Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran


Matematika Yang Diampuh Oleh Bapak Arfan Arsyad,M.pd

OLEH

MOH. FAZRIAN WANTOGIA

411418034

KELOMPOK IX

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat,
berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh
karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi
peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Disinilah pentingnya
perencanaan wajib dilaksanakan oleh guru.

“Guru yang sukses adalah guru yang bisa memahami masalah akademik
dan propesional, seperti mengerti motif siswa, kepribadian, kemampuan, gaya
berfikir dan belajar, serta tingkah laku sosial siswa” (Djiwandono, 2002:3).
Menjadi guru yang sukses merupakan suatu tujuan bagi setiap guru.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru tidak


menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Faktor penyebab guru tidak
menyusun RPP antara lain tidak memahami dengan benar apa sesungguhnya
hakikat RPP, bagaimana prinsip-prinsip penyusunan RPP, serta apa pentingnya
RPP disusun.

Oleh karena itu, pada makalah ini penulis akan membahas mengenai
hakikat RPP, prinsip-prinsip penyusunan RPP, sebab RPP penting disusun oleh
guru, dan lainnya yang berkaitan dengan RPP.

2. Batasan Masalah
Pada penyusunan makalah ini saya berfokus pada semua aspek yang
berkaitan dengan RPP mulai dari hakekat, pengertian, fungsi, prinsip
pembangunan, sistematika serta identitas RPP karena menurut saya semua ini
penting untuk di bahas.

2.Rumusan Masalah

1. Hakekat RPP

2. Apa yang dimaksud dengan RPP ?

3. Apakah fungsi dari RPP ?

4.Apa Prinsip pengembangan RPP ?

5. Bagaimana sistematika RPP sesuai permendikbut nomor 81A tahun


2013 ?

6.Apa saja komponen RPP ?

7.Apa yang dimaksud identitas RPP ?

3.Tujuan Penulisan

1.Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan RPP

2. Untuk mengetahui Apa fungsi dari RPP

3. Untuk mengetahui Apa Prinsip pengembangan RPP

4. Untuk mengetahui Bagaimana sistematika RPP sesuai permendikbut


nomor 81A tahun 2013

5. Untuk mengetahui Apa saja komponen RPP

6. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud identitas RPP


BAB II

PEMBAHASAN

1. Hakekat RPP

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar


Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.

Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013


lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum
Pembelajaran, tahapan pertama dalam pembelajaran menurut standar
proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan
kegiatan peyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP adalah
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi
pokok atau tema tertentu mengacu pada silabus.

Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di


Sekolah Dasar, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemua atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu
materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD).

Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban menyusun


RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD
atau subtema dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester


atau awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih
dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP
dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam
Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah, di bawah koordinasi dan
supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.

2. Pengertian RPP

Proses belajar mengajar yang terjadi di kelas tentu tidak terjadi


begitu saja. Ada hal-hal yang harus dipersiapkan oleh guru dengan
matang. Di antaranya yaitu perangkat pembelajaran dan perencanaan yang
terkait dengannya. Karena semakin matang proses pembelajaran
direncanakan, maka diharapkan semakin efektifnya proses pembelajaran
yang terjadi. Maka jelas sekali bahwasannya seorang guru wajib memiliki
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau disingkat dengan RPP.

Dalam proses pembelajaran setiap pendidik pada suatu pendidikan


berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD
atau subtema dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Dan
dengan adanya RPP membuat proses pembelajaran menjadi terstruktur,
sehingga guru diwajibkan membuat rencana pelaksaaan pembelajaran
sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Seperti yang dikemukakan
oleh Masnur Muslich, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
rancangan pembelajaran mata pelajaran perunit yang akan diterangkan
guru dalam pembelajaran di kelas.

Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa


Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran,
dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan
pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi
pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar;
(7) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (8) penilaian.[1]

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa RPP merupakan


pegangan seorang guru mengajar dalam kelas dan RPP disusun oleh guru
untuk membantu dalam mengajar agar sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar.

2.Fungsi dari RPP

Fungsi rencana pembelajaran ini adalah sebagai acuan bagi guru


untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan
berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini akan bermanfaat bagi guru
untuk menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajaran
yang sesungguhnya.

Fungsi RPP diantaranya adalah sebagai berikut :

-RPP akan lebih mempermudah, memperlancar serta meningkatkan hasil


proses belajar mengajar.
-Dengan menyusun RPP secara profesional, sistematis dan berdaya guna,
maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan
memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan
terencana.

3.Prinsip pengembangan RPP

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu


maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus
sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas
pendidikan. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.

Beberapa prinsip penyusunan RPP adalah:

a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat


intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b. Partisipasi aktif peserta didik.

c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,


motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk


mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.

f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi


pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata


pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

h.   Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,


sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.  

Dengan demikian pada prinsip penyusunan pada RPP KTSP dan


Kurikulum 13 hampir sama  namun hanya susunannya yang berbeda,
tetapi sebenarnya tidak. Kita dapat lihat, misalnya pada kompetensi dasar.
Pada KTSP, Kompetensi dasar dan indikator berdiri sendiri sementara
Kurikulum 2013 kompetensi dasar digabung dengan indikator. Tidak
hanya itu, dalam pembuatan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran RPP kurikulum 2013 guru harus memodifikasi sedemikian
rupa sehingga ketiganya juga terkait dalam pencapaian peserta didik dalam
hal karakter.

