Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

BAHASA INDONESIA
“TEKNIK MEMBACA“

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 5

Winda nirmala (202252143)


Anggun (202252016)
Melinda (202252179)
Auditsah (202252182)
Nela cahyati (202252054)
M.eksi afdhal (202252074)
Jufril pratama putra (202252021)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER BINA BANGSA KENDARI
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala RahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk ke depannya saya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin makin banyak kekurangan
dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN MEMBACA
2.2 STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA
3.3 PENERAPAN TEKNIK MEMBACA SQ3R

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Sekarang ini banyak orang memerlukan informasi sebanyak mungkin
dalam waktu yang singkat, sehingga segala perubahan yang sangat cepat dapat
diketahui segera. Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang sedang
dialami sekarang ini, dari permasalahan ini harga selalu berubah dengan cepat.
Informasi semacam itu dapat segera diketahui baik dari media elektronik, seperti
televisi, radio, internet, atau media cetak seperti majalah, koran dan sebagainya.
Secara tidak langsung informasi tersebut dirasakan merupak kebutuhan utama.
Salah satu penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah
melalui bacaan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan
membaca dan kemampuan-kemampuan penunjang lainnya, misalnya kemampuan
berbahasa
Membaca salah satu keterampilan dalam berbahasa yang perlu diperhatikan.
Terampil membaca menjadikan siswa memahami dengan baik semua materi
pelajaran yang diajarkan. Hal ini menandakan bahwa pelajaran membaca pada
bidang studi bahasa Indonesia harus mendapat perhatian yang lebih besar.
Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa,
memegang peranan penting dalam pengajaran bahasa indonesia. Dikatakan
penting karena, selain pelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan
membaca adalah salah satu alat yang sangat ampuh untuk memperoleh berbagai
macam informasi tertentu, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh
karena itu, membaca adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat maju. Demikian
pula dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat berpengaruh terhadap
prestasi.pembaca lebih cepat menguasai keseluruhan isi bahan bacaan tersebut
dalam waktu yang relatif singkat.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teknik membaca SQ3R ?
2. Bagaimanakah penerapan Teknik Membaca SQ3R ?
Tujuan
1. Menjelaskan Teknik Membaca SQ3R.
2. Penerapan Teknik Membaca SQ3R.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Membaca

Membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa merupakan


suatu masalah yang mendapat banyak perhatian dalam kehidupan manusia.
Perhatian ini berakar kepada kresadaran akan pentingnya arti, nilai, dan fungsi
membaca dalam kehidupan bermasyarakat. Hal inilah yang menyebabkan
beraneka ragamnya pengertian membaca.
Membaca adalah pengucapan kata-kata dan perolehan kata dari bahan cetakan.
Kegiatan ini melibatkan analisis dan pengorganisasian berbagai keterampilan
yang kompleks, termasuk di dalamnya pelajaran, pemikiran, pertimbangan,
perpaduan, dan pemecahan masalah yang berarti menimbulkan penjelasan
informasi bagi pembaca.
Tarigan (1985 : 32) memberiakan pengertian membaca sebagai berikut,
“ Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
kata;kata atau bahan tulis dan memetik serta memahami arti yang terkandung
didalam bahan yang tertulis.”
Selanjutnya Soedarsono (1993: 4) mengemukakan bahwa membaca adalah
“aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang
terpisah-pisah, meliputi: orang harus menggunakan pengertian, khayalan, dan
mengamati dan mengingat-ingat.”
Berdasarkana uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses
berpikir yang termasuk di dalamnya memahami, menceritakan menafsirkan arti
dari lambang-lambang tertulis dengan melibatkan penglihatan, gerak mata,
pembicaraan batin, dan ingatan.

Strategi Pembelajaran Membaca


Pembelajaran membaca di sekolah menekankan pada tujuan pemahaman,
penyerapan pemerolehan kesan dan pesan atau gagasan yang tersurat. Untuk
tujuan tersebut seorang siswa harus dapat mengenali kata demi kata, pemahaman
kelompok kata atau frasa, kalusa, kalimat atau teks secara keseluruhan. Kegiatan
membaca dilaksanakan di sekolah melibatkan pemikiran, penataran, emosi dan
disesuaikan dengan tema dan jenis bacaan yang dihadapinya.
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “strategia” berarti ilmu siasat
(perang), akal . Kamus Besar bahasa Indonesia (2004) mengartikan strategi
sebagai (1) ilmu siasat perang, (2) siasat perang, (3) bahasa percakapan akal (tipu
muslihat) untuk mencapai sesuatu maksud. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu landasan pendekatan. Strategi
mengajar adalah siasat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Strategi
menghasilkan pendekatan. Pendekatan melahirkan metode yang membuat
teknik. Ketiga bagian ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Strategi pembelajaran adalah tindakan guru melaksanakan rencana
mengajar. Usaha guru dalam menggunakan variabel pembelajaran (tujuan, bahan,
metode, alat, dan evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Suatu pembelajaran dikatakan efektif dan efisien, apabila
unsur pendukung belajar dapat diintegrasikan ke dalam suatu wadah yang dapat
menjalin aspek-aspek secara bersama-sama dalam rangkaian yang berurutan.
Pelaksanaan pembelajaran menekankan perubahan tingkah laju melalui hubungan
timbal balik antara guru dengan siswa.
Adapun strategi yang dibuat oleh guru sebelum proses belajar-mengajar
haruslah meliputi pendekatan metode, dan teknik. Pendekatan adalah
kebijaksanaan dalam melaksanakan pembelajaran yang memberikan arah dan
corak. Pendekatan dalam pembelajaran bahasa berkaitan dengan teori-teori
tentang hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa sebagai landasan pembelajaran
bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatik, metode bersifat prosedural, artinya
penerapan suatu metode dalam pembelajaran materi bahasa Indonesia.
Pendekatan yang dipoergunakan dalam proses belajar-mengajar membaca
di sekolah adalah pendekatan komunikatif dan integratif. Tercapainya tujuan
pembelajaran tergantung efektif tidaknya metode yang dipergunakan guru dalam
proses pembelajaran membaca tersebut. Teknik pembelajaran dapat dilihat ketika
proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung. Terjadinya komunikasi antara
guru dan siswa adalah interaksi yang normal Teknik permbelajaran keterampilan
berbahasa dapat berhasil apabila memenuhi syarat seperti menarik, terarah, dan
memancing ide siswa, serta mudah dipahami.

