DISUSUN OLEH :
NURLELA 20148600420
Kusuma Negara
Jakarta
Telp.(021)87791773
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan judul Konsep Dasar dan Strategi
Pembelajaran Menulis Dikelas Tinggi Berbasis Karakter.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................1
A. Latar Belakang.................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................3
A. Hakikat Menulis...............................................................3
1. Pengertian Menulis...................................................3
2. Tujuan Menulis........................................................4
3. Jenis-jenis Menulis...................................................5
B. Konsep Dasar dan Strategi Pembelajaran Menulis Tingkat
Tinggi berbasis Karakter..................................................10
1. Konsep Pembelajaran Menulis................................10
2. Karakteristik Pembelajaran Menulis.......................11
3. Metode Pembelajaran Menulis................................13
4. Tujuan Pembelajaran Menulis.................................15
BAB III PENUTUP............................................................16
A. Kesimpulan......................................................................16
B. Saran.................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
\
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Menulis
1. Pengertian Menulis
Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi membaca
tertentu dan bagi waktu tertentu. salah satu dari tugas-tugas terpenting sang
penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan
berpikir,yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuan. Yang
paling penting di antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah
penemuan ,susunan,dan gaya. Secara singkat; belajar menulis adalah belajar
berpikir dalam/ dengan cara tertentu.(D’Angelo, 1980: 5)
2. Tujuan Menulis
3. Jenis-Jenis Menulis
a. Deskripsi
Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau
menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,
pengalaman, dan perasaan penulisnya (Suparno, 2008: 1.11). Sunarno (2007:
1) mempertegas pendapat Suparno bahwa tulisan deskripsi berisi gambaran
mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, atau merasakan hal tersebut. Deskripsi menggambarkan sesuatu
dengan jelas dan terperinci. Tulisan deskrispi bertujuan melukiskan atau
memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga
pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan
hal yang dideskripsikan.Dengan demikian deskripsi dapat disimpulkan
sebagai tulisan yang isinya menjelaskan sesuatu. Sesuatu yang menjadi objek
tulisan dijelaskan secara rinci sesuai dengan apa yang dilihat, didengar, dan
dirasakan oleh pancaindra pengarang. Tulisan ini bermaksud meyakinkan
pembaca tentang kebenaran dan keberadaan sesuatu yang telah dijelaskan oleh
penulis.
Contoh :
Jauh di sana di tepi sungai,tampak seorang perempuan yang masih muda
berjalan hilir mudik, kadang-kadang menengok ke laut, rupanya mencari atau
menantikan apa-apa yang boleh timbul dari dalam laut yang amat tenang
laksana air di dalam dulang pada ketika itu, atau dari pihak manapun. Pada air
mukanya yang telah pucat dan dan tubuhnya yang sudah kurus itu, dapatlah
diketahui, bahwa perempuan itu memikul suatu percintaan yang amat berat.
Meskipun mukanya telah kurus, tetapi cahaya kecantikan perempuan itu tiada
juga hilang. (dikutip dari “Bintang Minahasa” karya Hersevien M.Taulu ,
2001:65)
b. Narasi
Narasi adalah jenis tulisan yang isinya menceritakan tentang suatu
peristiwa. Sesuai dengan pendapat De'images (2007: 5) ”paragraf narasi
adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam
tulisan narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf narasi
tidak memiliki kalimat utama.”. Senada dengan De'images, Suparno (2008:
1.11) berpendapat bahwa ”Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan
proses kejadian”. Tujuannya adalah memberikan gambaran sejelas-jelasnya
kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya
sesuatu hal. Sunarno (2007: 1) juga mempunyai pendapat yang hampir sama,
bahwa secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada
pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa narasi merupa-kan jenis tulisan yang isinya menceritakan
suatu kejadian. Kejadian tersebut di-ceritakan dengan runtut dan jelas. Dalam
tulisan narasi biasanya terdapat tokoh, tempat dan waktu kejadian. Hal ini
dimaksudkan untuk memaparkan suatu cerita atau kejadian dengan sejelas-
jelasnya.
Contoh:
Pertandingan antara Angelique Widjaja melawan Tamarine Tanasugarn
berlangsung sangat mendebarkan. Pada set pertama, Tamarine unggul atas
Angie dengan skor 6-2. Namun, Angie membalas kekalahannya di set pertama
dengan merebut set kedua. Angie memenangi set kedua itu dengan skor tipis
7-5. Memasuki set ketiga, Tamarine tampaknya mulai kehabisan tenaga.