4.Sistematika RPP sesuai permendikbut nomor 81A tahun 2013

Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa


Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran,
dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan
pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi
pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar;
(7) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (8) penilaian.

5.Komponen RPP

Komponen pokok dan langkah-langkah penyusunan RPP sesuai


dengan implementasi kurikulum 2013 atau Permendikbud Nomor 81A
Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1. Pengkajian Silabus

Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus


terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada tuhan, sikap diri dan
terhadap lingkungan, pengetahuan dan keterampilan).Untuk mencapai 4
KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara
umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta
didik ini merupakan rincian dari eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi yakni mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus
dirincikan lebih lanjut di dalam RPP dalam bentuk langkah-langkah yang
dilakukan guru dalam pembelajaran sehingga peserta didik lebih aktif
belajar. pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator
dan penilaiannya.

2.Identifikasi Materi Pembelajaran

Guru atau pengembang RPP selanjutnya mengidentifikasi materi


pembelajaran yang sesuai untuk menunjang tercapainya KD.
Pengidentifikasian materi pembelajaran untuk siswa ini harus
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:

a.       Potensi yang dimiliki siswa.

b.      Relevansi terhadap karakteristik daerah.


c.       Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual yang dimiliki siswa saat ini.

d.      Manfaat untuk siswa.

e.       Struktur keilmuan.

f.       Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.

g.      Relevansi terhadap kebutuhan siswa serta tuntutan lingkungan

h.      Alokasi waktu yang disediakan/tersedia.

3.Penentuan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran bisa diorganisasikan sedemikian rupa


sehingga mencakup semua KD atau dapat pula tujuan pembelajaran
diorganisasikan untuk tiap-tiap pertemuan. Tujuan pembelajaran mengacu
pada indikator yang sudah diberikan, atau setidaknya tujuan pembelajaran
tersebut harus mengandung dua aspek: audience (peserta didik)
dan behavior (aspek kemampuan).

4.Pengembangan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman


belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan


pembelajaran adalah sebagai berikut.

a.       Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada


para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
b.      Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang
dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di
silabus.

c.       Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario


langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan
ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup.
Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari
kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang
bertujuan menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan
pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli,
peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh
guru, dan pelatihan lanjutan.

5.Penjabaran jenis-jenis penilaian yang digunakan

Penilaian pencapaian KD oleh siswa dilakukan dengan didasarkan


kepada indikator yang telah dikembangkan sebelumnya. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis
(paper and pencil test) maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran
sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri (self assessment). Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan. Adapun teknik penilaian pada
Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: [2]

a.       KI 1 dan KI 2 (Sikap Spirituan dan Sosial)

b.      KI 3 (Pengetahuan)

c.       KI 4 (Keterampilan)
Sedangkan penilaian pada KTSP yaitu penilaian otentik  yaitu
penilaian secara langsung, bermakna dalam arti apa yang dinilai memang
demikian yang sesungguhnya terjadi dan dapat terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan.
Penilaian otentik mengharuskan pembelajaran berpusat pada siswa sebab
pelaku belajar adalah siswa. Sifat-sifat penilaian otentik berbasis pada
kompetensi, individu, berpusat pada siswa, tidak terstruktur dan open
ended, terintegrasi, berkelanjutan.

6.Menentukan Alokasi Waktu

Dalam menentukan alokasi waktu untuk tiap KD harus didasarkan


pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran setiap
minggu yang tersedia dengan tetap mempertimbangkan jumlah KD,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
Alokasi waktu yang telah dituliskan di dalam silabus adalah perkiraan
waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk penguasaan KD oleh siswa yang
beragam. Karena  itu, alokasi tersebut dapat dirinci dan disesuaikan
kembali di dalam RPP yang dikembangkan guru. 

7. Penentuan Sumber Belajar

Sumber belajar (learning resources) yang dimaksud di dalam


Kurikulum 2013 dan harus dikembangkan di dalam RPP merupakan
rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Pada lembar penilaian
kurikulum 2013 mencantumkan khusus item lembar pengamatan sikap
pada bentuk instrumennya dan juga pengamatan sikap sebagai bentuknya
tidak seperti KTSP yang mencampurnya dalam penilaian proses dan
hasil.  
6. Identitas RPP

Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP


adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil
belajar, dan sumber belajar.
BAB III

PENUTUP

A.  Simpulan

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang


menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus.  Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi
dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali
pertemuan atau lebih. RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru
sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun
persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang
produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh.

B.   Saran

Demikianlah tugas penyusunan makalah ini. Tulisan ini dibuat sebagai


wadah untuk menambah wawasan tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Tulisan ini diharapkan menjadi salah satu yang dapat membantu untuk
menanamkan pemahaman tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari
dosen mata kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi
kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,(Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2007).

Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Pengembangan


Kurikulum dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Magnum Pustaka,2010).

Baharuddin, M.Pd.I, Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: UIN Maliki Press,


2010)

Sagela Syaiful, Kemampuan Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabet,


2009)

E, Mulyasa, Implementasi KTSP, Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah,


(Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Anda mungkin juga menyukai