Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PEMBELAJARAN

MENJADI PENDIDIK DAN PEMBELAJARAN EFEKTIF

Dosen Pengampu :
Dr. Decky Kamagi M,Si
Dr. M. Rengkuan, M.Pd

Oleh :
Ilham S Butar-butar (19507035)
Jessica Tangdilian (19507036)
Ivana Silagen (19507055)
Mentary Tombokan (19507067)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah
mencurahkan rahmat karunia serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini. Karena cinta dan kasih-Nyalah Ia telah mengaruniakan kami berbagai hikmat
pengetahuan serta talenta yang luar biasa sehingga Makalah ini dapat selesai dengan baik.
Makalah ini berisikan tentang materi mengenai Menjadi Pendidik dan Pembelajaran
Efektif. Dengan adanya Makalah ini, kami berharap kita semua dapat lebih memahami
tentang Strategi Peembelajaran, khususnya Menjadi Pendidik dan Pembelajaran Efektif.
Semoga dengan membaca dan memahami isi dari Makalah ini pembaca dapat
memberikan wawasan yang lebih luas lagi kepada orang-orang yang ada disekitar kita,
mengenai Menjadi Pendidik dan Pembelajaran Efektif.
Dalam pembuatan Makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan dan saran
yang membangun dalam melengkapi kekurangan dalam penulisan Makalah ini. Disampaikan
terimakasih juga kepada semua orang yang ikut ambil bagian dalam pembuatan Makalah ini.
Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita sekalian.

Tondano, 10 Oktober 2020

Penulis,

2
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................5
1.3. Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Apa Defenisi Hakikat Pembelajaran Efektif................................................................................6
2.2 Dasar Berlangsungnya Pembelajaran Efektif...............................................................................7
2.3 Pengertian, Unsur, Pola Dan Macam-Macam Komunikasi Dalam Pembelajaran.......................8
2.4 Karakteristik Pembelajaran Yang Efektif..................................................................................11
2.5 Suasana Pembelajaran Yang Efektif..........................................................................................11
2.6 Cara Mengajar Yang Efektif......................................................................................................12
2.7 Ciri-Ciri Dari Pendidik Efektif.................................................................................................13
2.8 Komponen-Komponen Yang Terkait Dalam Proses Pembelajaran............................................14
2.9 Tujuan Hakiki Pembelajaran......................................................................................................17
BAB III................................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................18
3.2 Saran..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani "strategos"yang berarti keseluruhan usaha,
termasuk pemahaman atas perencanaan, cara dan teknik untuk mencapai tujuan. Strategi
dapat dipahami secara garis besar panduan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Strategi merupakan serangkaian tindakan sistematis yang dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif.

Adapun pembelajaran berasal dari kata "belajar" yang memiliki arti sebuah proses dimana
seseorang mengalami perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman. Sedangkan
pemvelajaran itu sendiri merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya yang menyebabkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan yang sistematis dengan


memanfaatkan berbagai metode untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Strategi tersebut disusun dengan pertimbangan berbagai kondisi nyata yang dihadapi dalam
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kualitas suatu pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di
dalamnya. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan
berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta
didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah
laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap
berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai
pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses
pembelajaran yang efektif.

Kegiatan pembelajaran merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa materi


belajar dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses
komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan
agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta
perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat
tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut.

4
Melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran yang efektif tidaklah mudah, tetapi
tidak mustahil juga untuk dilaksanakannya. Guru harus memiliki sejumlah strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan belajar dan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam makalah ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai Menjadi
Pendidik dan Pembejaran Efektif.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam pembuatan makalah strategi pembelajaran
ini adalah sebagai berikut:

1. Apa defenisi hakikat pembelajaran efektif?


2. Apa saja dasar berlangsungnya pembelajaran efektif?
3. Apa pengertian, unsur, pola dan macam-macam komunikasi dalam pembelajaran?
4. Apa saja karakteristik pembelajaran yang efektif?
5. Bagaimana suasana pembelajaran yang efektif?
6. Bagaimana cara mengajar yang efektif?
7. Apa saja ciri-ciri dari pendidik efektif?
8. Komponen-komponen apa saja yang terkait dalam proses pembelajaran?
9. Apa tujuan hakiki pembelajaran?

1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah strategi pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah strategi pembelajaran


2. Untuk defenisi dari pembelajaran efektif
3. Untuk mengetahui dasar berlangsungnya pembelajaran efektif
4. Memahami pengertian, unsur, pola dan macam-macam komunikasi dalam
pembelajaran
5. Mengetahui apa saja karakteristik pembelajaran yang efektif
6. Mengetahui suasana pembelajaran yang efektif
7. Mengetahui dan memahami cara mengajar yang efektif
8. Mengetahui ciri-ciri dari pendidik efektif
9. Mengetahui komponen-komponen yang terkait dalam proses pembelajaran
10. Mengetahui tujuan hakiki pembelajaran?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa Defenisi Hakikat Pembelajaran Efektif


Pembelajaran yang efektif dalam Bahasa Inggris disebut Effective Teaching, Kata
teaching dalam bahasa inggris diterjemhankan dengan pengajaran. Akan tetapi, sesuai dengan
kepentingan dan kondisi pendidikan yang berkembang saat ini, penulis menggunakan kata
pembelajaran sebagai ganti pengajaran. Diharapkan perhgantian kata dari pengajaran kepada
pembelajaran terjadi dalam setiap aktivitas dan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Menurut Hamalik Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi


unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat belajar),
fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang
lebih baik. Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman
dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa menjadi
bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya. Efektif adalah perubahan yang membawa
pengaruh, makna dan manfaat tertentu. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan sifatnya
yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara aktif.

Hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja
terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran
yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan
dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan mereka.

Pembelajaran efektif akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa,
serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan
kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan
memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri. Di
dalam menempuh dan mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif maka perlu dilakukan
sebuah cara agar proses pembelajaran yang diinginkan tercapai yaitu dengan cara belajar
efektif. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu adanya bimbingan dari guru.

6
2.2 Dasar Berlangsungnya Pembelajaran Efektif
Pendidik dituntut untuk menguasai beragam persfektif dan strategi pembelajatran ,
dan harus bisa mengaplikasikanya secara fleksibel. Menurut Santrock (2004:7) membutuhkan
dua hal utama, yaitu: pertama, pengetahuan dan keahlian profesional, dan kedua, komitmen
dan motivasi.

2.2.1 Pengetahuan dan Keahlian Profesional

Pendidik yang efektif dapat menguasai materi pembelajaran dan keahlian atau
keterampilan mengajar yang baik. Pendidik yang efektif tentunya memiliki strategi
pembelajaran yang dapat diandalkandan didukung olehmetode penentuan tujuan,
rancangan pembelajaran dan kemampuan dalam hal manajemen kelas.

Berikut ini dikemukakan beberapa aspek yang terkait dalam pengetahuan dan
keahlian profesional yang harus dimiliki oleh seorang pendidik (Santrock, 2004: 8-
12), sebagai berikut:

 Keahlian Menguasai Materi Pembelajaran


 Keahlian Menetapkan dan Menggunakan Strategi Pembelajaran
 Keahlian Menetapkan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Pembelajaran
 Keahlian Manajemen Kelas
 Keahlian Motivasional
 Keahlian Komunikasi
 Keahlian Bekerja Secara Efektif Dengan Peserta Didik Dari Latar Belakang
Kultural Yang Berlainan
 Keahlian Menggunakan Tekonologi.
2.2.2 Komitmen dan Motivasi
Kata kunci dari komitmen dan motivasi adalah; pertama, sikap yang baik
kepada peserta didik, kedua, perhatian kepada peserta didik, dan ketiga,kepercayaan
diri terhadap kemampuan melaksanakan tugas.
Pendidik yang profesional tidak hanya mempersyaratkan pengetahuan dari
keilmuan yang tinggi saja, akan tetapi diperlukan sikap-sikap yang baik yang
memberi keterladanan kepada peserta didik khususnya, dan kepada semua warga
sekolah pada umumnya. Demikian halnya dengan perhatian, sebagai pensisik harus