Penerapan Teknik Membaca SQ3R


Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh Prancis P. Robinson tahun
1941, merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan orang. SQ3R
merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2)
Question, (3) Read, (4) Recite atau Recall, dan (5) Review. Dalam sistem SQ3R
ini sebelum membaca terlebih dahulu kata survey bacaan untuk mendapatkan
gagasan umum yang akan kita baca. Lalu mengajukan dengan berbagai
pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam
bacaan tersebut kita akan lebih mudah memahami bacaan dan selajutnya dengan
mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita
akan mengusai, mengingat lebih lama.
Menurut para ahli, dalam memperlancar proses membaca, seorang
pembaca harus memiliki modal, yaitu pengetahuan dan pengalaman, kemampuan
berbahasa, pengetahuan tentang teknik membaca (Nurhadi, 1987:123).
Tampubolon (1987:165) menyampaikan bahwa sebelum membaca jenis
buku perlu diketahui jenis buku, karena akan membantu kita dalam membuat
dugaan tentang isi buku dan dalam menentukan sikap dan cara membacanya,
struktur buku juga perlu diketahui, karena pengetahuan ini juga dapat membantu
dalam pemahaman pikiran-pikiran yang dikemukakan oleh pengarang dan
bermanfaat dalam menemukan informasi-informasi tertentu tentang buku itu.
Dari dua pendapat tersebut sangat jelas cenderung kepada teknik
membaca sebagai alat, alat yang dapat digunakan dalam mencerna bahan tulisan.
Realisasinya berupa seperangkat keterangan keterampilan untuk mengolah setiap
aspek bacaan menjadi sesuatu bacaan yang bermakna bagi pembaca.
Secara garis besar Nurhadi (1987:128) menyampaikan bahwa tentang
teknik membaca itu meliputi: (1) pengetahuan tentang aspek-aspek keterampilan
membaca, (2) pengetahuan tentang teknik membaca cepat, dan (3) pengetahuan
tentang membaca telaah ilmiah. Pengetahuan tentang membaca ilmiah meliputi
pengetahuan tentang teknik-teknik membaca telaah terhadap buku-buku ilmiah,
salah satunya adalah teknik SQ3R.
Teknik pengajaran membaca yang digunakan kelas tinggi ialah metode
telaah tugas atau SQ3R sesuai dengan namanya, teknik ini merupakan singkatan
dari setiap tahap masing-masing langkah yang harus dilalui oleh seorang
pembaca buku-buku ilmiah secara intensif. Tahapan-tahapan itu meliputi Survey,
Question, Read, Recite, and Review.

1. Survey
Sebelum terjun membaca, sediakan waktu beberapa menit untuk
mengenal keseluruhan anatomi buku, caranya dengan membuka-buka buku
secara cepat dan keseluruhan yang langsung tampak mata. Yang dimaksud
anatomi buku meliputi (1) bagian Preliminaris, Daftar Isi, daftar Tabel, dan
pendahuluan, (2) bagian isi buku (bagaimana buku tersebut ditata) apakah
terbagi dalam bab-bab yang disertai bagian bab yang lebih kecil? Apakah
setiap bab disertai dengan kesimpulan-kesimpulan? Apakah setiap bab
disertai dengan pertanyaan-pertanyaan? (3) bagian akhir buku (Apakah pada
bagian akhir buku ada bab khusus yang berisi kesimpulan? Apakah disertai
dengan daftar pustaka?. Kesemuanya harus diteliti dengan sekilas, minimal
untuk mengenal seberapa tinggi tingkat kepercayaan buku tersebut.
2. Question
Susunlah sejumlah pertanyaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
judul dan sub judul buku. Tujuannya untuk mengarahkan pikiran pada
bidang yang akan dimasuki agar pembaca bersikap aktif dalam membaca dan
tidak hanya mengikuti saja pada apa yang dikatakan pengarang. Kalau perlu
bersikap ragu atau mengingkari apa yang dikatakan pengarang sambil nanti
melihat buktinya.

