PENDEKATAN PEMBELAJARAN
OPEN ENDED
Oleh:
KELOMPOK II
KELAS 02
MUSDALIFAH 161050701072
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang dipelajari pada setiap
khususnya kemampuan berpikir kreatif. Hal ini tertuang dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 bahwa mata pelajaran
matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis,
dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Selanjutnya dalam Permendiknas Nomor 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan menjelaskan bahwa peserta didik harus
Matematika bukanlah merupakan produk instan yang siap dituangkan begitu saja
kepada siswa, melainkan sebagai suatu sarana berpikir agar siswa menjadi kritis.
Pendidikan open ended menjadi salah satu pendekatan yang bisa diterapkan pada
pembelajaran matematika yang nantinya membawa siswa untuk mampu berpikir kritis.
Pendidikan open ended mengacu kepada prinsip bahwa proses, hasil, dan jalan untuk
kegiatan interaktif antara matematika dan siswa sehingga mendorong siswa untuk
2
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya,
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan beberapa rumusan masalah yang diajukan oleh penulis dalam bagian
sebelumnya, maka dapat diperoleh tujuan penulisan dari makalah ini, yakni sebagai
berikut:
Open ended.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini ialah sebagai
berikut:
3
2. Pembaca dapat mengetahui hal yang serupa dengan mahasiswa guna
Open ended
4
BAB II
PEMBAHASAN
matematika yang memberikan keleluasaan berpikir siswa secara aktif dan kreatif.
Pendekatan ini ditemukan dan dikembangkan pertama kali di Jepang. Nohda (Afgani,
2009) menyatakan bahwa pendekatan open ended merupakan salah satu upaya inovasi
pendidikan matematika yang pertama kali dilakukan oleh para ahli pendidikan
matematika Jepang. Lebih lanjut Nohda (Afgani, 2015) menyatakan bahwa pendekatan
ini lahir sekitar tahun 1970-an yang merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan
penyelesaian yang benar lebih dari satu. Selanjutnya Nohda (Fadillah, 2008)
minatnya, siswa dengan kemampuan yang lebih tinggi dapat melakukan berbagai
aktivitas matematika, dan siswa dengan kemampuan yang lebih rendah masih dapat
Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Japar (2009), bahwa pendekatan
open ended sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika merupakan
5
pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan
masalah terbuka kepada siswa (Japar, 2009). Dasar keterbukaan dalam masalah terbuka
menurut Nohda (Afgani, 2009) dapat diklasifikasikan dalam tiga tipe, yakni: process is
open (prosesnya terbuka), end product are open (hasil akhir yang terbuka), dan ways to
develop are open (cara pengembang lanjutannya terbuka). Prosesnya terbuka maksudnya
adalah tipe soal yang diberikan mempunyai banyak cara penyelesaian yang benar. Hasil
akhir yang terbuka, maksudnya tipe soal yang diberikan mempunyai jawaban benar yang
banyak, sedangkan cara pengembang lanjutannya terbuka, yaitu ketika siswwa telah
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Japar (2009) bahwa pembelajaran dengan
pendekatan open ended harus mengarah dan mengantarkan siswa dalam menjawab
masalah dengan banyak cara serta mungkin juga dengan banyak jawaban yang benar,
menemukan sesuatu yang baru. Dengan demikian, pokok pikiran pembelajaran dengan
pendekatan open ended (Japar, 2009) ialah pembelajaran yang membangun kegiatan
interaktif antara matematika dan siswa sehingga mendorong siswa untuk menjawab
Sehingga, tujuan pembelajaran open ended seperti yang dikemukakan oleh Nohda
(Japar, 2009) ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir
6
matematika siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan
Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan rencana
merespon masalah dengan berbagai cara sudut pandang. Oleh karena itu, guru
7
harus menyiapkan atau menuliskan daftar antisipasi repon siswa terhadap
masalah.
itu. Tetapi, mungkin juga siswa mampu menjelaskan ide-ide matematika dengan
cara yang berbeda. Dengan demikian, antisipasi guru membuat atau menuliskan
kemampuannya.
Guru memahami dengan baik peranan masalah itu dalam keseluruhan rencana
dalam pengenalan konsep baru kepada siswa, atau sebagai rangkuman dari
Konteks permasalahan yang diberikan atau disajikan harus dapat dikenal baik
siswa. Oleh karena masalah open ended memerlukan waktu untuk berpikir dan
siswa.
masalah itu.