7
mencurahkanya rasa perhatian kepada peserta didik agar suasana keakrapan yang
terjalin dilandasi dengan cinta kasih dan kasih sayang.
Menjadi guru yang efektif pasti membutuhkan komitmen, motivasi dan
kesabaran yang tinggi. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan pemberian perhatian
kepada peserta didik. Komitmen, motivasi dan kesabaran dapat membantu guru untuk
melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar, memiliki
kepercayaan diri terhadap kemampuannya, dan tidak akan membiarkan emosi
negative melunturkan motivasi mereka. Guru yang efektif sangat memerhatikan
peserta didiknya dan berusaha mencari cara untuk membantu peserta didik untuk
memerhatikan perasaan sesama dan saling memberi perhatian dan empati antara
sesama peserta didik.

2.3 Pengertian, Unsur, Pola Dan Macam-Macam Komunikasi Dalam Pembelajaran

2.3.1 Pengertian Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

Evertt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya


terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk
merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang
mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti
pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud
mencapai beberapa tujuan khusus. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Proses
belajar mengajar (PBM) merupakan suatu bentuk komunikasi yaitu komunikasi antara subyek
didik dengan pendidik, antara mahasiswa dengan dosen, antara siswa dengan guru”. Selain
definisi yang telah disebutkan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal yaitu Wilbur
Schramm memiliki pengertian yang sedikit lebih detil. Menurutnya, komunikasi merupakan
tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan;
pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada
pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.
(Suranto : 2005).

Kegiatan pembelajaran merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa materi


belajar dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses

8
komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan
agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta
perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat
tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut.
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu
memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku
menjadi lebih baik.

2.3.2 Unsur-unsur Komunikasi

Unsur-unsur komunikasi menurut Harold Lasswell (1972), yakni:

a) Komunikator (communicator, source, sender). Komunikator merupakan sumber dan


pengirim pesan. Kredibilitas komunikator yang membuat komunikan percaya
terhadap isi pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.
b) Pesan (message).Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan
penerima pesan, adanya kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan
dalam memenuhi kebutuhan penerima.
c) Media (channel, media). Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media.
Metode dan media yang digunakan dalam proses komunikasi harus disesuaikan
dengan kondisi atau karakterisitik penerima pesan. (IGAK Wardani : 2005).
d) Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient).Agar komunikasi
berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa pesan
sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima.
e) Efek (effect, impact, influence). Terjadinya efek dalam suatu proses komunikasi
dalam pembelajaran sangat tergantung dari fasilitator dalam penyampaian materi serta
kebutuhan peserta dalam materi yang disampaikan.

2.3.3 Pola Komunikasi dalam Pembelajaran

Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi
dinamis antara guru dengan siswa (Nana Sudjana:1989).

9
a) Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah. Dalam komunikasi ini guru guru
berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif dan siswa
pasif. Ceramah pada dasarnya adalah komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai
satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Komunikasi seperti ini kurang banyak
menghidupkan kegiatan mahasiswa.
b) Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah. Pada komunikasi ini guru
dan siswa memiliki peran yang sama yaitu pemberi dan penerima aksi (informasi).
Komunikasi ini lebih baik dari yang pertama, sebab kegiatan guru kegiatan guru dan
siswa relatif sama.
c) Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi. Komunikasi yang tidak
hanya melibatkan interaksi binamis antara guru dengan siswa tetapi juga melibatkan
interaksi yang dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Kegiatan
semacan ini mengarah pada proses pembelajaran yang mengarahkan pada
pembelajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal sehingga
menumbuhkan siswa belajar aktif. Diskusi simulasi merupakan strategi yag dapat
mengembangkan komunikasi ini.

2.3.4 Macam-macam Komunikasi dalam Pembelajaran


a) Secara Langsung
Seorang guru atau dosen memberikan pelajaran secara langsung dengan bertatap
muka dengan para siswa dalam suatu ruangan ataupun di luar ruangan dalam konteks
pembelajaran. Seperti yang terjadi di sekitar kita mulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi.
b) Secara Tidak Langsung
Guru atau dosen dapat memberikan suatu pembelajaran melalui suatu media tanpa
harus bertatap muka secara langsung dengan siswa. Dan siswapun dapat memperoleh
informasi secara luas melalui media tersebut. Seperti model sekolah jarak jauh yaitu
memanfaatkan media internet sebagai alat untuk pembelajaran.

10
2.4 Karakteristik Pembelajaran Yang Efektif
Terdapat beberapa karakteristik pembelajaran yang efektif antara lain :

a) Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental ditunjukkan
dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis. Dan
secara fisik, misalnya menyusun intisari pelajaran, membuat peta dan lain-lain.
b) Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas menjadi
hidup.
c) Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas.
d) Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang saling
menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi kesempatan
kepada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain.
e) Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata.
f) Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari
sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada pekerjaannya
dan lebih percaya diri sehingga anak tidak menggantungkan pada diri orang lain.
g) Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul, mencari faktor
penyebab dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan, jika diperlukan.

2.5 Suasana Pembelajaran Yang Efektif


Beberapa suasana yang efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah sebagai
berikut :

a) Suasana belajar yang menyenangkan


Suasana belajar yang menyenangkan akan terwujud apabila terdapat keterlibatan
penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik (misalnya
keadaan kelas terang, pengaturan tempat duduk leluasa untuk peserta didik
bergerak),dan adanya rasa aman dan bersemangat.
b) Suasana Bebas
Suasana bebas atau terbuka (permisif) merupakan kebebasan bagi siswa dalam
berbicara dan atau berpendapat.
c) Pemilihan media pengajaran dan metode yang sesuai
Guru dituntut mampu memiliki dan menggunakan media pengajaran sesuai dengan
materi yang akan di sajikan, dituntut mampu menggunakan metode mengajar secara
stimulan untuk menghidupkan suasana pengajaran dengan baik.

11
2.6 Cara Mengajar Yang Efektif
Mengajar efektif adalah cara mengajar yang dapat membawa suasana dan kondisi
belajar yang efektif. Untuk dapat mengajar secara efektif guru harus mampu menciptakan
iklim belajar yang menunjang terciptanya kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar.
Kondisi yang dimaksudkan hanya dapat terjadi apabila guru mengajar menggunakan prinsip-
prinsip mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

a) Konteks
Belajar, sebagian besar tergantung pada konteks be1ajar itu sendiri. Situasi
problematis yang mencakup tugas untuk belajar hendaknya dinyatakan dalam
kerangka konteks yang dianggap penting dan memaksa bagi pelajar dan melibatkan
siswa menjadi peserta yang aktif, justru karena tujuan itu sendiri.
b) Fokus
Proses mengajar harus dilakukan secara fokus agar mencapai hasil yang diinginkan
atau sesuai tujuan.
c) Sosialisasi
Kondisi sosial pada suatu kelas banyak sekali pengaruhnya terhadap proses belajar
yang sedang berlangsung di kelas itu. Sehingga seorang guru harus mampu
bersosialisasi dengan siswa.
d) Individualisasi
Dalam mengorganisasi belajar mengajar guru memperhatikan tara kesanggupan siswa
dan merangsangnya untuk menentukan bagi dirinya sendiri apa yang dapat dilakukan
sebaik-baiknya.
e) Urutan
Guru harus mempertimbangkan efektivitas dari serangkaian pelajaran yang disusun
secara tepat menurut waktu atau urutannya.
f) Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Usaha belajar
yang efektif dan sukses ditambah oleh evaluasi yang bermutu dan diskriminatif akan
mengenai pada semua aspek belajar. Evaluasi merupakan bagian mutlak dari
pengajaran sebagai unsur intergral di dalam organisasi belajar yang wajar.

12
2.7 Ciri-Ciri Dari Pendidik Efektif
Rumusan dan defenisi tentang pendidik efektif dalam masyarakat masih menjadi
debatable, termasuk juga bagi duniapendidikan. Rumusan yang ada dan dipakai bersifat
subjektif berdasarkan padapengaaman dan keyakinannyam masing-masing. Dengan demikian
akan menjadi sulit menentukan siapa sebenarnya yang dikatakan pendidik efektif itu.
Sebelum menguraikan pendidik efektif, perlu dikemukakan secara substansional pengertian
guru dan kriteria-kriteria yang harus dimilikinya agar menjadi pendidik efektif.