Sebaliknya Angie semakin percaya diri apalagi ia mendapat dukungan
luarbiasa dari para penonton. Dengan mudah Angie memimpin perolehan
angka. Ia sempat unggul dengan skor 5-0, sebelum akhirnya Angie menutup
set penentuan itu dengan skor 6-2. Kemenangannya itu mengantarkan Angie
ke semifinal turnamen tenis WTA Tour di Bali.
c. Argumentasi
Argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk
meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh
penulisnya. Argumentasi bisa disebut sebagai tulisan eksposisi yang khusus.
Penulis berusaha untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Hal ini
dimaksudkan agar pembaca perca-ya dan menerima apa yang dipaparkannya
oleh penulis. Karena tujuannya meyakinkan pendapat atau pemikiran
pembaca, maka penulis dapat menyajikan secara logis, kritis, dan sistematis
bukti-bukti yang dapat memperkuat kebenaran pendapat yang
disampaikannya. Sehingga keberadaan bukti-bukti tersebut dapat menghapus
keraguan pembaca terhadap penulis. Penulis dapat mengajukan
argumentasinya berdasarkan contoh-contoh, analogi, akibat-sebab, sebab-
akibat, dan pola-pola deduktif.
Contoh:
Hakim menjatuhkan vonis hukuman kepada terdakwa itu. Dari catatan
kepolisian yang ada ternyata ia telah berkali-kali melakukan kejahatan-
kejahatan kecil sampai kejahatan besar hampir semua pernah ia lakukan.
Ternyata, lingkungan pergaulan yang ia lalui merupakan faktor utama yang
menyebabkannya harus mengalami penderitaan yang panjang.
d. Eksposisi
Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk
menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat
memperluas atau me-nambah pengetahuan dan pandangan pembacanya
(Suparno, 2008: 1.12). Sasa-rannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa
ada maksud mempengaruhi piki-ran, perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta
dan ilustrasi yang disampaikan penulis sekedar memperjelas apa yang akan
disampaikannya.Tulisan eksposisi ini memberikan informasi. Penulis dapat
mengembang-kan tulisan secara analisis, ruangan, dan kronologis. Hal ini
dimaksudkan agar pembaca memahami apa yang disampaikan. Tulisan ini
berisi uraian atau penje-lasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Sunarno (2007: 3)
menambahkan bahwa ”untuk mem-perjelas uraian, dapat dilengkapi dengan
grafik, gambar atau statistik”. Dengan demikian eksposisi dapat disimpulkan
sebagai jenis tulisan yang isinya menyampaikan atau memaparkan sebuah
informasi. Tulisan ini disampai-kan secara jelas dan dapat disertai data-data
yang konkrit. Tujuannya adalah agar pembaca mendapatkan informasi yang
sesungguhnya.
Contoh:
Kloning manusia menjadi isu pembicaraan semakin menarik para ulama
akhir-akhir ini. Percobaan kloning pada binatang memang telah berhasil
dilakukan, seperti kelahiran anak domba (Dolly) yang diujicoba dalam tahun
1996, tikus (1997), sapi (1998), babi (1999), kera (2000), kucing (2001).
Awal April lalu dr. Severino Antinori, ginekolog dari Italia, mengumumkan
keberhasilannya menumbuhkan janin dalam kloning manusia. Kloning adalah
upaya untuk menduplikasi genetik yang sama dari suatu organisme dengan
menggantikan inti sel dari sel telur dengan inti sel organisme lain. Kloning
pada manusia dilakukan dengan mempersiapkan sel telur yang sudah diambil
intinya lalu disatukan dengan sel dewasa dari suatu organ tubuh. Hasilnya
ditanam ke rahim seperti halnya embrio bayi tabung.
e. Persuasi
Persuasi adalah jenis tulisan yang ditujukan untuk mempengaruhi
sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan
penulisnya. Tuli-san ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat
sesuatu. ”Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik
berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang
dianjurkan penulis dalam tulisannya” (Sunarno, 2007: 4). Hal ini berbeda
dengan argumen yang pendekatannya bersifat rasional yang diarahkan untuk
mencapai suatu kebenaran, persuasi lebih menggunakan pendekatan
emosional yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi. Sama
halnya argumentasi persuasi juga menggunakan bukti atau fakta. Hanya saja
dalam persuasi bukti-bukti itu digunakan seperlunya atau kadang-kadang
dimanipulasi untuk menimbulkan kepercayaan pada diri pembaca bahwa apa
yang disampaikan penulis itu benar. Contoh bentuk tulisan persuasi adalah
propaganda, iklan, selebaran, dan brosur.
B. Konsep Dasar dan Metode Pembelajaran Menulis Dikelas Tinggi Berbasis
Karakter
4. Tujuan pembelajaran
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Pada materi menulis ini,di harapkan para guru dapat lebih banyak
menggembangkan kemampuan yang dimiliki pada siswa dengan metode dan
teknik-teknik menulis kreatif.
DAFTAR PUSTAKA