8
dapat mengalami kesulitan, bila eksplanasi masalah terlalu singkat. Hal itu dapat
timbul karena guru bermaksud memberikan terobosan yang cukup kepada siswa
untuk memilih cara dan pendekatan pemecahan masalah. atau dapat pula
dari apa yang telah dipelajari siswa. Karena itu, guru harus memberi waktu yang
cukup keada siswa untuk mengeksplorasi masalah. berdiskusi secara aktif antara
sesama siswa dan antara siswa dengan gguru merupakan interaksi yang sangat
Menurut Takahashi (Mahmudi, 2008) soal terbuka atau open ended problem
adalah soal yang mempunyai banyak solusi atau strategi penyelesaian. Sedangkan
memiliki multi jawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebiut juga
open ended problem dapat dirumuskan sebagai masalah atau soal-soal matematika
yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga memiliki beberapa atau bahkan banyak
solusi yang benar, dan terdapat banyak cara untuk mencapai solusi tersebut.
9
Shimada dan Becker (Afgani, 2009) mengemukakan bahwa secara umum
terdapat tiga tipe masalah yang dapat diberikan dalam pendekatan open ended, yakni
A 25 16 7 2 50 0.696
B 21 11 8 2 35 0.579
C 22 9 9 4 31 0.500
D 22 8 13 1 25 0.381
E 22 6 13 3 21 0.316
Tabel di atas menunjukkan catatan lima team sepak bola. Coba kamu cari
b. Mengklasifikasi.
matematika.
Contoh:
10
Tentukanlah beberapa ciri atau karakteristik dari gambar-gambar di atas,
c. Pengukuran.
Contoh:
A B C
Misalkan tiga orang siswa melemparkan 5 buah kelereng, yang hasilnya nampak
pada gambar di atas. Dalam permainan ini, pemenangnya adalah siswa pencaran
dan C. pikirkan berapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menentukan derajat
pencaran.
a. Memberikan contoh yang memenuhi kondisi atau syarat tertentu. Tugas ini
tertentu.
Contoh:
Tentukan 3 bilangan yang mempunyai FPB 5 dan KPK 180. Jelaskan bagaimana
11
b. Menentukan siapa yang benar
Jenis tugas ini menyajikan dua atau lebih pendapat atau pandangan mengenai
beberapa konsep atau prinsip matematika. Siswa diminta untuk memutuskan dan
Contoh:
daerah yang sama luasnya. Tery tidak setuju dengan pendapat Dedy. Siapakah
Metode ini jarang digunakan karena relatif sulit diterapkan karena tidak mudah
Selain itu, mungkin siswa akan berpikir untuk apa mencari alternative metode
masalah tersebut.
Dalam hal ini, sikap siswa adalah mengapa harus menemukan cara lain
masalah. hal demikian akan mendorong siswa berpikir kreatif untuk mengkreasi
Contoh:
12
Berikan contoh dua transformasi berbeda yang memetakan persegi ABCD berikut
mengembangkan masalah open ended yang tepat dan baik untuk siswa dengan tingkat
kemampuan yang beragam tidaklah mudah. Akan tetapi berdasarkan penelitian yang
dilakukan di Jepang dalam jangka waktu yang cukup panjang, ditemukan beberapa
hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengkonstruksi masalah, antara lain sebagai
berikut:
dapat menemukan hubungan dan sifat-sifat dari variabel dalam persoalan itu.
d. Menyajikan urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat menemukan aturan
matematika.
bisa mengelaborasi siifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat dari
13
f. Memberikan beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasi dari
pekerjaannya.
Selain itu, dalam mengontruksi masalah open ended juga harus diperhatikan
dalam tiga tipe, yaitu: (1) terbuka proses penyelesaiannya, yakni soal itu memiliki
beragam cara penyelesaian; (2) terbuka hasil akhirnya, yakni soal itu memiliki banyak
jawab yang benar; dan (3) terbuka pengembangan lanjutannya, yakni ketika siswa
dengan mengubah syarat atau kondisi pada soal yang telah diselesaikan.
Setelah guru mengontruksikan masalah open ended dan sebelum masalah itu
diberikan kepada siswa, ada tiga hal yang harus diperhatikan (Japar, 2009), yaitu:
Masalah open ended harus mendorong siswa untuk berpikir dari berbagai sudut
pandang. Disamping itu juga harus kaya dengan konsep-konsep matematika yang
2) Apakah tingkat matematika dari masalah itu cocok untuk siswa? Pada saat siswa
dan keterampilan yang telah mereka punya. Jika guru memprediksi bahwa
masalah itu di luar jangkauan kemampuan siswa, maka masalah itu harus
matematika yang lebih tinggi sehingga dapat memacu siswa untuk berpikir
tingkat tinggi.
14
3. Metode Menyusun Soal Open ended
Dalam menyusun soal open ended, Sullivan (Japar, 2009) mengemukakan dua
metode, yaitu:
Metode ini mempunyai tiga langkah utama, yaitu; (1) mengidentifikasi topik; (2)
memikirkan soal dan menuliskan jawaban; (3) membuat masalah open ended
Metode ini mempunyai tiga langkah utama dalam penyusunan, yaitu: (1)
mengidentifikasi topik; (2) mengidentifikasi soal standar; (3) membuat soal open
dari siswa. Hal ini akan menyulitkan guru dalam menilai hasil pengerjaan siswa.
Untuk mengatasi masalah ini, Sawada (Japar, 2009) memberikan beberapa kriteria
penyelesaian.
b. Fleksibilitas, adalah peluang siswa menjawab benar untuk beberapa soal serupa.
Sedangkan Heddens dan Speer (Japar, 2009) menyarankan untuk menilai hasil
pengerjaan siswa terkait soal terbuka yang diberikan, salah satu caranya adalah
15
dengan menentukan scoring dari jawaban siswa melalui rubrik. Rubrik ini merupakan
skala penilaian baku yang digunakan untuk menilai jawaban siswa dalam soal-soal
open ended. Banyak jenis rubrik berbeda yang digunakan oleh individu dan sekolah.
Salah satu contoh rubrik yang digunakan untuk menentukan scoring jawaban siswa
sempurna.
cukup.
16
1) Muncul masalah dalam meniru ide matematika tetapi tidak dapat
dikembangkan.
mudah didefinisikan seperti halnya dalam soal betul-salah. Di samping itu, dengan
skor 3 dalam rubrik ini tidak berarti 75% jawaban siswa benar, namun merupakan
nilai pengukuran mengenai apa yang diketahui siswa serta apa yang siswa bisa
Rubrik lain yang digunakan adalah rubrik dengan menggunakan skala 0-2, 0-
6, atau bahkan 0-10, dan lebih sederhana lagi dengan menggolongkan jawaban siswa
17
1. Kelebihan model pembelajaran open ended
mengekspresikan idenya.
penjelasan.
permasalahan.
yang diberikan.
jawaban mereka.
d. Mungkin ada sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka
idenya.
18
b. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan
permasalahan.
c. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban
mereka.
d. Mungkin ada sebagaian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang dapat memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berpikir aktif dan kreatif. Hal ini
memiliki metode atau cara penyelesaian lebih dari satu dan jawaban benar lebih dari satu.
masalah tersebut.
B. Saran
apabila didukung oleh kemampuan siswa untuk dapat memahami materi secara
mendalam lebih cepat dan awal, memiliki kreativitas dan task commitment (komitmen
terhadap tugas) yang tinggi. Sehingga dapat mengeksplorasi masalah terbuka yang
diberikan, hingga pada akhirnya dapat menyelesaikan masalah terbuka tersebut. Selain
itu, guru yang melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan open ended harus
memiliki kreativitas dan kemampuan untuk menyusun masalah terbuka yang akan
disajikan. Oleh sebab itu, pembelajaran dengan pendekatan open ended sangat efektif jika
20
DAFTAR PUSTAKA
Fadillah, syarifah. 2008. Pendekatan Open Ended, (Online), diakses 22 November 2011).
Mahmudi, ali. 2008. Mengembangkan Soal Terbuka (Open Ended Problem) Dalam
Pembelajaran Matematika. Makalah Disampaikan Pada Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika yang Diselenggarakan oleh Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta pada hari Jumat, 28 November
2008, (Online, diakses 7 Oktober 2011).
Syafruddin. 2008. Pendekatan Open Ended Problem dalam Matematika. (Online, diakses
7 Oktober 2011).
21