membaca.
19. Saya tidak dapat berkonsentrasi jika
suasana ramai.
20. Saya tidak dapat membaca jika pikiran
saya tidak tenang.
21. Saya lebih suka membaca daripada
mengerjakan tugas.
22. Saya lebih suka membaca daripada
bermain dengan teman.
23. Jika ada tugas sekolah yang berhubungan
dengan membaca akan saya selesaikan
bacaan.
28. Saya dapat membantu teman ketika
menemukan kesulitan.
29. Saya tidak pernah memikirkan peringkat
berapa di kelas dalam hal membaca.
Nama Siswa :
Judul :
Keterangan :
Skor 1 : tidak tepat
Skor 3 : tepat