Secara teoretis sosok pendidik yang efektif tertuang dalam Standar Nasional
Pendidikan (SNP) terutama pada pasal 28 ayat (3) butir b (pada penjelasan tambahan). Istilah
pendidik yang efektif sesuaai dengan SNP tersebut dinamakan dengan kompetensi
kepribadian. Jadi, apabila seorang pendidik dikatakan sebagai pendidik yang efektif berarti ia
memiliki kompetensi kepribadi. Kompetensi kepribadi ini memiliki ciri-ciri sebagaimana
yang disyaratkan sebagai berikut:

 Guru memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa


 Guru memiliki sikap disiplin, arif, dan berwibawa
 Guru adalah orang yang diteladani oleh peserta didik
 Guru harus berahlak mulia.

Secara umum adapun ciri-ciri dari Pendidik Efektif adalah sebagai berikut :

1) Berpandangan luas tentang dunia pengajaran yang bermuara pada proses pemanusiaan
manusia. Memiliki rasa humor, empatik pada siswa, jujur, fleksibel, demokratik,
berinteraksi secara ilmiah, mudah bergaul dengan siswa. Memiliki kelas yang
senantiasa terbuka dan dapat menumbuhkan kepercayaan siswa.
2) Memiliki rasa percaya diri dan mempercayai orang lain.
3) Memiliki pengetahuan dan informasi yang luas dalam bidangnya. Respek pada
pengetahuan, selalu mendorong siswa agar selalu belajar agar mereka memiliki
kekuatan, semangat, kebahagiaan, dan produktif.
4) Mampu berkomunikasi secara efektif, mampu mengembangkan interaksi untuk
memaknai pendapat.
5) Memahami kapasitas peserta didik dalam menerima informasi dengan memberikan
informasi sesuai dengan kapasitas peserta didik.

13
6) Menjelaskan dan memberi ilustrasi sebuah konsep secara abstrak maupun dengan
contoh nyata.
7) Mengajar secara urut dan runtut yang meliputi semua aspek yang harus diajarkan.
8) Mengudang pendapat peserta didik dengan pertanyaan yang kritis, tetapi bertanya
dengan suasana rileks.
9) Menggunakan berbagai metode pembelajaran.
10) Mengantisipasi apa yang akan terjadi di kelas.
11) Mengenal perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan aktivitas yang sedang
berlangsung di kelas.
12) Memiliki kepekaan atas kebutuhan peserta didik dan mampu menasehati dengan
tepat.
13) Tahu bagaimana cara mencapai tujuan kelas.
14) Tenag dalam menghadapi masalah.
15) Menghindari perilaku marah yang berlebihan.
16) Memanfaatkan ruangan kelas secara optimal dalam mengajar tidak hanya berdiri di
depan kelas saja.
17) Lebih menekankan apresiasi daripada hukuman dalam mendisiplinkan murid.

2.8 Komponen-Komponen Yang Terkait Dalam Proses Pembelajaran


Proses pembelajaran tidak dapat berlangsung tanpa adanya komponen-komponen
yang mendukungnya. Komponen-komponen itu saling terkait dan mendukung satu dengan
yang lainya. Apabila salah satu dari komponen itu tidak ada atau tidak mendukung, maka
dipastikan tujuan pendidikan akan sulit dicapai. Karena itulah, pendidikan dikatakan sebagai
suatu sistem.

Interaksi fungsional antar subsistem pendidikan itu disebut dengan proses pendidikan.
Proses pendidikan adalah proses transformasi atau perubahan kemampuan potensial peserta
didik menjadi kemampuan nyata untuk meningkatkan taraf hidupnya baik fisik material
maupaun mental spritual. Malalui proses pendidikan diperoleh hasil pendidikan. Hasil
pendidikan adaah lulusan (output) yang sudah terdidik berdasarkan/ mengacu pada tujuan
pendidikan yang diterapkan.

Terkait dengan komponen-komponen yang membentuk proses pendidikan dijelaskan


berikut ini :

14
a) Tujuan
Tujuan menjelaskan mengenai apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan.
Komponen tujuan merupakan panduan dan acuan bagi seluruh kegiatan dalam sistem
pendidikan
b) Peserta Didik
Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran melalui berbagi jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
c) Pendidik
Merupakan anggota masyarakat yang mengendalikan diri untuk menunjang kegiatan-
kegiatan pemeblajaran dan penyelenggaraan pendidikan. Pendidik juga merupakan
tenaga kependidikan yang berkualifikasi pendidik, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitatot, dan sebuatan lain sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
d) Kurikulum
Seperangkat rencana dan pengaturan (berupa kegiatan dan pengalaman-pengalaman
belajar) mengenai tuuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
e) Manajemen
Manajemen merupakan semua kegiatan yang mendukung terciptanya proses
pembelajaran didalamnya mengandung aktivitas merencanakn (Planning-P)
mengorganisasikan (Organizing-O), melaksanakan (Actuating-A) dan Mengawasi
(Controlling-C). Ini disebut empat pilar pengelolaan kinerja profesional pendidik
(Praytino, 2009:744).
f) Struktur dan Jadwal Waktu
Struktur dan jadwal waktu menjelaskan tentang cara pelaksanaan kegiatan dan
pengaturan waktu untuk mencapai tujuan.
g) Materi
Materi atay bahan pembelajaran merupakan hal-hal yang pokok yang perlu
disampaikan oleh pendidik dan dipahami oleh peserta didik yang membantu
mengembangkan potensi dirinya. Materi pembelajaran ini diatur dalam seperangkat
rencana sistematis yang dinamakan dengan kurikulum. Kurikulum digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pemeblajaran yang tidak hanya terpaku pada

15
contebr based curriculum, akan tetapi juga harus berorientasi applicative and
generative based curriculum.
h) Alat Bantu, Media dan Sumber Belajar
Media dipahami dengan semua alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan.
Dengan penggunaan alat/media dalam suatu pembelajaran dapat merangsang pikiran,
perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat terdorong tejadinya kegiatan
belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif dapat memungkinkan peserta
didik untuk belajar lebih banyak, dapat memahami apa yang dipelajarinya dengan
baik dan meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
i) Teknologi
Teknologi merupakan cara yang dipergunakan dalam pendidikan untuk meningkatkan
mutu pendidikan baik dari segi proses maupun lulusannya. Teknologi ini terdiri dari
perangkat kerras (hardware), yaitu peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang
proses pendidikan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sedangkan teknologi perangkat lunak (software) yaitu caea-cara, strategi,
metode, dan pendekatan yang dirancang secara sistematis untuk menunjang proses
pendidikan.
j) Kendali Mutu
Kendali mutu mengacu kepada sistem nilai yang ada dalam massyarakat dan falsafah
hidup bangsa. Sistem nilai dan falsafah hidup bangsa menjadi standar untuk
menyeleksi masukan yang menjadi input sistem, mengidentifikassi proses yang tepat,
dan mengevaluasi hasil sistem pendiidkan. Pengendalian kualitas pendidikan
berfungsi membina peraturan-peraturan pendidikan dan standar pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan sebagiman yang dicita-citakan bersama.
k) Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan merupakan komponen yang fungsinya sangat penting, meskipun
tidak dapat menjamin dengan biaya pendidikan yang besar akan menghasilkan
kualitas pendidikan yang baik. Dalam pemahaman teoretis boleh dikatakan benar,
akan tetapi praktik dilapangan terkadang menunjukkan hal-hal yang sangat
kontradiktif. Keevektifan biaya pendidikan yang besar akan lebih baik dibarengi
dengan niat yang baik (good will) dari para pelaku pendidikan itu sendiri.

16
2.9 Tujuan Hakiki Pembelajaran
Sebagaimana diketahui bahwa perlakuan pendidik dalam kegiatan pengajaran sangat
menekankan pada pemberian informasi sebayak-banyaknya tanpa mempertimbangkan
apakah informasi itu berguna dan dapat memberikan pertolongan kepada peserta didik kelak.

Arends (tt:18), menyatakan bahwa “the unlimate purpose of teaching is to help


student become independent and self regulated leaners”. Maksudnya adalah tujuan utama dari
suatu pembelajaran dapat membanatu peserta didik agar menjadi seorang yang mampu
mengatur dirinya sendiri.