3. Read
Setelah melewati tahp survey dan timbul beberapa pertanyaan yang
Anda harapkan akan mendapat jawaban di bacaan yang Anda hadapi.
Langkah berikutnya adalah read (membaca). Jadi, membaca itu bukan
langkah pertama atau satu-satunya langkah untuk mengetahui bacaan. Cara
membaca pun bukan membaca seperti novel, hanya mengukut apa yang
sedang berlangsung melainkan secara kritis.
Pada tahap ini konsentrasi pada penguasaan ide pokok serta detail yang
penting yang mendukung ide pokok. Perlambat cara membaca Anda di
bagian-bagian yang penting atau yang Anda anggap sulit percepat kembali
pada bagian-bagian yang tak penting atau telah anda ketahui.

Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Jangan membuat catatan-catatan. Ini akan memperlambat Anda
dalam membaca.
2. Jangan membuatr tanda-tanda seperti garis bawah pada kata
maupun frase tertentu bisa jadi setelah Anda selesai membaca membaca
acak kali ternyata Anda salah memilihnya. Kalau memang ada yang
menarik atau Anda anggap penting cukup beri tanda silang dipinggir
halaman dulu. Untuk kemudian dapat dicek kembali.
Pada tahap ini konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokoknya
serta mengetahui detail yang penting, serta perhatikan kata-kata kunci,
gagasan utama, dan kesimpulan-kesimpulan yang dibuat pengarang. Jika
perlu garis bawahilah hal-hal yang penting.

3. Recite
Setalah selesai membaca suatu bagian, berhentilah sejenak. Dan
cobalah menjawab perrtanyaan-peertanyaan bagian itu atau menyebutkan
hal-hal penting dari bab itu. Anda dapat membuat catatan seperlunya. Jika
masih mengalami kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sebelum
menginjak langkah selanjutnya, pastikan empat langkah itu. Anda jalani
dengan benar, sekalipun bahan itu mudah dimengerti, tahap mengutarakan
kembali hal-hal penting itu jangan dilewatkan agar tidak mudah kita
lupakan. Berapa lama untuk tahap ini? Anda perlu menyediakan waktu
setelah dari membaca. Hal ini bukan merupakan pemborosan waktu,
melainkan memang diperlukan untuk tahap ini, justru pembaca yang hanya
membaca sekedar membaca itu memboroskan waktu. Sekalipun mereka
mengerti apa yang dibaca, tetapi akan segera melupakannya

4. Review
Melihat kembali keseluruhan isi buku. Maksudnya bukan membaca
serta meneliti untuk kedua kalinya, melainkan bacalah kembali hal-hal yang
kita beri tanda. Terutama hal-hal yang garis bawahi, bertujuan melihat
barang kali ada hal-hal yang terlewatkan. Dapatkah kiranya kita membuat
skema isi buku dan tema keseluruhannya? Juga bagaimana penilaian kita
terhadap buku yang baru saja kita baca? (Nurhadi, 1987:131).
Dari penjelasan di atas, bahwa model pembelajaran membaca
pemahaman dengan model SQ3R lebih mengarah pada kegiatan siswa, guru
hanya memberi tugas kepada siswanya untuk menelaah suatu buku dan
memberikan kepada siswa tentang cara memahami isi buku tersebut yang
kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan >sebagai evaluasi untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam memahami wacana yang telah
dilakukan tersebut.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada makalah di atas dapat disimpulan sebagai berikut :

1. Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya


memahami, menceritakan menafsirkan arti dari lambang-lambang tertulis
dengan melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, dan ingatan.

2. Pengajaran membaca di sekolah atau pun di masyarakat luar memegang


peranan penting dalam meningkatkan prestasi para pembaca tersebut. Oleh
karena itu, perlunya pembinaan dan pengembangan, serta perhatian khusus
pada Guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca
siswa ataupun masyarakat luar.
3. Penerapan Teknik Membaca SQ3R ini merupakan proses membaca
yang terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2) Question, (3) Read, (4) Recite
atau Recall, dan (5) Review. Sebelum membaca terlebih dahulu disurvey
bacaan untuk mendapatkan gagasan umum yang akan kita baca. Lalu
mengajukandengan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya
kita harapkan terdapat dalam bacaan tersebut, kita akan lebih
mudah memahami bacaan dan selajutnya dengan mencoba mengutarakan
dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan mengusai,
mengingat lebih lama.

Saran

Semoga dalam makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan kita


yang belum kita ketahui bersama dan tingkatkan prestasi kita dengan
menumbuhkan keinginan kita untuk membaca sehinggah bisa membantu kita
dalam mendapat pembelajaran yang berarti dan bisa berguna untuk masa
depan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Soedarsono. 1993. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.
Tampubolon, D.P. 1990. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan
Efisien. Bandung : Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa.


Wiryodijoyo, Suwarsono. 1989. Membaca Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta :
Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai