Dosen Pengampu:
Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
pembelajaran interaktif yang dibimbing oleh Pak Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.
Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku
maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada
tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak
saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................
1.3 TUJUAN.........................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Pembelajaran Efektif..........................................................................................
2.2 Pengertian Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran...............................................
2.3 Fungsi Komunikasi dengan Media dalam Pembelajaran.........................................
2.4 Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran..................................................................
2.5 Karakteristik Pembelajaran yang Efektif...................................................................
2.6 Suasana Pembelajaran Efektif.....................................................................................
2.7 Upaya Memelihara Kondisi dan Suasana Belajar yang Efektif..............................
2.8 Cara Mengajar yang Efektif........................................................................................
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari upaya
peningkatan kualitas pendidikan yang sekarang ini sedang menjadi sorotan dan harapan
banyak orang di Indonesia. Wujud dari proses pendidikan yang paling riil terjadi di
lapangan dan bersentuhan langsung dengan sasaran adalah berupa kegiatan belajar
mengajar pada tingkat satuan pendidikan. Kualitas kegiatan belajar mengajar atau
sering disebut dengan proses pembelajaran tentu saja akan berpengaruh terhadap mutu
pendidikan yang output-nya berupa SDM.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami hakikat pembelajaran efektif.
2. Mengetahui dan memahami pengertian, unsur, pola dan macam-macam
komunikasi dalam pembelajaran.
3. Mengetahui dan memahami fungsi komunikasi dengan media dalam
pembelajaran.
4. Mengetahui dan memahami komunikasi yang efektif dalam pembelajaran.
5. Mengetahui dan memahami karakteristik pembelajaran yang efektif.
6. Mengetahui dan memahami suasana pembelajaran yang efektif.
7. Mengetahui dan memahami upaya memelihara kondisi dan suasana belajar
yang efektif.
8. Mengetahui dan memahami cara mengajar yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang
dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan
umpan balik yang positif oleh mahasiswa. Komunikasi efektif dalam pembelajaran
harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh
seorang dosen. Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan
suatu keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta
belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung
dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang memegang kendali kelas,
maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak
pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar dalam mengemban tanggung jawab
tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini.
Selain untuk menyajikan pesan, sebenarnya ada beberapa fungsi lain yang dapat
dilakukan oleh media. Namun jarang sekali ditemukan seluruh fungsi tersebut dipenuhi
oleh media komunikasi dalam suatu sistem pembelajaran. Sebaliknya suatu program
media tunggal seringkali dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Fungsi-fungsi
tersebut antara lain :
2.3.1 Memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar
Pada permulaan pembelajaran, siswa perlu diberi tahu tentang pengetahuan yang
akan diperolehnya atau keterampilan yang akan dipelajarinya. Kepada siswa harus
dipertunjukkan apa yang diharapkan darinya, apa yang harus dapat ia lakukan untuk
menunjukkan bahwa ia telah menguasai bahan pelajaran dan tingkat kesulitan yang
diharapkan. Untuk pembelajaran khususnya yang menampilkan gerak dapat
mempertunjukkan kinerja (performance) yang harus dipelajari siswa. Dengan demikian
dapat menjadi model perilaku yang diharapkan dapat dipertunjukkannya pada akhir
pembelajaran.
2.3.2 Memotivasi siswa
Salah satu peran yang umum dari media komunikasi adalah memotivasi siswa.
Tanpa motivasi, sangat mungkin pembelajaran tidak menghasilkan belajar. Usaha untuk
memotivasi siswa seringkali dilakukan dengan menggambarkan sejelas mungkin
keadaan di masa depan, di mana siswa perlu menggunakan pengetahuan yang telah
diperolehnya. Jika siswa menjadi yakin tentang relevansi pembelajaran dengan
kebutuhannya di masa depan, ia akan termotivasi mengikuti pembelajaran. Media yang
sesuai untuk menggambarkan keadaan masa depan adalah media yang dapat
menunjukkan sesuatu atau menceritakan (tell) hal tersebut. Bila teknik bermain peran
digunakan (seperti lawak atau drama), pengalaman yang dirasakan siswa akan lebih
kuat. Film juga seringkali diproduksi dan digunakan untuk tujuan motivasi dengan cara
yang lebih alami.
Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara
komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan
harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu
dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Kejelasan. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan
bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan
dipahami oleh komunikan.
2. Ketepatan. Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar
dan kebenaran informasi yang disampaikan.
3. Konteks. Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa
bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
4. Alur. Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau
sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap.
5. Budaya. Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga
berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus
menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam
penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan
persepsi. (Endang Lestari G : 2003).
Dalam proses komunikasi sering mengalami kegagalan hal ini disebabkan oleh
beberapa hal diantaranya adalah :
1. Kecenderungan untuk membandingkan-comparing.
2. Tidak memperhatikan apa yang dikatakan oleh lawan bicara, Berusaha untuk
membaca, menebak apa yang ada dalam pikirannya-mind reading.
3. Tidak memperhatikan apa yang dikatakan. Perhati tertuju pada upaya untuk
memberikan komentar. Tampak seolah-olah tertarik dengan apa yang disampaikan,
tapi yang sebenarnya tidak-rehearsing.
4. Menyaring – filtering.
5. Menilai, menghakimi – judging.
6. Bertengkar, terlalu cepat untuk menoleh atau tidak menyetujui usul orang lain –
sparring.
7. Merasa selalu benar, tidak mau menerima kritikan, tidak mau menerima usulan
untuk berubah – being right.
8. Keluar/lari dari pokok permasalahan karena merasa bosan, tidak nyaman lalu
mengalihkan topik pembicaraan – derailing.
6. Jangan menggurui.
12. Efektifitas sebuah proses komunikasi tergantung pada komponen yang terkait.
Semakin baik komponen, gangguan-gangguan akan tereduksi. Feedback dan
respon akan lebih mudah dibangkitkan.
Komunikasi dalam pembelajaran akan berlangsung secara efektif jika dalam kegiatan
pembelajaran dilakukan secara to the poin, ramah,( congenial) dan bersahabat, jelas,
terbuka, secara lisan,dua arah, menyambung, jujur
Mengajar efektif adalah cara mengajar yang dapat membawa suasana dan kondisi
belajar yang efektif. Untuk dapat mengajar secara efektif guru harus mampu
menciptakan iklim belajar yang menunjang terciptanya kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar. Kondisi yang dimaksudkan hanya dapat terjadi apabila guru
mengajar menggunakan prinsip-prinsip mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Konteks
Belajar, sebagian besar tergantung pada konteks be1ajar itu sendiri. Situasi
problematis yang mencakup tugas untuk belajar hendaknya dinyatakan dalam
kerangka konteks yang dianggap penting dan memaksa bagi pelajar dan melibatkan
siswa menjadi peserta yang aktif, justru karena tujuan itu sendiri.
b. Fokus
Proses mengajar harus dilakukan secara fokus agar mencapai hasil yang diinginkan
atau sesuai tujuan.
c. Sosialisasi
Kondisi sosial pada suatu kelas banyak sekali pengaruhnya terhadap proses belajar
yang sedang berlangsung di kelas itu. Sehingga seorang guru harus mampu
bersosialisasi dengan siswa.
d. Individualisasi
Dalam mengorganisasi belajar mengajar guru memperhatikan tara kesanggupan siswa
dan merangsangnya untuk menentukan bagi dirinya sendiri apa yang dapat dilakukan
sebaik-baiknya.
e. Urutan
Guru harus mempertimbangkan efektivitas dari serangkaian pelajaran yang disusun
secara tepat menurut waktu atau urutannya.
f. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui
kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Usaha belajar yang efektif
dan sukses ditambah oleh evaluasi yang bermutu dan diskriminatif akan mengenai
pada semua aspek belajar. Evaluasi merupakan bagian mutlak dari pengajaran sebagai
unsur intergral di dalam organisasi belajar yang wajar
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja
terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses
pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan,
ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan
belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak.
3.2 Saran