Rooijakkers (2003: xix),menyatakan bahwa pembelajaran perlu membina pola pikir,


keterampilan, dan kebiasaan yang terbukaa dan tanggap, yang mampu menyesuaikan diri
secara manusiawi kepada perubahan. Untuk itu diperlukan strategi, metode, daan pendekatan
pembelajaran yang mampu mendorong proses pertumbuhan dan penyempurnaan perilaku,
membina kebiasaaan, dan mengembangkan kemahiran untuk menyesuiaikan diri.

Sejalan dengan pendapat diatas, Harbinson, eds (1987: 15), menyatakan bahwa
tujuan pendidikan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan masyarakat. Agar
dapat diterima ole masyarakat, maka lulusan pendidikan harus dibentuk menjadi insan-insan
paripurna yang mampuberpikir secara mandiri. Ciri utama dari individu yang dimaksud
adalah mereka yang dapat mendidik diri sepanjang hayat untuk berkarya, dan individu yang
bergabug dalam masyarakat belajar yang terbuka terhadap perubahan, namun memiliki
pandanganhidup yang mantap (Salim dan Joni, 1990 dalam Pannen, 1997: 2).

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran yang efektif dalam Bahasa Inggris disebut Effective Teaching, Kata
teaching dalam bahasa inggris diterjemhankan dengan pengajaran. Akan tetapi, sesuai dengan
kepentingan dan kondisi pendidikan yang berkembang saat ini, penulis menggunakan kata
pembelajaran sebagai ganti pengajaran. Hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses
belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun
bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik,
kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Pendidik dituntut untuk menguasai beragam persfektif dan strategi pembelajatran ,


dan harus bisa mengaplikasikanya secara fleksibel. Menurut Santrock (2004:7) membutuhkan
dua hal utama, yaitu: pertama, pengetahuan dan keahlian profesional, dan kedua, komitmen
dan motivasi.

Arends (tt:18), menyatakan bahwa “the unlimate purpose of teaching is to help


student become independent and self regulated leaners”. Maksudnya adalah tujuan utama dari
suatu pembelajaran dapat membanatu peserta didik agar menjadi seorang yang mampu
mengatur dirinya sendiri. Rooijakkers (2003: xix),menyatakan bahwa pembelajaran perlu
membina pola pikir, keterampilan, dan kebiasaan yang terbukaa dan tanggap, yang mampu
menyesuaikan diri secara manusiawi kepada perubahan. Untuk itu diperlukan strategi,
metode, daan pendekatan pembelajaran yang mampu mendorong proses pertumbuhan dan
penyempurnaan perilaku, membina kebiasaaan, dan mengembangkan kemahiran untuk
menyesuiaikan diri.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam Pembuatan Makalah ini masih terdapat kekurangan
didalamnya, baik dalam bentuk kata – kata yang kurang berkenan maupun data yang kurang
jelas untuk itu kami mohon maaf yang sebesar – besarnya. Saya mengharapkan kritikan dan
saran dari pembaca dalam melengkapi Makalah Kami ini agar bisa saya perbaiki kembali.

Kiranya para pembaca dapat berkenan untuk memberikan saran dan kritikan yang
membangun bagi kami, agar dapat menjadi pelajaran dan modal bagi kami dalam membuat
Makalah yang lebih baik lagi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hidir, Salim. 2012. Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing

Juni Priansa, Donni. (2017). Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran.Bandung:


Pustaka Setia

Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/100-artikel/artikel-manajemen/185-
komunikasi-yang-efektif-dalam-pembelajaran, diakses pada Sabtu 10 Oktober 2020.

http://deryjamaluddin.page.tl/Komunikasi-dalam-proses-pembelajaran.htm, diakses pada


Sabtu 10 Oktober 2020.

http://imamsubqi.staff.iainsalatiga.ac.id/2013/10/25/komunikasi-dalam-pembelajaran/,
diakses pada Sabtu 10 Oktober 2020

aprianipitrielsa.blogspot.com/2011/10/pengertian-dan-ciri-ciri-guru-efektif.html

https://eprints.uny.ac.id/8597/3/bab%202%20-%2008108249131.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319973/penelitian/
Jurnal+TP_Guru+yang+Efektif_Arumi+SF.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai